Anda di halaman 1dari 68

Keselamatan dan

Kesehatan Kerja
di FaSYANKES

Tari -0815 803 8949- trita.bus@gmail.com


K3 di Fasyankes
Kegiatan untuk menjamin dan
melindungi sumber daya manusia
fasilitas pelayanan kesehatan,
pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun masyarakat
di sekitar lingkungan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan agar sehat,
selamat, dan bebas dari gangguan
kesehatan dan pengaruh buruk
yang diakibatkan dari pekerjaan,
lingkungan, dan aktivitas kerja
REFERENSI :
PMK 52/2018 ttg K3 FASYANKES
STANDAR K-3
Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian risiko K3
SISTEM MANAJEMEN K-3
Penerapan kewaspadaan standar
KEBIJAKAN K-3 Penerapan prinsip ergonomi
PENINJAUAN KINERJA K-3

Pemeriksaan kesehatan berkala


PERENCANAAN Pemberian imunisasi
K-3
Pembudayaan PHBS
Pengelolaan sarana dan prasarana (aspek K-3)
Pengelolaan peralatan medis (aspek K-3)
PEMANTAUAN
PELAKSANAAN Kesiapsiagaan thd kondisi darurat atau bencana,
& EVALUASI
K-3 termasuk kebakaran
KINERJA K-3
Pengelolaan bahan dan limbah B-3
REFERENSI :
Pengelolaan limbah domestik
PMK 52/2018 ttg K3 FASYANKES
Standar terkait dengan K3
(standar akreditasi Puskesmas 2015)
11 Kriteria, 56 EP
2.1 Tata kelola sarana Puskesmas
2.1.2. Bangunan Puskesmas bersifat permanen dan tidak bergabung
dengan tempat tinggal atau unit kerja yang lain. Bangunan harus
memenuhi persyaratan lingkungan sehat.
Elemen Penilaian: 
1. Puskesmas diselenggarakan di atas bangunan yang permanen.
2. Puskesmas tidak bergabung dengan tempat tinggal atau unit kerja yang lain.
3. Bangunan Puskesmas memenuhi persyaratan lingkungan yang sehat
2.1.3.Bangunan Puskesmas memperhatikan fungsi, keamanan,
kenyamanan, dan kemudahan dalam pelayanan kesehatan, dengan
ketersediaan ruangan sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan yang
disediakan.
Elemen Penilaian: 
1. Ketersediaan ruangan memenuhi persyaratan minimal dan kebutuhan pelayanan
2. Tata ruang memperhatikan akses, keamanan, dan kenyamanan.
3. Pengaturan ruang mengakomodasi kepentingan orang dengan disabilitas, anak-anak, dan orang usia lanjut
2.1.4. Prasarana Puskesmas tersedia, terpelihara, dan berfungsi
dengan baik untuk menunjang akses, keamanan, kelancaran dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan pelayanan yang disediakan. 
Elemen Penilaian: 
• 1. Tersedia prasarana Puskesmas sesuai kebutuhan. 
• 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap prasarana
Puskesmas. 
• 3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan prasarana
Puskesmas. 
• 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi prasarana Puskesmas yang
ada. 
• 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring. 
2.1.5. Peralatan medis dan non medis tersedia, terpelihara, dan
berfungsi dengan baik untuk menunjang akses, keamanan,
kelancaran dalam memberikan pelayanan sesuai dengan pelayanan
yang disediakan. 
Elemen Penilaian: 
• 1. Tersedia peralatan medis dan non medis sesuai jenis pelayanan yang disediakan. 
• 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap peralatan medis dan non medis. 
• 3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan peralatan medis dan non medis. 
• 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi peralatan medis dan non medis. 
• 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring. 
• 6. Dilakukan kalibrasi untuk peralatan medis dan non medis yang perlu dikalibrasi. 
• 7. Peralatan medis dan non medis yang memerlukan ijin memiliki ijin yang berlaku. 
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
2.6.1. Pemeliharaan sarana dan peralatan Puskesmas
dilaksanakan dan didokumentasikan secara jelas dan akurat. 
Elemen Penilaian: 
• 1. Ditetapkan Penanggungjawab barang inventaris Puskesmas. 
• 2. Ada daftar inventaris sarana dan peralatan Puskesmas yang digunakan untuk pelayanan
maupun untuk penyelenggaraan Upaya Puskesmas. 
• 3. Ada program kerja pemeliharaan sarana dan peralatan Puskesmas. 
• 4. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan peralatan sesuai program kerja. 
• 5. Ada tempat penyimpanan/gudang sarana dan peralatan yang memenuhi persyaratan. 
• 6. Ada program kerja kebersihan lingkungan Puskesmas. 
• 7. Pelaksanaan kebersihan lingkungan Puskesmas sesuai dengan program kerja. 
• 8. Ada program kerja perawatan kendaraan, baik roda empat maupun roda dua. 
• 9. Pelaksanaan pemeliharaan kendaraan sesuai program kerja. 
• 10. Pencatatan dan pelaporan barang inventaris. 
2.1.2, 2.1.3,2.1.4 , 2.1.5, 2.6.1
Perbaikan system utilitas

Jadual & pelaksanaan


pemeliharaan

Monitoring/inspeksi
Perbaikan peralatan/alat medis
Fungsi
non medis

Kalibrasi peralatan
8.1.2. Terdapat kebijakan dan prosedur spesifik
untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium
• 7. Tersedia prosedur kesehatan dan keselamatan kerja, dan alat
pelindung diri bagi petugas laboratorium
• 8. Dilakukan pemantauan terhadap penggunaan alat pelindung diri
dan pelaksanaan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
• 9. Tersedia prosedur pengelolaan bahan berbahaya dan beracun, dan
limbah medis hasil pemeriksaan laboratorium
• 10. Tersedia prosedur pengelolaan reagen di laboratorium
• 11. Dilakukan pemantauan dan tindak lanjut terhadap pengelolaan
limbah medis apakah sesuai dengan prosedur
8.5. Manajemen
lingkungan dan prasarana
• Kondisi fisik lingkungan/bangunan
• Manajemen prasarana: instalasi listrik, kualitas
air, ketersediaan gas medis, ventilasi, dan
system utama yang lain
• Penanganan B3B
• Penanganan limbah
• Rencana penanggunangan bencana
• Rencana penanggulangan kebakaran
• Monitoring, evaluasi, tindak lanjut kondisi fisik
• Program pemeliharaan lingkungan fisik
• Program penanggulangan bencana dan
kebakaran dan bagaimana pelaksanaannya
• Tenaga yang bertanggung jawab untuk
pengelolaan lingkungan dan kalau terjadi
bencana/kebakaran
8.5.1. Lingkungan fisik Puskesmas, instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistim lain
yang dipersyaratkan diperiksa secara rutin, dipelihara, dan diperbaiki bila perlu 

Elemen Penilaian: 
• 1. Kondisi fisik lingkungan Puskesmas dipantau secara rutin 
• 2. Instalasi listrik, kualitas air, ventilasi, gas dan sistem lain yang digunakan dipantau
secara periodic oleh petugas yang diberi tanggung jawab 
• 3. Tersedia sarana untuk menangani masalah listrik/api apabila terjadi kebakaran 
• 4. Tersedia kebijakan dan prosedur inspeksi, pemantauan, pemeliharaan dan
perbaikan 
• 5. Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan alat dilakukan sesuai dengan
prosedur dan jadual yang ditetapkan 
• 6. Dilakukan dokumentasi pelaksanaan, hasil dan tindak lanjut inspeksi, pemantauan,
pemeliharaan dan perbaikan yang telah dilakukan 
8.5.2. Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya serta pengendalian dan
pembuangan limbah berbahaya dilakukan berdasarkan perencanaan yang memadai 

Elemen Penilaian: 
• 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur inventarisasi, pengelolaan,
penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya 
• 2. Ditetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian dan pembuangan
limbah berbahaya 
• 3. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan bahan berbahaya 
• 4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan limbah berbahaya 
Kriteria 8.5.3 Perencanaan dan pelaksanaan program yang efektif untuk
menjamin keamanan lingkungan fisik dikelola oleh petugas yang
kompeten
Untuk mengelola risiko di lingkungan dimana pasien dirawat dan staf bekerja
memerlukan perencanaan. Rencana tahunan dalam mengelola lingkungan perlu
disusun meliputi: 
• a) Keselamatan dan Keamanan. Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung, halaman,
tempat parkir, dan peralatan klinik tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf dan
pengunjung. Keamanan adalah proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau akses serta
penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang 
• b) Bahan berbahaya, yang meliputi: penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
lainnya harus dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman. 
• c) Manajemen emergensi, yaitu tanggapan terhadap wabah, bencana dan keadaan emergensi
direncanakan dan efektif 
• d) Pengamanan kebakaran: fasyankes wajib melindung properti dan penghuninya dari kebakaran dan
asap. 
• e) Peralatan medis: untuk mengurangi risiko, peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan sesuai dengan
ketentuan. 
• f) Sistem utilitas, meliputi listrik, air dan sistem pendukung lainnya dipelihara untuk meminimalkan
risiko kegagalan pengoperasian 
8.5.3. Perencanaan dan pelaksanaan program yang efektif untuk menjamin keamanan lingkungan fisik
dikelola oleh petugas yang kompeten 

Elemen Penilaian: 
• 1. Ada rencana program untuk menjamin lingkungan fisik yang aman 
• 2. Ditetapkan petugas yang bertanggungjawab dalam perencanaan
dan pelaksanaan program untuk menjamin lingkungan fisik yang
aman 
• 3. Program tersebut mencakup perencanaan, pelaksanaan,
pendidikan dan pelatihan petugas, pemantauan, dan evaluasi 
• 4. Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program tersebut. 
8.6. Manajemen peralatan

• Prosedur penyiapan alat medis


• Prosedur sterilisasi dan pelaksanaannya
• Bagaiamana memastikan peralatan sterial
• Inventarisasi, jadual, prosedur, pelaksanaanpemeliharaan alat medis
• Kalibrasi peralatan medis
• Monitoring peralatan yang rusak dan penggantiannya
• Bagaimana memastikan ketersediaan alat medis
• Petugas yang bertanggung jawab dalam pengelolaan peralatan medis
8.6.1. Peralatan ditempatkan di lingkungan
pelayanan dengan tepat 
Elemen Penilaian: 
• 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk memisahkan alat yang bersih
dan alat yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang
membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat
yang membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya 
• 2. Tersedia prosedur sterilisasi alat-alat yang perlu disterilkan 
• 3. Dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan prosedur secara berkala 
• 4. Apabila memperoleh bantuan peralatan, persyaratan-persyaratan fisik,
tehnis, maupun petugas yang berkaitan dengan operasionalisasi alat
tersebut dapat dipenuhi. 
8.6.2. Peralatan dipelihara dan dikalibrasi secara rutin 

• Elemen Penilaian: 
• 1. Dilakukan inventarisasi peralatan yang ada di puskesmas 
• 2. Ditetapkan penanggung-jawab pengelola alat ukur dan dilakukan
kalibrasi atau yang sejenis secara teratur, dan ada buktinya 
• 3. Ada sistem untuk kontrol peralatan, testing, dan perawatan secara
rutin 
• 4. Hasil pemantauan tersebut didokumentasikan. 
• 5. Ditetapkan kebijakan dan prosedur penggantian dan perbaikan alat
yang rusak agar tidak mengganggu pelayanan. 
Standar terkait dengan K3
(SIAP 219)
10 Kriteria, 33 EP
DRAFT STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS REVISI
BAB I - KMP
BAB I KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS
6 STANDAR, 23 KRITERIA, 84 ELEMEN PENILAIAN

PERAN DINAS KESEHATAN 1.6 1.1 PERENCANAAN PUSKESMAS


KAB/KOTA
 2 KRITERIA
 1 KRITERIA
 11 EP
 7 EP

1.5
PENGAWASAN, 1.2 TATA KELOLA ORGANISASI PKM
PENGENDALIAN, PENILAIAN
KINERJA  4 KRITERIA
 10 EP
 3 KRITERIA
 15 EP

1.3
MANAJEMEN FASILITAS & MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
KESELAMATAN (MFK) 1.4
 5 KRITERIA
 8 KRITERIA  14 EP
 27 EP
1.3.5. PENYELENGGARAAN K3
POKOK PIKIRAN
• Pegawai yang bekerja di Puskesmas mempunyai risiko terpapar infeksi yang dapat menimbulkan penyakit
akibat kerja, terjadinya kecelakaan kerja terkait dengan pekerjaan yang dilakukan dalam pelayanan baik
langsung maupun tidak langsung
• Program pemeriksaan kesehatan secara berkala perlu dilakukan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas, demikian juga pemberian imunisasi bagi pegawai sesuai dengan hasil identifikasi risiko
epidemiologi penyakit infeksi, serta program perlindungan pegawai terhadap penularan penyakit infeksi proses
pelaporan jika terjadi paparan, tindak lanjut pelayanan kesehatan, dan konseling perlu disusun dan diterapkan
1.3.5 • Pegawai juga berhak untuk mendapat perlindungan dari kekerasan yang dilakukan oleh pengguna layanan,
PENYELENGGARAAN keluarga pengguna layanan, maupun oleh sesama pegawai
K3
• Dalam Program kesehatan dan keselamatan kerja pegawai, semua staf harus memahami bagaimana cara mereka
melaporkan, cara mereka dirawat, dan cara mereka menerima konseling dan tindak lanjut akibat cedera seperti
tertusuk jarum (suntik), paparan terhadap penyakit menular, memahami identifikasi risiko dan kondisi yang
berbahaya dalam fasilitas serta masalah-masalah kesehatan dan keselamatan lainnya

ELEMEN PENILAIAN
1. Program K3 bagi pegawai disusun, ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi. (R, D, W)
2. Dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala terhadap pegawai untuk menjaga kesehatan pegawai sesuai dengan program yang telah
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. (D, W)
3. Ada program dan pelaksanaan imunisasi bagi pegawai sesuai dengan tingkat risiko dalam pelayanan. (D, W)
4. Dilakukan konseling dan tindak lanjut terhadap pegawai yang terpapar penyakit infeksi, kekerasan, atau cedera akibat kerja. (D, W)
Identifikasi area berisiko kekerasan
REGULASI
PELAYANAN KESELAMATAN
KESEHATAN KERJA

Pemeriksaan Imunisasi
kesehatan
Konseling
Tindak lanjut jika. Terjadi
REFERENSI : PMK 52/2018: K3 FASYANKES
Kekerasan di tempat kerja
Ada SK Ka
Puskesmas ttg R SISTEM
Tim K3 MANAJEMEN STANDAR K-3
K-3

1.3.5.1 PROGRAM K-3


D Identifikasi area berisiko
kekerasan

Dokumen Program
dan
Pelaksanaan Program 1.3.5.3
1.3.5.2 Imunisasi 1.3.5.4
Program Pemeriksaan diprioritaskan bagi Konseling
kesehatan, minimal SDM yang berisiko Tindak lanjut jika terjadi
1x/th tinggi kekerasan di tempat kerja

Wawancara kepada Tim K-3 dan


W petugas tentang implementasi K-3
STANDAR 1.4. MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
(MFK)

1.4.1. PROGRAM MFK

1.4.7. PROGRAM 1.4.2. PROGRAM KESELAMATAN


PENGELOLAAN SISTEM DAN
UTILISASI KEAMANAN

1.4.6. PROGRAM 1.4.3. MANAJEMEN INVENTARISASI,


KETERSEDIAAN ALAT PENGELOLAAN, PENYIMPANAN
KESEHATAN DAN
PENGGUNAAN B3
1.4.5. PROGRAM PENCEGAHAN 1.4.4. PROGRAM TANGGAP
DAN PENANGGULANGAN DARURAT
KEBAKARAN BENCANA

1.4.8. DIKLAT MFK


1.4.1. PROGRAM MFK
1.4.1 Disusun dan diterapkan rencana program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang
meliputi keselamatan dan keamanan fasilitas, pengelolaan bahan dan limbah berbahaya,
manajemen bencana, pengamanan kebakaran, alat kesehatan dan system utilisasi

Pokok Pikiran:
• Puskesmas perlu menyusun program MFK
a. Manajemen Keselamatan dan keamanan
b. Manajemen bahan dan limbah berbahaya dan beracun
c. Manajemen Bencana/disaster
d. Manajemen Penanganan Kebakaran
e. Manajemen Alat Kesehatan
f. Manajemen system utilisasi
g. Pendidikan (edukasi) petugas
• Dilakukan identifikasi dan pembuatan peta risiko (huruf a sd f)
• Tetapkan tim atau petugas yang menjalankan program MFK
• Dilakukan evaluasi minimal per tri wulan
1.4.1. PROGRAM MFK

Terdapat petugas yang bertanggung jawab


1 dalam MFK serta tersedia program MFK
yang ditetapkan setiap tahun berdasarkan
identifikasi risiko. (R)
ELEMEN PENILAIAN
Dilakukan identifikasi terhadap area-area
2
berisiko yang meliputi huruf a sampai huruf
f pada pokok pikiran. (D,W)

3 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut per tri


wulan terhadap pelaksanaan program MFK
meliputi huruf a sampai huruf f pada pokok
pikiran. (D)
Program MFK
R dan
Perbaikan &
Minimalisir
Identifikasi (AREA) BERISIKO
risiko
Ada SK Ka Puskesmas
ttg PJ MFK KESELAMATAN & KEAMANAN

PENGELOLAAN B3 LIMBAH B3

MANAJEMEN KEDARURATAN MONEV


&
PENGAMANAN KEBAKARAN
TL
PERALATAN KESEHATAN Setiap 3 bulan

SISTEM UTILISASI
PJ. MFK
DIKLAT MFK
D
1.4.2. PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN

1.4.2. Puskesmas melaksanakan program keselamatan dan keamanan

Pokok Pikiran: 
• Program untuk keselamatan dirancang untuk mencegah terjadinya cedera bagi
pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat akibat Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3), seperti tertusuk jarum, tertimpa bangunan, kebakaran, gedung roboh,
dan tersengat listrik
• Program keselamatan bagi petugas terintegrasi dengan program keselamatan dan
kesehatan kerja
• Program untuk keamanan perlu direncanakan untuk mencegah terjadinya keja-
dian kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik yang tidak aman
seperti penculikan bayi, pencurian, dan kekerasan pada petugas
• Apabila Puskesmas mengalami renovasi dan atau konstruksi bangunan maka
perlu disusun Infection Control Risk Assesment (ICRA) renovasi untuk
memastikan proses renovasi dan atau konstruksi bangunan dilakukan secara
aman dan mengontrol terjadinya penyebaran infeksi (lihat juga PPI 5.5.2
1.4.2. PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN

1 4
Dilakukan identifikasi Dilakukan pemantauan
terhadap pengunjung,
terhadap pekerjaan konstruksi
petugas dan petugas alih
daya (outsourcing) (D,O,W) ELEMEN PENILAIAN terkait keamanan dan
pencegahan penyebaran infeksi.
(D,O,W)

2
Dilakukan inspeksi fasilitas 3 Dilakukan simulasi
secara berkala meliputi terhadap kode darurat
bangunan, prasarana dan secara berkala. (D, O,W).
peralatan (D,O,W)
PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN f) Penggunaan kartu identitas seluruh staf RS dan
semua individu yang bekerja di RS, pada pasien
1.Pendahuluan RI, penunggu pasien, pengunjung (termasuk
2.Latar belakang tamu) yang memasuki area terbatas (restricted
3.Tujuan umum & khusus area) sehingga menciptakan lingkungan yang
aman
4.Kegiatan pokok & rincian kegiatan
g) Melindungi dari kejahatan perorangan,
kehilangan, kerusakan atau pengrusakan barang
a. Melakukan asesmen risiko secara komprehensif &
milik pribadi
proaktif untuk mengidentifikasi bangunan, ruangan /
h) Menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan
area, peralatan, perabotan & fasilitas lainnya yang
PerUU, mis: Setiap tangga ada pegangannya,
berpotensi menimbulkan cedera.
lantai tidak licin, Ruang perawatan pasien jiwa :
b. Melakukan pemeriksaan fasilitas secara
pintu kamar menghadap keluar, shower di kamar
berkala & terdokumentasi.
mandi tidak boleh menggunakan selang, dll
c. Menyediakan anggaran untuk melakukan
i) Melakukan monitoring pada daerah yang berisiko
perbaikan
keselamatan dan keamanan seperti ruang bayi, OK,

R
d. Melakukan asesmen risiko pra kontruksi (pra
ruang anak, lanjut usia, pasien rentan yang tidak
construction risk assessment / PCRA) setiap ada
dapat melindungi diri sendiri atau memberi tanda
kontruksi, renovasi atau penghancuran bangunan /
minta bantuan bila terjadi bahaya.
demolisasi.
e. Merencanakan dan menyediakan fasilitas 5. Cara melaksanakan kegiatan
pendukung yang aman, untuk mencegah 6. Sasaran
terjadi kecelakaan dan cedera, mengurangi 7. Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan
bahaya dan risiko serta mempertahankan 8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan &
kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf, pelaporannya
pengunjung. 9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
1.4.3. PENGELOLAAN B-3

1.4.3 Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya beracun


serta pengendalian dan pembuangan limbah bahan berbahaya beracun dilakukan
berdasarkan perencanaan yang memadai dan ketentuan perundangan  

POKOK PIKIRAN: 
• Bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 perlu
diidentifikasi dan dikendalikan secara aman.
• Puskesmas perlu menginventarisasi B3 meliputi lokasi, jenis,
dan jumlah B3 serta limbahnya yang disimpan. Daftar
inventaris ini selalu dimutahirkan sesuai dengan perubahan
yang terjadi di tempat penyimpanan .
• Pengolahan limbah B3 sesuai standar (penggunaan dan
pemilahan, pewadahan dan penyimpanan/TPS B3 serta
pengolahan akhir)
• Tersedia IPAL sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
inventArisasi PROGRAM PENGENDALIAN
B3 & LIMBAH B3
regulasi
INVENTARISASI
PENGELOLAAN
PENYIMPANAN
PENGGUNAAN
• Penetapan jenis, area/lokasi penyimpanan B3 sesuai PENGENDALIAN
ketentuan perundangan
• Pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3
sesuai ketentuan perundangan (termasuk MSDS)
• Penggunaan APD yang sesuai untuk penggunaan
dan penaganan tumpahan dan paparan yang sesuai
ketentuan perundangan
• Sistem pelabelan yang sesuai ketentuan
perundangan
• Sistem pendokumentasian dan perijinan
• Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi
tumpahan dan atau paparan MONEV TINDAK LANJUT
• Pembuangan limbah B3 yang memadai sesuai peraturan
perundang-undangan
• Penggunaan APD sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
1.4.3. PENGELOLAAN B-3

1 4
Dilaksanakan program Ada laporan, analisis, dan tindak
pengelolaan B3 dan lanjut penanganan tumpahan,
limbahnya sesuai angka satu paparan/pajanan B3 dan atau
sampai delapan huruf b (R) ELEMEN PENILAIAN limbah B3. (D,W)
 

2
Pengolahan limbah B3 sesuai 3 Tersedia IPAL sesuai dengan
standar (penggunaan dan ketentuan peraturan
pemilahan, pewadahan dan perundang-undangan. (D, O)
penyimpanan/TPS B3 serta
pengolahan akhir) (D,O,W)
1.4.4. PROGRAM TANGGAP BENCANA

1.4.4. Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan mengevaluasi program tanggap darurat
bencana internal dan eksternal

• Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) ikut bertanggung


jawab untuk berperan aktif dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bila terjadi
bencana baik internal maupun eksternal.
• Strategi untuk menghadapi bencana perlu disusun sesuai dengan potensi bencana
yang mungkin terjadi berdasarkan hasil penilaian kerentanan bahaya (Hazard
Vulnerability Assesment). meliputi:
1. identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin
terjadi,
2. menentukan peran Puskesmas jika terjadi bencana dengan tetap
memperhatikan keberlangsungan layanan dan tindak lanjut terhadap
bencana,
3. strategi komunikasi jika terjadi bencana,
4. manajemen sumber daya,
5. penyediaan pelayanan dan alternatifnya,
6. identifikasi peran dan tanggung jawab tiap karyawan, dan
7. manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana
• Program kesiapan menghadapi bencana disusun dan disimulasikan
(setiap tahun secara internal atau melibatkan komunitas secara luas,
terutama ditujukan untuk menilai kesiapan sistem 2) sampai dengan 6)
yang telah diuraikan di bagian c kriteria 1.5.1.
• Setiap pegawai wajib mengikuti pelatihan/ lokakarya dan simulasi
pelaksanaan program tanggap darurat yang diselenggarakan minimal
setahun sekali agar siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana
• Debriefing adalah sebuah review yang dilakukan setelah simulasi bersama
peserta simulasi dan observer yang bertujuan untuk menindaklanjuti hasil
dari simulasi.
• Hasil dari kegiatan debriefing didokumentasikan
1.4.4. PROGRAM TANGGAP BENCANA

1 4 Dilakukan perbaikan terhadap


Dilakukan identifikasi risiko program kesiapan menghadapi
terjadinya bencana internal bencana sesuai hasil simulai dan
dan eksternal sesuai dengan evaluasi tahunan. (D)
letak geografis Puskesmas dan
akibatnya terhadap pelayanan.
(D)

ELEMEN PENILAIAN
Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan
meliputi angka dua sampai dengan angka
2 enam huruf c pada kriteria 1.4.1. terhadap
Dilaksanakannya program 3 program kesiapan menghadapi bencana
manajemen bencana meliputi
angka satu sampai dengan angka yang telah disusun, dan dilanjutkan
tujuh huruf c pada kriteria 1.4.1. dengan debriefing setiap selesai
(D, W). simulasi. (D, W)
DISASTER DRILL
PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA INTERNAL & EKSTERNAL
(SIMULASI DISASTER)

• strategi
IDENTIFIKASI RISIKO BENCANA INTERNAL &
EKSTERNAL komunikasi jika
terjadi bencana,
HAZARD VULNERABILITY ASSESSMENT • manajemen
sumber daya,
PEMBENTUKAN TIM TANGGAP/ • penyediaan
PENANGGULANGAN BENCANA pelayanan dan
alternatifnya,
PENYUSUNAN DISASTER PLAN • identifikasi peran
dan tanggung
EDUKASI & SIMULASI PENANGGULANGAN
jawab tiap
BENCANA
karyawan, dan
• manajemen
konflik yang
mungkin terjadi
pada saat
MONEV TINDAK LANJUT
bencana.
Tahapan Siklus Bencana
Situasi pasca
bencana Situasi normal
tidak bencana
Pe
m a n-
ul a h Perencanaan
ih g
Rehabilitasi an
n ce Mitigasi
Pe

Si
Perencanaan

an

ap
nc
Evakuasi Kontijensi

si a
Be

ga
ap

Be
g
ng

nc
an
Ta
Situasi saat Situasi terdapat

a
-
Terjadi Bencana potensi Bencana

N C ANA
BE
PERENCANAAN MANAJEMEN BENCANA (DISASTER PLAN)
KOMPONEN PROGRAM MANAJEMEN BENCANA
V Kebijakan
1) Identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari
V Latar Belakang bencana yang mungkin terjadi (HVA),

V 2) Menentukan peran Puskesmas dalam kejadian


Analisa Risiko
bencana
V Peta Rawan Bencana
3) Strategi komunikasi jika terjadi bencana,
KEBIJAKAN
V
Profil Puskesmas
4) Manajemen sumber daya,
V Pengorganisasian 5) Penyediaan pelayanan dan alternatifnya,
V
Tupoksi, SOP, Form 6) Identifikasi peran dan tanggung jawab tiap
pegawai serta manajemen konflik yang mungkin
V
Glossary Fasilitas
terjadi pada saat bencana,

7) Peran Puskesmas dalam tim terkoordinasi


dengan sumber daya masyarakat yang tersedia
Identifikasikan RISIKO Hazard Vulnerability Assement

Vu
d

ln e
z ar

rab
konsep Ha

ilit
Risk

y
Disaster/
Eksposure
Mitigasi Bencana
STRUKTURAL
- Rekayasa prasarana fisik dan bangunan .
- Sarana penunjang tanggap bencana.

NON STRUKTURAL
- Pembuatan kebijakan dan peraturan
- Pembentukan tim tanggap bencana
- Pelatihan/workshop/seminar/lokakarya
- Edukasi ke masyarakat
KONTIJENSI dan RENCANA
KONTIJENSI Apa itu
Apa itu Kontijensi ? RencanaKontijensi ?

Kontijensi adalah suatu Rencana Kontijensi adalah


keadaan atau situasi yang Suatu proses identifikasi dan
penyusunan rencana yang
diperkirakan akan segera
didasarkan pada situasi
terjadi, tetapi mungkin kontijensi atau situasi yg belum
juga tidak akan terjadi tentu terjadi .

Rencana kontijensi ada kemung-


kinan tidak dilakukan (diaktifkan)
jika keadaan yang diprediksi
tidak terjadi
Sumber “Pengantar Perencanaan Kontijensi” oleh Bakornas PBP
RENCANA KONTIJENSI

Kapan sebaiknya RenKon Apa prinsip prinsip RenKon


dilakukan? -Dilakukan bersama sama
dengan stake holder dan multi-
sektor yang terlibat.
RenKon dilakukan (diaktifkan)
segera setelah tanda tanda awal -Skenario dan tujuan disepakati.
bencana atau peringatan -Dilakukan secara terus terang.
dini. -Menetapkan peran dan tugas
pelaku.
-Menyepakati konsensus.
-Dibuat untuk menghadapi ke-
adaan darurat.

Sumber “Pengantar Perencanaan Kontijensi” oleh Bakornas PBP


Tahapan penyusunan
Rencana kontijensi Penilaian risiko

Penentuan kejadian

Pengembangan
skenario

Kaji ulang
Penetapan kebijakan
an Strategi

Ketersediaan sumber
Proyeksi Analisa kesenjangan daya
kebutuhan

Rencana tindaklanjut

Formalisasi

Aktivasi
Sumber “Pengantar Perencanaan Kontijensi” oleh Bakornas PBP
SIMULASI DAN EVALUASI
TAHUNAN
Mengukur kinerja
Seluruh komponen Pemanfaatan Sumber Daya
Diprogramkan dan dilaksanakan
Minimal setahun sekali
Identifikasi area yang
Perlu perbaikan Implementasi: Program
Meningkatkan kemampuan Prosedur, Kebijakan terkait Diikuti seluruh staf dan
Staf dan karyawan menghadapi
bencana
karyawan serta Komunitas secara
luas
Melakukan Debriefing
TUJUAN
seusai simulasi
Menindak lanjuti Debriefing
hasil simulasi
KEGIATAN SIMULASI: Hasil debriefing
- Emergency Drill - Table Top didokumentasikan
- Workshop - Fullscale
- Seminar - dll
1.4.5. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN

1.4.5 Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi program pencega-
han dan penanggulangan bahaya kebakaran termasuk sarana evakuasi

POKOK PIKIRAN: 
• Setiap fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas mempunyai risiko terhadap
terjadinya kebakaran
• Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran perlu disusun sebagai
wujud kesiagaan Puskesmas terhadap terjadinya kebakaran
• Yang dimaksud dengan sistem proteksi adalah penyediaan proteksi kebakaran
baik aktif mau pasif.
• Proteksi kebakaran aktif, contohnya APAR, sprinkler, detektor panas, dan
detektor asap,
• Proteksi kebakaran secara pasif, contohnya: jalur evakuasi, pintu darurat,
tangga darurat, tempat titik kumpul aman.
IDENTIFIKASI RISIKO KEBAKARAN

INSPEKSI, PENGUJIAN,
PEMELIHARAAN
SISTEM PROTEKSI 7
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

SK Larangan merokok
JALUR EVAKUASI

PROGRAM PENGAMANAN EDUKASI DAN SIMULASI:


KEBAKARAN PROTEKSI & EVAKUASI

LARANGAN MEROKOK
1.4.5
1.4.5. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN

1.4.5
1 4 Ditetapkan kebijakan larangan
Dilakukan program pencegahan merokok bagi petugas, pengguna
dan penanggulangan kebakaran layanan, dan pengunjung di area
angka satu sampai angka empat Puskesmas. (R)
huruf d pada kriteria 1.4.1. (D,
O, W)

ELEMEN PENILAIAN

2
Dilakukan inspeksi, pengujian dan 3
pemeliharaan terhadap alat deteksi Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan
dini, alarm, jalur evakuasi, serta terhadap program pengamanan
keberfungsian alat pemadam api. kebakaran. (D, W)
(D, O, W)
.
PROGRAM PENGAMANAN KEBAKARAN
R Menyusun rencana dan penjadwalan kegiatan :
• Menentukan lokasi yang berpotensi HAZARD kebakaran
Identifikasi risiko terhadap terjadinya kebakaran • Menganalisa kemungkin yg meningkatkan VULNAREBILITY
• Menentukan tingkat RISK kebakaran gunakan HVA Tool

Inspeksi terhadap sistim proteksi kebakaran, ketersediaan sarana

Menguji dan memelihara sistim proteksi secara periodik

Meningkatkan sumber daya manusia melalui edukasi & simulasi

Menerbitkan kebijakan larangan merokok

Memantau kepatuhan kebijakan larangan merokok


PENGUJIAN & PEMELIHARAAN

Memeriksa kelengkapan , kondisi kelayakan sistim proteksi dan


Sarana penanganan kebakaran

Memeriksa kelayakan sarana jalur dan tanda petunjuk arah evakuasi

Uji coba terhadap sistim proteksi dan sarana penanggulangan kebakaran

Memasang label tanda bahaya dilokasi risiko kebakaran

Pemeriksaan, Pengujian dan pemeliharaan dilakukan periodik


minimal sekali dalam setahun

Evaluasi dan dokumentasikan, up date jika perlu


EDUKASI & SOSIALISASI
Memberi edukasi kepada karyawan Puskesmas dan masyarakat sekitar
tentang pencegahan kebakaran dan pengamanan kebakaran.

Mengupayakan sosialisasi dalam bentuk poster, pamflet, dll.

Mengikuti seminar , lokakarya dan pelatihan bagi staf dan karyawan


Puskesmas.

Kegiatan bersifat periodik dan terjadwal,

Semua kegiatan di evaluasi dan didokumentasikan


SIMULASI
Melatih staf dan karyawan Puskesmas menghadapi
situasi TANGGAP DARURAT KEBAKARAN

Melatih staf dan karyawan Puskesmas menggunakan sarana


penanggulangan kebakaran

Melatih staf dan karyawan Puskesmas melakukan EVAKUASI

Melatih staf dan karyawan Puskesmas menangani korban

Melakukan DEBRIEFING dan EVALUASI untuk tindaklanjut

Hasil simulasi, debriefing dan evaluasi didomentasikan

Simulasi dan pelatihan merupakan kegiatan tahunan


Puskesmas Menerbitkan
Kebijakan Larangan merokok
Sosialisasi dan edukasikan
di area Puskesmas sesuai
KepadaUUmasyarakat tentang Evaluasi pelaksanaan
Pantau kepatuhan
RI No.32 Th 2010. Bahaya merokok bagi kepatuhan
Kesehatan dan bahaya larangan merokok
Larangan merokok, dan
kebakaran
secara dokumentasikan
berkesinambungan

KEBIJAKAN LARANGAN
MEROKOK
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
SIMULASI
Sistim Proteksi kebakaran A. FIRE DETECTOR
Sistim proteksi aktif

APAR
Smoke Detector dengan Alarm

Hidrant Karung goni


B. FIRE SUPPRESANT Sprinkler
Sistem Kebakaran Pasif:
- sarana evakuasi
- alat bantu evakuasi

EVAKUASI
TANDA ARAH EVAKUASI
1.4.6. PROGRAM JAMINAN KETERSEDIAAN ALAT KESEHATAN

1.4.6 Puskesmas menyusun program untuk menjamin ketersediaan alat kesehatan


yang dapat digunakan setiap saat

POKOK PIKIRAN
• Penggunaan Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan (ASPAK) oleh Puskesmas dilakukan
untuk memastikan pemenuhan terhadap standar sarana, prasarana, dan alat kesehatan.
• Data sarana, prasarana, dan alat kesehatan di Puskesmas harus diinput dalam ASPAK dan
divalidasi untuk menjamin kebenarannya
• Agar tidak terjadi keterlambatan atau gangguan dalam pelayanan, alat kesehatan harus tersedia,
berfungsi dengan baik, dan siap digunakan saat diperlukan. Program yang dimaksud meliputi
kegiatan pemeriksaan dan kalibrasi secara berkala, sesuai dengan panduan produk tiap alat
kesehatan.
• Pemeriksaan alat kesehatan yang dilakukan petugas meliputi : kondisi alat, ada tidaknya kerusakan,
kebersihan, status kalibrasi, dan fungsi alat
1.4.6. PROGRAM JAMINAN KETERSEDIAAN ALAT KESEHATAN

1.4.6

1
Dilakukan inventarisasi alat 3
kesehatan sesuai dengan ELEMEN PENILAIAN
Dilakukan pemeliharaan dan
ASPAK. (R) kalibrasi terhadap alat
kesehatan secara periodik
(D,O,W)

2
Dilakukan inspeksi dan pengujian
terhadap alat kesehatan secara
periodik
(D, 0, W)
R
A K
S P
A

 INSPEKSI & PENGUJIAN


D  PEMELIHARAAN & KALIBRASI
1.4.7. PROGRAM KETERSEDIAAN UTILITAS

1.4.7 Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan semu sistem utilitas berfungsi dan mencegah
terjadinya ketidaktersediaan, kegagalan, atau kontaminasi
POKOK PIKIRAN
• Sistem utilitas meliputi air, listrik, gas medis dan sistem penunjang lainnya
seperti genset, panel listrik, perpipaan air dan lainnya.
• Program pengelolaan sistem utilitas perlu disusun untuk menjamin ketersediaan
dan keamanan dalam menunjang kegiatan pelayanan Puskesmas
• Sumber air adalah sumber air bersih dan air minum.
• Sumber air dan listrik cadangan perlu disediakan untuk pengganti jika terjadi
kegagalan air dan/ atau listrik.
• Puskesmas harus menyediakan cadangan sumber air, listrik dan gas medis
selama 7 hari 24 jam sesuai kebutuhan.
• Prasarana air, listrik, dan prasarana penting lainnya, seperti genset, perpipaan
air, panel listrik, perlu diperiksa dan dipelihara untuk menjaga ketersediaannya
dalam mendukung kegiatan pelayanan \.
• prasarana air bersih perlu dilakukan pemeriksaan seperti, uji kualitas air secara
periodik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Ketersediaan listrik, air, gas
medis
Identifikasi & Ketersediaan
sistem utilitas kunci yang lain

Identifikasi area berisiko


kegagalan listrik, air

Pemeriksaan kualitas air


Uji coba sumber air
Dan listrik cadangan
PROGRAM PENGELOLAAN Pemeliharaan system utilitas
SISTEM UTILITAS

implementasi
SISTEM PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TERENCANA TIDAK TERENCANA

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN


PENCEGAHAN KOREKTIF DARURAT

Pemeriksaan Penggantian komponen Reparasi minor Overhaul


termasuk penyetelan minor yaitu pekerjaan yang tidak terencana
dan pelumasan yang timbul langsung ditemukan
dari pemeriksaan waktu
pemeriksaan
Lihat, rasakan
dengarkan
Pemeliharaan
Pemeliharaan waktu berjalan
Waktu berhenti
1.4.7. PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS

Dilaksanakan program pengelolaan


sistem utilitas dan sistem penunjang
lainnya sesuai huruf f pada kriteria
01
1.4.1. (R)

ELEMEN PENILAIAN

01
Sumber air, listrik dan gas medik tersedia
selama 7 hari 24 jam untuk pelayanan di
Puskesmas. (D,O)
1.4.8. DIKLAT MFK

1.4.8 Puskesmas menyusun dan melaksanakan pendidikan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK)bagi petugas

POKOK PIKIRAN
• Dalam rangka meningkatkan pemahaman, kemampuan, dan
keterampilan dalam pelaksanaan Manajemen Fasilitas Dan
Keselamatan (MFK) perlu dilakukan pendidikan petugas agar
dapat menjalankan peran mereka dalam menyediakan lingkungan
yang aman bagi pasien, petugas, dan masyarakat.
• Pendidikan petugas dapat berupa edukasi, pelatihan, dan in house
training/workshop/lokakarya.
• Pendidikan petugas sebagaimana dimaksud tertuang dalam
rencana program pendidikan manajamen fasilitas dan keselamatan
1.4.8. DIKLAT MFK

1
Ada rencana program 3
pendidikan Manajemen Fasilitas ELEMEN PENILAIAN
Dilakukan evaluasi dan tindak
dan Keselamatan bagi petugas. lanjut perbaikan dalam
(R) pelaksanaan program
Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan bagi petugas.
(D,W)
2
Dilaksanakan program pendidikan
Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan bagi petugas sesuai
rencana. (D,W)
SOSIALISASI
PROGRAM MFK

DIKLAT TERKAIT
MFK (lihat 6 program)

PROGRAM DIKLAT MFK


DRAFT STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS REVISI
BAB 5
5.5.3 Puskesmas mengurangi risiko infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan perlu melaksanakan dan
mengimplementasikan program PPI, untuk mengurangi risiko infeksi baik bagi pasien, petugas, keluarga pasien,
masyarakat, dan lingkungan

POKOK PIKIRAN
• Program pencegahan dan pengendalian infeksi di Puskesmas adalah untuk mengidentifikasi dan
mengurangi risiko tertular dan menularkan infeksi di antara pasien, petugas, keluarga dan masyarakat
dan lingkungan melalui penerapan kewaspadaan isolasi yang terdiri dari kewaspadaan standar dan
kewaspadaan berdasar transmisi, penggunaan antimikroba secara bijak, dan bundles untuk infeksi
terkait pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan dan Surveilans HAIs
• Pelaksanaan program tersebut perlu dipantau secara terus menerus untuk menjamin penerapan yang
konsisten melalui kepatuhan pelaksanaan program PPI Misalnya : Audit kepatuhan Kebersihan tangan ,
audit bundles HAis dll
• Pemantauan pelaksanaan program dilakukan oleh tim PPI atau petugas yang diberi tanggung jawab agar
dilaksanakan secara periodik dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan Puskesmas
DRAFT STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS REVISI
BAB 5
5.5.3
Terdapat bukti penerapan dan pemantauan prinsip-prinsip kewaspadaan
standar sesuai pokok pikiran huruf a sampai dengan huruf i sesuai prosedur
yang ditetapkan . (D,O,W)
01

ELEMEN PENILAIAN ELEMEN PENILAIAN

02
Bila ada pengelolaan pada pokok pikiran huruf f sampai dengan huruf h yang
dilaksanakan oleh pihak ketiga, Puskesmas harus memastikan standar mutu
diterapkan oleh pihak ketiga sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(D,W)
 

Anda mungkin juga menyukai