Anda di halaman 1dari 36

Pertemuan-18

Pertemuan - 18
04/05 Januari 2023
RINGKASAN MATERI-2
Pertukaran Kalor
Peralatan Penukar Kalor

Heat Exchanger adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas antara dua


fluida atau lebih yang memiliki perbedaan temperatur (fluida yang bertemperatur
tinggi ke fluida yang bertemperatur rendah). Perpindahan panas tersebut secara
langsung maupun secara tidak langsung.
Peralatan Penukar Kalor

• Satu bagian terpenting Heat Exchanger adalah permukaan kontak


panas. Pada permukaan inil terjadi perpindahan panas dari satu zat ke
zat yang lain. Semakin luas bidang kontak total yang dimiliki oleh Heat
Exchanger, maka akan semakin tinggi nilai efisiensi perpindahan
panasnya.
Peralatan Penukar Kalor

1. Heat Exchanger Tipe Kontak Tak Langsung


Heat Exchanger tipe ini melibatkan fluida-fluida yang saling bertukar
panas melalui lapisan dinding yang memisahkan fluida-fluida tersebut.
Pada Heat Exchanger jenis ini tidak terjadi kontak secara langsung
antara fluida-fluida yang terlibat.
Peralatan Penukar Kalor

Fluidized-Bed Heat Exchanger


Heat exchanger tipe ini menggunakan sebuah
komponen solid yang berfungsi sebagai penyimpan
panas yang berasal dari fluida panas yang
melewatinya. Fluida panas yang melewati bagian ini
akan sedikit terhalang alirannya sehingga kecepatan
aliran fluida panas ini akan menurun, dan panas
yang terkandung di dalamnya dapat lebih efisien
diserap oleh padatan tersebut. Selanjutnya fluida
dingin mengalir melalui saluran pipa-pipa yang
dialirkan melewati padatan penyimpan panas
tersebut, dan secara bertahap panas yang
terkandung di dalamnya ditransfer ke fluida dingin.
Peralatan Penukar Kalor

2. Heat Exchanger Tipe Kontak Langsung


Suatu alat yang di dalamnya terjadi perpindahan panas antara satu atau
lebih fluida diikuti terjadinya pencampuran sejumlah massa dari fluida-
fluida tersebut, disebut heat exchanger tipe kontak langsung.
Perpindahan panas yang diikuti percampuran fluida-fluida tersebut,
biasanya diikuti dengan terjadinya perubahan fase salah satu atau lebih
fluida kerja tersebut. Perubahan fase menunjukkan terjadinya
perpindahan energi panas yang cukup besar.
Peralatan Penukar Kalor

Alat Penukar Kalor Jenis Counter Flow


(berlawanan)

Alat penukar panas (heat exchanger) adalah


suatu alat yang digunakan untuk memindahkan
panas antara dua buah fluida atau lebih yang
memiliki perbedaan temperatur yaitu fluida
yang bertemperatur tinggi ke fluida yang
bertemperatur rendah. Perpindahan panas
tersebut baik secara langsung maupun secara
tidak langsung. Pada kebanyakan sistem kedua
fluida ini tidak mengalami kontak langsung.
Kontak langsung alat penukar kalor terjadi
sebagai contoh pada gas kalor yang terfluidisasi
dalam cairan dingin untuk meningkatkan
temperatur cairan atau mendinginkan gas.
Peralatan Penukar Kalor

Shell and Tube Heat Exchanger


(STHE) adalah jenis alat penukar
panas yang dibangun menggunakan
selungkup silinder besar, atau
cangkang, yang memiliki kumpulan
pipa dengan jarak sempurna yang
dipadatkan di bagian dalamnya.
Pertukaran panas adalah
perpindahan panas dari satu zat
atau media ke zat atau media yang
serupa. Shell and Tube Heat
Exchanger adalah bentuk desain
pertukaran panas yang paling
umum.
Peralatan Penukar Kalor
KLASIFIKASI ALAT PENUKAR
PANAS
Condenser

Condenser merupakan alat


penukar panas yang digunakan
untuk mendinginkan fluida sampai
terjadi perubahan fase dari uap
menjadi cair. Media pendingin
yang dipakai biasanya air sungai
atau air laut dengan suhu udara
luar.
Peralatan Penukar Kalor
2. Chiller

Chiller merupakan alat penukar panas


yang digunakan untuk mendinginkan
(menurunkan suhu) cairan atau gas pada
temperatur yang sangat rendah.
Temperatur pendingin di dalam chiller
jauh lebih rendah dibandingkan dengan
pendinginan yang dilakukan oleh
pendingin air. Media pendingin yang
digunakan antara lain freon.
Peralatan Penukar Kalor
3. Reboiler

