Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN UAS FILSAFAT PENDIDIKAN

Nama : Tita Nurasyifa

Nim : H.2111101

Kelas/Semester : C/3

Prodi : PGSD

Mata kuliah : Filsafat pendidikan

Dosen : Radif Khotamil Rusli. S.Ag.M.Ed.

No Absen : 15

A. Konsep nilai ( aksiologi) menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

1. Soerjono Soekanto Nilai adalah konsepsi abstrak yang ada dalam diri manusia, hal ini dikerenakan nilai dapat
dianggap baik dan dapat pula dianggap sebagai jelek. Nilai baik selalu menjadi simbul kehidupan yang dapat
mendorong ontegritas sosial sedangkan nilai yang buruk akan memberikan dampak yang berarati seperti halnya
dampak yang terjadi pada konflik.
2. Wood Pengertian nilai adalah petunjuk umum yang telah berlangsung lama, petunjuk ini bahkan dianggap
mampu mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenannya nilai dalam
ketegori ini terbagi menjadi dua, yakni nilai baik dan buruk.
3. Simanjuntak Pengertian nilai adalah ide-ide masyarakat tentang sesuatu yang baik dan sesuatu yang dianggap
buruk. Keadaan ini bisa disebabkan dari adanya faktor kebisasaan atau budaya dalam masyarakat yang mana
selalu dijalankan setiap hari-harinya.
4. Robert Lawang Definisi nilai ialah gambaran mengenai apa yang diinginkan, berharga, pantas, dan juga dapat
memengaruhi perilaku sosial setiap individu yang memiliki nilai tersebut. Nilai ini menjadi ceriminan serta
menjadi pedoman tata tertip kehidupan masyarakat.
5. Hendropuspito Menurutnya, definisi nilai adalah segala sesuatu yang dapat diberikan penghargaan kepada
masyarakat karena di dalamnya mempunyai fungsi dalam perkembangan kehidupan yang ada. Perkembangan
dan fungsinya mampu menjadi pedoman dalam tata prilaku masyarakat.
6. Karel J. Veeger Ahli sosiologi ini memberikan pengertian bahwa nilai adalah suatu kiteria yang dberikan kepada
individu ke individu lain berdasarkan dengan perbuatan yang dilakukan. Pengertian ini secara langsung juga
dapat diberikan pemahaman bahwa dipertimbangkan berdasarkan moral.
7. Green Pengertian nilai adalah kesadaran yang relatif diterpakan dan berlaku bagi setiap individu kepada
kehidupan yang ada dalam masyarakat. Nilai ini
menjadi simbul subjektif dari tata kelakukan yang diciptakan oleh masyarakat pada umumnya.
8. Kluckhonhn pengertian nilai adalah bentuk keinginan, akan pemberian lebal baik atau buruk kepada seseorang
yang diberikan oleh masyarakat atau lingkungan sekitarannya, Pelebelan ini bisa di dapatkan dari aktivitas
individu-individu dalam menjalankan kelakuan disetiap harinya.
9. Koentjaraningrat Pengertian nilai adalah suatu bentuk budaya yang memiliki fungsi sebagai sebuah pedoman
bagi setiap manusia dalam masyarakat. Bentuk budaya ini dikehandaki dan bisa juga dibenci tergantung daripada
anggapan baik dan buruk dalam masyarakat.
10. Alvin L Bertrand Nilai adalah kesadaran yang disertai gagasan atas perbutan yang dilakukan seseorang, nilai
dalam pengertian ini bisa baik dan bisa juga buruk. Oleh karenannya setiap masyarakat harumampu
menginterprasikannya dalam kehidupan yang dijalaninya
B. Karakteristik nilai dan tingkatannya terbagi menjadi dua yaitu:
1. Nilai subjektif dan nilai objektif
Orang dapat mengatakan bahwa nilai sepenuhnya berhakikat subjektif, karena nilai merupakan
reaksi yang diberikan oleh manusia sebagai pelaku, mereka menganggap nilai sebagai sebuah
fenomena kesadaran dan memandang nilai sebagai pengungkapan perasaan psikologis, sikap
subjektif manusia kepada objek yang dinilainya. Jadi nilai subjektif jika eksistensinya, maknanya, dan
validitasnya tergantung pada reaksi subjek yang melakukan penilaian tanpa mempertimbangkan
apakah ini bersifat psikis atau fisik. Sebaliknya dikatakan objektif Jika ia tidak bergantung pada
subjek atau kesadaran yang menilai.
2. Nilai constant dan nilai relatif
nilai dapat dikatakan konstan karena nilai selalu bersifat tetap dan tidak berubah-ubah, atau
Absolute tidak dapat berubah secara fundamental dari generasi ke generasi. Nilai dalam hal ini
bukanlah produk manusia tetapi merupakan bagian dari alam raya yang eksistensinya mengikuti sifat
dan watak natural manusia yang sejati. Sebaliknya nilai dapat berubah atau bersifat relatif tidak
permanen tetapi tampilkan karena perubahan budaya dan masyarakat. Sehingga dapat dikatakan
bahwa tidak ada perintah tertentu yang dianggap sebagai pengikat secara universal tanpa
memperhatikan lingkungan di mana ia diakui dan dipraktikkan.

C. Nilai dan pendidikan menurut kaum idealis adalah nilai sesungguhnya bukanlah produk dari manusia tetapi
lebih merupakan sebagian dari alam jagat Raya. Dan implementasi idealisme dalam pendidikan yaitu
pendidikan Tidak hanya mengembangkan dan menumbuhkan tetapi juga harus menuju pada tujuan yaitu di
mana nilai telah direalisasikan ke dalam bentuk yang kekal dan tak terbatas, pendidikan merupakan proses
melatih pikiran, Ingatan, perasaan baik untuk memahami realita nilai-nilai, maupun sebagai warisan sosial
dengan menjaga keunggulan kultural sosial dan spiritual.
D. Nilai dan pendidikan menurut kaum realis adalah jika idealis berpendirian bahwa absolutisme nilai hanya
karena memang ia bukan produksi manusia tetapi bahagian dari alam Jagad raya dan dibawa manusia sejak
ia dilahirkan ke dunia, maka realis melihat absolutisme nilai semata-mata karena akal yang dianugerahkan
kepada manusia mampu menempuh ruang nilai yang ditentukan Tuhan. Dan pendidikan menurut kaum
realis ini adalah pendapat/pandangan bahwa semua benda yang tampak itu adalah nyata, real bukan hanya
bayangan. Realisme bersifat objektif, tersusun atas materi dan hukum alam.
E. Nilai dan pendidikan menurut kaum pragmatis adalah nilai itu bersifat relatif. Etik dan aturan-aturan moral
tidak permanen tetapi tampil karena perubahan budaya dan masyarakat. Ini tidak menunjukkan bahwa nilai-
nilai moral itu bersifat nuktuatif dari masa ke masa. Proses pendidikan dalam pragmatisme bertujuan
memberikan pengalaman empiris kepada anak didik sehingga terbentuk suatu pribadi yang belajar, berbuat
(learning By doing).
F. Jenis nilai (Aksiologi ) sebagai cabang ilmu filsafat yaitu aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang
mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Jadi yang ingin dicapai oleh aksiologi adalah
hakikat dan manfaat yang terdapat dalam suatu pengetahuan. Aksiologi secara etimologis berasal dari kata
axios dan logos. Axios berarti nilai dan logos berarti ilmu atau teori. Aksiologi adalah suatu ilmu cabang
filsafat yang membahas tentang nilai secara teoretis sehingga Aksiologi juga disebut Theory ofValue (Teori
Nilai). Aksiologi membahas tentang nilai secara teoretis yang mendasar dan filsafati, yaitu membahas nilai
sampai pada hakikatnya. Oleh karena aksiologi membahas tentang nilai secara filsafati, maka juga disebut
Philosophy of Value (Filsafat Nilai). Aksiologi adalah cabang filsafat yang menganalisis tentang hakikat nilai
yang meliputi nilai-nilai kebaikan, kebenaran, keindahan, dan religius. Nilai-nilai kebaikan, kebenaran,
keindahan, dan religius sebagai objek material ditinjau dari sudut pandang hakikatnya (Frondizi, 1963: 5).
Bagus (2005: 33) menjelaskan pengertian aksiologi adalah sebagai berikut :
a. Aksiologi merupakan analisis nilai-nilai, analisis berarti membatasi arti, ciri-ciri, tipe, kriteria. Dan
status epistemologi nilai.
b. Aksiologi merupakan studi yang menyangkut teori umum tentang nilai atau segala yang bernilai.
c. Aksiologi adalah studi filosofis tentang hakikat
G. Etika dan estetika dalam pendidikan
Etika merupakan teori tentang nilai, pembahasan secara teoritis tentang nilai, ilmu kesusilaan yang memuat
dasar untuk berbuat susila. Sedangkan moral pelaksanaannya dalam kehidupan.
Jadi, etika merupakan cabang filsafat yang membicarakan perbuatan manusia. Cara memandangnya dari
sudut baik dan tidak baik, etika merupakan filsafat tentang perilaku manusia. Estetika merupakan nilai-nilai
yang berkaitan dengan kreasi seni dengan pengalaman-pengalaman kita yang berhubungan dengan seni.
Hasil-hasil ciptaan seni didasarkan atas prinsip-prinsip yang dapat dikelompokkan sebagai rekayasa, pola,
dan bentuk).

Anda mungkin juga menyukai