Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KEUANGAN

SEGMEN DAN INTERIM


SEGMENT REPORTING

Pernyataan ini menjelaskan pelaporan


informasi keuangan menurut segmen dari
suatu perusahaan - khususnya :

- yang beroperasi dalam industri dan


- wilayah geografis yang berbeda.
Ruang Lingkup
1. Pernyataan ini berlaku bagi perusahaan yang
menerbitkan surat-surat berharga yang diperdagangkan
kepada publik.
2. Entitas yang secara ekonomi signifikan, termasuk anak
perusahaan, adalah entitas dengan tingkat pendapatan,
laba, aktiva atau jumlah tenaga kerja yang signifikan di
negara tempat operasi utama perusahaan dilaksanakan.
3. Apabila yang disajikan meliputi baik laporan keuangan
induk perusahaan maupun laporan keuangan konsolidasi,
maka informasi yang dimaksud dalam Pernyataan ini
hanya perlu disajikan dalam bentuk informasi yang
dikonsolidasikan.
4. Apabila laporan keuangan anak perusahaan juga
diterbitkan, maka informasi menurut segmen juga perlu
disajikan untuk anak perusahaan.
Latar Belakang
1. Tingkat profitabilitas, kesempatan berkembang, prospek
masa depan dan risiko investasi sangat berbeda di antara
segmen-segmen industri dan geografis.

2. Para pemakai laporan keuangan memerlukan informasi


segmen untuk mengkaji prospek dan risiko suatu
perusahaan yang didiversifikasi, suatu informasi yang
tidak dapat diperoleh dari data yang diagregasikan.

3. Tujuan penyajian informasi menurut segmen adalah


menyediakan informasi bagi para pemakai laporan
keuangan mengenai skala relatif, kontribusi laba, dan
trend pertumbuhan dari berbagai industri dan wilayah
geografis perusahaan yang didiversifikasi untuk
memungkinkan para pemakai laporan keuangan membuat
pertimbangan yang lebih baik terhadap perusahaan
secara keseluruhan.
Definisi Segmen

1. Segmen perusahaan adalah komponen suatu


entitas yang aktivitasnya mewakili kegiatan usaha
utama atau kelompok pelanggan. Suatu segmen
dapat berbentuk sebuah anak perusahaan, suatu
divisi, suatu departemen, dalam beberapa hal
sebuah joint venture atau anak perusahaan lain
bukan investasi. Aktiva, kinerja dan aktivitas
segmen tersebut secara jelas dapat dipisahkan
secara fisik dan operasional dari aktiva, kinerja
dan aktivitas yang lain dalam entitas yang sama.
2. Segmen Industri adalah komponen
perusahaan yang dapat dibedakan
(distinguishable components) dan menghasilkan
suatu produk atau jasa yang berbeda menurut
pembagian industri, atau sekelompok produk atau
jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para
pelanggan di luar perusahaan. Sebagai misal,
industri dapat dikelompokkan menjadi industri
perhotelan dan pariwisata, industri transpor,
industri pertambangan, industri jasa profesional
dan lain-lain.
3. Segmen Geografis adalah komponen
perusahaan yang dapat dibedakan dan
mempunyai usaha di suatu atau sekelompok
negara dalam suatu wilayah geografis tertentu.
Dasar segmentasi
1. Penjualan kepada pelanggan yang tak
mempunyai hubungan istimewa, memberi
peluang segmentasi dasar segmentasi jenis-
jenis pendapatan sebesar 10 persen ke atas,
2. Apabila laba operasi merupakan hal yang
penting, maka laba operasi atau rugi operasi 10
persen ke atas disajikan terpisah,
3. Apabila penggunaan aktiva adalah penting,
maka aktiva segmen berjumlah 10 persen ke
atas dari Jumlah aktiva entitas dilaporkan
terpisah.
Criteria segment (IAS 4)

1. Internal and external segment revenue is


10% or more from total revenue all
segments
2. The segment result is 10% or more of the
total combined result of all segments in
profit or loss
3. Its assets are 10% or more of the total
assets of all the segments
Hasil Segmen
1. Hasil segmen adalah selisih antara pendapatan segmen dan
beban segmen dan umumnya mencerminkan laba usaha,
meskipun dasar yang lain sering lebih cocok.
2. Penghasilan bunga dan beban bunga biasanya tidak
termasuk dalam hasil segmen kecuali kalau operasi segmen
terutama bersifat finansial. Juga pajak penghasilan, hak
minoritas (minority interest) dan pos luar biasa
(extraordinary item) lazimnya tidak dimasukkan sebagai
hasil segmen.
3. Kalau pendapatan dan beban tidak dapat langsung
diatribusikan pada suatu segmen tetapi terdapat dasar
alokasi yang layak, maka pendapatan dan beban tersebut
dapat dialokasikan dengan menggunakan dasar yang layak
tersebut.
4. Beban bersama pada banyak perusahaan seperti beban
kantor pusat tidak dialokasikan pada masing- masing
segmen karena beban tersebut dimanfaatkan bersama
sedemikian rupa sehingga alokasi di antara segmen
dipandang tidak bermanfaat.
Pendapatan dan Beban Segmen

Pendapatan Segmen adalah pendapatan yang


dapat diatribusikan atau dikaitkan secara langsung
pada suatu segmen, atau bagian yang relevan dari
pendapatan yang dapat dialokasikan secara layak
pada suatu segmen. Pendapatan ini merupakan
hasil transaksi baik dengan pihak luar perusahaan
maupun dengan segmen lain dalam perusahaan
yang sama.

Beban Segmen adalah beban yang dapat


diatribusikan secara langsung pada suatu segmen
atau bagian yang relevan dari suatu beban yang
dapat dialokasikan secara layak sebagai beban
suatu segmen .
Aktiva dan Kewajiban Segmen
1. Pengungkapan aktiva segmen memberikan indikasi
penggunaan sumber daya untuk mencapai hasil
operasi segmen.
2. Aktiva semacam itu termasuk semua aktiva
berwujud dan tak berwujud yang dapat diidentifikasi
pada segmen tertentu. Aktiva yang dimanfaatkan
oleh dua atau lebih segmen harus dialokasikan di
antara segmen-segmen tersebut dengan dasar
alokasi yang layak.
3. Kewajiban biasanya tidak dialokasikan karena
dianggap berkaitan dengan perusahaan secara
keseluruhan atau karena dipandang meningkatkan
hasil pembelanjaan dan bukan hasil operasi .
Ilustrasi Pengujian Segmen Operasi yang Dapat
Dilaporkan

Acme Corporation memiliki empat segmen operasi.


Kepala pengambil keputusan operasi mengevaluasi
hasil operasi perusahaan yang disegmentasi per
industri.

Perusahaan menerapkan tiga pengujian materialitas


untuk menentukan segmen operasi Acme mana
yang merupakan segmen yang dapat dilaporkan.
Pengujian Pendapatan

Perusahaan menerapkan pengujian pendapatan


dengan membandingkan setiap pendapatan
segmen operasi (pendapatan dari pelanggan
eksternal ditambah pendapatan antarsegmen)
dengan 10% pendapatan gabungan (baik internal
maupun eksternal) dari semua segmen operasi.
Pengujian pendapatan Acme sbb:
Segmen Pendapatan Pendapa Total Nilai Segmen yg
Segmen tan Pendapata Pengujian dpt
Operasi Antar n Segmen (10% x dilaporkan
Segmen $1.500.000 menurut
) Pengujian
Pendapata
n
Transportasi 360.000 0 360.000 > 150.000 Ya
Penyulingan 405.000 480.000 885.000 > 150.000 Ya
minyak
Asuransi 95.000 20.000 115.000 < 150.000 Tidak
Pembiayaaan 140.000 0 140.000 < 150.000 Tidak
Total 1.000.000 500.000 1.500.000

Penjelasan

Nilai pengujian pendapatan adalah $150.000 karena total pendapatan


untuk semua segmen operasi adalah $1.500.000. Segmen transportasi
$360.000 dan penyulingan minyak $885.000 merupakan segmen yang
dapat dilaporkan menurut pengujian pendapatan karena setiap total
pendapatan segmen tersebut melebihi $150.000. Segmen Asuransi dan
pembiayaan bukan merupakan segmen yg dapat dilaporkan menurut
kriteria.
Pengujian Aktiva

Pengujian aktiva melibatkan perbandingan jumlah


total setiap aktiva segmen operasi dengan 10% dari
total aktiva semua segmen operasi. Aktiva segmen
didefinisikan sebagai aktiva yg dilibatkan dalam
pengukuran aktiva segmen yg direview oleh kepala
pengambil keputusan operasi. Atau tergantung pada
manajemen mengorganisasikan aktiva.
Asumsi bahwa semua aktiva Acme Corporation
dibebankan ke segmen operasi kecuali yg
dipertahankan untuk tujuan perusahaan umum.
Segmen Aktiva Nilai Segmen yg dpt
Segmen Pengujian Dilaporkan
Operasi yg (10% X menurut
Dpt $3.000.000 Pengujian Aktiva
Diidentifika )
si
Transportasi 700.000 > 300.000 Ya
Penyulingan 950.000 > 300.000 Ya
minyak
Asuransi 180.000 < 300.000 Tidak
Pembiayaaan 1.170.000 > 300.000 Ya
Total 3.000.000
Segmen pembiayaan ditambahkan ke daftar segmen yg
dpt dilaporkan karena aktiva yang dapat diidentifikasinya
melampaui threshold sebesar $300.000.
Threshold Kuantitatif:

Segmen operasi dapat dilaporkan jika memenuhi


threshold materialitas. Segmen dianggap material dan
dpt dilaporkan secara terpisah jika salah satu dari tiga
kriteria dipenuhi, sbb
1. Pendapatan yg dilaporkan, termasuk pendapatan
antarsegmen, adlah 10% atau lebih dari
pendapatan gabungan semua segmen operasi.
2. Nilai absolut laba atau rugi yg dilaporkannya adalah
10% atau lebih besar dari
a. Laba gabungan yg dilaporkan semua segmen
operasi yg melaporkan laba
b. Nilai absolut rugi gabungan yg dilaporkan oleh
semua segmen operasi yg melaporkan rugi.
Aktivanya adalah 10% atau lebih dari aktiva gabungan
semua segmen operasi.
Pengujian Laba Operasi

Laba/rugi operasi segmen operasi tergantung pada


pendapatan dan beban yg dilibatkan manajemen
dalam pengukuran yg akan direview oleh pengambil
keputusan operasi.

Penerapan pengujian laba/rugi operasi setiap


segmen dibandingkan dengan 10% dari laba operasi
gabungan yg lebih besar milik semua segmen operasi
yg menguntungkan atau rugi operasi gabungan dari
semua segmen yg tidak menguntungkan. Pengujian
laba/rugi operasi sbb:
Segmen Laba Rugi Nilai Segmen yg dpt
Operasi Operasi Pengujian Dilaporkan
Segmen Segmen (10% x menurut
Operasi Operasi $270.000) Pengujian Laba
Operasi
Transportasi 100.00 > 27.000 Ya
0
Penyulingan 200.000 > 27.000 Ya
minyak
Asuransi 20.000 < 27.000 Tidak
Pembiayaaan 50.000 > 27.000 Ya
Total 270.000 100.00
0

Setelah menentukan nilai $27.000 ditentukan dan


diterapkan pada jumlah absolut laba/rugi operasi bagi
setiap segmen. Segmen transportasi, penyulingan
minyak dan pembiayaan merupakan segmen yg dapat
dilaporkan sesuai pengujian laba operasi 10%.
Revaluasi Segmen Yg Dapat Dilaporkan

Segmen asuransi tidak memenuhi salah satu pengujian


10% agar bisa dianggap sebagai segmen yg dapat
dilaporkan. Jadi segmen yg dapat dilaporkan yaitu
transportasi, penyulingan minyak dan pembiayaan.
Dalam pengujian pendapatan nilai pengujian di
dasarkan pada 10% dari total pendapatan eksternal
dan antarsegmen.
Jika pendapatan antarsegmen sangat besar, beberapa
segmen yg membentuk persentase pendapatan
konsolidasi yg besar mungkin tidak memenuhi
kualifikasi bagi pelaporan.
dalam contoh Acme, nilai pengujian adalah
$750.000 ($1.000.000 x 75%). Pendapatan
eksternal segmen transportasi, penyulingan
minyak, dan pembiayaan sebesar $905.000
jauh lebih besar dari 75% pendapatan
konsolidasi, sehingga tidak diperlukan segmen
tambahan yang akan dilaporkan.
Jika pengujian 75% tidak dipenuhi, segmen
operasi tambahan akan ditambahkan hingga
criteria 75% dapat terpenuhi.
INTERIM FINANCIAL
REPORTING
Laporan Keuangan Interim

Pernyataan ini berlaku :


I. untuk perusahaan yang diwajibkan untuk
menyajikan laporan keuangan interim
oleh peraturan perundangan, misalnya
Pasar modal, dan lain-lain.
II. Untuk industri yang telah diatur dalam
standar akuntansi keuangan industri
yang bersangkutan, misalnya
perbankan, maka harus mengikuti
standar khusus tersebut.
Laporan Keuangan Interim
III. Laporan keuangan interim adalah laporan
keuangan yang diterbitkan di antara dua
laporan keuangan tahunan.

IV. Laporan keuangan interim:


a. Harus dipandang sebagai bagian yang
integral dari periode tahunan.
b. Dapat disusun secara bulanan, triwulanan
atau periode lain yang kurang dari
setahun dan mencakupi seluruh
komponen laporan keuangan sesuai
standar akuntansi keuangan.
Pandangan tentang Laporan Interim
Dua pandangan :
1. Pandangan yang menganggap periode interim
sebagai dasar periode akuntansi dan
menyimpulkan bahwa hasil operasi tiap periode
ditentukan dengan cara yang sama seperti pada
periode tahunan.
2. Pandangan yang menganggap periode intrim
sebagai bagian yang integral dengan periode
tahunan.

Pernyataan ini dikembangkan berdasarkan


pandangan kedua yang menganggap laporan
keuangan interim sebagai bagian integral dengan
periode tahunan.
Pengakuan dan pengukuran
Unsur yang sama antara pelaporan keuangan
interim dengan pelaporan keuangan tahunan
adalah:
1. Dasar pengakuan pendapatan.
2. Kebijakan akuntansi dasar pelaporan pada
periode interim, kecuali jika ada perubahan
dalam standar akuntansi.
3. Penyajian penggolongan aktiva sebagai
lancar dan tidak lancar, dan kewajiban
sebagai jangka pendek dan jangka
panjang.
Biaya dan Beban

Beban yang dapat dihubungkan dengan


pendapatan ditentukan atas dasar yang sama
dengan dasar yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan tahunan
kecuali untuk persediaan :

1. Perusahaan yang dalam periode interim


menggunakan estimasi laba kotor ----
mengungkapkan hal tersebut dalam
laporan keuangan interim.
Biaya dan Beban

2. Perusahaan yang melakukan penilaian persediaan


berdasarkan biaya standar tidak perlu melaporkan
penyimpangan atau selisih dengan biaya aktual
yang terjadi, jika selisih biaya tersebut tidak material
atau diharapkan bisa diselesaikan pada akhir tahun.
Pengaruh dari penyimpangan yang tidak
direncanakan dan tidak diperkirakan harus
dilaporkan pada akhir periode interim dengan
prosedur yang sama seperti yang digunakan pada
akhir tahun.

3. Kerugian yang disebabkan penurunan harga pasar


dan pemulihan harga tidak boleh ditangguhkan
untuk dibebankan ke periode di luar periode
penurunan harga tersebut.
Biaya dan Beban

Biaya dan beban lain-lain

Untuk periode pelaporan interim, biaya


dan beban lain-lain termasuk biaya
produksi dibebankan atas dasar yang
sama seperti periode tahunan.
Pendapatan dan beban musiman
Laporan keuangan interim memberi gambaran
pendapatan dan beban periode interim tersebut.
Laporan keuangan interim tertentu diperbandingkan
dengan periode sebelumnya memberi manfaat yang
lebih besar bagi para pemakai laporan dalam contoh
kondisi-kondisi sebagai berikut:
1. Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan
laporan keuangan interim periode sebelumnya, untuk
mengetahui kecenderungan (trend) posisi keuangan
dan kinerja.
2. Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan
interim yang sama dalam periode akuntansi yang
lalu, untuk mengetahui kecenderungan berulang
(cyclical) musiman dari kegiatan usaha.
Pendapatan dan beban musiman

3. Laporan keuangan interim diperbandingkan


dengan laporan keuangan kumulatif dari awal
tahun buku sampai dengan tanggal laporan
keuangan interim untuk mengetahui kontribusi
atau pengaruh periode interim yang dilaporkan
pada periode berjalan.
4. Laporan keuangan interim diperbandingkan
dengan laporan keuangan tahun buku yang lalu,
untuk mendapat gambaran pengaruh dan kinerja
interim tersebut terhadap posisi keuangan,
kinerja dan arus kas periode akuntansi yang lalu.
Penyisihan Pajak Penghasilan

Pada akhir tiap periode interim, perusahaan


harus membuat taksiran pajak penghasilan
untuk dibebankan pada periode interim.
Perhitungan pajak penghasilan periode
interim harus sesuai dengan kebijakan
akuntansi tentang pajak penghasilan yang
dianut pada akhir tahun.
Pos dan transaksi Luar Biasa

1. Penghapusan segmen usaha, penggabungan


usaha, pos luar biasa, dan kejadian yang tidak
biasa dan tidak sering terjadi harus dibebankan
pada periode interim saat terjadinya dan tidak
boleh dibebankan pada periode lain.
2. Pos luar biasa harus diungkapkan secara terpisah
dan dimasukkan dalam laporan laba rugi periode
interim saat pos luar biasa terjadi. Dalam
menentukan materialitas, pos luar biasa harus
dihubungkan langsung dengan estimasi
pendapatan tahunan.
Pos dan transaksi Luar Biasa
3. Peristiwa atau kejadian yang tidak biasa dan tidak
sering terjadi dan berpengaruh material terhadap
hasil operasi tetapi tidak dapat dikelompokkan
dalam pos luar biasa juga harus dilaporkan dan
diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba
rugi periode interim.
4. Kewajiban kontinjen dan ketidakpastian lain yang
diperkirakan dapat mempengaruhi kewajaran
penyajian data keuangan pada tanggal neraca
harus diungkapkan dalam laporan keuangan
interim dengan cara yang sama seperti dalam
laporan keuangan tahunan. Pengungkapan
tersebut harus diulang dalam laporan keuangan
interim berikutnya dan dalam laporan keuangan
tahunan sampai kewajiban kontinjen itu
terselesaikan.
Penyajian Laporan Keuangan Interim

1. Laporan keuangan interim meliputi


neraca, laporan laba rugi dan saldo laba
interim, laporan arus kas dan catatan
atas laporan keuangan. Laporan
keuangan interim harus disajikan secara
komparatif dengan periode yang sama
tahun sebelumnya. Perhitungan laba-rugi
interim harus mencakup periode sejak
awal tahun buku sampai dengan periode
interim terakhir yang dilaporkan (year-to-
date).
Penyajian Laporan Keuangan Interim

2. Laporan keuangan interim harus


menggolongkan aktiva sebagai
kelompok lancar dan tidak lancar, dan
kewajiban sebagai kelompok jangka
pendek dan jangka panjang sesuai
laporan keuangan tahunan. Khusus
untuk perusahaan tertentu seperti bank
dan asuransi yang mempunyai metode
khusus dalam penggolongan aktiva,
maka penggolongan aktiva harus
dilakukan sesuai dengan standar
akuntansi keuangan yang berlaku.
Penyajian
Apabila perusahaan melaporkan ringkasan
informasi keuangan pada tanggal laporan
keuangan interim, data berikut merupakan
data minimum yang harus dilaporkan:
a. pendapatan atau penjualan kotor, beban,
estimasi pajak penghasilan, pos luar biasa
(termasuk pengaruh terhadap pajak
penghasilan yang terkait), pengaruh
kumulatif perubahan akuntansi, erubahan
akuntansi dan laba bersih;
b. pelaporan Akuntansi Keuangan data laba
bersih per saham untuk setiap periode
interim yang disajikan;
c. pendapatan dan beban musiman;
d. perubahan yang penting dalam taksiran
pajak penghasilan;
e. pelepasan suatu segmen usaha, pos luar
biasa, transaksi tidak biasa dan tidak
sering terjadi;
f. kewajiban kontinjen;
g. perubahan akuntansi; dan
h. perubahan yang material pada unsur
laporan arus kas.
IAS 34
1. Interim period: Financial reporting period shorter
than full financial year.
2. Interim Financial Report: a financial report that
contains either a complete or condensed set of
financial statement for interim period.
3. Basic and diluted EPS should be presented on
the face of income statement.
4. Measurement for interim reporting purposes
should be made a year to date basis.
5. The definitions and recognition criteria apply
whether dealing with interim or annual financial
report.
6. No exception for inventory

Anda mungkin juga menyukai