Anda di halaman 1dari 2

Nama : Iqbal Masyhudi

No. Absen : 11

Kelas : XII IPS 2

RESPON NEGARA DIDUNIA TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA

1. Negara Mesir

Mesir berperan sangat penting dalam pengakuan kemerdekaan Indonesia. Mesir menjadi negara
yang kerap menganjurkan agar negara-negara anggota Liga Arab mengakui kemerdekaan
Indonesia. Pasca-Mesir memberi dukungan, deretan negara Timur Tengah, seperti Suriah, Qatar,
Irak, dan Arab Saudi turut memberi dukungan. Dukungan ini diberikan karena alasan ikatan
keagamaan, persaudaraan, dan kekeluargaan. Sebelum kedatangan Konsul Jenderal Mesir ke
Yogyakarta, pengakuan kemerdekaan ini telah bermula dari kuatnya dukungan rakyat Mesir
terhadap Indonesia.

2. Negara Suriah

Dukungan dan respon Suriah terhadap kemerdakaan Indonesia cenderung atas ikatan
keagamaan, kekeluargaan, dan persaudaraan sesama negara dengan mayoritas muslim. Tepatnya
pada tahun 1947, Suriah mendorong ditambahkannya agenda yang membahas tentang kondisi
yang terjadi di Indonesia melalui perwakilannya di PBB, Faris Al-Khouri. Agenda dengan tema
“Pertanyaan Indonesia” akhirnya berhasil didiskusikan dalam Dewan Keamanan PBB. Hasil dari
pembahasan tersebut akhirnya dapat memicu dan memunculkan dorongan internasional untuk
menghentikan aksi polisionil (Agresi Militer) Belanda dan berakhir pada perundingan Konferensi
Meja Bundar (KMB) pada tahun 1949.

3. Negara Lebanon

Setelah Mesir dan Suriah, Lebanon merupakan negara ketiga yang mengakui kedaulatan
Indonesia. Pada tanggal 29 Juli 1947, pengakuan secara de-jure diberikan kepada NKRI oleh
Lebanon. Dari situlah, hubungan bilateral antara Indonesia dan salah satu negara yang terletak di
Timur Tengah itu pun dimulai. Pada awalnya, Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Mesir
turut diakreditasikan dalam mengelola hubungan diplomasi dengan Lebanon. Namun, Kedutaan
Besar RI untuk Lebanon akhirnya didirikan secara resmi di Beirut pada tahun 1996.

4. Negara Irak

Salah satu faktor yang menjadi penghubung antara Indonesia dan Irak adalah di bidang agama.
Pada· saat bangsa Indonesia mencapai momentum terkait Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Irak memberikan pengakuan secara de facto sekaligus ikut mendorong tercapainya pengakuan de
jure dalam taraf internasional melalui Konferensi Meja Bundar (KMB). Setelah Indonesia benar-
benar berdiri dan memiliki kedaulatan negara yang sah, hubungan bilateral antar kedua negara
tersebut semakin ditingkatkan dan memperluas jangkauan kerja sama antarnegara. Hubungan
diplomatik secara resmi didirikan pada tahun 1950

5. Negara Vatican
Pengakuan Vatican atas kemerdekaan Indonesia ditandai dengan pembentukan Apostolic
Delegate atau kedutaan besar Vatican di Jakarta. Pada pertengahan tahun 1947, Paus Pius XII di
Vatikan memerintahkan George Marie Joseph untuk menjadi duta besar Vatican di Indonesia
periode 1947-1955. Pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Vatican dilatar belakangi oleh
kesamaan prinsip kenegaraan antara Indonesia dan Vatican. Kesamaan prinsip kenegaraan antara
Indonesia dan Vatican diantaranya adalah mendukung terciptanya perdamaian dunia, menolak
pandangan ateisme di dunia, mendukung terciptanya kerukunan antar umat beragama di dunia,
menciptakan keadilan sosial bagi seluruh umat manusia, dan memelihara kesejahteraan seluruh
umat manusia. Vatican pada saat itu merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh besar
dalam bidang sosial, dan agama di kawasan Eropa dan Amerika. Dengan pengakuan Vatican ini,
membuat dukungan internasional terhadap Indonesia meningkat.

6. Negara Palestina

Palestina merupakan salah satu negara pertama yang mengakui Indonesia sebagai negara
merdeka secara de facto, tanggal 6 September 1944. Pengakuan ini disebarluaskan ke seluruh
dunia oleh seorang mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini. Dukungan
Palestina terhadap kedaulatan Indonesia sudah disampaikan sebelum proklamasi kemerdekaan
Indonesia saat para tokoh Palestina, Muhammad Amin Al-Husaini mengucapkan selamat kepada
bangsa Indoensia meski belum resmi merdeka.Ucapan selamat tersebut disiarkan melalui radio
berbahasa Arab di Berlin, Jerman. Momentum yang mendasari dukungan Palestina tersebut
adalah pernyatan janji Perdana Menteri Koiso pada 6 September 1944.

Anda mungkin juga menyukai