dilepaskan dari pengembannya. Ia tdk dpt berdiri sendiri. 2. Nilai bersifat parasitis. 3. Setiaphal yang bernilai baik dalam bidang etis, estetis maupun relegius, tidak dapat dilepaskan dari pengembannya. Hakikat... Contoh Nilai dlm bidang estetis
“Pemandangan yang menyejukkan"
“Pemandangan“: pengemban nilai
(carrier of the value) dan ‘sejuk’ sebagai tempat kedudukan nilai (locus of the value). Contoh Nilai dalam bidang etis
"Perbuatan jujur"
"Perbuatan" adalah sebagai carrier
of the value "jujur" sebagai locus of the value Contoh Nilai dlm bidang Religius
“Ikhlas beramal dan khusuk
berdoa”
“ikhlas” dan “khusuk” adlh
locus of the value “amal” dan “doa” adlh carrier of the value Objek Bernilai (value object) Objekbemilai (value object), dapat berkaitan dg sst yang material, nonmaterial (akal, rasa, kehendak) maupun immaterial (Tuhan). Objek bernilai dpt terkandung kualitas primer, kualitas sekunder, dan kualitas tersier. Contohkualitas primer (yg hrs ada) seperti: bentuk, luas, berat. Kualitas sekunder adalah mempunyai sifat sensible, yaitu sesuatu yang adanya menyertai. Contoh: bau, rasa, warna. Kualitas tersier adalah kualitas yang tidak dapat ditangkap oleh indra manusia, karena sifatnya tidak riil. Contoh: anggun, lentur, sholeh. Sammuel Alexander: kualitas tersier ini selalu terdapat pada objek yang bernilai, yang sifatnya tidak dapat ditangkap hanya dengan indra manusia. Kualitasprimer, sekunder dan tersier mpkn suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Kesatuan ini oleh Frondizi disebut sebagai kualitas "gestalt". Kualitas gestalt itulah yang realitasnya tertangkap oleh manusia. Sifat gestalt pengertiannya tidak sama dengan kumpulan dari bagian-bagian, tetapi merupakan keseluruhan, kesatuan dari kualitas-kualitas yang ada dalam objek bernilai tersebut. Misal: kepribadian. Polaritas Nilai
Nilaimenampakkan diri setelah
disingkapkan sebagai kualitas objek yang dilekatinya. Kualitas dapat positif dan negatif. Ada polaritas dlm nilai: kutub positif dan kutub negatif. Polaritas Nilai
Adabaik (nilai positif) dan ada
buruk (nilai negatif). Buruk,jelek, salah: tidak berarti tidak bernilai tetapi bernilai negatif. PolaritasKebaikan – keburukan, polaritas Kebenaran – kesalahan, polaritas Keindahan – kejelekan. Hierarki Nilai Nilaiada yang disetujui atau ditolak, sehingga dapat disusun urutan menurut besarnya persetujuan, lebih tinggi atau lebih rendah. Pada umumnya orang memilih pada hierarki yang lebih tinggi. Hierarkhi Nilai
Nilai pd akhirnya berjenjang
Hierarkhi nilai misalnya: sangat baik - baik - kurang baik – tdk baik. Mendalam dan langsung Kualitas suatu objek dipahami sebagai nilai apabila kenikmatan kepuasan yang diberikan langsung dirasakan dan bersifat mendalam. Apabila seseorang berpegang pada subjektivitas dan memilih nilai yang hierarkinya rendah maka perasaannya akan tidak tenang dan ingin mencari nilai yang lainnya. Pilihan nilai yang didasarkan pada subjektivitas. Muncul selera pd masing-masing subjek. Wujud Nilai Persoalan tentang wujud nilai dapat dibedakan menjadi dua pandangan, yaitu yang berpandangan bahwa nilai mempunyai wujud fisis dan nilai mempunyai wujud psikhis (non fisis). Pendapat ttg nilai mempunyai wujud fisis mengatakan bahwa manusia mengetahui nilai dengan akalnya melalui perantaraan indera. Bahwa manusia tidak dapat mengetahui nilai dengan akalnya melalui perantara indera dan harus menggunakan sarana lain adalah pendapat ttg nilai yg tidak mempunyai wujud fisis. Relasi Subjek - Objek
Subjek menghadapi objek yang
bernilai yang menarik perhatian subjek, maka subjeklah yang mengadakan penilaian terhadap objek. Penilaian (Valuation) Penilaian berasal dari subjek terhadap objek yang bernilai. Subjekyg melakukan penilaian pd dasarnya melakukan upaya menerapkan konsep ukuran atas objek yg bernilai. Hal-hal yg berhub dg penilaian merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Jdterdapat perbedaan istilah yaitu penilaian (berasal dari subjek) dan nilai (yang ada pada objek) Terbuktibahwa nilai melekat atau ada atau meliputi segala sesuatu yang ada atau nilai ada di mana-mana. Value Object, Carrier of the Value, Locus of the Value. Contoh: Aku memetik bunga yang indah. VO: objek bernilai → Bunga indah CV: Pengemban nilai → Bunga LV: Tempat kedudukan nilai → Indah 19 Absolut, Universal, Relatif Absolut:tdk bisa diubah/diganggu gugat, ada pd dirinya sendiri, tdk ada yg mengungguli, sifatnya tetap. Misal: Tuhan Maha Adil, Tuhan Maha Pengasih. Universal:tdk tergantung sikond & jumlah ttt. Misal: Keadilan, Ketuhanan, Kemanusiaan. Relatif: tergantung pd yg menilai, subjektif Misal: Cantik, baik, indah, dll. 20
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita