Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE SHELL AND

TUBE DAN APLIKASI PERHITUNGAN


DENGAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0.

KELOMPOK 16

1. Arnold / 216 212 150


2. Victor imanuel tambaru / 216 212 170
3. Mika pairing /216 212 172
4. Filemon den parubak /216 212 153
5. Andreas tanduk allo /216 212 173
A. Defenisi Kalor

Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai


dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu
memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang
semula dingin lama kelamaan menjadi panas.Mengapa
air menjadipanas?Air menjadi panas karena mendapat
kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan suhu
air naik. Dari manakah kalor itu? Kalor berasal dari
bahan bakar, dalam hal ini terjadi perubahan energi kimia
yang terkandung dalam gas menjadi energy panas atau
kalor yang dapat memanaskan air.
Sebelum abad ke-17, orang berpendapat bahwa kalor
merupakan zat yang mengalir dari suatu benda yang
suhunya lebih tinggi kebenda yang suhunya lebih rendah
jika kedua benda tersebut bersentuhan atau bercampur.
Jika kalor merupakan suatu zat tentunya akan memiliki
massa dan ternyata benda yang dipanaskan massanya
tidak bertambah. Kalor bukan zat tetapi kalor adalah
suatu bentuk energy dan merupakan suatu besaran yang
dilambangkan Q dengan satuan joule (J), sedang satuan
lainnya adalah kalori (kal). Hubungan satuan joule dan
kalor adalah1 kalori = 4,2 joule , dan 1 joule = 0,24
kalor.
B. Prinsip Dasar Perpindahan Kalor

Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat di


pindahkan dari suatu tempat ketempat lain, tetapi tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan sama sekali. Dalam
suatu proses, kalor dapat mengakibatkan terjadinya
kenaikan suhu suatu zat dan atau perubahan tekanan,
reaksi kimia dan kelistrikan.
Proses terjadinya perpindahan kalor dapat dilakukan
secara langsung, yaitu fluida yang panas akan
bercampur secara langsung dengan fluida dingin tanpa
adanya pemisah dan secaratidaklangsung, yaitu bila
diantara fluida panas dan fluida dingin tidak
berhubungan langsung tetapi di pisahkan oleh sekat-
sekat pemisah.
1. Perpindahan Panas Secara Konduksi
Merupakan perpindahan panas antara molekul-molekul
yang saling berdekatan antar yang satu dengan yang
lainnya dan tidak di ikuti oleh perpindahan molekul-
molekul tersebut secara fisik.Molekul-molekul benda yang
panas bergetar lebih cepatdi bandingkan molekul-molekul
benda yang berada dalam keadaan dingin.
Getaran-getaran yang cepatini, tenaganyadi
limpahkan kepada molekul di sekelilingnya sehingga
menyebabkan getaran yang lebih cepat maka akan
memberikan panas.

2. Perpindahan Panas Secara Konveksi


Perpindahan panas dari suatu zat ke zat yang lain di
sertai dengan gerakan partikel atau zat tersebut secara
fisik.
3. Perpindahan Panas Secara Radiasi
Perpindahan panas tanpa melalui media (tanpa
melalui molekul). Suatu energy dapat di hantar kan
dari suatu tempat ke tempat lainnya (dari benda panas
ke benda yang dingin) dengan pancaran gelombang
elektromagnetik dimana tenaga elektromagnetik ini
akan berubah menjadi panas jika terserap oleh benda
yang lain.
C. Pengertian Alat Penukar Kalor
Alat penukar kalor atau Heat Exchanger (HE) adalah
alat yang di gunakan untuk memindahkan kalor dari
system kesistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa
berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin.
Biasanya, medium pemanas di pakai adalah air yang
dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air
pendingin (cooling water).
Penukar kalor di rancang sebisamungkin agar
perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara
efisien.Pertukaran kalor terjadi karena adanya kontak,
baik antara fluida yang terdapat dinding
pemisahnya,maupun keduanya bercampur langsung
(direct contact). Penukar panas sangat luas di pakai
dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia
maupun petrokimia, industri gas alam, refri gerasi,
pembangkit listrik.
D. Klasifikasi Alat Penukar Kalor
1. Klasifikasi berdasarkan proses perpindahan panas
a. Tipe kontak tidak langsung
- Tipe dari satu fase
- Tipe dari banyak fase
- Tipe yang ditimbun (storage type)
- Tipe fluidized bed
b. Tipe kontak langsung
- Immiscible fluids
- Gas liquid
- Liquid vapor
2. Klasifikasi berdasarkan jumlah fluida yang mengalir
a. Dua jenis fluida
b. Tiga jenis fluida
c. N – Jenis fluida (N lebih dari tiga)
3. Klasifikasi berdasarkan kompaknya permukaan

a. Tipe penukar kalor yang kompak, Density luas


permukaan > 700 m2/m3
b. Tipe penukar kalor yang tidak kompak, Density luas
permukaan < 700 m2/m3
4. Klasifikasi berdasarkan mekanisme perpindahan panas

a. Dengan cara konveksi, satu fase pada kedua sisi alirannya


b. Dengan cara konveksi pada satu sisi aliran dan pada sisi
yang lainnya terdapat cara konveksi 2 aliran
c. Dengan cara konveksi pada kedua sisi alirannya serta
terdapat 2 pass aliran
d. Kombinasi cara konveksi dan radiasi
5. Klasifikasi berdasarkan konstruksi

a. Konstruksi tubular (shell and tube)


Tube ganda (double tube)
Konstruksi shell and tube
# Sekat plat (plate baffle)
# Sekat batang (rod baffle)
# Konstruksi tube spiral
b. Konstruksi tipe pelat
Tipe pelat
Tipe lamella
Tipe spiral
Tipe pelat koil

c. Konstruksi dengan luas permukaan diperluas


Sirip pelat (plate fin)
Sirip tube (tube fin)
# Heat pipe wall
# Ordinary separating wall
d. Regenerative
Tipe rotary
Tipe disk (piringan)
Tipe drum
Tipe matrik tetap
6. Klasifikasi berdasarkan pengaturan aliran
a. Aliran dengan satu pass
Aliran berlawanan
Aliran parallel
Aliran melintang
Aliran split
Aliran yang dibagi (divided)

b. Aliran multipass
Permukaan yang diperbesar (extended surface)
# Aliran counter menyilang
# Aliran paralel menyilang
# Aliran compound
Shell and tube
# Aliran paralel yang berlawanan (M pass pada shell
dan N pass pada tube)
# Aliran split
E. Aliran Alat Penukar Kalor
Tipe – tipe aliran pada alat penukar kalor (Heat Exchanger)
terbagi menjadi beberapa macam dan jenis, diantaranya :
1.Tipe Aliran pada Alat Penukar Kalor
Tipe aliran di dalam alat penukar kalor ini ada 4 macam
aliran yaitu :
1.Counter current flow (aliran berlawanan arah)
2.Paralel flow/co current flow (aliran searah)
3.Cross flow (aliran silang)
4.Cross counter flow (aliran silang berlawanan)
F. Jenis-jenis Penukar Kalor
Jenis-jenis penukar kalor antara lain :
1. Tubular Heat Exchanger
2. Plate Heat Exchanger
3. Shell and Tube Heat Exchanger
4. Jacketed Vessel
G. Contoh Alat Penukar Kalor
Seperti yang telah dikemukakan dalam pendahuluan
terdapat contoh - contoh dan jenis-jenis alat penukar kalor.
Maka untuk mencegah timbulnya kesalah pahaman, maka
alat penukar kalor dikelompokan berdasarkan fungsinya :
1.Chiller, alat penukar kalor ini digunakan untuk
mendinginkan fluida sampai pada temperature yang
rendah. Temperature fluida hasil pendinginan didalam
chiller yang lebih rendah bila dibandingkan dengan fluida
pendinginan yang dilakukan dengan pendingin air. Untuk
chiller ini media pendingin biasanya digunakan pada
amoniak atau Freon .
2. Kondensor, alat penukar kalor ini digunakan untuk
mendinginkan uap atau campuran uap, sehingga
berubah fasa menjadi cairan. Media pendingin yang
dipakai biasanya air atau udara.

3. Cooler, alat penukar kalor ini digunakan untuk


mendinginkan cairan atau gas dengan mempergunakan
air sebagai media pendingin. Disini tidak terjadi
perubahan fasa, dengan perkembangan teknologi
dewasa ini maka pendingin coler mempergunakan
media pendingin berupa udara dengan bantuan fan
(kipas).
4. Evaporator, alat penukar kalor ini digunakan untuk
penguapan cairan menjadi uap. Dimana pada alat ini
menjadi proses evaporasi (penguapan) suatu zat dari fasa
cair menjadi uap. Yang dimanfaatkan alat ini adalah
panas latent dan zat yang digunakan adalah air atau
refrigerant cair.
5. Reboiler, alat penukar kalor ini berfungsi mendidihkan
kembali (reboil) serta menguapkan sebagian cairan yang
diproses. Adapun media pemanas yang sering digunakan
adalah uap atau zat panas yang sedang diproses itu
sendiri. Hal ini dapat dilihat pada penyulingan minyak
pada gambar yang ada dibawah, di perlihatkan sebuah
reboiler dengan mempergunakan minyak (665 0F) sebagai
media penguap, minyak tersebut akan keluar dari boiler
dan mengalir didalam tube.
6. Heat Exchanger, alat penukar kalor ini bertujuan untuk
memanfaatkan panas suatu aliran fluida yang lain. Maka
akan terjadi dua fungsi sekaligus, yaitu :
- Memanaskan fluida
- Mendinginkan fluida yang panas
Suhu yang masuk dan keluar kedua jenis fluida diatur sesuai
dengan kebutuhannya. Pada gambar diperlihatkan sebuah
heat exchanger, dimana fluida yang berada didalam tube
adalah air, disebelah luar dari tube fluida yang mengalir
adalah kerosene yang semuanya berada didalam shell.
7. Vaporizer, Secara umum vaporizer digunakan untuk
menguapkan cairan. Uap yang dihasilkan digunakan untuk
proses kimia, bukan sebagai sumber panas seperti halnya
steam dan menggunakan elemen pemanas listrik.

Jenis-Jenis Vaporizer :
1). Vaporizer dengan sirkulasi paksa Cairan diumpankan
ke dalam vaporizer dengan menggunakan pomp
2). Vaporizer dengan sirkulasi alamiah Cairan umpan
dapat mengalir sendiri dalam vaporizer dengan bantuan
gaya gravitasi.
8. Heater, merupakan salah satu alat penukar kalor yang
berfungsi memanaskan fluida proses, dan sebagai bahan
pemanas a1at ini menggunakan steam.

Anda mungkin juga menyukai