Di dalam kegiatan
Analisis mengenai dampak lingkungan
Dipersiapkan
Oleh
Sudrajat
Bahan Kuliah-3
Bagi mahasiswa biologi S-1
FMIPA Unmul
Samarinda
1
Pelingkupan merupakan proses awal untuk menentukan
lingkup masalah dan identifikasi dampak penting
(hipotetik) yang terkait dengan suatu rencana kegiatan
pembangunan
Tujuan Pelingkupan adalah mengidentifikasi:
1. Lingkup kajian dan dampak-dampak besar dan penting atas dasar:
a. Komponen kegiatan yg berpotensi menimbulkan dampak pada fase
prakonstruksi, fase konstruksi, fase operasi dan fase pasca operasi
b. Komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak
dari masing-masing komponen kegiatan tsb
c. Hasil konsultasi dengan para pakar, instansi terkait, dan kelompok
masyarakat yg akan terkena dampak
2. Penentuan isu-isu pokok
3. Penyusunan batas-batas wilayah studi
4. Horison waktu prakiraan dampak
5. Tingkat kedalaman studi dampak
6. Kegiatan/proyek lain yang terkait dan terletak di wilayah studi.
2
PROSES PELINGKUPAN
TIM PENYUSUN
Penapisan
Pelingkupan:
1. Ruang lingkup studi:
a. Identifikasi komponen kegiatan yg berdampak Draft:
b. Identifikasi komponen lingkungan yg kena dampak K.A.
2. Isu-isu pokok dan penting ANDAL
3. Batas wilayah studi
4. Data dan informasi yang diperlukan
5. Pakar penyusun yang diperlukan Evaluasi:
6. Metodologi AMDAL
7. Jadwal studi Komisi Penilai
8. Biaya yang diperlukan AMDAL
Dokumen:
3
K.A. ANDAL
Metode Identifikasi Hal Penting
Telaah uraian proyek dan penelitian lapangan di daerah
proyek
Telaah Literatur:
Literatur ilmiah
PPJP,PJPM Nasional/regional
Menyimak kegiatan dan pendapat LSM
Menyimak berita surat kabar, terutama yang lokal.
Wawancara dan kuesioner
Penelitian partisipasi-observasi
Rapat dan Lokakarya
Simulasi
Metode Delphi
4
Telaah uraian proyek dan penelitian
lapangan di derah proyek
Informasi tentang hal penting harus digali dari
uraian proyek dan daerah proyek.
Para pelaksana AMDAL harus mengenal
daerah proyek dengan mengumpulkan data
yang relevan
Seperti data potret udara, peta, dan data
statistik maupun penelitian lapangan, baik
sifat biofisik maupun sosial-budaya-ekonomi.
5
Telaah Literatur
Arsip daerah dapat merupakan petunjuk informasi yang
bersangkutan. Namun banyak arsip yang sifatnya tertutup.
GBHN merupakan petunjuk yang penting karena dapat dianggap
mandat yang diberikan kepada presiden sebagai mandataris.
Pidato dapat menggambarkan pandangan dan pendapat
pemerintah daerah tentang daerahnya dan kebijakan
pembangunan untuk daerahnya.
Surat kabar memberitakan pandangan dan pendapat resmi
pemerintah, sering juga memberitakan pandangan dan pendapat
pemimpin masyarakat.
LSM sering menjadi berita dan suaranya amat nyaring. Suara
LSM menggambarkan apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh
masyarakat, khususnya kelompok LSM namun tidak selalu
mencerminkan suara masyarakat umum.
6
Wawancara dan Kuesioner
Wawancara ditujukan untuk mendapat informasi, yang paling sulit ialah
mendapat informasi dari rakyat kecil.
Mereka jarang menyuarakan isi hatinya, baik karena tidak mempunyai
saluran suaranya atau kebudayaannya yang tertutup, ada juga karena
tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah dirasakan
menyulitkan.
Kesulitan mendapat informasi yang benar tentang yang dianggap
penting oleh masyarakat dalam kaitannya dengan rencana sebuah
proyek karena pada umumnya proyek pembangunan bersifat tertutup.
Informasi dari penduduk yang dilakukan secara informal dapat
ditambah dan diuji silang dengan wawancara terstruktur dan kuesioner.
Hasil wawancara dan kuesioner dianalisis, misalnya berdasarkan
frekuensi dan konsistensi. Konsistensi menunjukkan tidak berubahnya
suatu pendapat, harapan, dan keinginan, walaupun bentuk pertanyaan
diubah. Frekuensi dan konsistensi yang melebihi nilai tertentu dapat
dianggap penting.
7
Penelitian Partisipasi - Observasi
Metode partisipasi-observasi dengan tinggal
bersama masyarakat yang diteliti dapat
memberikan informasi tambahan yang
sangat berharga dan dapat digunakan untuk
uji silang hasil wawancara dengan kuesioner.
Walaupun demikian, kehati-hatian dalam
pelaksaannya juga sangat penting sebagai
upaya untuk meminimalkan sentimendan
konflik dini di lokasi proyek.
8
Rapat dan Lokakarya
Rapat dan lokakarya merupakan metode yang banyak dipakai
untuk identifikasi hal penting.
Para peserta lokakarya harus mengerti benar, tujuan pertemuan
itu bukan untuk menyetujui atau menolak proyek, melainkan
mengidentifikasi hal penting yang berkaitan dengan proyek.
Apabila terdapat hal yang kontroversial, hal tersebut dianggap
penting.
Penerangan dan identifikasi dilakukan secara bertahap sesuai
jadwal lokakarya.
Hasil lokakarya dapat memberikan kepuasan berperanserta
dalam mengambil keputusan.
Karena perbedaan pendapat juga diperhatikan, orang merasa
keputusan itu tidak dipaksakan dari atas.
Kerugian lokakarya ialah waktunya lebih lama, lebih mahal dan
memerlukan sumberdaya pengelola yang lebih baik daripada
rapat.
9
Simulasi
Sering kita tidak adapat melakukan lokakarya atau
pertemuan yang dapat dihadiri oleh kelompok
pemrakarsa, pejabat yang berkepentingan, dan
masyarakat yang berkepentingan.
Dalam hal ini dapat dilakukan simulasi, yaitu
pertemuan atau lokakarya dilakukan dengan tiruan.
Peneliti dibagi dalam kelompok yang masing-
masing melakukan peranan sebagai pemrakarsa,
pejabat yang berkepentingan, dan masyarakat yang
berkepentingan.
10
Metode Delphi
Tujuan metode ini ialah untuk mendapatkan
konsensus tentang hal-hal yang tidak mempunyai
kriteria obyektif. Sifat utama model ini ialah:
Para peserta panel dalam kegiatan Delphi anonim.
Penggunaan jawaban para peserta sebagai umpanbalik
terkendali dalam reiterasi kuesioner.
Penyajian pengolahan statistik jawaban peserta
11
Metode Delphi
Metode Delphi pada dasarnya merupakan suatu konferensi jarak
jauh dengan menggunakan kuesioner.
Pihak pelaksana membentuk suatu tim pemantau yang terdiri
atas seorang ketua dan kira-kira dua orang anggota yang
didukung oleh sebuah sekretariat.
Tim pemantau menyususn kuesioner yang dikirimkan pada
pakar peserta Delphi yang disebut panel Delphi.
Lalu data diolah secara statistik.
Hasil olahan dikirimkan kembali ke pada panel dengan
pertanyaan yang belum mendapatkan konsesus ditambah
dengan butir baru yang disarankan oleh panel.
12
Metode Delphi
1. Pilih anggota tim pemantau 5. Identifikasi butir-butir yang harus
yang telah menunjukkan diperhatikan dan susun
kemampuan untuk komunikasi
objektif. kuesioner.
2. Mengembangkan kriteria untuk 6. Susun anggota panel pakar dan
evaluasi calon anggota panel kirim kan kuesioner pertama.
pakar. 7. Olah jawaban dan kembangkan
3. Identifikasi calon anggota yang kuesioner kedua yang mencakup
potensial berdasarkan kriteria di semua masukan dari para
atas dengan mengevaluasi anggota panel dan kembangkan
publikasi yang mereka buat pandangan konsensus.
dan/atau keanggotaan dalam 8. Kirimkan kuesioner kedua.
himpunan profesi dan/atau 9. Olah jawaban.
aktivitas dalam bidang yang 10. Jika tercapai konsensus, hentika
relevan. iterasi.
4. Hubungi para calon dan minta 11. Gunakaninformasi yang didapat
kesediaan mereka untuk ikut denganteknik Delphi untuk
serta dalampenelitian tersebut. memecahkan masalah yang
diteliti.
13
Eksplorasi alternatif
Eksplorasi alternatif yang wajar merupakan bagian esensial
dalam pelingkupan.
Hal ini mengingat tujuan yang sama dapat dicapai dengan
berbagai macam alternatif dan masing-masing alternatif itu akan
menyebabkan dampak yang berbeda-beda.
Eksplorasi alternatif hanyalah mungkin, apabila ANDAL
dilakukan pada tahap awal sebelum diambil keputusan.
Eksplorasi alternatif ini meliputi antara lain alternatif lokasi,
alternatif proses, alternatif bahan mentah, alternatif pengendalian
pencemaran, alternatif pentahapan, alternatif rancang bangun
konstruksi, dan rancang bangun rekayasa serta pola alternatif
“tanpa proyek”.
14
Eksplorasi alternatif
Alternatif tanpa proyek untuk mendapatkan garis
dasar sebagai acuan untuk mengukur dampak.
Sebagai kriteria kewajaran alternatif ialah, antara
lain apakah tidak akan menimbulkan kontroversi,
konflik dengan kebijaksanaan/peraturan yang telah
ada, konflik dengan kepentingan nasional.
Jadi suatu alternatif yang jelas akan menimbulkan
kontroversi atau tidak mempunyai kelayakan
teknologi haruslah dianggap tidak wajar.
15
Eksplorasi alternatif
Metode formal untuk mengeksplorasi alternatif
proyekdalam konteks pelingkupan tidaklah dikenal.
Metode yang banyak digunakan ialah brainstorming,
Yaitu suatu pertemuan yang para pesertanya
diminta untuk mengajukan gagasan alternatif yang
selanjutnya diperdebatkan tentang kewajarannya,
sehingga para pesertanya harus mengetahui benar
tujuan yang ingin dicapai oleh proyekpembangunan
tersebut.
16
Eksplorasi alternatif
Dalam eksplorasi alternatif para peserta
brainstorming adalah dari pihak pemrakarsa, para
pejabat yang tersangkut dengan tujuan yang akan
dicapai, para pakar dan anggota masyarakat yang
akan terkena.
Mengingat sebagian masyarakat yang terkena tidak
terdidik, misalnya di daerah pedesaan, ada
anggapan mereka tidak dapat diikutsertakan,
karena tidak akan dapat mengikuti perdebatan.
Namun orang setempat justru mempunyai
pengetahuan yang banyak tentang daerah tersebut,
baik biofisik maupun sosialnya.
17
Identifikasi Dampak
Berbagai macam metode telah dikembangkan untuk identifikasi
dampak.
Ada metode yang khusus digunakan untuk identifikasi dampak
dan ada pula yang digunakan sekaligus untuk langkah lain dalam
AMDAL.
Metode yang dikenal ialah:
Daftar uji
Matriks
Bagan alir
Metode tumpang tindih McHarg (1969) sering dianggap sebagai
metode identifikasi dampak.
Tetapi sebenarnya metode itu merupakan metode untuk evaluasi
dampak, khususnya dampak yang mempunyai penyebaran
geografis, misalnya jalan raya.
18
Identifikasi Dampak
Daftar uji
Daftar uji sederhana
Metode yang sangat sederhana ialah daftar uji yang merupakan daftar
komponen dan besaran lingkungan yang mungkin akan terkena dampak.
Daftar uji kuesioner
Daftar uji kuesioner sering digunakan untuk prakiraan dampak.
Namun para peneliti hanya berusaha untuk menjawab pertanyaan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, tanpa pengumpulan data
terlebih dahulu.
Hasilnya ialah laporan yang sangat dangkal dan banyak jawaban yang
merupakan tebakan.
Daftar uji deskriptif
Daftar uji deskriptif menguraikan secara singkat apa yang harus dilakukan
oleh peneliti, data yang diperlukan, sumber data, dan teknik prakiraan.
Pada daftar uji deskriptif pun langkah pertama adalah untuk mengidentifikasi
butir yang relevan yang kemudian disusul dengan mencari data menurut
petunjuk dalam daftar uji tersebut.
19
Identifikasi Dampak
Daftar uji
25
Pedoman penentuan dampak penting dalam
PP No.51 tahun 1993 pasal 3
26
Pedoman penentuan dampak penting dalam
PP No.51 tahun 1993 pasal 3
28
Pelingkupan: Waktu
Pelingkupan waktu terjadinya dampak yang kita
prakirakan sangat sulit.
Dampak suatu proyek tidak berhenti bekerja pada
suatu waktu tertentu.
Karena itu perlu adanya pembatasan waktu.
Pembatasan waktu perlu diambil karena 2
pertimbangan:
pertimbangan ekologi
pertimbangan ekonomi
Pembatasan waktu dilakukan untuk semua alternatif
wajar yang telah diidentifikasi
29
Kerangka Acuan
Kerangka acuan (terms of reference) menguraikan
ketentuan tugas yang harus dilakukan dalam
kontrak pelaksanaan.
Berdasarkan pelingkupan, tidak semua dampak
dimasukkan dalam kerangka acuan, melainkan
dampak yang penting saja.
Sesuai dengan dampak penting masing-masing
alternatif yang wajar mencakupi bidang, ruang dan
waktu. Maka kerangka acuan pun hatus melingkupi
bidang, ruang dan waktu penelitian.
30
Kerangka Acuan
a. Uraian singkat proyek: kebutuhan, tujuan dan alternatif untuk
mencapai tujuan tersebut; hubungan proyek dengan proyek
lain di daerah tersebut. Repelita dan UU, PP, Perda yang
relevan.
b. Tujuan penelitian, termasuk sasaran yang harus dicapai
c. Metodologi identifikasi dampak penting
d. Ruang lingkup penelitian:
Ketentuan tentang dampak dan bidang yang harus diteliti dalam
masing-masing alternatif
Ketentuan tentang daerah geografi penelitian masing-masing
alternatif
Ketentuan tentang periode waktu dampak yang diteliti untuk
masing-masing alternatif
31
Kerangka Acuan
e. Metodologi hasil penelitian perkiraan dan evaluasi dalam
masing-masing bidang dampak. Metodologi mencakup pula
rancangan statistik penelitian
f. Metodologi pengolahan lingkungan
g. Jadwal waktu penelitian, dirinci menurut bidang dan kegiatan
h. Anggaran belanja, dirinci menurut bidang dan kegiatan serta
beban tugas dari masing-masing anggota pelaksana.
i. Jenis laporan, waktu masing-masing jenis laporan harus
dibuat dari bahasa laporan
j. Daftar pelaksana, dengan keterangan bidang keahlian
masing-masing anggota
k. Daftar pustaka
32