Tugas & Fungsi Dit - SKK
Tugas & Fungsi Dit - SKK
RABU
Penetapan Status
Penetapan ASN Ekses Penetapan Nama Persetujuan, Rekomendasi Penetapan CPNS
Kepegawaian
Politik atau menjadi dan NIP melalui Perpanjangan dan Tewas menjadi PNS lebih
anggota/Pengurus SIASN Pengaktifan dari 1 Tahun
Parpol Kembali CLTN
Penetapan
Status kepegawaian
ASN Menggunakan
Penetapan Pemberhentian Izasah Palsu,
Sementara /Pengaktifan Tidak Melapor setelah Penetapan Status Lain-
Kembali/Pemberhentian selesai Tugas Belajar lain
PEMBERHENTIAN SEMENTARA
Item 3
Pengaktifan
Pemberhentian Sementara Item 2 Pengaktifan kembali sebagai PNS ditetapkan
dan hak kepegawaian oleh Presiden atau PPK setelah mendapatkan
pertimbangan teknis Kepala BKN atau
Kepala Kantor Regional BKN.
Pemberhentian sementara berlaku sejak yang bersangkutan dilantik dan berakhir pada saat selesainya masa tugas sebagai pejabat
negara, komisioner, atau anggota lembaga nonstruktural
PNS yang telah selesai masa tugas sagai pejabat negara, komisioner, atau anggota lembaga nonstruktural melapor kepada PPK paling
lama 1 (satu) bulan sejak selesainya masa tugas.
Penghasilan sebagai PNS tidak diberikan pada bulan berikutnya sejak dilantik sebagai pejabat negara, komisioner, atau
anggota lembaga nonstruktural.
PNS yang telah selesai menjadi pejabat negara, komisioner, atau anggota lembaga nonstruktural,mengajukan pengaktifan kembali
sebagai PNS kepada PPK melalui PYB paling lama 3O (tiga puluh) hari terhitung setelah yang bersangkutan diberhentikan sebagai
pejabat negara, komisioner, atau anggota lembaga nonstruktural.
Selama menjadi pejabat negara dan pimpinan atau anggota lembaga nonstruktural, masa kerja sebagai pejabat negara dan pimpinan
atau anggota lembaga nonstruktural tidak diperhitungkan sebagai masa kerja PNS.
Pada saat mencapai Batas Usia Pensiun selama masa jabatannya sebagai Pimpinan atau anggota LNS, diberhentikan dengan hormat
sebagai PNS, dengan mendapat hak kepegawaian berdasarkan ketentuan peraturan perrrndang-undangan. Dengan ketentuan sebagai
berikut :
a.Batas Usia Pensiun PNS adalah 58 (lima puluh delapan) tahun dikecualikan bagi PNS yang . menduduki JF
b.Batas Usia Pensiun bagi PNS yang JF ditetapkan sesuai dengan Batas Usia Pensiun pada JF terakhir yang diduduki.
PNS yang tidak menjabat lagi sebagai komisioner atau anggota lembaga
nonstruktural, dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun tidak tersedia lowongan
Jabatan.
PNS yang tidak menjabat lagi sebagai Dalam hal PNS yang diberhentikan memenuhi
komisioner atau anggota lembaga syarat diberikan jaminan pensiun, menyampaikan
nonstruktural, diberhentikan dengan hormat usul pemberhentian PNS kepada Presiden atau PPK
sebagai PNS apabila dalam waktu paling lama dengan tembusan kepada Kepala BKN atau Kepala
2 (dua) tahun tidak tersedia lowongan Jabatan. Kantor Regional BKN.
Ketentuan persyaratan sebagaimana dimaksud huruf c), huruf e), dan huruf f), dikecualikan bagi PNS yang diaktifkan karena
telah selesai menjadi pejabat negara, komisioner, anggota lembaga nonstruktural.
PEMBERHENTIAN SEMENTARA/PENGAKTIFAN/PEMBERHENTIAN
KARENA MELAKUKAN TINDAK PIDANA ATAU PENYELEWENGAN
PPK
Putusan Pengadilan 282.b
Pemberhentian Sementara
247
Kejahatan
Tidak bersalah Tidak Berencana Berencana Jabatan/zada
hubungan dg
Jabatan 282.a
≥ 2 tahun,
< 2 tahun, ≥ 2 tahun, < 2 tahun, 250.b
248.1 SP3
285.1 250.d
Tidak diberhentikan
uang tunggu
pemberhentian
dan uang
sementara;
pengabdian
Jenis pemberhentian terdiri atas:
1. pemberhentian atas permintaan sendiri;
2. pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun;
3. pemberhentian karena perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah;
4. pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan/atau rohani;
5. pemberhentian karena meninggal dunia, tewas, atau hilang;
6. pemberhentian karena melakukan tindak pidana/penyelewengan;
7. pemberhentian karena pelanggaran disiplin;
8. pemberhentian karena mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi presiden dan wakil
presiden, ketua, wakil ketua, dan anggota dewan perwakilan rakyat, ketua, wakil ketua,
dan anggota dewan perwakilan daerah, gubernur dan wakil gubernur, atau
bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota;
9. pemberhentian karena menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
10. pemberhentian karena tidak menjabat lagi sebagai pejabat negara.
Pemberhentian Karena Hal Lain,
1. tidak melapor setelah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan
negara;
2. PNS yang setelah selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara
dalam waktu 1 (satu) tahun tidak dapat disalurkan;
3. terbukti menggunakan ijazah palsu;
4. tidak melapor setelah selesai menjalankan tugas belajar;
5. PNS yang menerima uang tunggu tetapi menolak untuk diangkat
kembali dalam jabatan;
6. pemberhentian karena tidak menjabat lagi sebagai komisioner atau
anggota lembaga nonstruktural; dan
7. PNS yang tidak dapat memperbaiki kinerja sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri
Keputusan pemberian persetujuan, penundaan, atau penolakan permohonan pemberhentian atas permintaan sendiri
ditetapkan paling lama 14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak permohonan secara lengkap diterima oleh PPK;
Pemberhentian Karena Mencapai Batas Usia
Pensiun
DIATUR DALAM
58 TAHUN 60 TAHUN 65 TAHUN UNDANG-
pejabat administrasi, pejabat pimpinan tinggi dan pejabat fungsional ahli UNDANG
fungsional ahli muda, pejabat pejabat fungsional madya; utama
fungsional ahli pertama, dan UU 11/2019 Peneliti, dsb
pejabat fungsional
keterampilan
PERTEK BKN : 14 HARU
SURAT KEPUTUSAN PRESIDEN/PPK : 1
Pemberhentian Karena Perampingan Organisasi atau Kebijakan Pemerintah
Dalam hal terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
kelebihan PNS maka PNS tersebut terlebih dahulu disalurkan pada Instansi Pemerintah lain:
PNS yang tidak cakap jasmani dan/atau rohani diberhentikan dengan hormat apabila:
APABILA :
menderita penyakit atau
kelainan yang berbahaya
bagi dirinya sendiri atau
lingkungan kerjanya
PNS yang diberhentikan dengan hormat yang disebabkan oleh dan karena menjalankan kewajiban jabatan diberikan
jaminan pensiun tanpa mempertimbangkan usia dan masa kerja
PNS yang diberhentikan dengan hormat yang tidak disebabkan oleh dan karena menjalankan kewajiban jabatan
diberikan jaminan pensiun apabila telah memiliki masa kerja untuk pensiun paling singkat 4 (empat) tahun.
Pemberhentian Karena Meninggal Dunia
Dalam hal PNS tidak melapor kepada PPK, PNS yang bersangkutan diberhentikan
dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan (mengembalikan biaya Tugas Belajar)
Pemberhentian Karena Menolak Untuk Diangkat Kembali Dalam Jabatan
Pada Saat Menerima Uang Tunggu
PNS yang menerima uang tunggu yang menolak untuk diangkat kembali dalam Jabatan, diberhentikan
dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS pada akhir bulan yang bersangkutan
menolak untuk diangkat kembali.
Penolakan PNS, dibuat secara tertulis
Uang Tunggu
Uang tunggu diberikan setiap tahun untuk paling lama 5 (lima)
tahun. diberikan dengan ketentuan:
a.100% (seratus persen) dari gaji, untuk tahun pertama;
b.80% (delapan puluh persen) dari gaji untuk tahun selanjutnya.
PNS yang tidak dapat memperbaiki kinerja sesuai dengan ketentuan peraturan perUU
Adapun Peraturan terkait lainnya yaitu tertuang pada Pasal 32 Peraturan BKN No. 3 Tahun 2020 tentang
Petunjuk Teknis Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, yang dapat diurai sebagai berikut:
1.PNS yang tidak memenuhi target kinerja diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS
2.Target kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dituangkan dalam sasaran kinerja pegawai (SKP) dan akan
dilakukan penilaian kinerja setiap tahunnya.
3.Penilaian Kinerja PNS dinyatakan dengan angka dan sebutan atau predikat sebagai berikut:
a.Sangat Baik, apabila PNS memiliki nilai dengan angka kurang dari/sama dengan 110 (seratus sepuluh) sampai angka
kurang dari/sama dengan 120 (seratus dua puluh) dan menciptakan ide baru dan/atau cara baru dalam peningkatan kinerja
yang memberi manfaat bagi organisasi atau negara;
b.Baik, apabila PNS memiliki nilai dengan angka lebih dari 90 (sembilan puluh) sampai angka kurang dari/sama dengan
120 (seratus dua puluh);
c.Cukup, apabila PNS memiliki nilai dengan angka lebih dari 70 (tujuh puluh) sampai angka sama dengan 90 (sembilan
puluh);
d.Kurang, apabila PNS memiliki nilai dengan angka lebih dari 50 (lima puluh) sampai angka sama dengan 70 (tujuh
puluh);
e.Sangat Kurang, apabila PNS memiliki nilai dengan angka kurang dari 50 (lima puluh
Penetapan ekses politik atau menjadi
anggota/pengurus Partai Politik
PEMBERHENTIAN PNS Karena Mencalonkan Diri atau Dicalonkan Menjadi Presiden dan Wakil Presiden, Ketua, Wakil Ketua, dan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Gubernur dan Wakil Gubernur,
atau Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota
DASAR HUKUM:
UU NO 5 Tahun 2014 tentang ASN
Pasal 9 Ayat (2), Pasal 87 ayat (4) huruf c, Pasal 119 dan 123 ayat
(3)
PP 11 Tahun 2017 tentang Manajemen ASN
Pasal 254 dan 255
PP 37 Tahun 2004 tentang Larangan PNS Menjadi anggota Partai
Politik
PP 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS, Pasal 4 angka 12,13,14,15
Putusan MK No. 41/PUU-XII/2014 tgl 8 Juli 2015 Pengunduran diri
secara tertulis sebagai PNS dilakukan sejak ditetapkan sebagai calon
peserta
SKB Nomor 05 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengawasan Netralitas
Pegawai ASN dalam penyelenggaraan pilkada
SE Menpan B/36.M.SM.00.00/2018 mengajukan CLTN untuk
mendampingi pasangan yang ikut menjadi konstestan
A.DIBERHENTIKAN DENGAN HORMAT
B.DIBERHENTIKAN TIDAK DENGAN HORMAT
SEBAGAI PNS
PEMBERHENTIAN KARENA MENJADI ANGGOTA DAN/ATAU PENGURUS
PARTAI POLITIK
Pelaksanaan Bimtek Secara keseluruhan sudah memenuhi ekspektasi anda ?","Seberapa Anda
memahami memahami materi setelah Bimtek dilakukan","Apakah ada kritik dan saran pelaksanaan
Bimtek kedepannya ?"
Kepegawaian /Pranata Komputer Ahli Muda pada Bidang Data Disiplin dan Kesejahteraan","Badan
Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan","081904111677","Sangat Baik","Sangat Baik","Sangat
Baik","Sangat Baik","Untuk pengembangan sistem agar lebih terharmonisasi dengan Direktorat
lainnya."
popin notifikasi diberikan waktu jeda yang lebih lama sebelum kembali pop out..
lebih ditambah supaya peserta dapat diberikan kesempatan lebih lama untuk mengajukan
pertanyaan"
Menggunakan Excel
Pengendalian dan File Kabinet Monitoring progress
by aplikasi
• Tidak izin Biro SDM
Mitigasi resiko
• Salah kirim Meminimalisir resiko
kedepan
• BTL
• TMS
O Dalam hal PNS dipanggil kembali bekerja, jangka waktu cuti yang belum dijalankan tetap
menjadi hak PNS yang bersangkutan
O Hak atas cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti karena alasan penting
yang akan dijalankan di luar negeri, hanya dapat diberikan oleh PPK
O Dalam hal yang mendesak, sehingga PNS yang bersangkutan tidak dapat menunggu keputusan
dari PPK sebagaimana dimaksud, pejabat yang tertinggi di tempat PNS yang bersangkutan
bekerja dapat memberikan izin sementara secara tertulis untuk menggunakan hak atas cuti
O Pemberian izin sementara harus segera diberitahukan kepada PPK, dan setelah menerima
pemberitahuan memberikan hak atas cuti kepada PNS yang bersangkutan
O Ketentuan mengenai cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti karena alasan penting
berlaku secara mutatis mutandis (Perubahan yang diperlukan atau penting)
terhadap Calon PNS
O PNS yang sedang menjalankan cuti di luar tanggungan negara pada saat
diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2OI7 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil, setelah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara
wajib melaporkan diri secara tertuliskepada instansi induknya paling lama I (satu)
bulan setelah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara
O PNS yang telah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara dan telah
diaktifkan kembali sebagai PNS, dapat mengajukan cuti tahunan apabila telah
bekeda secara terus-menerus paling singkat 1 (satu) tahun sejak diaktifkan kembali
sebagai PNS
O Penghasilan lain yang antara lain berupa tunjangan kinerja, tunjangan perbaikan
penghasilan dibayarkan kepada PNS yang sedang menjalankan cuti sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan.
JENIS CUTI DAN LAMA HAK
CUTI
1. Cuti tahunan; (12, 18, 24 hari)
Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2OI4 tentang
Aparatur Sipil Negara
2. Cuti besar; ( 5 Tahun dan 3 bulan )(Cuti Thn
Hak PNS Pasal 21 huruf b
CUTI hilang/dipotong)
Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2OI7
tentang Manajemen
3. Cuti sakit; (1 hari, 1-14 hari, >14 hari- 1 thn, 1 thn
Pegawai Negeri Sipil
Pasal 341 Ketentuan + 6 bln )
lebih lanjut mengenai
tata cara pemberian cuti
diatur dengan Peraturan 4. Cuti melahirkan; (3 bulan)
Kepala BKN. Untuk
menjamin keseragaman
dan tertib administrasi. 5. Cuti karena alasan penting; (1 bulan)(rawat
Perka BKN Nomor 24
Tahun 2017 Tata cara
pemberian Cuti Jo.
inap/ketengan Bencana)
Perban BKN Nomor 7
Tahun 2021 6. Cuti bersama; (KepPres)
7. Cuti di luar tanggungan negara. (5 Thn- 3 thn + 1
thn)
CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA
mengikuti atau mendampingi suami/ mendampingi suami/isteri bekerja di menjalani program untuk
isteri tugas negara/tugas belajar di dalam/luar negeri; mendapatkan keturuna.
dalam/luar negeri (melampirkan suratkeputusan atau surat (melampirkan surat
penugasan/pengangkatan dalam jabatan) keterangan dokter spesialis)
(melampirkan surat penugasan atau
surat perintah tugas dari pejabat yang
berwenang)
mendampingi anak yang berkebutuhan mendampingi suami/isteri/anak yang mendampingi f merawat orang
khusus; keturunan memerlukan perawatan khusus; keturunan
(melampirkan surat keterangan tua/mertua yang sakit/uzrtr
(melampirkan surat keterangan dokter (melampirkan surat
dokter spesialis)
spesialis) keterangan dokter
Masa Kerja 5 Tahun, Permohonan paling lama 3 Tahun, Perpanjangan palin lama 1 Tahun Pengaktifan 1 Bulan
SKB Nomor 05 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengawasan Netralitas Pegawai ASN dalam
penyelenggaraan pilkada
SE Menpan B/36.M.SM.00.00/2018 mengajukan CLTN untuk mendampingi pasangan yang ikut
menjadi konstestan
Pemberhentian Karena Tidak Melaporkan Diri Setelah Selesai Cuti di Luar
Tanggungan Negara atau Pemberhentian Karena Setelah Selesai Menjalani Cuti di
Luar Tanggungan Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai
Aparatur Sipil Negara, perlu mengatur kriteria kecelakaan kerja, cacat, dan penyakit akibat
kerja, serta kriteria penetapan tewas;
RUANG LINGKUP
• Kriteria kecelakaan kerja, Cacat, dan Penyakit Akibat Kerja;
• Manfaat dan besaran manfaat jaminan kecelakaan kerja;
• Pelaporan dan pengajuan pembayaran klaim manfaat jaminan kecelakaan kerja;
• Persyaratan penetapan kecelakaan kerja, Cacat, dan Penyakit Akibat Kerja;
• Prosedur penetapan kecelakaan kerja, Cacat, dan Penyakit Akibat Kerja;
• Kriteria tewas;
• Manfaat dan besaran manfaat kecelakaan kerja yang mengakibatkan tewas;
• Persyaratan penetapan tewas; dan
• Prosedur penetapan tewas.
INSTANSI
PP 49 Tahun 2018 45
Manajemen PPPK
JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah perlindungan atas risiko Kecelakaan Kerja atau penyakit akibat kerja berupa
perawatan, santunan dan tunjangan cacat.
Iuran
0,24% X Gaji Pokok
ASN Pimpinan / Pegawai Pemerintah Non ASN PP 49 Tahun (Iuran dibayar oleh Pemerintah)
Pejabat Negara
(CPNS, PNS, PPPK) Anggota DPR 2018
3. Cacat Sebagian Fungsi 10. Santunan Kematian Kerja 60% X 80 Gaji PKS dengan
RUMAH SAKIT :
4. Cacat Total Tetap 11. Uang Duka Tewas 6 X Gaji
Santunan Sekaligus 70% X 80 Gaji 616 RS
Santunan Berkala Rp 250.000 X 24 Bulan
5. Pensiun Karena Cacat 12. Biaya Pemakaman 10 Jt
% X Gaji atas berkurangnya fungsi organ Maks 70%
6. Biaya Pengobatan Sampai Sembuh 13. Bea Siswa 15 sd 45 Jt untuk dua orang anak
1 2 3 4 5 6
START 2 3
1
49
PROSEDUR PENETAPAN KECELAKAAN KERJA, CACAT, DAN
PENYAKIT AKIBAT KERJAPASAL 28
• diusulkan oleh atasan/pimpinan unit kerja kepada • Koordinasi dilakukan paling lambat 18 (delapan belas)
Pengelola Program; bulan terhitung sejak tanggal kecelakaan kerja terjadi
• melampirkan persyaratan sampai dengan diterimanya koordinasi tertulis;
• Khusus kecelakaan kerja yang mengakibatkan cacat • Dalam hal koordinasi melewati batas waktu yang ditentukan
total dan menurut tim penguji kesehatan tidak mampu maka masih dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan
bekerja kembali maka usul penetapannya disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Negara;
oleh PPK melalui kepala Biro SDM/Kepala • Kepala BKN melakukan verifikasi dan validasi terhadap
BKD/Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang persyaratan
bertanggung jawab di bidang Kepegawaian kepada
Kepala BKN; • Verifikasi dan validasi dilakukan paling lama 10 (sepuluh)
hari kerja sejak persyaratan secara lengkap diterima;
• Dalam menetapkan kecelakaan kerja untuk cacat yang
mengakibatkan pemberhentian dengan hormat sebagai • Dalam melakukan verifikasi dan validasi, Kepala Badan
PNS atau diputus hubungan perjanjian kerja dengan Kepegawaian Negara dapat membentuk tim;
hormat sebagai PPPK, PPK terlebih dahulu • Pengelola Program menetapkan kecelakaan kerja selain
berkoordinasi secara tertulis kepada Kepala BKN yang mengakibatkan Cacat total tetap;
dengan melampirkan persyaratan
• Kepala BKN menetapkan kecelakaan kerja yang
mengakibatkan Cacat total
Kriteria Tewas
meninggal dunia dalam meninggal dunia dalam keadaan yang meninggal dunia karena
menjalankan tugas ada hubungannya dengan dinas, perbuatan anasir yang tidak
kewajibannya; sehingga kematiannya disamakan bertanggung jawab atau
dengan meninggal dunia dalam sebagai akibat terhadap anasir
menjalankan tugas kewajibannya; itu dalam menjalankan tugas
kewajibannya.
PASAL 31 ayat (2)
a. meninggal dunia sebagai
pada saat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai
akibat langsung dalam dengan fungsi dan tugas jabatan;
pada saat melaksanakan tugas dan tanggung jawab jabatan di
menjalankan tugas jabatan
luar jam kerja berdasarkan perintah dari atasan/pimpinan secara
dan/atau tugas kedinasan tertulis;
pada saat melaksanakan tugas dan tanggung jawab jabatan
lainnya di lingkungan kerja mendapat serangan penyakit kemudian meninggal dunia di
tempat tanpa melihat penyebab dari penyakit yang dideritanya;
atau
pada saat melaksanakan tugas mendapat serangan penyakit
kemudian langsung dibawa ke dokter/unit pelayanan
kesehatan/rumah sakit dan meninggal dunia tidak lebih dari 24
(dua puluh empat) jam sejak kejadian tanpa melihat penyebab
dari penyakit yang dideritanya
PASAL 32
meninggal dunia sebagai akibat
pada saat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
langsung dalam menjalankan tugas
fungsi dan tugas jabatan dan/atau melaksanakan tugas kedinasan
jabatan dan/atau tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan secara tertulis;
pada saat melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
lainnya di luar lingkungan kerja diperintahkan secara tertulis sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
dalam perjalanan menuju atau kembali dari tempat tujuan sesuai
dengan surat perintah/tugas;
pada saat melaksanakan tugas dan tanggung jawab jabatan
mendapat serangan penyakit kemudian meninggal dunia di tempat
tanpa melihat penyebab dari penyakit yang dideritanya; atau
pada saat melaksanakan tugas dan tanggung jawab jabatan
mendapat serangan penyakit kemudian langsung dibawa ke
dokter/unit pelayanan kesehatan/rumah sakit dan tidak lebih dari
24 jam kemudian meninggal dunia tanpa melihat penyebab dari
penyakit yang dideritanya
b. meninggal dunia dalam keadaan PASAL 33
yg ada hubungannya dgn dinas, …meninggal dunianya sebagai akibat langsung dari kecelakaan
yang terjadi pada saat melaksanakan rangkaian kegiatan yang ada
sehingga kematiannya disamakan hubungannya dengan tugas yang diperintahkan secara tertulis
dengan meninggal dunia dalam oleh atasan/pimpinan dan/atau pada saat perjalanan dari Rumah
menuju tempat kerja atau sebaliknya.
menjalankan tugas kewajibannya
PASAL 36
santunan
biaya pemakaman
kematian kerja
• Keputusan pengangkatan pertama sebagai • Surat Perintah Tugas (penugasan tertulis) bagi yang
CPNS/PNS atau keputusan pengangkatan meninggal dunia karena menjalankan tugas jabatan
sebagai PPPK; dan/atau tugas kedinasan lainnya baik di dalam maupun
di luar lingkungan kerja;
• Surat Keterangan Kematian dari Dokter
yang menerangkan secara detail penyebab • Visum yang dikeluarkan oleh dokter yang antara lain
kematian; berisi penyebab kematian bagi yang meninggal dunia
karena penganiayaan, penculikan, atau kecelakaan;
• Laporan Kronologis kejadian secara detail
dan terperinci dibuat oleh Pimpinan Unit • Berita Acara Kepolisian/Laporan Polisi yang
Kerja Pegawai ASN yang meninggal dunia; menyebutkan secara lengkap tentang waktu kejadian,
kronologis kejadian, para pihak serta kesimpulan bagi
• Daftar susunan keluarga, surat/akta nikah, Pegawai ASN yang meninggal karena kecelakaan; dan
akta kelahiran Anak, surat
kejandaan/kedudaan; • Persyaratan lain yang diperlukan.
PROSEDUR PENETAPAN TEWAS
PASAL 44
SK Penetapan
PROSEDUR PENETAPAN TEWAS CPNS
PASAL 44 PPK
mengangkat
menjadi PNS
• Dalam hal yg akan ditetapkan tewas oleh PPK merupakan
CPNS, selain PPK menetapkan Tewas juga menetapkan
pengangkatan CPNS menjadi PNS;
• Penetapan pengangkatan PNS sebagaimana dimaksud
PNS yang ditetapkan
terhitung mulai tanggal 1 (satu) pada bulan yang
Tewas/KP anumerta
bersangkutan dinyatakan tewas
CPNS yang
• Sebagai penghargaan atas jasa-jasa dan pengabdiannya direkomendasi
Tewas
kepada bangsa dan negara kepada PNS yang bersangkutan
diberikan kenaikan pangkat anumerta yang penetapannya
terhitung mulai tanggal yang bersangkutan dinyatakan
tewas;
• Penetapan pemberhentian yang bersangkutan ditetapkan
pada akhir bulan sejak yang bersangkutan dinyatakan
Kenaikan Pangkat
tewas;
Anumerta dan manfaat
JKK
PASAL 45
PASAL 47
Penyelidikan Epidemiologi
Pelayanan Kesehatan
Sanitarian di fasyankes
Angkutan Gawat Darurat / Ambulans
Pemulasaran Jenazah, dan lain lain
DARI RUMAH
1
PENCEGAHAN COVID-19
•Jaga kesehatan
•Pastikan dalam keadaan
SECARA UMUM PADA PEKERJA
sehat pada saat akan 2
bekerja
PERJALANAN
•Gunakan masker
•Jaga jarak (transortasi umum)
•Tidak menyentuh muka TEMPAT KERJA
•Tidak menyentuh fasilitas umum PENGENDALIAN
•Gunakan pembayaran non tunai LINGKUNGAN KERJA
SAMPAI RUMAH PROSEDUR KERJA YANG
•Mandi, Ganti baju 4
AMAN
•Bersihkan peralatan yang PENGGUNAAN ALAT
dibawa (handphone, PELINDUNG DIRI
kacamata, tas dll) 5 TINGKATKAN DAYA
•Meningkatkan daya tahan TAHAN TUBUH
tubuh DAN LAIN LAIN
Era Baru Pasca Pandemi, Mei 2020
PERPRES NO. 7 TAHUN 2019
TENTANG
PENYAKIT AKIBAT KERJA
• Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau lingkungan
kerja.
• Jaminan Kecelakaan Kerja adalah manfaat berupa uang tunai dan/atau pelayanan
kesehatan yang diberikan pada saat peserta mengalami kecelakaan kerja atau penyakit
yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
• Pekerja yang didiagnosis menderita Penyakit Akibat Kerja berdasarkan surat keterangan
dokter berhak atas manfaat JKK meskipun hubungan kerja telah berakhir.
Tidak Semua Tenaga Kesehatan terkena
COVID19 merupakan Penyakit Akibat Kerja
Perlu kriteria yang jelas untuk memastikan keterkaitan/hubungannya dengan
pekerjaan.
Covid-19 akibat kerja adalah penyakit Corona virus Disease 2019 (COVID-19) yang diderita atau yang
menyebabkan kematian pada seorang pekerja yang dalam tugas/proses kerjanya langsung
berhubungan dengan paparan Coronavirus SARS-COV-2 yang cukup tinggi.
JENIS PENYAKIT AKIBAT KERJA COVID-19 AKIBAT KERJA BERDASARKAN (Perpres No.7 Tahun 2019 :
Termasuk katagori jenis penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh faktor biologi lain di
tempat kerja dimana ada hubungan langsung antara paparan faktor biologi yang muncul
akibat aktivitas pekerjaan dengan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dapat dibuktikan
secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat.
KRITERIA COVID-19 AKIBAT KERJA
A. DIAGNOSIS KLINIS :
COVID-19
1. Hasil swab nasofaring/orofaring/aspirat saluran napas positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), atau;
2. Gejala klinis demam (>38,5C), atau batuk atau pilek atau nyeri seperti tenggorokan atau gejala lainnya
DAN/ATAU terdapat gejala pneumonia pada foto toraks atau pada CT Scan toraks ditemukan ditemukan
gambaran ground glass opacity, monositosis atau neutrofil limfosit ratio (NRL) > 3,1 atau terdapat
peningkatan CRP (C Reactive Protein).
B. JENIS PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN ERAT DENGAN RISIKO TINGGI PAPARAN CORONA VIRUS
DISEASE 2019 (COVID-19) DI LINGKUNGAN KERJA
• Tenaga kesehatan yang melayani/merawat/kontak dengan pasien Corona Virus Disease 2019,
• Tenaga kesehatan/petugas laboratorium yang memeriksa spesimen pasien Corona Virus Disease 2019.
• Tenaga non kesehatan di fasilitas kesehatan yang kontak dengan pasien Corona Virus Disease 2019
(mengantar pasien, membersihkan ruangan di tempat perawatan pasien Corona Virus Disease 2019)
• Tenaga kesehatan/petugas yang melakukan tugas di luar area fasilitas kesehatan dalam rangka
penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (petugas penyelidikan epidemiologi/tracing,
petugas ambulans, petugas pemulasaran jenazah dan lain-lain)
KRITERIA COVID-19 AKIBAT KERJA
C. AGEN/PAJANAN
Coronavirus SARS-COV-2 yang bersumber dari pasien COVID-19 atau pengunjung yang
berstatus PDP/ODP.
D. LAMA PAJANAN
Gejala muncul dalam < 14 hari sejak kontak dengan pasien Corona Virus Disease 2019
(konfirmasi positif) atau kontak dengan spesimen pasien Corona Virus Disease 2019
(pada kasus ekstrim dapat terjadi lebih dari 14 hari).
Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau lingkungan kerja.
(Perpres 7 Tahun 2019) Pasal 1 angka1
Surat pengantar tidak melalui pengelola kepegawaian/biro sdm/bkpsdm/bkd tetapi dari unit
pegawai yang mengajukan tewas
Laporan kronologis kejadian Tidak secara detail dan Tidak terperinci dibuat oleh pimpinan
unit kerja pegawai asn yang meninggal dunia tidak menjelaskan kejadian/ tidak memberikan
informasi agen/sumber sebelum dinyatakan positif terpapar covid-19;
Surat keterangan kematian dari dokter yang menerangkan secara detail penyebab kematian
tidak ada ;
Surat Perintah Tugas (penugasan tertulis) bagi yang meninggal dunia karena menjalankan
tugas jabatan dan/atau tugas kedinasan lainnya baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja;
Tidak dilampirkan ST padahal dalam melaksanakan tugas.
Surat Keterangan Dokter tentang Penyakit akibat kerja tidak ada/tidak diisi secara lengkap.
Dokumen kelengkapan lainnya, seperti dokumentasi, absensi dll
Surat Keputusan Tewas dari PPK lama dan prosedurnya Panjang sampai ke Dit. Pensiun
Penetapan TMT CPNS menjadi PNS
yang lebih dari 1 Tahun
6 “LATSAR DAN PENGANGKATAN STATUS CPNS DAN PNS”
Pendidikan dan
pelatihan
dasar/Prajabatan
Pengangkatan CPNS
menjadi PNS
DASAR PERATURAN
PP RI No. 11
TAHUN 2017
TENTANG PP RI No. 17 TAHUN 2020
MANAJEMEN TENTANG PERUBAHAN
PNS PP 11/2017 TTG M. PNS
Ayat (3) Pasal 65 UU 5/2014 Calon PNS yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberhentikan sebagai calon PNS. (Tidak
lulus Latsar/prajabatan dan sehat jasmani dan rohani)
KONDISI SEBELUMNYA DAN SAAT INI
2) Calon PNS yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat menjadi
PNS oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
3) Calon PNS yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberhentikan
sebagai calon PNS.
PP RI No. 17 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN PP 11/2017 TTG M. PNS
Calon PNS sebagaimana dimaksud dalam pasat 33 wajib menjalani masa percobaan
selama 1 (satu) tahun.
Pendidikan dan pelatihan LATSAR/PRAJABATAN hanya dapat diikuti 1 (satu) kali
Calon PNS yang mengundurkan diri pada saat menjalani masa percobaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 dikenakan sanksi tidak boleh mengikuti seleksi pengadaan PNS
untuk jangka waktu tertentu.
Pasal 34A
1) Dalam hal pelaksanaan pelatihan prajabatan (Pendidikan dan pelatihan terintegrasi) bagi Calon PNS
tidak dapat dilaksanakan dalam masa percobaan karena kondisi tertentu, pengangkatan Calon PNS
menjadi PNS dapat dilakukan setelah Calon PNS mengikuti dan lulus pelatihan praj abatan.
2) Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri berdasarkan
pertimbangan ketersediaan anggaran, sarana dan prasarana pelatihan, sumber daya manusia pelatihan,
dan atau kebijakan strategis nasional.
Pasal 37
1) Calon PNS yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) diberhentikan
sebagai calon PNS.
2) Selain pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), calon PNS diberhentikan apabila: