Anda di halaman 1dari 33

NARKOBA W

ay
! !

No
Hari esok lebih indah tanpa NARKOBA
 Narkoba adalah mengacu pada sekelompok zat
yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi
penggunanya.
 Narkoba merupakan bahan/ zat yang bila
masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi
tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga
bilamana disalahgunakan akan menyebabkan
gangguan fisik, psikis dan fungsi sosial.
Perilaku pemakai untuk mendapatkan narkoba
• Melakukan berbagai cara untuk
mendapatkan narkoba secara terus
menerus termasuk menjual diri
• Pelajar menggunakan uang sekolah
• Mencuri
• Merusak tubuh ( menyayat anggota tubuh)
Bahaya Narkoba

• Penggunaan narkoba dapat memberikan efek


samping diantaranya adalah :
▫ Halusinasi : seseorang melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak
ada / tidak nyata ( Kokain )
▫ Stimulan :mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak
bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan
seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung
membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk
sementara waktu ( Putaw )
▫ Depresan :menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas
fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa
membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri ( Ganja, heroin dan
Putaw )
▫ Adiktif : rasa ketagihan atau kecanduan
▫ Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat
laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran
maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian
Jenis – jenis Narkoba
• Depresan : alkohol, inhalants, sleeping pil,
ketamine, pain killer
• Stimulan : tembakau, kokain, kokain jenis
bubuk, amphetamine, metaphetamine.
• Halusinogen : Marijuana, ecstacy,LSD
( Lisergik Acid Diethylamide )
Berikut ini adalah gambaran pengguna
narkoba di indonesia :
• Pengguna Narkoba di Indonesia menurut data
tahun 2008 sebesar 4,3 juta orang
• Narkoba menyumbang kematian sebanyak
15.000 jiwa per tahun
• Setiap harinya 40 orang meninggal dunia akibat
narkoba
1,1 Juta pemakai narkoba adalah pelajar
dan mahasiswa
Kenapa remaja menggunakan
narkoba :
• Internal :
– Masalah pokok remaja berpangkal pada
pencarian identitas diri, mereka mengalami krisis
identitas diri karena mereka mengalami peralihan
antara masa anak – anak menuju masa dewasa.
– Identitas diri adalah hal yang sangat penting
dalam pola pergaulan remaja. Untuk itu remaja
cenderung mau melakukan appa saja untuk
dapat masuk ke dalam lingkup pergaulannya.
– Hambatan dalam proses sosialisasi akan
menyebabkan labilitas emosional remaja
sehingga tingkat toleransi stress relatif rendah,
mereka mudah menyerah, kurang memiliki daya
juang dan rendah ketekunannya dalam belajar
mengatasi masalah.

Kenapa remaja menggunakan
narkoba
• Eksternal :
– Keluarga : perceraian, kurang komunikasi
antar anggota kleuarga, perselisihan
antar anggota keluarga, pendidikan yang
salah pada keluarga ( terlalu
memanjakan anak, kurang memberikan
pendidikan agama, penolakan thd
eksistenis anak )
– Teman sebaya yang kurang baik
– Komunitas/ lingkungan tempat tinggal
yang kurang baik
– Faktor ekonomi ( remaja dengan
kelebihan uang dan kekurangan uang )
Target Audience Primer
Segmentasi
• Geografis
Kampanye anti narkoba ini dilaksanakan pada
wilayah Kota Semarang.
• Demografis,
Demografis meliputi :
-Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan
-Usia : 13 – 17 tahun ( dimulai pada remaja usia
sekolah setara SLTP - SLTA )
-Tingkat pendidikan : Masyarakat pendidikan
menengah ( half educated society ) dan
masyarakat berpendidikan tinggi ( high educated
society )
-Status sosial kelas menengah keatas
-Semua jenis ras, suku bangsa, dan agama
• Psikografis
– I am me : yaitu remaja yang mudah terpengaruh, cenderung egois,
agresif, inovatif, remaja cenderung mencari idola untuk ditiru.
– Psikografis pelajar kota semarang :
• Senang berkumpul bersama teman – teman di Tugu muda, simpang lima,
warnet dan java mall.
• Memiliki geng motor pelajar antar sekolah
• Mudah mengakses informasi
• Mobilitas sangat tinggi ( sekolah, tempat les, kursus kesenian, warnet,
kegiatan ekskul dan nongkrong bersama teman sebaya )
• Senang mencari dan mencoba hal – hal yang baru
• Cenderung mengikuti mode / trend remaja masa kini.
• Memiliki tokoh idola umumnya artis remaja dan olahragawan
• Mekanisme koping rendah sehingga cenderung sulit dalam mengatasi
masalah terkait dengan segala fasilitas yang dapat membantu
memecahkan masalah semua tersedia.
• Cenderung tidak mandiri, mudah terpengaruh dan labil
• Menyukai hal – hal yang bersifat hiburan ( seni dan kesenian )
STRATEGI
• Mengembangkan kerja sama kemitraan dengan LSM serta
organisasi profesi serta Dinas Pendidikan dan jajarannya dalam
penanggulangan dan pencegahan penggunaan narkoba di
kalangan pelajar.
• Pemanfaatan media informasi baik visual (Majalah dan tabloid
remaja )dan audiovisual (media elektronik )menyangkut hal – hal
yang berkaitan dengan bahaya Narkoba.
• Mengadakan dialog interaktif di radio dengan sasaran remaja
dan memaparkan testimoni dari para eks pengguna narkoba
( sebagai sharing pengalaman ).
• Menggalang dana untuk panti rehabilitasi narkoba melalui
menjual stiker anti narkoba di sekolah – sekolah dan tempat
”nongkrong” yang disukai pelajar.
• Mengadakan lomba kreasi dengan tema “Anti Narkoba” di
kalangan pelajar.
TAKTIK
Program Preventif
• Sosialisasi mengenai bahaya Narkoba
• Konseling dan siaran interaktif mengenai bahaya
narkoba dan tren pengguna Narkoba di kalangan
pelajar
• Mengadakan training P4GN bagi guru – guru.
• Pengurangan dampak buruk napza melalui
• Membentuk kader pelajar antinarkoba sebagai “role
model” pada pelajar – lainnya di sekolah – sekolah.
• Membentuk yel – yel antinarkoba
Program Curatif & Rehabilitatif
• Pengobatan dan perawatan bagi para
pencandu Narkoba
• Program Konseling
• Dukungan baik moral, spiritual dan sosial
terhadap para pencandu narkoba di
kalangan pelajar
• Perundangan undangan mengenai
NAPZA
Monitoring & evaluasi
• Mengumpulkan data – data mengenai pengguna napza
di kalangan pelajar
• Menghasilkan informasi tentang kegiatan kampanye
Napza secara tepat waktu akurat dan relevan.
• Penelitian & pengembangan
• Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diatas memerlukan
berbagai sarana dan prasarana, maka perlu melakukan
advokasi pada Pemerintah Kota Semarang yaitu Dinas
Kesehatan Kota Semarang dan Polres Kota Semarang.
AKSI DAN IMPLEMENTASI
Corporate identity and symbol
• Agar masyarakat mudah mengidentifikasi
kampanye yang dilakukan.
• Merepresentasikan identitas dan
kredibilitas lembaga penyelenggara
kampanye ( lead agency )
NARKOBA !!
a y
W
Hari esok lebih indah tanpa NARKOBA No
Tagline
• Tagline berfungsi sebagai catchphrase
dalam komunikasi, agar pesan kampanye
mudah masuk dan diingat ke benak
masyarakat.
Tagline
Launching program
• Launching program berdampak penting
pada awareness, menandai dimulainya
suatu kampanye.
• Berupa pencanangan program yang oleh
pemerintah daerah, sebagai lead
agency.Didukung dengan event yang
menarik.
• Timing bersamaan dengan hari Anti
narkoba sedunia tanggal 1 Juli 2009
Sticker dan Poster

NARKOBA No Way !!

NARKOBA
Hari esok lebih indah tanpa
NARKOBANo Way !!
Hari esok lebih indah tanpa
NARKOBA

NARKOBA W
a y !!

No
Hari esok lebih indah tanpa NARKOBA
Kontrol
• Melakukan monitoring secara akurat dan
berkala terhadap setiap program yang
diselenggarakan. Monitoring berfokus pada
output, proses dan produk. Apakah kegiatan
yang dijalankan telah sesuai dengan yang
direncanakan.
• Melakukan evaluasi sejauh mana kampanye
berjalan efektif dapat menekan laju
penyebaran Narkoba pada kalangan pelajar
dapat dilihat dengan mengadakan survey
pada masyarakat khalayak sasaran, dan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya
• Memantau para ”Users”menjadi lebih terbuka
dalam mengkonsultasikan kesehatannya ke
klinik yang telah ditunjuk dalam program
kampanye, sehingga dapat dipantau untuk
tidak menyebar ke yang lain.
• Tercapainya komunikasi untuk
memasyarakatkan Kampanye Anti Narkoba
dapat dilihat dari animo khalayak sasaran
terhadap setiap program atau event yang
diselenggarakan
• Kampanye menggunakan pendekatan
multichannel yang diharapkan akan
dapat memberikan dampak yang sinergis.
• Media massa berperan menciptakan
awareness, aktivitas kelompok
menstimulasi menuju proses aproval,
sedangkan interpersonal mempengaruhi
perilaku.
• Strategi komunikasi tergantung pada kredibilitas
sumber yang dipercaya dan disegani masyarakat.
( Piotrow, Kincaid,Rimon II, Rinehart, 1997 : 74).
• Dinas Kesehatan sebagai lead agency bekerjasama
dengan LSM-LSM, media massa, pekerja kreatif dan
lembaga-lembaga terkait.
• Dengan adanya sinergi dari berbagai kalangan terkait,
disertai dengan monitoring dan evaluasi yang akurat,
kampanye ini diharapkan akan berjalan tepat sesuai
sasaran
Contoh pemakai Narkoba
TERIMA KASIH

NARKOBA
Way
No

Hari esok lebih indah tanpa


NARKOBA

Anda mungkin juga menyukai