Indonesia Pengantar Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Ir. Soekarno masih bersifat de facto dan sepihak yang dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri.
Indonesia perlu diakui secara hukum oleh bangsa
lain agar sah menjadi sebuah negara, terlebih karena saat Jepang kalah perang dari Sekutu terjadi kekosongan pemerintahan. Sekutu menurunkan pasukannya dan pasukan Belanda memasuki Indonesia kembali.
Sehingga jelas bahwa bangsa Indonesia
membutuhkan pengakuan dan dukungan dari negara lain untuk mengesahkan beridirnya Negara Republik Indonesia.
3 Negara Mesir
Mesir mengakui kedaulatan Indonesia pada
tanggal 22 Maret 1946. Mesir merupakan negara pertama yang mengakui proklamasi kemerdekaan Indonesia secara de jure. Bendera Mesir Mesir merupakan negara berbentuk republik dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Kesamaan unsur agama inilah yang menjadi salah satu pendorong kedekatan dan terjalinnya hubungan Indonesia dengan Mesir. Negara Suriah
Dukungan dan respon Suriah terhadap kemerdekaan
Indonesia adalah atas kecenderungan ikatan agama, persaudaraan, dan kekeluargaan.
Tahun 1947, Suriah mendorong ditambahkannya agenda
membahas tentang kondisi yang terjadi di Indonesia melalui perwakilannya di PBB, Faris Al-Khouri. Bendera Suriah
Hasil pembahasan tersebut berhasil
memunculkan dorongan internasional untuk menghentikan aksi polisionil (agresi militer) Belanda dan berakhir pada Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949. Negara Lebanon Sebuah hubungan bilateral terhadap negara lain, cenderung atas dasar sejarah, kepentingan bersama, persamaan nasib, atau rasa kepedulian yang tinggi. Lebanon merupakan negara yang pernah dijajah oleh negara lain, yaitu Perancis. Lebanon juga merupakan negara yang terdiri atas beragam agama, dan kebudayaan seperti Indonesia. Serta menjalin hubungan baik dengan Indonesia sejak lama. Lebanon memberikan pengakuan kedaulatan kepada Indonesia pada tanggal 29 Juli 1947 melalui Presiden Lebanon, Bechara El- Khoury.
Hubungan antara Lebanon dan
Indonesia resmi terjalin tahun 1950. Indonesia pertama kali membangun Bendera Lebanon kantor perwakilan di Beirut. Negara Irak Sejarah terkait hubungan Indonesia dengan Irak telah terjalin sejak lama. Salah satu faktor penghubung Indonesia dengan Irak adalah di bidang agama.
Pada saat bangsa Indonesia mencapai momentum
kemerdekaan, negara Irak tergabung dalam negara- negara Arab yang memberikan dukungan dan perhatian bagi kemerdekaan sah Indonesia. Irak memberikan pengakuan secara de facto sekaligus mendorong tercapainya pengakuan secara de jure dalam taraf internasional melalui KMB.
Hubungan diplomatik Indonesia dengan
Irak resmi didirikan pada tahun 1950. Bendera Irak Indonesia dan Irak tergabung dalam Gerakan Non-Blok (GNB) dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Negara Vatican Perhatian Vatican terhadap Indonesia telah meningkat sejak pendudukan Jepang di Indonesia. Jepang merampas gereja- gereja Katolik, pertapaan-pertapaan Ordo, rumah sakit, sekaligus mengambil aset milik umat Katolik di Indonesia.
Perhatian Vatican terhadap Indonesia juga dikarenakan
perjuangan seorang pribumi yang merupakan seorang Uskup di Semarang, bernama Mgr. Albertus Soegijapranata. Telah melahirkan perjuangan mendorong pemuda-pemudi agar terlibat dalam berbagai pertempuran maupun diplomasi demi tercapainya kemerdekaan Indonesia. Bendera Vatican Soegijapranata juga memberikan laporan kepada hierarki diatasnya terkait kondisi umat di Indonesia dan perjuangan bangsa dalam mencapai kemerdekaan. Dengan demikian, lahirlah rasa kedekatan dan persaudaraan antara Vatican dan Indonesia.
Pengakuan Vatican diberikan pada tanggal
6 Juli 1947. Negara Palestina Rakyat Palestina melalui Mufti besarnya yaitu Syekh Muhammad Amin Al- Husaini secara terbuka menyampaikan dukungan dan memberikan ucapan selamat atas kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Bendera Palestina Secara garis besar, negara Palestina merupakan pemicu lahirnya dukungan negara-negara Arab bagi bangsa Indonesia.