Pengantar Dasar Kepailitan 2023
Pengantar Dasar Kepailitan 2023
Kepailitan Di
Indonesia
Oleh:
Sukarela
Arbitrase Final
Eksekusi Lelang /
Melalui PN Jual sukarela
Mediasi di
P. Negeri
Mediasi melalui
ADR
ahli/ Mediator
Mediasi luar Eksekusi PN
Pengadilan
Mediasi melalui
lembaga mediator
Anatomi UU Kepailitan
BAB I Ketentuan Umum
Hukum
Kepailitan
Tujuan, menyelesaikan masalah utang-
piutang antara Debitor dan
Kreditor secara adil, cepat,
terbuka dan efektif sehingga
dapat menunjang pembangunan
perekonomian nasional.
Syarat Pailit
Syarat substantif diatur dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 37 Nomor 37 Tahun 2004 :
Seluruh bentuk
kewajiban baik Tidak bayar
Pengertian
secara hukum Utang yang tidak utang yang
Utang
maupun secara dibayar dari telah jatuh
kontrak perjanian kredit tempo dan
(loan agreement) dapat
ditagih
Secara
Kontrak
Wan prestasi yang
menimbulkan
utang dan tidak di
bayar
Segala bentuk kewajiban
membayar baik yang
timbul dari
aktivitas pinjam UU Kepailitan Lama
meminjam uang
ataupun akibat wan
Debitur berada dalam
prestasi
keadaan telah berhenti
atau PMH
membayar utang-utangnya
Maturely date
Exeleration maturety
Telah jatuh Pengenaan sanksi/denda
waktu oleh instansi yang
berwenang
Utang
Putusan Pengadilan /
Badan Arbitrase
Dapat ditagih
- Utang yang timbul karena
perjanjian atau Undang-
Undang
- Utang yang ada tidak
melanggar Undang-Undang;
3. Ada Dua Atau Lebih Kreditor
Kreditor Preferen
Kreditor
Pemohon Kreditor Separatio
Perusahaan Efek
Bursa Efek
Badan
Pemohon Pengawas Lembaga Kliring dan Penjaminan
Pasar
Modal
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
Perusahaan Asuransi
Perusahaan Reasuransi
Menteri
Keuangan Dana Pensiun
Perorangan
Badan Hukum yang mencari keuntungan
seperti Perseroan Terbatas (PT)
Badan
Hukum
Badan Hukum yang bergerak di bidang
Termohon kepentingan Publik : PT. Persero,
Perusahaan Umum (Perum), BUMN,
BUMD, Badan Hukum Pendidikan