Anda di halaman 1dari 29

PERSIAPAN DAN

PENYUSUNAN
MIKROPLANING
IMUNISASI PCV
Tim Kerja Imunisasi Tambahan dan Khusus
Direktorat Pengelolaan Imunisasi
POKOK BAHASAN
◉ Sasaran, Tempat dan Waktu
◉ Tahapan Persiapan
◉ Penyusunan Mikroplaning
SASARAN PEMBERIAN IMUNISASI PCV

Dosis Pertama Dosis Kedua Dosis Ketiga


(Lanjutan)
Bayi usia 2 bulan Bayi usia 3 bulan
Anak usia 12 bulan
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN IMUNISASI PCV

TEMPAT PELAKSANAAN
 Posyandu, Puskesmas, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit pemerintah, Rumah Sakit swasta,
klinik, praktik mandiri dokter, praktik mandiri bidan, dan fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya yang memberikan layanan imunisasi.
 Pada masa adaptasi kebiasaan baru, pelayanan imunisasi dilaksanakan di ruang/ tempat yang
cukup luas dengan sirkulasi udara yang baik.

WAKTU PELAKSANAAN
◉ Pelaksanaan imunisasi PCV dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan imunisasi rutin lainnya
sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
◉ Pada masa adaptasi kebiasaan baru, perlu dilakukan pengaturan jadwal imunisasi agar tidak
terjadi penumpukkan sasaran. Tentukan jadwal hari dan jam khusus pelayanan imunisasi dan
buatlah janji temu dengan sasaran imunisasi.
TAHAPAN PERSIAPAN IMUNISASI PCV

Penyusunan Mikroplaning

Monitoring Pra-Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas

Promosi Kesehatan
(Advokasi dan Mobilisasi Masyarakat)
PENYUSUNAN MIKROPLANING

Disusun bersama pengelola program imunisasi beserta pengelola program


lain yang terkait, terintegrasi dengan manajemen puskesmas.

Data yang dibutuhkan:


◉ Jumlah sasaran
◉ Perhitungan kebutuhan vaksin dan logistik
◉ Pemetaan wilayah kerja
◉ Inventarisasi peralatan rantai dingin
◉ Perhitungan kebutuhan logistik lain, ex: perlengkapan anafilaktik dan APD
◉ Jumlah tenaga pelayanan imunisasi
◉ Jumlah kader
◉ Ketersediaan tenaga medis dan sistem rujukan apabila terjadi KIPI
HAL-HAL YANG PERLU DISEPAKATI DALAM
PENYUSUNAN MIKROPLANING
 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

 Kegiatan Peningkatan Kapasitas bagi Petugas Kesehatan dan Kader; Sosialisasi kepada Lintas Program dan
Lintas Sektor, serta Pertemuan Koordinasi Lainnya

 Estimasi kebutuhan vaksin dan logistik lainnya, serta rencana pendistribusiannya

 Memastikan ketersediaan perlengkapan anafilaktik dan APD

 Rencana pengolahan limbah medis

 Rencana penanganan dan penatalaksanaan kasus KIPI

 Mobilisasi Anggaran
PENYUSUNAN MIKROPLANING: PENENTUAN SASARAN [1]

Cara perhitungan sasaran untuk imunisasi PCV sama dengan cara perhitungan sasaran
untuk pelaksanaan imunisasi rutin lainnya.

Bayi/ Surviving Infant

 Jumlah bayi yang bertahan hidup (surviving infant) dihitung/ ditentukan berdasarkan jumlah lahir hidup
dikurangi dengan jumlah kematian bayi.
 Jumlah kematian bayi diperoleh dari perhitungan “angka kematian bayi (AKB) dikalikan dengan jumlah lahir
hidup.

Surviving Infant (SI) = Jumlah Lahir Hidup – (AKB x Jumlah Lahir Hidup)
PENYUSUNAN MIKROPLANING: PENENTUAN SASARAN [2]

Anak dibawah usia 2 tahun (Baduta)

 Jumlah sasaran imunisasi lanjutan pada baduta ditentukan berdasarkan jumlah Surviving
Infant (SI) tahun lalu.

Penghitungan sasaran dapat menggunakan hasil kunjungan keluarga Program Indonesia


Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Melalui raw data PIS-PK yang dapat
memunculkan sasaran by name by address, Puskesmas mengembangkan database
sasaran bayi dan balita dan menggunakannya untuk mengidentifikasi sasaran per desa
wilayah kerjanya.

Pada daerah perluasan introduksi, perhitungan sasaran memperhatikan waktu dimulainya


pelaksanaan introduksi, sehingga tidak menghitung sasaran 1 tahun.
PENENTUAN SASARAN
Contoh:
Puskesmas A memiliki jumlah Surviving Infant/SI tahun 2022 sebanyak
600 bayi. Berapa sasaran imunisasi PCV di Puskesmas A jika introduksi
dimulai bulan September 2022?
• SI 2022 = 600 bayi (12 bulan)
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des

Jawab:
Sasaran PCV di Puskesmas A tahun 2022: Sasaran PCV 2022:

Catatan: bayi lahir Nov dan Des 2022 akan mendapatkan PCV1
pada tahun 2023 (saat usia 2 bulan)
MIKROPLANING:
PERHITUNGAN KEBUTUHAN VAKSIN DAN LOGISTIK

Perhitungan kebutuhan Perhitungan kebutuhan Perhitungan kebutuhan


vaksin dan logistik perlengkapan anafilaktik logistik PPI/ APD
,
Memastikan jumlah cukup. Setiap tempat pelayanan harus Menghitung kebutuhan logistik
Setiap tingkatan harus menyediakan
menyediakan minimal 1 set PPI untuk melindungi petugas
cadangan untuk antisipasi dan sasaran dari bahaya
keterlambatan/peningkatan kebutuhan perlengkapan anafilaktik
mendadak, misal: Prov (2b+1b), Kako penularan COVID-19
(1b+1b) dan PKM (1b+1m)
PERHITUNGAN KEBUTUHAN VAKSIN DAN LOGISTIK

 Kemasan vaksin PCV adalah multidose (1 vial terdiri dari 4 dosis dengan IP 3,4/ Wastage
Rate 15%)
 Cara perhitungan kebutuhan vaksin dan logistik:

 Kebutuhan Vaksin PCV =

 Kebutuhan ADS 0,5 ml =


(Jumlah Sasaran + 5% sebagai cadangan*) x jumlah pemberian
 Kebutuhan Safety Box =
 Ukuran 2,5 L = Jumlah ADS/ 50
 Ukuran 5 L = Jumlah ADS / 100
*5% cadangan adalah perhitungan cadangan maksimal
PERHITUNGAN KEBUTUHAN VAKSIN DAN LOGISTIK

 Kebutuhan Vaksin PCV =

Tahun 2022 = = 106 vial Tahun 2023 = = 397 vial

Hanya PCV1 dan PCV2, menggunakan SI 4 bulan PCV1 dan PCV2 menggunakan SI 12 bulan = 600
PCV3 menggunakan SI 6 bulan (Juli – Des) = 300

 Kebutuhan ADS 0,5 ml =


Jumlah Sasaran + 5% sebagai cadangan* x jumlah pemberian
Jumlah sasaran PKM A tahun 2022 adalah 200 bayi
Kebutuhan ADS : (200 + (5% x 200)) x 2 = 420 ADS (untuk 2 dosis pemberian)
*5% cadangan adalah perhitungan cadangan maksimal
PERHITUNGAN PERLENGKAPAN ANAFILAKTIK

Setiap tempat pelayanan imunisasi harus menyediakan minimal 1 set


perlengkapan anafilaktik. Perhitungan jumlah kebutuhan perlengkapan
anafilaktik disesuaikan dengan jumlah tempat pelayanan imunisasi

Isi dari Perlengkapan Anafilaktik terdiri dari:

◉ Epinefrin ampul 1 : 1000


◉ Dexamethasone ampul
◉ Spuit 1 ml
◉ Infus set
◉ Jarum infus: untuk bayi dan balita
◉ Kantong cairan infus NaCl 0,9%
◉ Tabung berisi oksigen
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN LOGISTIK PPI

