Kepailitan
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Anggota :
1. Ridha Erlianti Putri 2008010338
2. Natasya Nayla Febrianty Putrie 2008010482
3. Fahmi Nur 2008010268
4. Badali Akbar 2008010421
5. Alvi Nabila 2008010539
6. Nuraina 2008010186
7. Bobby Wijaya 2008010699
8. Dedy Irawan 200801048
Kelas : 4 B Regular Pagi Banjarmasin
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Para pihak yang terlibat dalam Hukum Kepailitan...............................................................2
2.2 Pihak Pemohon Pailit................................................................................................................2
2.3 Hakim Pengadilan Niaga...........................................................................................................3
2.4 Hakim Pengawas........................................................................................................................3
2.5 Kurator Kepailit........................................................................................................................4
2.6 Panitia kreditur..........................................................................................................................4
BAB III.................................................................................................................................................6
PENUTUP............................................................................................................................................6
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum Kepailitan adalah suatu bidang ilmu Hukum yang khusus diadakan
sebagai salah satu sarana hukum untuk penyelesaian utang piutang. Menurut Pasal 1
angka (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (biasa disebut “UU Kepailitan“), Kepailitan adalah
Sita umum atas semua kekayaan Debitur Pailit yang pengurusan dan pemberesannya
dilakukan oleh kurator dibawah pengawasan Hakim Pengawas. Jika melihat definisi
tersebut maka terdapat beberapa pihak yang terlibat dalam suatu Hukum Kepailitan,
yaitu , Debitor, Pihak pemohon, Kurator, Hakim Pengawas, Pengurus dan Pengadilan.
Salah satu pihak yang terlibat dalam perkara kepailitan adalah pihak pemohon pailit,
yakni pihak yang mengambil inisiatif untuk mengajukan permohonan pailit ke pengadilan,
yang dalam perkara biasa disebut sebagai pihak penggugat. Menurut Pasal 2 UU K-PKPU
yang dapat menjadi pemohon dalam suatu perkara pailit adalah Pihak debitor itu sendiri.,
Salah satu atau lebih dari pihak kreditor.
Pengertian Kreditor dalam hukum Kepailitan dan PKPU ditegaskan oleh ketentuan
Pasal 1 angka 2 UUKPKPU, dimana definisi Kreditor: “ Kreditor adalah orang yang
mempunyai piutang karena perjanjian atau undang-undang yang dapat ditagih di muka
pengadilan ”. Jadi, sesuai dengan ketentuan tersebut, seorang kreditor memiliki piutang
karena dia membuat perjanjian dengan seorang debitor atau karena undang-undanglah yang
menentukan timbulnya piutang. UUKPKPU melalui penjelasan atas Pasal 2 ayat (1)
memberikan pengaturan yang jelas bahwa yang dimaksud dengan “kreditor” adalah: Baik
kreditor konkuren, kreditor, separatis, maupun kreditor preferen. Khusus kreditor separatis
dan kreditor preferen, mereka dapat mengajukan permohonan pernyataan pailit tanpa
kehilangan hak agunan atas kebendaan yang mereka miliki terhadap harta debitor dan haknya
untuk didahulukan.
2
2.3 Hakim Pengadilan Niaga.
3
2.5 Kurator Kepailit.
4
sebelumnya dinyatakan berada dalam penundaan kewajiban pembayaran utang
telah dinyatakan pailit. Dengan demikian, tugas dan fungsi kurator dengan pengurus
sesungguhnya berbeda. Kurator memiliki tugas dan fungsi untuk “membereskan’
harta pailit debitor yang telah dinyatakan pailit. Sedangkan pengurus memiliki tugas
dan fungsi untuk “mengurus” harta debitor yang dinyatakan berada dalam PKPU.
Tinjauan Umum Tentang Permohonan Kepalitan.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Hukum Kepailitan adalah suatu bidang ilmu Hukum yang khusus diadakan
sebagai salah satu sarana hukum untuk penyelesaian utang piutang. Menurut Pasal 1
angka (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (biasa disebut “UU Kepailitan“). Beberapa pihak yang
terlibat dalam suatu Hukum Kepailitan, yaitu , Debitor, Pihak pemohon, Kurator,
Hakim Pengawas, Pengurus dan Pengadilan. Menurut Pasal 2 UU K-PKPU yang
dapat menjadi pemohon dalam suatu perkara pailit adalah Pihak debitor itu sendiri.,
Salah satu atau lebih dari pihak kreditor. Menurut Pasal 14 Undang-Undang Nomor
48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman. Putusan merupakan surat pernyataan
hakim sebagai pelaku kekuasaan kahakiman yang diberi wewenang, diucapkan dalam
sidang terbuka untuk umum, guna menyelesaikan suatu sengketa antara pihak.
6
DAFTAR PUSTAKA
M. Hadi Shubhan (2008) Hukum Kepailitan, Prinsip, Norma, dan Praktik di Peradilan.
Kencana Prenada Media Group, Jakarta, hal. 34.
Departemen Pendidikan Nasional (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia: Pusat Bahasa,
Edisi Keempat, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, hal. 154.
Munir Fuady (2014) Hukum Pailit dalam Teori dan Praktik, Bandung, Citra Aditya Bakti,
hal. 35.
Ulang Mangun Setiawan DKK (2017) Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang, Jakarta, Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia,
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Hal. 96
Syarif Mappiasse, Logika Hukum Pertimbangan Putusan Hakim, Op.cit Hal. 40-41.
Andi Hamzah (2016) Hukum Acara Pidana Indonesia, SInar Grafika, Jakarta, hal.286