Anda di halaman 1dari 42

Materi 10 –

Bab 13
Pelaporan
Segmen dan Interim

1
Pelaporan Segmen
(Segment Reporting)

• Perusahaan besar yang terdiversifikasi dapat dipandang sebagai


sebuah portofolio aset yang beroperasi sebagai divisi atau anak
perusahaan yang sering kali memiliki cakupan multinasional.

• Berbagai komponen perusahaan besar dapat mempunyai tingkat


keuntungan yang berbeda, tingkatan dan jenis risiko yang berbeda,
dan kesempatan pertumbuhan yang berbeda.

• Secara umum, pelaporan segmen mengacu pada pengungkapan


tambahan pendapatan, keuntungan, aset, dan informasi lainnya untuk
segmen industri yang dipilih dari suatu entitas serta pengungkapan
tentang operasi luar negerinya.
13-2
PSAK 5
• PSAK 5 menyatakan bahwa pengungkapan segmen harus
memasukkan pengukuran laba atau rugi dari segmen yang dilaporkan.

• Oleh karena itu, laporan akan sama dengan yang digunakan untuk
tujuan pengambilan keputusan internal

• Apapun yang digunakan dalam tujuan pengambilan keputusan untuk


mengukur laba atau rugi segmen operasi harus dilaporkan dalam
pengungkapan eksternal.

13-3
PSAK 5 mendefinisikan segmen usaha sebagai komponen dari
suatu perusahaan:

a. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh


pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan
beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari
perusahaan yang sama).

b. Hasil operasi yang dikaji ulang secara reguler oleh pengambil


keputusan operasional perusahaan untuk membuat keputusan tentang
sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya.

C. Untuk informasi keuangan yang tersedia.


13-4
Tujuan Pelaporan Segmen

Adalah

Untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan


melihat dibalik jumlah konsolidasi untuk masing masing
komponen yang membentuk entitas tersebut

13-5
Mendefinisikan Segmen Dilaporkan
Proses penentuan segmen operasi dilaporkan yang
terpisah yaitu
segmen dimana pengungkapan tambahan yang terpisah
harus dibuat berdasarkan spesifikasi manajemen atas
segmen operasi yang digunakan secara internal untuk
mengevaluasi posisi keuangan perusahaan dan kinerja
operasi perusahaan

13-6
Ambang Batas Kuantitatif
• Pengungkapan terpisah tersebut diharuskan untuk segmen yang
memenuhi paling tidak satu dari pengujian berikut :

pengujian "10 persen signifikansi" :


• Uji Pendapatan 10%
• Pendapatan yang dilaporkan dari segmen adalah ≥ 10% dari
gabungan pendapatan internal dan eksternal seluruh segmen operasi
• Uji Laba (Rugi) 10%
• Jumlah laba (rugi) yang dilaporkan dari segmen adalah ≥ 10% dari
gabungan laba (rugi) internal dan eksternal seluruh segmen operasi
• Uji Aset %
• Memiliki asset ≥ 10% dari gabungan asset seluruh segmen operasi

13-7
Uji Pendapatan (Revenue Test)
Segmen Pendapatan Persentase Segnen
segmen gabungan dari dilaporkan
Rp.600 juta
Produk makanan Rp.323 juta 53,8% Ya
Plastik & pengepakan 113 juta 18,8% Ya
Konsumsi & komersial 45 juta 7,5% Tidak
Kesehatan & keilmuan 86 juta 14,3% Ya
Kimia 33 juta 5,5% tidak
Total Rp. 600 juta 100%

• Uji pendapatan menunjukkan bahwa segmen operasi berikut dilaporkan


terpisah yaitu :

produk makanan, plastik dan pengepakan, serta kesehatan dan keilmuan.

13-8
• Cara pintas yang sering digunakan adalah menghitung 10 persen dari
pembagi dalam uji Iini (untuk PT induk dan anak perusahaan,
Rp.600.000.000 x 0,10) dan kemudian membandingklan setiap total
pendapatan segmen dengan angka tersebut

• Dengan cara ini, segmen dilaporkan adalah segmen dengan total


pendapatan Rp.60.000.000 atau lebih

13-9
Profit (Loss) Test
Segmen Laba segmen Rugi segmen
Produk makanan Rp. 198.000.000
Plastik & pengepakan 59.000.000
Konsumsi & komersial (25.000.000)
• Kesehatan
Oleh karena
& keilmuan
dua segmen melaporkan rugi operasi22.000.000
selama tahun berjalan,
diperlukan penghitungan terpisah :
Kimia (9.000.000)
Total Rp.279.000.000 Rp.34.000.000

• Total absolut terbesar laba adalah Rp.279.000.000 jumlah ini menjadi bilangan
pembagi untuk pengujian operasi 10 persen keuntungan atau kerugian.

• Oleh karena pengujian ini berdasarkan pada jumlah absolut, maka semua angka
diperlakukan sebagai angka positif
13-10
Segmen Laba (rugi) Persentase Segnen
segmen gabungan dari dilaporkan
Rp.279 juta
Produk makanan Rp.198 juta 71,0% Ya
Plastik & pengepakan 59 juta 21,1% Ya
Konsumsi & komersial (25 juta) 9,0% Tidak
Kesehatan & keilmuan 22 juta 7,9% Tidak
Kimia (9 juta) 3,2% Tidak

•Produk makanan dan plastik dan pengepakan adalah segmen


yang dilaporkan terpisah menggunakan uji laba atau rugi

13-11
Asset Test
Aset segmen usaha adalah 10 persen atau lebih dari aset gabungan dari
semua segmen operasi.

Manajemen dapat memasukkan aset tdk berujud, piutang dan bahkan pos
antar perusahaan sebagaimana didefinisikan manajemen.

Asumsikan bahwa manajemen PT Induk mendefinisikan aset segmen


dengan memasukan pos antar perusahaan seperti wesel antar perusahaan.

Manajemen berhak untuk mendefinisikan mana yang dimasukkan dan tidak


dimasukkan ke dalam definisi laba atau rugi segmen dan aset segmen

13-12
Aset gabungan dari seluruh segmen operasi (Rp.1.276.000.000)
digunakan dalam pengujian ini.

Perbedaan sebesar Rp.110.000.000 antara aset gabungan dari segmen


operasi dan jumlah yang dimasukkan dalam aset konsolidasi
(Rp.1.166.000.000) disebabkan karena

(a)laba antar perusahaan belum direalisasi sebesar Rp.10.000.000 dari


transaksi inventaris antar perusahaan yang belum direalisasi melalui
penjualan kepada pihak ketiga

(b)wesel antar perusahaan senilai Rp.100.000.000


Transaksi antar perusahaan tersebut harus dieliminasi dalam proses
konsolidasi
13-13
Segmen Aset segmen Persentase Segnen
gabungan dari dilaporkan
Rp.1.276 juta
Produk makanan Rp.411 juta 32,2% Ya
Plastik & pengepakan 375 juta 29,4% Ya
Konsumsi & komersial 100juta 7,8% Tidak
Kesehatan & keilmuan 310 juta 24,3% Ya
Kimia 80 juta 6,3% Tidak

Uji signifikansi 10 persen diterapkan ke aset segmen sbb

•Segmen operasi produk makanan, plastik dan pengepakan, dan kesehatan


dan keilmuan dilaporkan terpisah berdasarkan uji aset 10 persen;

Aset segmen tersebut sama dengan atau lebih besar dari 10 persen aset
gabungan segmen operasi (Rp.127.600.000 = Rp.1.276.000.000 x 0,10)
13-14
• Suatu segmen dilaporkan terpisah jika segmen tersebut
memenuhi salah satu dari ketiga pengujian 10 persen

• Segmen tersebut dilaporkan terpisah berdasarkan tiga uji : Produk


makanan, plastik dan pengepakan, serta kesehatan dan keilmuan

• Segmen yang lain, konsumsi dan komersial serta kimia, tidak


dilaporkan terpisah berdasarkan ketiga uji tersebut

• Informasi spesifik dari segmen dilaporkan dalam laporan tahunan


untuk tiga segmen yang dilaporkan terpisah dan informasi
ikhtisar untuk dua segmen lain yang tidak dilaporkan harus
digabungkan menggunakan nama “Seluruh Segmen Lainnya”
13-15
• Ikhtisar segmen industri dilaporkan Uji 10 persen

Produk Plastik & Konsumsi Kesehatan Kimia


makanan pengepak & & Keilmuan
an komersial
Uji Ya Ya Tidak Ya Tidak
pendapatan
Uji laba Ya Ya Tidak Tidak Tidak
(rugi) operasi
Uji aset dapat ya Ya Tidak Ya Tidak
diidentifikasi

13-16
Uji Pengungkapan Komprehensif

• Setelah menentukan segmen mana yang dilaporkan


berdasarkan salah satu dari tiga uji 10 persen,
perusahaan harus menerapkan uji komprehensif.

Uji komprehensif adalah


uji pendapatan konsolidasi 75 (75 percent
consolidated revenue test). persen

13-17
Uji Pendapatan 75%

Total pendapatan dari sumber eksternal dari keseluruhan segmen operasi

dilaporkan secara terpisah harus paling tidak sama dengan 75 persen total

pendapatan konsolidasi.

Perusahaan pelaporan harus mengidentifikasi segmen operasi tambahan

sebagai segmen yang dilaporkan sampai uji ini terpenuhi.


13-18
• PT Induk dan Anak dengan tiga segmen dilaporkan menghitung pengujian 75
persen sbb :

Penj ke kons nonafiliasi oleh segmen


dilaporkan

Produk makanan Rp. 317.000.000


Plastik & pengepakan 95.000.000
Konsumsi & keilmuan 86.000.000
Total segmen dilaporkan Rp.498.000.000
Pendapatan konsolidasi 572.000.000
Persentase segmen dilaporkan dari
pendapatan konsolidasi (Rp.498 juta :
Rp.572 juta) 87,1%

Oleh karena persetase tersebut sama dengan atau lebih besar dari 75 persen,
maka tidak ada lagi segmen operasi yang harus dilaporkan terpisah.
Jika persentase tersebut kurang dari 75 persen maka diperlukan segmen operasi
tambahan untuk diperlakukan sebagai segmen dilaporkan sampai uji 75
persen tersebut terpenuhi 13-19
Pertimbangan Lain
• Batas praktis sekitar 10 segmen digunakan sebagai batas atas jumlah segmen
dilaporkan, jika lebih dari jumlah tersebut, informasi tambahan dapat menjadi
terlalu rinci.

Sebuah perusahaan yang memiliki lebih dari 10 segmen dilaporkan harus


mempertimbangkan menggabungkan segmen yang paling dekat.

• Perusahaan harus menerapkan penilaian untuk menentukan apakah masing


masing segmen perlu dilaporkan.
Konsep perbandingan antar periode harus diikuti dalam menentukan apakah segmen
harus diungkapkan atau tidak pada periode berjalan.
Perusahaan harus melaporkan secara terpisah segmen yang telah dilaporkan dalam
tahun-tahun sebelumnya tapi tidak memenuhi uji 10% dalan satu waktu karena
kejadian abnormal.. Demikian pula, perusahaan tidak perlu melaporkan terpisah suatu
segmen yang memenuhi uji 10 persen dalam satu waktu karena keadaan abnormal.
Namun, perusahaan harus mengindikasi mengapa segmen dilaporkan tidak
diungkapkan. 13-20
Akhirnya,
jika segmen menjadi dilaporkan pada periode berjalan
tetapi belum dilaporkan secara terpisah dalam periode-
periode sebelumnya, tahun-tahun sebelumnya
'pengungkapan segmen komparatif, yang termasuk
dalam laporan tahunan tahun berjalan, harus disajikan
kembali untuk mendapatkan perbandingan data
keuangan.

13-21
PELAPORAN INFORMASI
SEGMEN
Dalam pelaporan segmen, berikut ini harus diungkapkan untuk
setiap segmen ditentukan secara terpisah dilaporkan:
-Informasi umum tentang faktor-faktor yang digunakan untuk
mengidentifikasi segmen dilaporkan entitas.
-Informasi tentang item yang termasuk dalam penentuan aset segmen.
-Informasi tentang pendapatan tertentu dan beban termasuk dalam
segmen laba atau rugi yang dilaporkan, aset segmen, dan dasar
pengukuran yang digunakan untuk menentukan keuntungan.
-Rekonsiliasi dari 'pendapatan, ukuran laba atau rugi segmen, dan
segmen' total aset segmen dilaporkan terhadap jumlah konsolidasi
terkait untuk item-item
13-22
• Perusahaan diperbolehkan untuk menyajikan
"empat pengungkapan yang diperlukan" dalam
jadwal yang terpisah atau dalam catatan kaki.

Sebagian besar perusahaan pengungkapan catatan


kaki ini disertai jadwal.

13-23
Laporan Interim harus mengungkapkan hal berikut tentang
masing-masing segmen yang dilaporkan:

•Pendapatan dari pelanggan eksternal.


•Pendapatan antar segmen.
•Sebuah ukuran laba atau rugi segmen.
•Jumlah aset yang ada telah terjadi perubahan materi dari laporan
tahunan terbaru.
•Setiap perbedaan dari laporan tahunan terbaru dalam definisi segmen
operasi atau bagaimana laba atau rugi segmen dihitung.
•Rekonsiliasi dari total laba atau rugi segmen ke jumlah konsolidasi
entitas.

13-24
Enterprisewide Disclosures
(Pengungkapan Perusahaan)

• PSAK 5 didirikan apa yang disebut "pengungkapan


enterprisewide" standar untuk menyediakan pengguna
dengan informasi lebih lanjut tentang risiko perusahaan.

Pengungkapan perusahaan ini berfokus pada tiga bidang:


produk dan jasa, wilayah geografis, dan, pelanggan utama.

Ini pengungkapan enterprisewide biasanya dibuat dalam


sebuah catatan untuk laporan keuangan.
13-25
Pelaporan Keuangan Interim
• Laporan interim (Interim reports),
laporan yang mencakup periode waktu kurang dari satu tahun
menyiapkan informasi tentang kemajuan kegiatan operasi entitas pada
periode tertentu sepanjang tahun

• Laporan ini merupakan versi lebih kecil dari laporan tahunan.


• Didalam nya terdapat laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas yang
ringkas dan catatan kaki terpilih dan pengungkapan lainnya untuk
periode interim yang dilaporkan, juga data komparatif untuk periode
interim sebelumnya.

13-26
• Tujuan pelaporan interim adalah untuk menyediakan
laporan terkini dari kemajuan operasi entitas kepada
investor dan pihak lain yang berkepentingan.

• Laporan interim digunakan untuk menilai kinerja entitas


dan untuk memperkirakansetiap titik balik dalam tren
pendapatan dari bisnis.

Reaksi pasar saham cepat untuk rilis informasi sementara


menunjukkan bahwa investor dan pengguna laporan
keuangan lainnya melihat secara dekat laporan-laporan
ini.

13-27
FORMAT
Laporan Keuangan Interim
• SEC memerlukan triwulanan keuangan dalam waktu 45 hari setelah akhir
setiap kuartal, kecuali bahwa laporan tahunan dapat digunakan di tempat
laporan interim terakhir dari tahun fiskal. laporan interim umumnya berisi
item berikut:
• laporan laba rugi komparatif, dan kuartal terbaru dari periode fiskal saat ini.
• laporan laba rugi untuk periode waktu kumulatif tahun-to-date dan untuk
periode yang sama tahun fiskal sebelumnya.
• Neraca kental pada akhir kuartal saat ini dan neraca kental pada akhir tahun
fiskal sebelumnya.
• Sebuah pernyataan dari arus kas pada akhir periode tahun ke tanggal
kumulatif saat ini, dan untuk jangka waktu yang sama untuk tahun
sebelumnya.
• Catatan kaki yang memperbarui mereka dalam laporan tahunan terakhir.
• Sebuah laporan oleh analisis manajemen dan membahas hasil untuk periode
interim terbaru. 13-28
ACCOUNTING ISSUES

• pelaporan interim menyajikan akuntan dengan


masalah beberapa pengukuran teknis dan konseptual.

• Sebagian besar berpusat pada konsep akuntansi


periodisitas dan pembagian periode tahunan.

• APB 28 memberikan bimbingan profesional


mengenai pelaporan keuangan interim.
13-29
Discrete Versus Integral View
• Dua pandangan berbeda dari pelaporan interim ditahan sebelum rilis
APB 28.
• Teori diskrit pelaporan interim setiap periode interim memandang
setiap periodse interim sebagai dasar periode akuntansi dasar untuk
dievaluasi seolah-olah periode tersebut merupakan periode
akuntansi tahunan.
• Setiap penyesuaian akhir tahun dan penangguhan akan ditentukan
menggunakan prinsip akuntansi yang sama dengan yang digunakan
dalam laporan tahunan.
• Teori integral pelaporan interim memandang periode interim sebagai
bagian dari periode tahunan. Berdasarkan pandangan ini, pengakuan
dan penyesuaian dari pos pendapatan atau beban tertentu dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan mengenai hasil yang diharapkan dari
operasi selama setahun.
13-30
• Contoh: Peerless Product Corp. menimbulkan biaya $20.000 pada
awal kuartal kedua dari tahun fiscal untuk iklan guna menghasilkan
pendapatan selama tahun berjalan.

• Berdasarkan pandangan diskrit, seluruh $20.000 dibebankan


terhadap laba kuartal kedua.
• Tetapi berdasarkan pandangan integral, biaya iklan awalnya dapat
dicatat sebagai biaya ditangguhkan dan dibebankan selama periode
interim kedua, ketiga dan keempat.
• Alokasi terhadap masing-masing periode dapat dilakukan
berdasarkan volume penjualan yang dihasilkan atau dasar yang lain.
• Berdasarkan pandangan integral, satu periode interim tidak akan
menanggung seluruh beban yang memberikan keuntungan lebih dari
satu periode interim

13-31
Misalnya, biaya yang biasanya akan dikenakan biaya untuk
operasi dalam satu periode untuk tujuan akuntansi tahunan
dapat ditangguhkan dan dibebankan pada beberapa periode
interim berdasarkan alokasi menggunakan volume penjualan,
tingkat produksi, atau beberapa dasar lainnya.

Kedua pandangan yang diterapkan dalam praktek, dan itu


sampai ke Prinsip Akuntansi untuk menyelesaikan konflik
tersebut.
Pandangan terpisahkan terpilih sebagai teori utama untuk
pelaporan interim, meskipun beberapa modifikasi dari teori ini
dibuat agar laporan akan sesuai erat dengan hasil usaha untuk
tahun ini.

13-32
PELAPORAN PENDAPATAN
• Salah satu elemen paling signifikan dari laporan laba rugi
interim adalah pendapatan dari penjualan

• Investor ingin menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan


pendapatan sehingga mereka membandingkan pendapatan dari
periode interim berjalan dengan pendapatan dari periode interim yang
sama tahun sebelumnya.

• Jadi, pendapatan harus diakui dan dilaporkan pada periode


diperolehnya dan tidak dapat ditangguhkan ke periode lain untuk
menyajikan arus pendapatan yang lebih stabil.

• Pendapatan dari usaha musiman, seperti dalam pertanian,


produkmakanan, grosir atau ritel dan hiburan tidak dapat dimanipulasi
untuk menghilangkan tren musiman. 13-33
• Bisnis yang mengalami variasi musiman bahan pendapatan
mereka mendorong untuk melengkapi laporan interim mereka
dengan informasi untuk periode 12 bulan yang berakhir pada
tanggal interim untuk tahun saat ini dan sebelumnya.

• pengungkapan tersebut mengurangi kemungkinan bahwa


pengguna laporan mungkin membuat kesimpulan yang tidak
beralasan tentang hasil tahunan dari laporan sementara dengan
variasi musiman bahan.

13-34
Cost of Goods Sold (CGS)
• Harga pokok penjualan umumnya tunggal beban terbesar
pada laporan laba rugi interim. Secara umum, biaya
interim pokok penjualan harus dihitung dengan
menggunakan pedoman berikut (APB 28):

• "Biaya-biaya dan pengeluaran yang berhubungan


langsung dengan atau dialokasikan untuk produk yang
dijual atau layanan yang diberikan untuk tujuan
pelaporan tahunan ... harus diperlakukan secara sama
untuk tujuan pelaporan interim."
13-35
CGS Exceptions
• Diperkirakan tarif laba kotor dapat digunakan untuk
menentukan biaya interim pokok penjualan.

• likuidasi sementara persediaan LIFO-dasar dibebankan ke beban


pokok penjualan menggunakan perkiraan biaya penggantian item

• metode penilaian yang lebih rendah-dari-biaya-atau-pasar


memungkinkan untuk pemulihan kerugian bagi kenaikan harga
pasar dalam periode interim kemudian tahun fiskal yang sama.

• sistem biaya standar harus menggunakan prosedur yang sama


seperti untuk pelaporan tahunan kecuali bahwa varians harga atau
volume atau kapasitas varians diharapkan akan diserap oleh akhir
tahun harus ditangguhkan. 13-36
All Other Costs and Expenses
• Pandangan terpisahkan diadopsi oleh APB paling jelas
ketika berhadapan dengan biaya periode. Sejumlah
alokasi dan perkiraan yang diperlukan untuk menangani
biaya ini.

• APB 28: "Beban dan biaya selain biaya produk harus


dibebankan pada periode interim saat terjadinya, atau
dialokasikan antara periode interim berdasarkan perkiraan
waktu berakhir, manfaat yang diterima atau kegiatan yang
berhubungan dengan periode."
13-37
Allocation Situations
Contoh berikut menggambarkan saat pengeluaran dapat
ditangguhkan dan dialokasikan untuk beberapa periode:
Beberapa biaya seperti perbaikan mesin utama harus
ditangguhkan dan dialokasikan untuk periode interim yang
menguntungkan dari pengeluaran.
pajak properti harus ditangguhkan atau diperoleh untuk
memastikan dan alokasi yang sesuai untuk setiap periode interim.
diskon kuantitas yang ditawarkan kepada pelanggan
berdasarkan penjualan tahunan harus diperkirakan dan
dibebankan ke penjualan selama masing-masing, dari periode
interim bukannya diakui pada periode interim keempat.
biaya iklan besar harus dialokasikan atas dasar volume
penjualan yang diharapkan dalam setiap periode interim yang
manfaat dari iklan.
13-38
Accounting for Income Taxes in
Interim Periods
• Interim pajak penghasilan menimbulkan masalah terutama
menyusahkan bagi akuntan karena beban pajak yang
sebenarnya dihitung atas penghasilan untuk tahun fiskal
seluruh.

• Selain itu, perbedaan temporer antara akuntansi pajak dan


akuntansi GAAP mensyaratkan pengakuan pajak tangguhan.

• Namun demikian, ketentuan pajak interim adalah barang


yang signifikan dan membutuhkan estimasi dan sejumlah
evaluasi subjektif berdasarkan pajak tahunan diantisipasi.
13-39
Nonoperating Items

• Nonoperasional item akan meliputi: pembuangan segmen


atau luar biasa; tidak biasa atau jarang terjadi item; dan,
item kontingen.
• APB 28 membutuhkan pengukuran dan pelaporan barang
non operasi utama atas dasar yang sama seperti yang
digunakan untuk menyiapkan laporan tahunan.
• item non-operasi besar harus diakui pada periode interim di
mana mereka terjadi.

13-40
Accounting Changes
• Akuntansi perubahan prinsip akuntansi atau perkiraan harus disajikan
dalam laporan interim dengan cara yang sama seperti dalam laporan
tahunan.
• APB 20 memberikan pedoman untuk perawatan dari perubahan dalam
laporan tahunan.
• Perubahan estimasi ditangani saat ini dan prospektif, yaitu, dari tanggal
perubahan maju dalam waktu, karena perkiraan adalah bagian normal
dari proses akuntansi.
• Kumulatif efek-type: Membuat efektif - dan menentukan efek
kumulatif pada laba ditahan - pada awal periode interim pertama tahun
fiskal, ulangan interims sebelum tahun fiskal saat ini.
• Jenis retroaktif: Tulis ulang interims sebelum periode fiskal saat ini dan
interims dari tahun-tahun sebelumnya.
• Adopsi LIFO: Membuat efektif sebagai periode interim pertama tahun
fiskal.
13-41
Bab 13
Akhir bab

42

Anda mungkin juga menyukai