Ketentuan alat pelindung diri mengacu pada


Masker medis = jumlah petugas x jumlah hari Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi Pada Masa
pelayanan x 2 Pandemi COVID-19 meliputi:
(Ket: masker medis dapat digunakan maksimal selama 4 jam) 1. Masker bedah/masker medis
2. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir setiap kali memberikan vaksinasi
kepada sasaran. Apabila petugas menggunakan
Face shield (bila tersedia) sarung tangan, maka sarung tangan harus
= ((jumlah sasaran x (jumlah vaksinator+jumlah petugas skrining)) diganti untuk setiap satu sasaran yang
+ (jumlah nakes lain x jumlah sesi pelayanan) divaksinasi.
3. Alat pelindung diri lain apabila tersedia, seperti
pakaian gown/apron/pakaian pakaian hazmat
kedap air, dan face shield.
Sarung tangan (bila tersedia) = jumlah sasaran
*) sarung tangan harus diganti pd setiap sasaran
Kebutuhan logistik PPI lainnya:

• Hand sanitizer = sesuai kebutuhan


Apron (bila tersedia) = sesuai kebutuhan • Sabun cair dan air mengalir = sesuai
kebutuhan
• Cairan disinfektan = sesuai kebutuhan
MIKROPLANING:
PEMETAAN DAN PENYUSUNAN JADWAL KEGIATAN

Petugas perlu mengetahui analisa situasi wilayah kerjanya dengan baik

Melakukan
inventarisasi desa/ Tentukan tanggal
kelurahan di pelaksanaan di
wilayahnya Penyusunan jadwal
masing-masing
berdasarkan tingkat kegiatan dituangkan
posyandu dalam rencana
kesulitan
pelaksanaan kegiatan
(RPK) Puskesmas
MIKROPLANING:
PENYUSUNAN TANGGAL PELAYANAN DI POSYANDU

Tentukan tanggal
Tentukan supervisor
Petakan wilayah berdasarkan dan lamanya
dan nama-nama tim per
prioritas pelaksanaan tiap
pos pelayanan
puskesmas

UMUMKAN JADWAL
KEPADA MASYARAKAT
MIKROPLANING:
PENGHITUNGAN JUMLAH TENAGA PELAYANAN IMUNISASI DAN KADER

 Pelaksanaan pemberian imunisasi dalam rangka introduksi PCV


dilakukan bersamaan dengan pelayanan imunisasi rutin lain pada
kegiatan puskesmas/ posyandu, sehingga menggunakan tenaga
kesehatan yang tersedia.
 Melakukan inventarisasi jumlah tenaga kesehatan pemberi layanan
imunisasi yang tersedia, meliputi dokter, bidan dan perawat, serta
jumlah kader dan supervisor yang tersedia.
PENINGKATAN KAPASITAS [1]
Dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan, dengan sasaran:
Petugas pengelola program imunisasi dan surveilans KIPI, petugas
Provinsi pengelola cold chain, petugas pengelola program kesehatan keluarga,
petugas pengelola program ISPA, dan petugas pengelola vaksin tingkat
kabupaten/kota.

Petugas pengelola program imunisasi dan surveilans KIPI, petugas


Kab/Kota pengelola cold chain, petugas pengelola program kesehatan
keluarga, petugas pengelola program ISPA, dan petugas pengelola
vaksin tingkat Puskesmas.

Para petugas kesehatan seperti dokter, bidan, dan


Puskesmas perawat yang ditunjuk sebagai pemberi layanan
imunisasi dan korim (koordinator imunisasi).
PENINGKATAN KAPASITAS [1]
Materi yang perlu disampaikan pada peningkatan kapasitas:
◉ Latar Belakang, Tujuan dan Strategi Pelaksanaan Imunisasi PCV
◉ Penyusunan Mikroplaning
◉ Pengelolaan Vaksin dan Rantai Dingin Vaksin
◉ Penyelenggaraan Pelayanan Imunisasi PCV
◉ Penyuntikan yang Aman
◉ Pemberian Imunisasi Ganda
◉ Pencatatan dan Pelaporan Imunisasi PCV
◉ Monitoring Evaluasi Imunisasi PCV
◉ Surveilans Keamanan Vaksin PCV
◉ Pengelolaan Limbah Medis Imunisasi

Keterampilan tambahan yang dibutuhkan:


 Interpersonal communication  berkoordinasi dengan bagian promosi kesehatan
ADVOKASI DAN MOBILISASI MASYARAKAT

ADVOKASI
 Dilakukan untuk menggalang komitmen, dukungan dan partisipasi
aktif dari:
 Gubernur
 Bupati/Walikota
 Pimpinan dan anggota DPRD Provinsi dan Kab/Kota
 Pembuat keputusan dari lintas sektor terkait
 Tokoh masyarakat
 Tokoh agama
 Ketua organisasi profesi
 Pimpinan media cetak dan elektronik
 Pihak lain, seperti LSM Kesehatan
 Dilaksanakan di Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas.
ADVOKASI DAN MOBILISASI MASYARAKAT

PENGGERAKAN/ MOBILISASI MASYARAKAT

 Tujuan:
Agar masyarakat tahu, sadar dan mau membawa
anaknya untuk mendapatkan imunisasi PCV sesuai
jadwal yang ditentukan.
 Sasaran:
Orang tua, kelompok sosial kemasyarakatan, tokoh
masyarakat, tokoh agama, dan LSM setempat.
 Tentukan:
 Media komunikasi yang akan digunakan,
 Pesan komunikasi yang akan disampaikan
 Metode untuk mengkomunikasikan pesan
MEDIA UNTUK MOBILISASI MASYARAKAT

 Tentukan media massa apa yang akan digunakan untuk


menyampaikan pesan-pesan komunikasi mengenai kegiatan
Media Massa introduksi imunisasi PCV.
 Contoh: koran, buletin, radio spot, dll

 Media KIE digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan


komunikasi mengenai introduksi imunisasi PCV, misal leaflet,
brosur, banner, poster, spanduk, dll.
Media KIE  Untuk penyampaikan kepada tokoh masyarakat/ tokoh agama
dapat dipilih media KIE yang berisi informasi yang lebih detail
mengenai latar belakang, alasan, dan tujuan pelaksanaan
imunisasi PCV.
CONTOH MEDIA KIE IMUNISASI PCV

Buku Saku Imunisasi PCV

POSTER

SPANDUK
CONTOH MEDIA KIE IMUNISASI PCV

ROLL
BANNER

KIE untuk WA & Sosmed

LEAFLET
MONITORING PRA-PELAKSANAAN

Monitoring pra-pelaksanaan dilaksanakan 2-3 minggu sebelum


pelaksanaan imunisasi PCV dimulai.
Kegiatan ini meliputi penilaian terhadap:
 Mikroplanning
 Kegiatan mobilisasi masyarakat
 Kegiatan peningkatan kapasitas
 Ketersediaan dan distribusi vaksin dan logistik
 Ketersediaan perlengapan anafilaktik dan APD
 Pengelolaan rantai dingin vaksin
KESIMPULAN
 Sasaran pelaksanaan imunisasi PCV adalah bayi usia 2 bulan, 3 bulan dan
anak usia 12 bulan.
 Pelaksanaan imunisasi PCV dapat dilakukan di Posyandu, Puskesmas,
Puskesmas pembantu, Rumah Sakit pemerintah, Rumah Sakit swasta, klinik,
praktik mandiri dokter, praktik mandiri bidan, dan fasilitas-fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya yang memberikan layanan imunisasi.
 Dalam rangka persiapan introduksi imunisasi PCV, perlu dilakukan
penyusunan mikroplaning, peningkatan kapasitas, promosi kesehatan dan
monitoring pra-pelaksanaan.
 Persiapan introduksi imunisasi PCV perlu dilakukan untuk memastikan
pelaksanaan introduksi dapat berjalan dengan lancar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai