Anda di halaman 1dari 4

Mesin kalor adalah sebutan untuk alat yang berfungsi mengubah energi

panas menjadi energi mekanik.

Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipindahkan dari suatu tempat ke
tempat lain, tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan sama sekali. Dalam suatu
proses, kalor dapat mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu suatu zat dan atau perubahan
tekanan, reaksi kimia dan kelistrikan.
Proses terjadinya perpindahan kalor dapat dilakukan secara langsung, yaitu fluida
yang panas akan bercampur secara langsung dengan fluida dingin tanpa adanya pemisah dan
secara tidak langsung, yaitu bila diantara fluida panas dan fluida dingin tidak berhubungan
langsung tetapi dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah.

Dalam mesin mobil misalnya, energi panas hasil pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi
gerak mobil. Tetapi, dalam semua mesin kalor kita ketahui bahwa pengubahan energi panas ke energi
mekanik selalu disertai pengeluaran gas buang, yang membawa sejumlah energi panas. Dengan
demikian, hanya sebagian energi panas hasil pembakaran bahan bakar yang diubah ke energi
mekanik. Contoh lain adalah dalam mesin pembangkit tenaga listrik; batu bara atau bahan bakar lain
dibakar dan energi panas yang dihasilkan digunakan untuk mengubah wujud air ke uap. Uap ini
diarahkan ke sudu-sudu sebuah turbin, membuat sudu-sudu ini berputar. Akhirnya energi mekanik
putaran ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik.

Mesin Pemindah panas


Pemindah panas adalah alat yang dapat memindahkan panas dari satu system ke system yang lain
tanpa terjadi perpindahan massa dari sistim satu ke sistim lainnya. Perpindahan panas ini berlangsung
melalui suatu dinding yang memisahkan kedua system yang bersangkutan. pada dasarnya terdapat tiga
jenis perpindahan panas antara lain:

a. Radiasi (pancaran) yaitu Perpindahan secara langsung tidak memerlukan zat perantara (media).

Misalnya : Saat berjemur dipagi hari maka badan akan terasa hangat dan nyaman karena energy sinar
matahari, energy matahari tidak dapat dihantarkan dengan cara konduksi dan konveksi, energy
matahari sampai kepermukaan bumi sebagai gelombang elektromagnetik yang disebut dengan radiasi

b. Konduksi (hantaran) Panas dipindahan dari suatu molekul ke molekul lainnya, tanpa molekul tsb
berpindah tidak akan terjadi. Cara ini biasa memanfaatkan benda padat. Daya hantar panas konduksi
(k) tiap zat berbeda-beda. Daya hyantar tinggi disebut penghantar panas (konduktor panas) dan yang
rendah adalah penyekat panas (isolator panas).

Misalnya : jika suatu logam yang ujungnya dipanaskan maka ujung yang lain akan menjadi panas
sebab pada saat dipanaskan atom- atom logam mendapatkan energy lalu atom atom tersebut bergetar
dengan hebat sehingga menumbuk dan memberikan sebagian energy kepada atom tetangga dan begitu
seterusnya, didalam sebuah logam juga mengandung sebuah electron bebas yang berperan sebagai
pemindah energi kalor
c. Konveksi (aliran/edaran) Panas dipindahkan oleh molekul-molekul yang bergerak (mengalir). Oleh
karena adanya dorongan bergerak. Disini kecepatan gerakan (aliran) memegang peranan penting.

Misalnya : Pernahkan memasak air? Ya pada saat proses pemanasan akan terjadi perpindahan
secara konveksi sebab ketika air dipanaskan maka molekul air yang paling bawah akan
menjadi panas sehingga volumenya bertambah besar dan masa jenisnya mengecil, dan pada
akhirnya molekul air tersebut akan berpindah ketempat yang suhunya lebih rendah sambil
memindahkan panas ketempat tersebut,molekul air yang dingin mengisi tempat yang
ditinggalkan molekul panas dan seterusnya maka akan terjadi sirkulasi lengkap yang disebut
dengan konveksi

Adapun tujuan dari perpindahan panas antara lain yaitu:


a. Memanaskan
- Menaikan suhu
- Merubah fase (Menguap, Melarutkan, melelehkan)
- Mempertahan suhu proses (memberi panas proses yang membutuhkan- endhoterm)
b. Mendinginkan
- Menurunkan suhu
- Merubah fase (Mengembunkan, membekukan)
- Mempertahan suhu proses (mengambil panas proses yang menghasilkan eksotherm)

kalor berdasarkan asas black mengatakan bahwa jika suatu benda yang suhunya tinggi maka
benda tersebut akan melepaskan kalor yang akan diterima benda lain yang suhunya lebih
rendah maka akan terjadi temperature akhir, cepat lambatnya perpindahan kalor tersebut
sangat bergantung pada cara berpindah dan media zat perantara

4. ALIRAN ALAT PENUKAR KALOR


Tipe tipe aliran pada alat penukar kalor (Heat Exchanger) terbagi menjadi beberapa macam dan
jenis, diantaranya :
4.1.Tipe Aliran pada Alat Penukar Kalor
Tipe aliran di dalam alat penukar kalor ini ada 4 macam aliran yaitu :
1. Counter current flow (aliran berlawanan arah)
2. Paralel flow/co current flow (aliran searah)
3. Cross flow (aliran silang)
4. Cross counter flow (aliran silang berlawanan)
4.2. Jenis-jenis Penukar Kalor
Jenis-jenis penukar kalor antara lain :
1. Tubular Heat Exchanger
2. Plate Heat Exchanger
3. Shell and Tube Heat Exchanger
4. Jacketed Vessel

CONTOH ALAT PENUKAR KALOR


Seperti yang telah dikemukakan dalam pendahuluan terdapat contoh - contoh
dan jenis-jenis alat penukar kalor. Maka untuk mencegah timbulnya kesalah
pahaman, maka alat penukar kalor dikelompokan berdasarkan fungsinya :

1. Chiller, alat penukar kalor ini digunakan untuk mendinginkan fluida sampai
pada temperature yang rendah. Temperature fluida hasil pendinginan didalam
chiller yang lebih rendah bila dibandingkan dengan fluida pendinginan yang
dilakukan dengan pendingin air. Untuk chiller ini media pendingin biasanya
digunakan pada amoniak atau Freon.

2. Kondensor, alat penukar kalor ini digunakan untuk mendinginkan uap atau
campuran uap, sehingga berubah fasa menjadi cairan. Media pendingin yang
dipakai biasanya air atau udara. Uap atau campuran uap akan melepaskan
panas atent kepada pendingin, misalnya pada pembangkit listrik tenaga uap
yang mempergunakan condensing turbin, maka uap bekas dari turbin akan
dimasukkan kedalam kondensor, lalu diembunkan menjadi kondensat.

3. Cooler, alat penukar kalor ini digunakan untuk mendinginkan cairan atau gas
dengan mempergunakan air sebagai media pendingin. Disini tidak terjadi
perubahan fasa, dengan perkembangan teknologi dewasa ini maka pendingin
coler mempergunakan media pendingin berupa udara dengan bantuan fan
(kipas).

4. Evaporator, alat penukar kalor ini digunakan untuk penguapan cairan


menjadi uap. Dimana pada alat ini menjadi proses evaporasi (penguapan) suatu
zat dari fasa cair menjadi uap. Yang dimanfaatkan alat ini adalah panas latent
dan zat yang digunakan adalah air atau refrigerant cair.

5. Reboiler, alat penukar kalor ini berfungsi mendidihkan kembali (reboil) serta
menguapkan sebagian cairan yang diproses. Adapun media pemanas yang
sering digunakan adalah uap atau zat panas yang sedang diproses itu sendiri.
Hal ini dapat dilihat pada penyulingan minyak pada gambar yang ada dibawah,
diperlihatkan sebuah reboiler dengan mempergunakan minyak (665 0F) sebagai
media penguap, minyak tersebut akan keluar dari boiler dan mengalir didalam
tube.

6. Heat Exchanger, alat penukar kalor ini bertujuan untuk memanfaatkan


panas suatu aliran fluida yang lain. Maka akan terjadi dua fungsi sekaligus,
yaitu :

Memanaskan fluida

Mendinginkan fluida yang panas

Suhu yang masuk dan keluar kedua jenis fluida diatur sesuai dengan
kebutuhannya. Pada gambar diperlihatkan sebuah heat exchanger, dimana fluida
yang berada didalam tube adalah air, disebelah luar dari tube fluida yang
mengalir adalah kerosene yang semuanya berada didalam shell.
7. Vaporizer, Secara umum vaporizer digunakan untuk menguapkan cairan.
Uap yang dihasilkan digunakan untuk proses kimia, bukan sebagai sumber panas
seperti halnya steam dan menggunakan elemen pemanas listrik.

Jenis-Jenis Vaporizer :

1. Vaporizer dengan sirkulasi paksa Cairan diumpankan ke dalam vaporizer


dengan menggunakan pompa.

2. Vaporizer dengan sirkulasi alamiah Cairan umpan dapat mengalir sendiri


dalam vaporizer dengan bantuan gaya gravitasi.

Prinsip Kerja Cairan diumpankan ke dalam vaporizer kemudian dipanaskan


dengan suatu media pemanas (umpan tidak kontak langsung dengan media
pemanas). Biasanya tidak semua umpan dapat teruapkan dengan sempurna.
Produk yang dihasilkan (uap dan cairan) dipisahkan dalam suatu tangki pemisah.
Uap yang dihasilkan kemudian digunakan untuk proses selanjutnya, cairan yang
tidak menguap di recycle kembali.

8.Heater, merupakan salah satu alat penukar kalor yang berfungsi


memanaskan fluida proses, dan sebagai bahan pemanas a1at ini menggunakan
steam.

Anda mungkin juga menyukai