Reboiler merupakan alat penukar


panas yang bertujuan untuk
mendidihkan kembali serta
meenguapkan sebagian cairan
yang diproses. Media pemanas
yang digunakan antara lain uap
(steam) dan minyak (oil). Alat
penukar panas ini digunakan pada
peralatan distilasi.
Peralatan Penukar Kalor

4. Cooler

Cooler adalah alat penukar panas


yang digunakan untuk mendinginkan
(menurunkan suhu) cairan atau gas
dengan menggunakan air sebagai
media pendingin. Perkembangan
teknologi saat ini, media pendingin
cooler menggunakan udara dengan
bantuan kipas.
Peralatan Penukar Kalor

5. Heater

Heater merupakan alat


penukar kalor yang bertujuan
memanaskan (menaikkan
suhu) suatu fluida proses
dengan menggunakan media
pemanas. Media pemanas
yang biasa digunakan antara
lain uap atau fluida panas lain.
Peralatan Penukar Kalor

6.  Thermosiphon dan Forced


Circulation Reboiler

Thermosiphon reboiler merupakan


reboiler dimana terjadi sirkulasi
fluida yang akan dididihkan dan
diuapkan dengan proses sirkulasi
alamiah (natural circulation). Forced
Circulation Reboiler adalah reboiler
yang sirkulasi fluida terjadi akibar
adanya pompa sirkulasi sehingga
menghasilkan sirkulasi paksaan.
Peralatan Penukar Kalor

7.   Steam Generator


Alat ini sering disebut sebagai ketel uap dimana
terjadi pembentukan uap dalam unit pembangkit.
Panas hasil pembakaran bahan bakar dalam ketel
dipindahkan dengan cara konveksi, konduksi dan
radiasi.

Steam generator tipe pipa air


Tipe ini, fluida yang berada di dalam pipa adalah air
ketel, sedangkan pemanas (berupa nyala api dan gas
asap) berada di luar pipa. Hasilnya berupa uap
dengan tekanan tinggi.
Peralatan Penukar Kalor

Steam generator tipe pipa api

Tipe ini, fluida yang berada di


dalam pipa adalah nyala api,
sedangkan air yang akan
diuapkan berada di luar pipa
dalam bejana khusus pemanas
(berupa nyala api dan gas asap)
berada di luar pipa.
Peralatan Penukar Kalor

8.   WHB (Waste Heat Boiler)


• WHB adalah alat penukar panas sejenis dengan ketel uap tetapi
memiliki perbedaan pada sumber panas yang digunakan. Sumber
panas pada ketel uap yaitu hasil pembakaran bahan bakar sedangkan
sumber panas pada WHB yaitu memanfaatkan panas dari gas asap
pembakaran atau cairan panas yang diperoleh dari reaksi kimia.
Peralatan Penukar Kalor
Peralatan Penukar Kalor

9. Evaporator

Evaporator adalah alat


penukar panas yang digunakan
untuk menguapkan cairan
yang ada pada larutan
sehingga diperoleh larutan
yang lebih pekat (mother
liquor).
KOLOM DISTILASI
DI INDUSTRI PROSES
DISTILASI-ABSORPSI-EVAPORASI

Pengertian Distilasi

Distilasi adalah metode


pemisahan dan pemurnian dari
cairan yang mudah menguap.
Prosesnya meliputi penguapan
cairan tersebut dengan cara
memanaskan, dilanjutkan dengan
kondensasi uap menjadi cairan,
disebut dengan distilat.
DISTILASI-ABSORPSI-EVAPORASI

Absorpsi fisika adalah suatu penyerapan


gas yang terlarut yang tak dilengkapi reaksi
kimia. Absorpsi fisika disebabkan adanya
pelarutan gas ke tahap air, difusi dan
hubungan fisik. 

Absorpsi kimia adalah suatu proses


absorpsi suatu gas terlarut yang
dilengkapi dengan reaksi kimia, misal
absorpsi pada larutan K2CO3, NaOH, MEA
dan lan-lain.
DISTILASI-ABSORPSI-EVAPORASI

Absorber adalah Alat yang digunakan


untuk proses Absorpsi, yaitu proses
penyerapan fluida gas oleh seluruh
bagian zat cair sebagai absorben. Proses
Absorpsi digunakan untuk memisahkan
suatu komponen gas dari campuran gas
dengan menggunakan zat cair sebagai
penyerap/absorben. Absorben yang
digunakan ditentukan dari daya larut gas
pada zat cair tertentu.
DISTILASI-ABSORPSI-EVAPORASI
DISTILASI-ABSORPSI-EVAPORASI

Pengertian Absorpsi

Absorpsi dalam teknologi kimia


merupakan proses perpindahan atom-
atom atau molekul dari fasa gas ke fasa
cair. Proses absorpsi umumnya
digunakan untuk memisahkan suatu
gas dari campuran gas. Pemisahan
campuran gas sering ditemukan pada
proses pengolahan gas alam. Proses
tersebut memisahkan gas CO2 serta H2S.
DISTILASI-ABSORPSI-EVAPORASI

a. Absorpsi fisik
Absorpsi fisik adalah proses absorpsi atau perpindahan gas (difusi) ke
dalam absorben tanpa disertai reaksi kimia. Dalam absorpsi fisika,
jumlah gas yang terlarut pada keadaan kesetimbangan meningkat
seiring dengan penurunan temperatur, sehingga proses yang dihasilkan
lebih efisien.
DISTILASI-ABSORPSI-EVAPORASI

b. Absorpsi kimia
Berbeda dengan absorpsi fisik, absorpsi kimia pada proses perpindahan
gas (difusi) ke dalam absorben disertai reaksi kimia. Reaksi kimia dapat
terjadi secara reversible atau irreversible dengan reaksi orde satu, orde
dua, dan seterusnya tergantung dari jumlah molekul yang bereaksi yang
konsentrasinya berubah sebagai hasil dari reaksi kimia.
DISTILASI-ABSORPSI-EVAPORASI

Stripping adalah operasi pemisahan


solute dari fase cair ke fase gas, yaitu
dengan mengontakkan cairan yang
berisi solute dengan pelarut gas
(stripping agent) yang tidak larut ke
dalam cairan. Stripper adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengambil
suatu zat atau senyawa dari senyawa
lainnya dengan fase yang berbeda.
Sebagai contoh adalah pemisahan gas
nitrogen dan hydrogen pada amoniak
cair.
DISTILASI-ABSORPSI-EVAPORASI
DISTILASI-ABSORPSI-EVAPORASI
DISTILASI-ABSORPSI-EVAPORASI

Pengertian Evaporasi

Evaporasi adalah suatu proses yang bertujuan


memekatkan larutan yang terdiri atas pelarut
(solvent) yang volatile dan zat terlarut (solute)
yang non volatile. Evaporasi adalah proses
pengentalan larutan dengan cara
mendidihkan atau menguapkan pelarut. Di
dalam pengolahan hasil pertanian proses
evaporasi bertujuan untuk, meningkatkan
larutan sebelum proses lebih lanjut,
memperkecil volume larutan, menurunkan
aktivitas air.
DISTILASI-ABSORPSI-EVAPORASI

Evaporator terdapat 3 bagian:


1. Alat pemindah panas
Berfungsi untuk mensuplai panas, baik panas sensibel (untuk menurunkan
suhu) maupun panas laten pada proses evaporasi. Sebagai medium pemanas
umumnya digunakan uap jenuh.
2. Alat pemisah
Berfungsi untuk memisahkan uap dari cairan yang dikentalkan.
3. Alat pendingin
Berfungsi untuk mengkondensasikan uap dan memisahkannya. Alat pendingin
ini bisa ditiadakan bila sistem bekerja pada tekanan atmosfer.
DISTILASI-ABSORPSI-EVAPORASI

1. Single Effect Evaporation: Menggunakan satu evaporator saja, uap dari


zat cair yang mendidih dikondensasikan dan dibuang. Walaupun metode
ini sederhana, namun proses ini tidak efektif dalam penggunaan uap.
Untuk menguapkan 1 lb air dari larutan, diperlukan 1 – 1.3 lb uap.
2. Double Effect Evaporation: Uap dari satu evaporator dimasukkan ke
dalam rongga uap (steam chest) evaporator kedua, dan uap dari
evaporator kedua dimasukkan ke dalam condenser.
3. Multiple Effect Evaporation: Evaporator yang digunakan dalam suatu
metode lebih dari satu, seperti misalnya uap dari evaporator kedua
dimasukkan ke dalam rongga uap evaporator ketiga, dan berlanjut
sampai beberapa evaporasi.
DISTILASI-ABSORPSI-EVAPORASI

Single Effect Evaorator Double Effect Evaporator


DISTILASI-ABSORPSI-EVAPORASI

Multiple Effect Evaporator

Anda mungkin juga menyukai