Anda di halaman 1dari 27

MONITORING DAN EVALUASI

Pengertian Monitoring dan Evaluasi


Monitoring adalah kegiatan pemantauam untuk memperoleh informasi
secara terus-menerus sehingga hasil sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
Evaluasi yaitu kegiatan penilaian di akhir kegiatan untuk melihat
pencapaian dari program yang dijalankan. Menurut Ahli Kesehatan
Masyarakat Amerika, evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan
nilai atau jumlah keberhasilan dan usaha pencapaian suatu tujuan yang
telah ditetapkan.
Monitoring dan evaluasi memiliki tugas yang sama yaitu memantau atau
menilai jalannya suatu program. Monitoring lebih digunakan pada saat
program sementara berjalan, sehingga dapat mengetahui kekurangan dan
kesalahan yang dijumpai agar dapat diperbaiki secara dini. Dengan
demikian, tujuan program bisa dicapai sesuai dengan target yang
ditetapkan. 
Sedangkan evaluasi lebih berfokus pada akhir dari
perjalanan program. Dimana, evaluasi ditujukan untuk
menilai keberhasilan atau kegagalan dari program
tersebut, dan juga dapat mengetahui mengapa
keberhasilan atau kegagalan dapat terjadi. Dari hasil
evaluasi tersebut, dapat digunakan untuk memperbaiki
atau meningkatkan kegiatan-kegiatan dan perencanaan
yang lebih baik untuk kegiatan masa mendatang.
TUJUAN
Tujuan Umum
Untuk mengetahui apakah program yang dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan dan menilai ketercapaian tujuan yang ditetapkan
Tujuan Khusus
Memperoleh informasi/data tentang kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana
atau tidak  umpan balik
Mempertanggung-jawabkan tugas dan kegiatan yang telah dilakukan
Sebagai bahan untuk pengambilan keputusan dalam pengembangan program
atau kegiatan
Meningkatkan kegiatan bimbingan dan konseling
Mengidentifikasi kapasitas petugas dalam pelaksanaan kegiatan
PRINSIP-PRINSIP MONITORING EVALUASI

 Libatkan petugas lain dalam perencanaan dan implementasi


 Pilih petugas lain yang kompeten
 Konsensus
 Searahkan atau sediakan kepada Tim evaluasi
 Mendorong evaluator
 Gunakan temuan-temuan untuk merefleksikan program dibawah
pengawasan
Fungsi Monitoring dan Evaluasi
a. Ketaatan ( compliance )
Monitoring ditujukan untuk menilai apakah adminidstrator, staf, dan semua yang
berhubungan dalam sebuah kebijakan atau program mengikuti atau mentaati standar
dan prosedur yang diberlakukan.
b. Pemeriksaan ( auditing )
Monitoring diberlakukan untuk mengetahui sumber dan pelayanan yang difokuskan
kepada target apakah telah mencapainya atau tidak.
c. Laporan ( accounting )
Monitoring dilakukan untuk memperoleh evaluasi atas kebijakan atau program yang
diterapkan, sudah dirasakan atau dinikmati oleh target.
d. Penjelasan ( explanation )
Monitoring menghasilkan informasi yang menjelaskan bagaimana kebijakan tersebut
berhasil atau gagal dan mengenai perencanaan serta pelaksanaan tidak berjalan.
Metode Monitoring dan Evaluasi
 Metode monitoring
a. Metode dokumentasi, yaitu metode pemantauan yang dilakukan terhadap berbagai
laporan kegiatan baik itu mingguan, bulanan, semester, atau tahunan.
b. Metode survei, untuk menjaring data dari stakeholders, terutama kelompok sasaran.
c. Metode observasi lapangan, yaitu metode yang dipakai untuk memantau di
lapangan agar mengetahui data empiris yang bertujuan untuk meyakinkan dalam
penilaian proses kebijakan, dapat dipakai untuk melengkapi metode survei.
d. Metode campuran, yakni campuran antara beberapa metode, seperti metode
wawancara dan metode dokumentasi, atau gabungan dari keempat metode diatas.
e. Metode FGD, yaitu metode pemantauan dengan melakukan pertemuan dan diskusi
dengan berbagai stakeholders. Dengan cara ini data dan informasi yang diperoleh
lebih lengkap dan akurat.
 Metode Evaluasi
a. Single program after-only, yaitu pengukuran kondisi setelah
melakukan program tanpa adanya kelompok kontrol dan
informasi diambil dari kelompok sasaran.
b. Single program before-after yaitu pengukuran kondisi sebelum
dan sesudah program dijalankan, tidak ada kelompok kontrol dan
informasi diperoleh dari perubahan sasaran.
c. Comparative after-only, yakni pengukuran/penilaian kondisi yang
dilakukan sesudah program dijalankan, adanya kelompok kontrol
dan informasi diperoleh dari kelompok kontrol dan sasaran.
d. Comparative before-after, yakni penilaian kondisi sesudah dan
sebelum program diterapkan, ada kelompok kontrol serta
informasi diperoleh dari bekerjanya program terhadap kelompok
kontrol dan sasaran.
Konsep Dasar Monitoring
Monitoring merupakan upaya supervisi dan review kegiatan yang
dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program untuk melihat
apakah pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang direncanakan.
Monitoring seringkali disebut juga evaluasi proses.
Berdasarkan konsep dasar monitoring tersebut, sangat penting bagi
pelaksana promkes untuk melengkapi proses monitoring yang
dilakukannya. Seperti halnya pembuatan rencana promosi kesehatan,
dalam bagian monitoring ini pelaksana harus tahu betul mengenai
program-program yang telah dan sedang dijalankannya saat ini secara
menyeluruh.
Tujuan Monitoring

