Rahadi Al Paluri
Riset Aksi Partisipatoris Dialog dan suasana kesetaraan
secara umum tidak Penekanan PAR pada dialog yang diterapkan secara konsisten
memiliki metode dan terbuka dan hubungan menjadikan setiap orang dapat
teknik tersendiri. PAR kesetaraan di antara peneliti mendapatkan peluang untuk
dapat menggunakan/ dan partisipan/pelaku yang berpikir, berefleksi dan
meminjam beberapa dijaga sedemikian rupa mengungkapkan pemikiran yang
teknik dan metode dari sehingga metode dan teknik digali dari pengalamannya.
riset ilmu sosial tersebut tidak menjadi penting. Inilah intinyaapapun metode
ortodoks yang lain. dan Teknik yang digunakan.
Jika di bawah ini dikemukakan berbagai macam metode dan teknik, itu tidak lain hanya untuk pegangan
bagi para pendamping, peneliti atau organizer di dalam komunitas yang sedang berproses melakukan
perubahan sosial dengan menggunakan riset aksi partisipatoris.
Penting untuk diingat, metode-metode dan teknik-teknik ini hanyalah contoh. Akan lebih baik, jika kita
mampu mengembangkan sendiri metode dan Teknik dalam Riset Aksi Partisipatoris.
Lima Tahap Riset Aksi
(diadopsi Calhoun, E.F. (1994). How to use action research in the self-renewing school. Alexandria, VA: ASCD.)
1. Memilih
wilayah atau
fokus
5. Pengambilan 2. Pengumpulan
tindakan data
Sebelum langkah
5: Mempelajari
literatur
profesional
4. Analisisdan 3. Pengorganisasian
interpretasi data
data
Lima Tahap Riset Aksi
2. Pengumpulan data
1. Memilih wilayah atau fokus : Mengumpulkan data dari arsip-arsip yang ada
sesegera mungkin, dan juga sumber-sumber data
Mengidentifikasi wilayah kepentingan konvensional dan inventif.
atau yang menarik. Gunakan sumber data sebanyak-banyaknya.
Fokus pada kelompok yang telah dipilih. Kumpulkan data secara reguler.
Melihat pada efek langsung dan efek Mencari bantuan teknis, jika perlu (atau jika
kumulatif. (Gejala masalah yang dapat sesuatu bergerak lambat).
dilihat) Tingkatkan kepemilikan kolektif atas data.
Memonitor pengumpulan data hingga menjadi
normatif bagi semua yang terlibat.
• Bagaimana (How)
• Mengapa (Why)
data dikumpulkan,
saya • Apa (What) yang • Dimana dianalisis dan
mengumpulkan sesungguhnya (Where) akan
• Kapan (When) disebarkan?
data ini? sedang saya saya
• • Apakah sudah
• Bagaimana data kumpulkan? saya akan Siapa (Who)
kumpulkan ditetapkan time-line?
ini berhubungan • Data seperti apa mengumpulkan yang akan • Dimana dan
dengan yang akan data itu?
data tersebut mengumpulka bagaimana data akan
pertanyaan- memberikan • Sampel seperti
dan untuk n data? disimpan?
pertanyaan informasi terbaik apa yang
berapa lama? • Apakah data • Apakah sudah
penelitian? bagi partisipan dan diperlukan?
• Apa yang bisa peneliti?
• Seberapa ini memiliki kriteria
• Apakah saya untuk menganalisis
diungkapkan • Mengumpulkan banyak data dikumpulkan
perlu data sebelum data
oleh data ini data mengenai diperlukan? peneliti sendiri
mengidentifika dikumpulkan?
dengan pertanyaan yang • Seberapa sering atau oleh • Apa sistem untuk
masalah- sama dari sumber si partisipan
pengumpulan partisipan? mencatat,
masalah berbeda dan pada untuk tracking
data dilakukan? memajang-
strategis yang waktu yang berbeda jangka
memaparkan dan
hendak diamati (triangulasi). panjang? membagi-bagi
dan direfleksi?
temuan?
Bagaimana membuat Buku Harian Penelitian
Buku harian riset merupakan Apa yang dimasukkan dalam Buku Harian?
catatan keterlibatan peneliti Alasan membuat buku • Ringkasan dari apa yang terjadi setiap hari
dalam suatu proyek. Buku harian ketika melaksanakan kerja proyek.
harian ini kadang-kadang • Cerita tentang percakapan, diskusi,
dipakai juga sebagai data, Menghasilkan sejarah wawancara, pertemuan perencanaan,
tetapi dia berbeda dari proyek, pemikiranmu dan sebagainya dengan peers, sesama
dan proses riset peneliti, guru, supervisor dan partisipan.
informasi, observasi, catatan-
Memberikan bahan • Pertanyaan-pertanyaan dan topik-topik
catatan atau data lain yang untuk refleksi untuk studi dan investigasi lebih lanjut.
dikumpulkan. Buku harian Memberikan data • Perasaan, perkiraan, pikiran, mimpi.
berisi tentang informasi tentang proses riset. • Diagram, gambar, peta pikiran.
tentang peneliti, apa yang Mencatat • Observasi.
dilakukan peneliti, dan proses perkembangan • Refleksi tentang apa yang dilihat
penelitian. Buku ini membantu keahlian penelitian. • Refleksi tentang baca ulang buku harian.
mengisi data yang dihasilkan • Rencana untuk aksi atau riset masa
oleh metodologi riset. depan.
