Anda di halaman 1dari 21

• Pembuatan Kompos dari sampah kulit pisang dilakukan oleh warga.

Proses
pengomposan dilakukan secara aerob dengan menggunakan ember bekas.
Ketika diukur kelembaban ternyata mencapai 90%, maka warga tersebut
melakukan intervensi untuk menurunkan kelembaban pada proses
pengomposan

• Intervensi apakah yang tepat dilakukan oleh warga tersebut?

A. Menambahkan air
B. Mengganti Tong
C. Menambahkan air
D. Mengurangi sampah kulit pisang
E. Menambahkan dedak
PEMBAHASAN
• Pembuatan Kompos dari sampah kulit pisang dilakukan oleh warga. Proses pengomposan
dilakukan secara aerob dengan menggunakan ember bekas. Ketika diukur kelembaban ternyata
mencapai 90%, maka warga tersebut melakukan intervensi untuk menurunkan kelembaban
pada proses pengomposan

• Intervensi apakah yang tepat dilakukan oleh warga tersebut?

A. Menambahkan air (semakin lembab)


B. Mengganti Tong (menghambat proses dekomposisi)
C. Menambahkan air
D. Mengurangi sampah kulit pisang (tidak mungkin dilakukan karena proses telah terjadi)
E. Menambahkan dedak (dedak merupakan bahan yang dapat menurunkan kelembaban)
• Petugas Kebersihan memanfaatkan sampah daun kering yang ada di Industri untuk di jadikan
kompos. Pengomposan dilakukan pada drum-drum bekas yang ada, setelah daun tersebut
dimasukan ke dalam drum, petugas tersebut menbahkan larutan EM4 ke dalam drum
tersebut, kemudian diaduk merata dengan daun yang akan dijadikan kompos

• Apakah fungsi larutan yang digunakan oleh petugas tersebut?

A. Menjaga kelembaban
B. Menurunkan kadar air
C. Menstabilkan suhu kompos
D. Mempercepat proses Pengomposan
E. Mematikan belatung pada kompos
• Petugas Kebersihan memanfaatkan sampah daun kering yang ada di Industri
untuk di jadikan kompos. Pengomposan dilakukan pada drum-drum bekas yang
ada, setelah daun tersebut dimasukan ke dalam drum, petugas tersebut
menbahkan larutan EM4 ke dalam drum tersebut, kemudian diaduk merata
dengan daun yang akan dijadikan kompos

• Apakah fungsi larutan yang digunakan oleh petugas tersebut?

A. Menjaga kelembaban
B. Menurunkan kadar air
C. Menstabilkan suhu kompos
D. Mempercepat proses Pengomposan
E. Mematikan belatung pada kompos
• Petani di desa X mengeluhkan tanah yang digarapnya mengalami perubahan, tanaman yang
ditanam mengalami kegagalan panen, padahal pemupukan sudah dilakukan. Petugas
kesehatan melakukan intervensi terhadap tanah tersebut dengan mengukur derajat
keasaman tanah, dimana hasil yang diperoleh nilai pH = 4

• Intervensi apakah yang dapat dilakukan pada kasus di atas?

A. Menambahkan air
B. Meberikan kapur
C. Menambahkan bubuk belerang
D. Menambahkan bahan organic
E. Mendiamkan saja
PEMBAHASAN
• Petani di desa X mengeluhkan tanah yang digarapnya mengalami perubahan, tanaman yang
ditanam mengalami kegagalan panen, padahal pemupukan sudah dilakukan. Petugas
kesehatan melakukan intervensi terhadap tanah tersebut dengan mengukur derajat
keasaman tanah, dimana hasil yang diperoleh nilai pH = 4

• Intervensi apakah yang dapat dilakukan pada kasus di atas?

A. Menambahkan air (kelembaban)


B. Memberikan kapur (menaikan PH)
C. Menambahkan bubuk belerang (untuk menetrakan pH dengan keasaman tinggi)
D. Menambahkan bahan organic (menyuburkan tanah)
E. Mendiamkan saja
• Ketua RW meminta bantuan Sanitarian untuk memberikan pemahaman mengenai
pengelolaan sampah plastik kepada warga rusun. Sanitarian tersebut memberikan contoh
pada warga bagaimana cara mengolah sampah plastik yang ada di rusun, diantaranya dengan
membuat tas dari sampah plastik dan vas bunga dari plastik.

• Termasuk jenis sampah apakah yang ada pada kasus di atas?

A. Ashes
B. Rubbish
C. Garbage
D. Dead animals
E. Street sweeping
PEMBAHASAN
• Ketua RW meminta bantuan Sanitarian untuk memberikan pemahaman mengenai pengelolaan
sampah plastik kepada warga rusun. Sanitarian tersebut memberikan contoh pada warga bagaimana
cara mengolah sampah plastik yang ada di rusun, diantaranya dengan membuat tas dari sampah
plastik dan vas bunga dari plastik.

• Termasuk jenis sampah apakah yang ada pada kasus di atas?

A. Ashes (debu)
B. Rubbish (sampah anorganik dan organik tak membusuk)
C. Garbage (Sampah organik mudah busuk)
D. Dead animals (hewan mati)
E. Street sweeping (sampah dari jalanan)
 
• Seorang Sanitarian rumah sakit akan melakukan pengukuran timbulan sampah medis
dengan mengukur volume sampah yang ada pada ruang rawat inap. Hal ini dilakukan
untuk membuat perencanaan wadah sampah medis yang dibutuhkan selama 1 tahun
pada rumah sakit tersebut
• Termasuk dalam fase apakah yang akan di lakukan sanitarian pada kasus di atas?

A. Fase Pewadahan/Storage
B. Fase Pengumpulan/Collection
C. Fase Pengangkutan/Transport
D. Fase Pembuangan/Disposal
E. Fase Peralihan/Transfer
PEMBAHASAN
• Seorang Sanitarian rumah sakit akan melakukan pengukuran timbulan sampah medis
dengan mengukur volume sampah yang ada pada ruang rawat inap. Hal ini dilakukan
untuk membuat perencanaan wadah sampah medis yang dibutuhkan selama 1 tahun
pada rumah sakit tersebut
• Termasuk dalam fase apakah yang akan di lakukan sanitarian pada kasus di atas?

A. Fase Pewadahan/Storage
B. Fase Pengumpulan/Collection
C. Fase Pengangkutan/Transport
D. Fase Pembuangan/Disposal
E. Fase Peralihan/Transfer
• Seorang petugas pengangkut sampah mendatangi Puskesmas di lingkungan
tinggalnya, ia mengeluhkan gatal-gatal pada tubuhnya terutama di bagian telapak
tangan dan lengan. Seminggu kemudian di dapatkan hasil diagnosa dari dokter
ternyata petugas tersebut mengalami penyakit sarcoptes scabiei.
• Melalui mekanisme apakah masuknya penyakit ke dalam tubuh pada kasus di
atas?
A. Mata
B. Kulit
C. Mulut
D. Pernafasan
E. Pencernaan
PEMBAHASAN
• Seorang petugas pengangkut sampah mendatangi Puskesmas di lingkungan
tinggalnya, ia mengeluhkan gatal-gatal pada tubuhnya terutama di bagian telapak
tangan dan lengan. Seminggu kemudian di dapatkan hasil diagnosa dari dokter
ternyata petugas tersebut mengalami penyakit sarcoptes scabiei.
• Melalui mekanisme apakah masuknya penyakit ke dalam tubuh pada kasus di
atas?
A. Mata
B. Kulit
C. Mulut
D. Pernafasan
E. Pencernaan
• Petugas pengangkut sampah ketika mengangkut sampah air sampah menetes
sepanjang jalan yang dilewatinya. Hal ini membuat warga merasa dirugikan karna air
sampah yang menetes menimbulkan bau dan lalat di sekitarnya. Alat angkut yang
digunakan petugas tersebut berupa gerobak sampah yang tertutup.
• Apakah yang menyebabkan masalah utama pada kasus di atas?

A. Lalat
B. Sludge
C. Bakteri
D. Amoniak
E. Leacheat
PEMBAHASAN
• Petugas pengangkut sampah ketika mengangkut sampah air sampah menetes
sepanjang jalan yang dilewatinya. Hal ini membuat warga merasa dirugikan karna air
sampah yang menetes menimbulkan bau dan lalat di sekitarnya. Alat angkut yang
digunakan petugas tersebut berupa gerobak sampah yang tertutup.
• Apakah yang menyebabkan masalah utama pada kasus di atas?

A. Lalat (vector)
B. Sludge (endapan limbah)
C. Bakteri (mikro)
D. Amoniak (gas)
E. Leacheat (cairan yang keluar dari sampah yang membusuk)
• Kepala Puskesmas menugaskan sanitarian untuk melakukan perbaikan tanah penduduk yang
di duga tercemar logam berat dari buangan industry logam. Sanitarian tersebut melakukan
tindakan untuk memperbaiki tanah yang tercemar dengan cara membersihkan tanah yang
tercemar langsung di tempatnya.

• Dinamakan apakah pembersihan tanah yang dilakukan pada kasus di atas?

A. Insitu
B. Off situ
C. Kombinasi
D. Remidiasi
E. Fitoremidiasi
PEMBAHASAN
• Kepala Puskesmas menugaskan sanitarian untuk melakukan perbaikan tanah penduduk yang di
duga tercemar logam berat dari buangan industry logam. Sanitarian tersebut melakukan tindakan
untuk memperbaiki tanah yang tercemar dengan cara membersihkan tanah yang tercemar
langsung di tempatnya.

• Dinamakan apakah pembersihan tanah yang dilakukan pada kasus di atas?

A. Insitu ( pembersihan secara langsung)


B. Off situ (menggali tanah dan membawanya ke daerah yang aman)
C. Kombinasi (gabungan)
D. Remidiasi (kegiatan pembersihan permukaan tanah dari polutan.)
E. Fitoremidiasi (upaya penggunaan tanaman dan bagian-bagiannya untuk dekontaminasi limbah
dan masalah-masalah pencemaran lingkungan
• Pada kantin di tempat wisata, makanan olahan yang disajikan bervariasi, pihak kantin
menyiapkan tempat sampah dibeberapa sudut, tetapi para pengunjung banyak yang tidak
membuang sampah pada tempat yang disediakan, sehingga masih banyak sampah
berserakan disekitar kantin, yang berdampak pada keberadaan lalat di sampah tersebut

• Pengukuran apakah  yang harus dilakukan pada lingkungan tersebut?

A. Timbulan Sampah
B. Berat sampah
C. Kepadatan lalat
D. Jumlah pengunjung
E. Volume Sampah
PEMBAHASAN
• Pada kantin di tempat wisata, makanan olahan yang disajikan bervariasi, pihak kantin
menyiapkan tempat sampah dibeberapa sudut, tetapi para pengunjung banyak yang tidak
membuang sampah pada tempat yang disediakan, sehingga masih banyak sampah
berserakan disekitar kantin, yang berdampak pada keberadaan lalat di sampah tersebut

• Pengukuran apakah  yang harus dilakukan pada lingkungan tersebut?

A. Timbulan Sampah
B. Berat sampah
C. Kepadatan lalat
D. Jumlah pengunjung
E. Volume Sampah
• Pada Klinik kecantikan yang ada di Kota Malang terlihat aktivitas dokter kecantikan
di ruang operasi, tindakan operasi kecantikan yang dilakukan menghasilkan
sampah berupa perban & kasa yang terkontaminasi darah, handscope, masker,
jaringan tubuh, kateter, kantung darah. Sampah-sampah tersebut harus disimpan
secara khusus agar tidak menimbulkan dampak berbahaya baik bagi pasien
maupun pekerjanya

• Apakah bentuk pengolahan yang cocok untuk sampah diatas?

A. Biogas
B. Komposting
C. Incenerasi
D. Sanitarylandfill
E. Vermikomposting
PEMBAHASAN
• Pada Klinik kecantikan yang ada di Kota Malang terlihat aktivitas dokter kecantikan di ruang
operasi, tindakan operasi kecantikan yang dilakukan menghasilkan sampah berupa perban
& kasa yang terkontaminasi darah, handscope, masker, jaringan tubuh, kateter, kantung
darah. Sampah-sampah tersebut harus disimpan secara khusus agar tidak menimbulkan
dampak berbahaya baik bagi pasien maupun pekerjanya
• Apakah bentuk pengolahan yang cocok untuk sampah diatas?

A. Biogas (kotoran hewan)


B. Komposting (sampah organic)
C. Incenerasi (pembkaran suhu tinggi)
D. Sanitarylandfill (penimbunan dengan tanah)
E. Vermikomposting (dengan cacing)

Anda mungkin juga menyukai