Anda di halaman 1dari 10

KONSEP NILAI

Nilai dijadikan landasan/dasar, alasan, atau motivasi


dalam bersikap dan bertingkah laku, baik disadari
maupun tidak. Nilai dapat dijuga diartikan sebagai sifat
atau kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia, baik lahir maupun batin.
Pepper (1958) : Nilai adalah segala sesuatu tentang baik dan buruk
Perry (1954): Nilai adalah segala sesuatu yang menarik bagi
manusia sebagai subyek
Kluckhohn (1951) : Nilai adalah hasil seleksi pengaruh perilaku

Nilai adalah sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek,


menyangkut segala sesuatu yang baik dan yang buruk sebagai
abstraksi, pandangan atau maksud dari berbagai pengalaman
dengan seleksi perilaku yang ketat, batasan ini bersifat universal.
Fenomena Nilai banyak dikaji oleh para Filosuf
seperti A. Lalande, dkk, mereka membagi arti nilai
dalam 2 garis besar:
1. Arti obyektif, Nilai berarti sifat khas, watak khusus tentang hal,
benda atau apa saja yang membuatnya lebih atau kurang
layak dihargai, dinilai, dan dimulyakan (stimere).
2. Arti Subjektif, Nilai merupakan ciri khas hal tersebut yang
membuatnya lebih atau kurang dihargai oleh si subyek atau
kelompok ( yang sedang menilai).
Dari fenomena nilai tersebut diatas, unsur
pokok/konstruktif yang saling terkait dalam
membuat sesuatu itu bernilai (Sutrisno, 1993) :

1. Kegunaan / manfaat (utility)


2. Keperluan/kepentingan (importance)
3. Penilaian/ Penafsiran/Penghargaan (estimasi)
4. Kebutuhan (need)
Menurut Sutrisno (1993) menjelaskan
pembagian/klasifikasi nilai (the division of values),
antara lain :
1. Nilai intrinsik (ontologis), yaitu harga yang dipandang vital/penting demi
adanya benda/hal tersebut. Misalnya dinamo untul mobil, (di dalamnya ada
unsur utilitas /kegunaan, kepentingan dan penilaian hal yang mewakili)
2. Nilai ekstrinsik, yaitu kualitas bagi sesuatu hal yang dipandang berguna, perlu,
menarik demi kelangsungan adanya yang lain. Misalnya obat merupakan nilai
ekstrinsik bagi orang yang sakit, (Adanya benda-benda tersebut untukku,
misalnya obat untuk orang yang sehat tidak bernilai. Orang sakit yang yang
tdk tahu kegunaan obat itu juga memandang obat tsb tidak bernilai. Obat tsb
hanya akan berharga bila diketahui dengan pasti bahwa untuk pasien X dapat
berguna untk penyembuhan penyakitnya).
Robin M Williams (1972) mengemukakan simpulan
bahwa ada 4 (empat) tentang nilai-nilai yang
berkualitas :
1. Nilai-nilai mempunyai elemen konsepsi yang lebih dalam
dibandingkan dengan hanya sekedar sensasi, emosi atau
kebutuhan.
2. Nilai-nilai terkait penuh dengan pengertian yang memiliki
aspek emosi.
3. Nilai-nilai bukan merupakan tujuan kongkrit dari tindakan,
tetapi mempunyai hubungan dengan tujuan, sebab nilai-nilai
berfungsi sebagai kriteria dalam memiliki tujuan.
4. Nilai-nilai mempunyai unsur penting, tidak bisa disepelehkan
bagi yang bersangkutan.
Tingkatan Nilai Menurut Arnold Green

Kelakuan

Norma-norma
moral
Perasaan
Jenis-jenis nilai menurut intensitasnya, dapat
dikatagorikan dalam 2 hal yaitu :
1. Nilai-nilai yang tercernakkan (internalized values):
merupakan suatu landasan bagi reaksi yang diberikan secara
otomatis terhadap situasi-situasi tingkah laku eksistensi, yang
tidak dapat dipisahkan dari individu serta membentuk
landasan bagi hati nuraninya. Jika terjadi pemerkosaan
/pemaksaan terhadap nilai-nilai tersebut maka akan timbul
rasa malu atau bersalah yang sulit untuk dilupakan/ dihapus.
Nilai ini merupakan nilai yang dihayati dan di jiwai oleh
individu, sehingga ybs akan memandang keliru bila pola
perilakunya tidak sesuai dengan nilai tersebut.
2. Nilai-nilai yang dominan: merupakan nilai-nilai yang lebih
diutamakan dari pada nilai lainnya. Nilai ini berfungsi sebagai
latar belakang atau kerangka patokan bagi tingkah laku
sehari-hari. Kriteria nilai-nilai dominan ditentukan oleh hal-hal
sbb:
a. Luas tidaknya pengaruh nilai tsb dalam aktivitas total dari
sistem sosial.
b. Lama tidaknya pengaruh nilai tsb dirasakan oleh kelompok/
masyarakat.
c. Gigih tidaknya (intensitas) nilai tersebut diperjuangkan atau
dipertahankan.
d. Prestise orang-orang atau organisasi yang menganut nilai
tersebut (pembawa nilai).

Anda mungkin juga menyukai