Dalam riset aksi partisipatoris, peneliti dan komunitas secara aktif bekerjasama dalam semua aspek proses riset
termasuk tentang cara-cara yang dirancang sampai dengan manfaat dari penelitian itu.
1. Setiap kolaborasi selalu akan berbeda, tergantung pada komunitas tertentu, peneliti, dan proyek penelitian. Para peneliti perlu bekerja
dengan komunitas untuk menentukan apa yang mereka perlu tahu. Peneliti-peneliti akan juga perlu berpikir tentang cara-cara
bagaimana penelitian tersebut membantu komunitas. Perlu dicatat bahwa kadang-kadang sulit bagi suatu komunitas untuk mengetahui
secara tepat apa kebutuhan-kebutuhan mereka dan/atau informasi seperti apa yang mereka inginkan kemudian sebagai hasil riset ini.
2. Negosiasikan syarat-syarat kerjasama sebelum proyek dimulai. Undanglah berbagai pihak dalam satu pertemuan untuk membicarakan
isu ini. Proses ini sangat penting. Ini juga akan memakan waktu tetapi yang dipakai pada tahap awal akan menghasilkan terbangunnya ras
saling percaya di kemudian hari. Bentuk proyek penelitian harus selalu siap untuk diubah. Negosiasi harus melibatkan orang-orang yang
memegang kontrol atas produk final dan apa yang akan didapatkan komunitas dari penelitian ini.
3. Komunitas harus maparkan garis besar prioritas-prioritasnya dan menentukan apakah berguna bagi mereka untuk memulai suatu proyek
kolaboratif dengan peneliti-peneliti dari luar. Mereka juga harus menentukan fokus penelitian dan proses pengumpulan data dan
interpretasi data. Melakukan riset tentang satu topik dapat memberikan suatu kesempatan untuk refleksi. Riset bisa memberikan
informasi yang berguna yang bisa digunakan oleh suatu kelompok untuk melakukan advokasi. Riset juga bisa memberi inspirasi
munculnya aksi. Resiprositas dan kolaborasi menjadi lebih mudah ketika komunitas menjadikan riset tersebut sebagai suatu wahana
untuk refleksi, advokasi dan aksi daripada sekedar sebagai suatu kegiatan akademik.
4. Komunitas harus memainkan peranan yang lebih besar dalam mendefinisikan metodologi untuk pengumpulan dan analisis data.
Komunitas sendiri berada dalam posisi yang paling baik untuk melakukan assessment terhadap isu-isu ini. Peneliti harus berkonsultasi
dan bekerja dengan komunitas dalam semua jadwal interview dan pendekatan-pendekatan lain.
5. Bahaslah secara terbuka bagaimana perbedaan dalam kekuasaan dan posisi bisa mempengaruhi kolaborasi.
6. Bekerjasamalah dalam analisis dan interpretasi.
7. Peneliti akademik harus berusaha menjadi penulis bersama sekurang-kurangnya dengan salah satu anggota komunitas.
8. Apa yang ditulis peneliti harus dapat dimengerti dan berguna bagi masyarakat.
Refleksi Partisipatoris dan Metode-metode Aksi
Agro-ecosystems Analysis (AEA); Beneficiary Assessment (BA); Community Action Planning (CAP); Development
Education Leadership Teams (DELTA); Diagnosis and Design (D&D); Diagnostico Rural Rapido (DRR); Farmer
Participatory Research; Farming Systems Research; Groupe de Recherche et d’Appui pour l’Auto-Promotion Paysanne
(GRAPP); Methode Acceleree de Recherche Participative (MARP); Micro-Planning Workshops; Participatory Analysis
and Learning Methods (PALM); Participatory Action Research (PAR); Participatory Monitoring and Evaluation (PME);
Participatory Operational Research Projects (PORP); Participatory Poverty Assessment (PPA); Participatory Poverty
Monitoring (PPM); Participatory Policy Research (PPR); Participatory Research Methodology (PRM); Participatory
Rural Appraisal (PRA); Participatory Rural Appraisal and Planning (PRAP); Participatory Social Assessment (PSA);
Participatory Technology Development (PTD); Participatory Urban Appraisal (PUA); Planning for Real (PfR); Process
Documentation; Rapid Appraisal; Rapid Assessment of Agricultural Knowledge Systems (RAAKS); Rapid Assessment
Procedures (RAP); Rapid Assessment Techniques (RAT); Rapid Catchment Analysis (RCA); Rapid Ethnographic
Assessment (REA); Rapid Food Security Analysis (RFSA); Rapid Multi-perspective Appraisal (RMA); Rapid
Organisational Assessment (ROA); Rapid Rural Appraisal (RRA); Samuhik Brahman (Joint Trek); Self-esteem,
Associative Strength, Resourcefulness, Action Planning, and Responsibility (SARAR); Soft Systems Methodology
(SSM); Theatre for Development; Training for Transformation (TFT); Village Appraisal (VA); Visualisation in
Participatory Programmes (VIPP); and Zielorientierte Projekt Planung (ZOPP).
BEBERAPA PRINSIP UMUM