Sedini mungkin bisa menemukan dan memperbaiki masalah dalam


pelaksanaan program, misalnya:
a. Bagaimana strategi yang tidak berfungsi
b. Mekanisme program mana yang tidak sesuai
c. Apakah program sudah berjalan sesuai rencana
d. Apakah ada masalah baru dalam pelaksanaannya
Tahap-tahap Monitoring

 Logistik yang diperlukan dalam pelaksanaan program


 Hasil antara
 Perilaku yang diharapkan
 Perbaikan kesehatan
Manfaat Monitoring
a. Manajemen
Monitoring atau pemantauan akan memberikan informasi tentang
proses dan cakupan program kepada pimpinan program serta
memberikan umpan balik pelaksanaan program.
b. Evaluasi
Monitoring yang tepat dan baik dapat mentafsirkan hasil akhir
program secara akurat
c. Citra
Monitoring yang dilakukan dengan baik memberikan kesan bahwa
pemimpin program sangat peduli terhadap sumber dana dan daya
yang diperlukan
Apa yang dipantau
 Input
a.  Materi
b. Distribusi
c.  Media
d. Jangkauan target
e.  Kegiatan program
f.  Sumber daya
 Output = hasil antara
a.  Apakah sasaran menerima pesan/materi
b. Apakah sasaran memanfaatkan bahan
c.  Apakah sasaran merasakan manfaat bahan
 Outcome = hasil intervensi
Hasil intervensi berupa Perubahan perilaku
Bagaimana Cara Monitoring
a. Kunjungan rumah dan diskusi dengan anggota rumah tangga
b. Wawancara mendalam
c. Fokus group diskusi
d. Observasi
e. Angket
f. Artikel
Siapa yang memantau
 Penanggung jawab: pimpinan program
 Pelaksana :
- Staf provider/pelaksana program
- Relawan yang terlatih
- Instansi terkait
Kapan monitoring dilakukan
 Selama perjalanan program
 Setiap tahap kegiatan
 Setiap bulan atau setiap 3 bulan
Konsep Dasar Evaluasi

Evaluasi adalah bagian integral (terpadu) dari proses manajemen, termasuk manajemen
promosi kesehatan. Evaluasi sebagai suatu proses yang memungkinkan administrator
mengetahui hasil programnya dan berdasarkan itu mengadakan penyesuaian-penyesuaian
untuk mencapai tujuan secara efektif, (Klineberg).
Dalam paparan ini, akan dipaparkan beberapa konsep mengenai evaluasi yang
selanjutnya akan dikaitkan dengan penerapan promosi kesehatan.
Secara keseluruhan, evaluasi ini tidak terlepas dari perencanaan, dan juga merupakan
bagian dari, siklus administrasi, yang terdiri dari 3 fase, yaitu: perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi.
Klasifikasi Evaluasi Program Kesehatan

Fraenkel mengklasifikasi evaluasi menjadi 3, yaitu:


 Diagnostic evaluation, yaitu evaluasi yang dilakukan pada waktu
penilaian kebutuhan atau identifikasi masalah.
 Formative evaluation, yaitu evaluasi yang dilakukan pada waktu
program promosi kesehatan sedang berlangsung, guna melihat
efektivitas dari program.
 Summative evaluation, yaitu evaluasi yang dilakukan di akhir
program, untuk melihat apakah program masih akan dilanjutkan,
dimodifikasi atau dihentikan.
Sedangkan Green mengklasifikasi evaluasi program promosi kesehatan menjadi:
 Evaluasi proses (process evaluation), yaitu evaluasi yang dilakukan selama program
promosi kesehatan sedang berlangsung, karena bertujuan untuk melakukan
monitoring. Evaluasi ini merupakan evaluasi yang paling sering dilakukan, karena
mudah dan murah.
 Evaluasi dampak (impact evaluation), yaitu evaluasi yang juga dilakukan selama
program sedang berlangsung dan bertujuan untuk menilai perubahan pengetahuan,
sikap maupun praktek atau ketrampilan sasaran program. Jenis evaluasi ini lebih
mahal, lebih sulit dan lebih jarang dilakukan dibanding evaluasi proses.
 Evaluasi hasil (outcome evaluation), yaitu evaluasi yang dilakukan di akhir program,
karena bertujuan untuk mengukur perubahan status kesehatan, seperti morbiditas,
mortalitas, fertilitas, dan lain-lain serta kualitas hidup sasaran program promosi
kesehatan. Jenis evaluasi ini merupakan evaluasi yang paling bermanfaat tetapi
paling mahal dan sulit untuk menilai apakah perubahan betul-betul akibat program
promosi kesehatan yang dilakukan bukan karena program lain yang juga dilakukan.
Oleh sebab itu, jenis evaluasi ini paling jarang dilakukan.
Bentuk Desain Evaluasi

Stephen Isaac dan William B. Michael (1981) mengemukakan 9 bentuk desain evaluasi,
yaitu:
1. Historikal, dengan merekonstruksi kejadian di masa lalu secara objektif dan tepat
dikaitkan dengan hipotesis atau asumsi.
2. Deskriptif, melakukan penjelasan secara sistematis suatu situasi atau hal yang menjadi
perhatian secara faktual dan tepat.
3. Studi perkembangan (developmental study), menyelidiki pola dan urutan perkembangan
atau perubahan menurut waktu.
4. Studi kasus atau lapangan (case atau field study), meneliti secara intensif latar belakang
status sekarang, dan interaksi lingkungan dari suatu unit sosial, baik perorangan,
kelompok, lembaga, atau masyarakat.
5. Studi korelasional (corelational study), meneliti sejauh mana variasi dari satu faktor
berkaitan dengan variasi dari satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien tertentu.
6. Studi sebab akibat (causal comparative study), yang menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab akibat dengan mengamati berbagai konsekuensi yang ada dan
menggalinya kembali melalui data untuk faktor menjelaskan penyebabnya.
7. Eksperimen murni (true experimental), yang menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab-akibat dengan membuat satu kelompok percobaan atau lebih terpapar akan
suatu perlakuan atau kondisi dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih
kelompok kontrol yang tidak menerima perlakuan atau kondisi. Pemilihan
kelompok-kelompok secara sembarang (random) sangat penting.
8. Eksperimen semu (quasi experimental), merupakan cara yang mendekati
eksperimen, tetapi di mana kontrol tidak ada dan manipulasi tidak bias dilakukan.
9. Riset aksi (action research), bertujuan mengembangkan pengalaman baru melalui
aplikasi langsung di berbagai kesempatan.
Berdasarkan keseluruhan konsep mengenai evaluasi tersebut
di atas, tampak bahwa yang paling tepat untuk mengevaluasi
program maupun promosi kesehatan terutama adalah
evaluasi yang bersifat terapan dibandingkan desain evaluasi
yang bersifat eksperimen,
Maksud/Tujuan Evaluasi
 Untuk membantu perencanaan dimasa datang
 Untuk mengetahui apakah sarana dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya
 Untuk menemukan kelemahan dan kekuatan dalam pelaksanaan
program
 Untuk membantu menentukan strategi program.
 Untuk motivasi
 Untuk mendapatkan dukungan sponsor
Siapa dan Bagaimana Evaluasi Dilakukan
1. Terhadap Pihak dalam (pelaksanaan) program, melalui:
 Pencatatan dan pelaporan
 Supervisi
 Wawancara
 Observasi
2. Pihak di luar program, melalui:
 Laporan pihak lain
 Angket
Waktu Evaluasi
 Penilaian rutin - Penilaian yang berkesinambungan, teratur dan
bersamaan dengan pelaksanaan program
 Penilaian berkala - Penilaian yang periodik pada setiap akhir suatu
bagian program misalnya pada setiap 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dst.
 Penilaian akhir. Penilaian yang dilakukan pada akhir program atau
beberapa waktu setelah akhir program selesai.
Hal yang Dievaluasi dari Promosi Kesehatan
 Input; masukan, bahan, teknologi, sarana, manajemen.
 Proses; pelaksanaan program promkes
 Output; hasil dari program yaitu pemahaman, sikap dan
keterampilan
 Outcome; dampak dari program tersebut.
 Impact; peningkatan status kesehatan.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai