TINJAUAN PUSTAKA
adat adalah Piil Pesenggiri. Piil (fiil = arab) artinya perilaku, dan pesenggiri
maksudnya bermoral tinggi, berjiwa besar, tahu diri, tahu hak dan
memiliki makna sebagai sumber motivasi agar setiap orang dinamis dalam
http://abdulsyani.blogspot.com).
mendorong orang untuk bekerja keras, kreatif, cermat, dan teliti, orientasi
pada prestasi, berani kompetisi dan pantang menyerah atas tantangan yang
yang jauh lebih unggul dari orang lain, atau menyengsarakan orang lain utk
tantangan, lebih percaya diri, tidak mudah menyerah dan putus asa, mudah
kehormatan diri sendiri dan orang lain, yaitu sanggup menjalani hidup
http://abdulsyani.blogspot.com).
B. Konsep Nilai
1. Definisi Nilai
Nilai dalam bahasa Inggris value, sedangkan dalam bahasa Latin valere
yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, kuat. Nilai ditinjau
dari segi harkat adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat
Nilai merupakan sesuatu yang bersifat abstrak. Hal ini sejalan dengan
asumsi abstrak dan sering tidak disadari tentang apa saja yang dianggap
penting oleh masyarakat. Sifat abstrak ini muncul akibat tidak sadarnya
16
2. Ciri-Ciri Nilai
a. Suatu realitas yang abstrak (tidak dapat di tangkap melalui panca indra
Nilai itu ada atau riil dalam kehidupan manusia. Misalnya, manusia
abstrak (tidak dapat diindra). Yang dapat diindra adalah objek yang
Menurut Prof. Drs. Notonegoro, S.H. menyatakan bahwa ada tiga macam
17
nilai, yaitu :
b. Nilai vital, yakni sesuatu yang berguna bagi manusia unutk dapat
melaksanakan kegiatan.
dan cipta)
keyakinan manusia.
Notonegoro, S.H, jika dilihat dari segi filsafat, nilai dapat diklasifikasikan
Dalam hal ini nilai logika berkaitan dengan tindakan atau kejadian yang
benar, maka secara logika jawaban tersebut dianggap benar bukan baik, dan
Nilai etika adalah nilai tentang baik buruk yang berkaitan dengan perilaku
manusia. Jadi, jika kita mengatakan etika orang itu buruk, bukan berarti
wajahnya buruk, tetapi menunjuk perilaku orang itu buruk. Nilai etika
adalah nilai moral. Jadi, moral yang di maksudkan disini adalah nilai moral
Selain etika, kita juga mengenal pula estetika. Estetika merupakan nilai
yang berkaitan dengan keindahan, penampilan fisik, bukan nilai etika. Nilai
Nilai dapat menunjukkan sifat dan kualitas atas sesuatu yang memiliki manfaat
bagi kehidupan manusia. Nilai juga dapat dijadikan landasan dalam berperilaku
dan berucap baik yang disadari maupun tidak. Setiap wilayah atau daerah pasti
memiliki nilai-nilai yang berlaku dan harus ditaati oleh seluruh masyarakat di
wilayah tersebut.
Dapat disimpulkan nilai adalah segala sesuatu yang baik, berdaya guna
sekaligus yang menganggap baik atau buruk, indah atau tidak indahnya suatu
objek. Nilai juga menunjukkan hal yang penting dalam kehidupan manusia,
Nemui berasal dari kata benda temui yang berarti tamu, kemudian menjadi kata
berasal dari kata benda “simah” kemudian menjadi kata kerja “nyimah” yang
diartikan sebagai sikap santun, pemurah, terbuka tangan, suka memberi dan
menerima dalam arti material maupun non material sesuai dengan kemampuan
sebagai sikap sopan santun. Pemahaman tentang sikap sopan santun di setaip
istiadat, kultur atau budaya juga kebiasaan yang ada di suatu daerah.
Nilai nemui-nyimah dalam hal ini sopan santunnya orang Lampung dapat
seseorang itu selain harus berperilaku baik tetapi juga harus mampu menyajikan
ini memungkinkan untuk menyuguhi tamu tersebut, dengan kata lain seseorang
yang mereka punya akan diberikan untuk tamu tersebut agar dapat
yang diartikan sopan santun ini memiliki makna sosial, yang bertujuan untuk
Nemui-nyimah adalah salah satu dari empat unsur falsafah hidup orang
Lampung yakni Piil Pesenggiri. Ketiga unsur lainnya, yakni Juluk Beadek,
Nengah Nyappur, dan Sakai Sambayan. Piil Pesenggiri ini adalah semacam
hakekatnya nemui-nyimah dilandasi rasa keikhlasan dari lubuk hati yang dalam
demikian, maka elemen budaya nemui-nyimah tidak dapat diartikan keliru yang
mengarah kepada sikap dan perbuatan tercela atau terlarang yang tidak sesuai
lebih tepat diterjemahkan sebagai sikap kepedulian sosial dan rasa setiakawan.
21
Suatu kelompok sosial diharapkan memiliki fungsi dari salah satu unsur Piil
Pesenggiri ini, sebab kita sebagai makhluk sosial harus memiliki sifat tangan
terbuka dalam menerima perbedaan yang dapat membuat kita lebih kuat dan
setia satu sama lain. Tidak hanya itu ketika nemui nyimah masih melekat di diri
kemanusiaan antara lain motivasi kerja keras, jujur dan tidak merugikan orang
lain.
antara lain :
yang idealnya sebagai tujuan dari musyawarah harus terlaksana agar tidak
ada lagi perbedaan, baik itu pendapat, ide tau gagasan yang muncul dari
adalah menghargai setiap masukan, pendapat atau ide dari setiap anggota
kata mufakat.
diperlukan, agar kita dapat mengisi kekurangan satu sama lain. Tentunya,
pergaulan atau jaringan sosial yang kita bangun harus dilandasi dengan
23
sebuah rasa kepercayaan satu sama lain, dari kepercayaan timbul saling
hargai, agar kita pun dapat dihargai juga diakui keberadaannya, agar kita
pelayanan publik itu ada sebuah prinsip dimana aparatur pemerintah harus
penting, pertama disambut dengan salam, senyum, sapa. Lalu, bicara yang
santun yang dilakukan oleh aparatur pemerintah tersebut, serta sikap ramah-
tamah yang idealnya dilakukan oleh seorang pelayan publik atau abdi
pelayanan.
Dengan begitu, kita bisa menilai bahwa suatu efektivitas dari pelayanan
publik juga berasal dari suatu sikap atau perilaku yang dilakukan oleh
membutuhkan rasa nyaman, rasa peduli terhadap sesama, terbuka satu sama
lain dan yang pasti saling menerima kekurangan satu sama lain.
Nemui-nyimah tidak hanya dengan orang yang sudah dekat dengan kita saja,
akan tetapi dapat juga kita implementasikan dengan kelompok etnis lain.
Ramah tamah, sifat saling terbuka dan peduli terhadap sesama sangat
25
membutuhkan bantuan orang lain untuk tetap dapat bertahan hidup dengan
1. Konsep Efektivitas
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective, yang berarti berhasil
atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer
Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah
ditentukan sebelumnya.”
seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh
atau target yang telah ditentukan dengan hasil yang dicapai, maka usaha
27
atau hasil pekerjaan tersebut itulah yang dikatakan efektif, namun jika usaha
atau hasil pekerjaan yang dilakukan tidak tercapai sesuai dengan apa yang
kecamatan.
nyata yang telah diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan
tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu dikatakan
tidak efektif.
organisasi.
29
operasional.
pengendalian.
30
sebagai berikut :
a. Pencapaian Tujuan
kongktit.
b. Integrasi
c. Adaptasi
antara lain :
a. Kesederhanaan
dilaksanakan
b. Kejelasan
32
c. Kepastian waktu
d. Akurasi
Produk pelayanan publik dapat diterima dengan benar, tepat dan sah
e. Keamanan
kepastian hukum
f. Tanggung jawab
h. Kemudahan akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah
j. Kenyamanan
yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta
3. Konsep Pelayanan
menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan
lisan berhasil sesuai dengan yang diharapkan, ada syarat syarat yang
tugasnya.
dari layanan lisan, jadi antara layanan perbuatan dan lisan sering
organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah
ditetapkan.
Milik Negara/Daerah dalam bentuk barang dan atau jasa baik dalam rangka
peraturan perundang-undangan.
profesional sudah menjadi suatu syarat yang harus dipenuhi oleh para
dan sasaran
pelayanan
persyaratan administratif;
tidak diminta;
ditentukan
dilayani
41
Selain itu, dalam kondisi masyarakat yang semakin kritis, birokrasi publik
kolaboratis dan dialogis dan dari cara-cara yang sloganis menuju cara-cara
pelayanan publik yang lebih baik dan profesional dalam menjalankan apa
terwujud.
Secara teoritis sedikitnya ada tiga fungsi utama yang harus dijalankan oleh
hasil atau kualitas dari pelayanan yang diberikan. Tingkat efektivitas juga
dapat diukur dengan membandingkan antara rencana atau target yang telah
ditentukan dengan hasil yang dicapai, maka usaha atau hasil pekerjaan
tersebut itulah yang dikatakan efektif, namun jika usaha atau hasil pekerjaan
43
yang dilakukan tidak tercapai sesuai dengan apa yang direncanakan, maka
hal itu dikatakan tidak efektif. Usaha atau hasil pekerjaan yang dimaksud
Selain itu, tingkat efektivitas dari sebuah pelayanan publik biasanya disertai
juga dengan perilaku atau sikap aparatur instansi terkaitnya, seperti murah
senyum, santun, selalu mengawali pelayanan dengan menyapa dan tak lupa
mencapai tujuan.
Pelayanan Publik
dan beramah tamah, akan tetapi juga dimaksudkan agar kita selalu terbuka,
saling tolong menolong kepada siapapun dan bersikap santun pada siapapun.
Apalagi kita sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain,
suatu sikap keakraban dan kerukunan serta silaturahim. Hal ini dapat
menjadi suatu kriteria dalam hal pelayanan publik. Pelayanan publik yang
kecamatan.
membuat KTP, Kartu Keluarga, akta kelahiran atau surat nikah. Dalam
45
ramah tamah, murah senyum, sopan dan santun serta ikhlas dalam
dengan waktu yang singkat, mudah serta dapat memberikan rasa puas bagi
publik yang diharapkan akan dapat terwujud, dapat menjalin tali silaturahim
Masyarakat pun akan lebih merasa nyaman dan merasa lebih dianggap
manakala ketika hubungan timbal balik yang baik itu dapat tercipta karena
F. Kerangka Pikir
pelayanan publik maka kerangka pikir merupakan alat bantu penulis untuk
Teluk Betung Selatan antara lain sebagai sarana atau wadah silaturahmi,
masyarakat Lampung saja, akan tetapi interaksi dengan masyarakat etnis lain
atau dengan masyarakat pada umumnya pun dapat dilakukan. Fungsi nemui-
nyimah bagi masyarakat etnis lain adalah agar didalam suatu jaringan
kehidupan sosial (social network) itu dapat lebih terbuka, dapat menghargai
begitu kita dapat lebih akrab serta mempererat tali persaudaraan dengan
masyarakat etnis lainnya. Tidak hanya ramah tamah, sifat terbuka serta
saling membantu dan suka memberi serta menerima sesuai kemampuan kita,
masyarakat secara umum saja, akan tetapi dapat pula diterapkan dalam
dimengerti.
efektivitas
kecamatan, kita hanya tidak sekedar datang, duduk, dimintakan iuran atau
bayaran, setalah itu pulang, akan tetapi kita dapat mengenal satu sama lain,
hal ini dikarenakan adanya eksistensi keberadaan nemui nyimah, yakni kita
bisa menghargai satu sama lain, beramah tamah, dan selalu bersikap santun.
Dengan begitu, orang lain akan merasa senang karena selain sudah dibantu,
kecamatan.