Anda di halaman 1dari 21

NAMA : SULMA SULAIMAH

KELAS : X

Judul Materi : Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintahan Non-
Kementerian ;

1. Tuliskan Tugas Dan Wewenang dari Lembaga- Lembaga Pemerintah Kementerian di


Bawah ini :
NO. NAMA DAN LEMBAGA NEGARA TUGAS DAN WEWENANG
1 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)  Mengubah dan
menetapkan UUD.
 Melantik Presiden dan
Wakil Presiden hasil
pemilihan umum dalam
sidang paripurna MPR
Memutus usul DPR
berdasarkan keputusan MA
untuk memberhentikan
 Presiden atau Wakil
Presiden dalam masa
jabatanya.
Melantik Wakil Presiden
menjadi Presiden apabila
Presiden mangkat,
 berhenti, diberhentikan,
tidak melaksanakan tugas
sebagai Presiden.
 Memilih Wakil Presiden
dari 2 calon yang diajukan
Presiden dalam waktu 60
hari.
Memilih Presiden dan Wakil
Presiden apabila keduanya
berhenti secara bersama –
sama dalam masa
jabatanya, dari 2 paket
calon Presiden dan Wakil
Presiden yang diusulkan
parpol atau gabungan
parpol yang paket calon
Presiden dan Wakil
Presidennya meraih suara
terbanyak pertama dan
kedua dalam pemilihan
sebelumnya, sampai habis
masa jabatannya.
2 Dewan Perwakilan Rakvat (DPR) Tugas dan Wewenang DPR menurut
pasal 26 UU No. 22 tahun 2003
adalah :
 Membentuk UU yang
dibahas dengan presiden
untuk mendapat
persetujuan bersama.
Membahas dan
memberikan persetujuan
PERPU.
Menerima dan membahas
usul RUU dari DPD.
Memperhatikan
pertimbangan DPD atas
RUU APBN dan RUU Pajak,
Pendidikan, Agama.
Menetapkan APBN
bersama presiden dengan
memperhatikan
pertimbangan DPD.
 Melaksanakan pengawasan
pelaksanaan UU, APBN
serta kebijakan
pemerintah.
 Membahas dan
menindaklanjuti hasil
pengawasan yang diajukan
DPD.
 Memilih anggota BPK
dengan pertimbangan DPD.
 Menindak lanjuti hasil
pemeriksaan BPK.
 Memberi persetujuan pada
presiden atas
pengangkatan dan
pemberhentian anggota
Komisi Yudisial.
 Memberi persetujuan calon
Hakim agung yang
diusulkan Komisi Yudisial
untuk ditetapkan sebagai
hakim agung oleh presiden.
 Memilih 3 orang calon
hakim konstitusi dan
mengajukan pada Presiden
untuk ditetapkan.
 Memberi pertimbangan
pada Presiden untuk
mengangkat duta, terima
duta, pemberian amnesti,
abolisi.
Memberi persetujuan pada
Presiden untuk menyatakan
perang, damai, membuat
perjanjian dengan negara
lain.
Menyerap,
menghimpunmenampung
dan menindaklanjuti
aspirasi masyarakat.

3 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dalam UUD 1945 amandemen DPD


diatur dalam Bab VII A tentang DPD
pasal 22 C dan 22 D. Pasal-pasal
tersebut menetapkan bahwa :
Pasal 22C
1. Anggota DPD dipilih setiap
Propinsi melalui pemilihan
umum.
2. Jumlah anggota tiap
Propinsi sama.
Jumlah anggota DPD
seluruhnya tidak lebih dari
sepertiga anggota DPR.
DPD bersidang sedikitnya
sekali dalam setahun
Susunan dan kedudukan
DPD diatur dalam Undang-
undang

Pasal 22 D
1. DPD dapat mengajukan
RUU pada DPR yang
berkaitan dengan Otonomi
daerah
• Hubungan pusat dan
daerah
• Pembentukan daerah
• Pemekaran daerah
• Penggabungan daerah
• Pengelolaan sumber daya
alam
• Pengelolaan sumber daya
ekonomi lain
• Perimbangan keuangan
pusat daerah
2. DPD ikut membahas
RUUberkaitan dengan
angka 1 diatas,
3. DPD memberikan
pertimbangan kepada DPR
atas :
• RUU APBN
• RUU berkaitan dengan
pajak
• RUU berkaitan dengan
pendidikan
• RUU berkaitan dengan
Agama

4. DPD dapat melakukan


pengawasan pelaksanaan
UU berkaitan dengan angka
1 diatas.
5. DPD menyampaikan hasil
pengawasannya kepada
DPR sebagai bahan
pertimbangan untuk
ditindaklanjuti.
6. Anggota DPD dapat
diberhentikan dari
jabatannya yang syarat-
syarat dan tata caranya
diatur dalam UU.

4 Presiden  Pemegang kekuasaan


kekuasaan pemerintah
negara. Ps.4
Berhak mengajukan RUU
pada DPR. Psl. 5 (1)
Menetapkan PP untuk
Menjalankan UU. Psl. 5 (2)
Memegang kekuasaan
tertinggi AD, AL, AU.Ps. 10
Dengan persetujuan DPR
menyatakan perang,
membuat perdamaian dan
perjanjian dengan negara
lai. ( pasal 11)
 Menyatakan negara dalam
keadaan bahaya. (Ps 12)
Mengangkat duta dan
konsul. (Ps. 13 ayat 1)
 Menerima duta (pasal 13
ayat 3)
Memberi grasi, rehabilitasi,
amnesti, abolisi. (pasal 14)
Memberi gelar, tanda jasa
dan lain tanda kehormatan.
(Pasal 15)
Membentuk DEPERPRES
yang bertugas memberi
nasehatdan pertimbangan
kepada presiden. (pasal 16)

5 Mahkamah Agung (MA) Lembaga MAHKAMAH agung dalam


UUD 1945 diatur dalm Bab IX
tentang kekuasaan kehakiman
pasal 24, 24 A.

Pasal 24 A
1. 1. Kekuasaan kehakiman
merupakan kekuasan yang
merdeka untuk
menyelenggarakanperadila
n guna menegakan hukum
dam keadilan.
2. 2. Kekuasaan dan
kehakiman dilakukan oleh
sebuah Mahkamah agung
dan badan peradilan yang
berada dibawahnya dalam
lingkunganperadilan
umum, lingkungan
peradilan agama,
lingkungan peradilan
militer, lingkungan
peradilan tata usaha,
Negara dan sebuah
Mahkamah konstitusi
3. 3. Badan – badan lain yang
fungsinya berkaitan dengan
kekuasan kehakiman diatur
dalam undang – undang

Pasal 24 a
1. MA berwenang :
• Mengadili pada tingkat
kasasi
• Menguji pengaturan per –
UU –an dibawah UU
terhadap UU
• Mempunyai wewenag
lainya yang di berikan oleh
UU.
2. Hakim agung harus
memiliki itegritas dan
kepribadian yang tidak
tercela,adil, profesional di
bidang hukum
3. Calon hakim Agung
diusulkan oleh KY kepada
DPR untuk mendapatkan
persetujuan dan
selanjutnya ditetapkan
sebagai hakim agung oleh
Presiden
4. Ketua dan wakil ketua MA
dipilih dari dan oleh hakim
agung.
5. Susunan, kedudukan,
keanggotaan dan hukum
acara MA serta badan
peradilan dibawahnya
diatur dengan UU.

6 Mahkamah Konstilusi (MK) Lembaga MK alam UUD – 1945


diatur dalam BAB IX tentang
kehakiman pasal 24, 24 C.
Adapun pasal – pasal tersebut
menetapkan bahwa :

Pasal 24
1. Kekuasaan kehakiman
merupakan kekuasaan yang
merdeka untuk
menyelenggaraan peradilan
guna menegakan hukum
dan keadilan.
2. Kekuasaan dan kehakiman
dilakukan oleh sebuah
Mahkamah konstitusi

Pasal 24C
1. 1. MK berwenang mengadili
pada tingkat pertama dan
terakhir yang putusannya
bersifat final untuk :
•Menguji UU terhadap
UUD1945
•Memutus sengketa
kewenangan lembaga
• Memutus pembubaran
partai politik
•Memutus perselisihan
hasil pemilu
2. MK wajib memberi putusan
atas pendapat DPR
mengenai dugaan
pelanggaran oleh Presiden
atau Wakil Presiden
menurut UUD 1945

7 Komisi Yudisial Dasar hukum komisi yudisial dalam


UUD 1945 dimuat dalam Bab IX
tentang kekuasan kehakiman pasal
24 B, isinya :
1. KY bersifat mandiri yang
berwenang mengusulkan
pengangkatan hakim agung
dan mempunyai wewenang
lain dalam rangka menjaga
dan menegakan serta
prilaku hakim
2. Anggota KY harus
mempunyai pengetahuan
dan pengalaman di bidang
hukum serta memiliki
itregritas dan kepribadian
yang tidak tercela.
3. Anggota KY diangkat dan
diberhentiakan oleh
presiden dengan persetjuan
DPR
4. Susunan ,kedudukan dan
keanggotaan KY diatur
undang – undang .

Perbedaan Lembaga Negara


menurut UUD 1945 asli dengan
UUD 1945 amandeman. Lembaga
negara menurut UUD 1945yang asli
mengenal lembaga tinggi dan
tertinggi negara, sehingga lembaga
tertinggi bertanggung jawab
kepada lembaga tertinggi yaitu
MPR. Kemudian ketua lembaga
negara selaian MPR dan DPR
ditunjuk oleh Presiden untuk masa
waktu 5 tahun. Lembaga negara
menurut UUD 1945 amandemen,
kita hanya mengenal lembaga
negara saja, sehingga kedudukan
semua lembaga negara tersebut
setinggkat, yang membedakannya
hanyalah tugas pokok dan
fungsinya saja. Ketua setiap
lembaga negara dipilih oleh
anggota dan dari anggota, anggota
terpilih jadi ketua itulah yang
dilantik oleh presiden. Kecuali
ketua MPR diresmikan dengan
keputusan MPR, ketua DPD
diresmikan dengan keputusan DPD,
ketua DPR diresmikan dengan
keputusan DPR

8 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Lembaga BPK dalam UUD 1945


diatur dalam Bab VIII A tentang BPK
pasal 23 E, 23 F, 23 G.

Pasal 23 E
1. Untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung
jawab tentang keuangan
Negara diadakan satu
badan pemeriksa keuangan
yang bebas dan mandiri.
2. Hasil pemeriksaan
keuangan Negara
diserahkan kepada DPR,
DPD, dan DPRD sesuai
dengan kewenangannya.
3. Hasil pemeriksaan tersebut
ditindaklanjuti oleh
lembaga perwakilan dan
sesuai dengan undang –
undang

Pasal 23 F
1. Anggota BPK dipilih oleh
DPR dengan
memperhatikan
pertimbangan DPD dan
diresmikan oleh Presiden
2. Pimpinan BPK dipilih dari
dan oleh anggota

Pasal 23 G
1. BPK berkeduduka di
ibukota Negara dan
memiliki perwakilan
disetiap provinsi
2. Ketentua lebih lanjut
mengenai BPK diatur
dengan undang – undang.
Karena pasal 23 G ayat 2
menghendaki BPK diatur
lebih lanjut dengan undang
–undang, maka undang –
undang yang dimaksud saat
ini adalah UU No. 15 tahun
2006 tentang BPK .

9 Bank Indonesia (BI) Tujan Bank Indonesia adalah


mencari dan memelihara kestabilan
nilai rupiah, (pasal 7 ayat 1 UU No.
23 tahun 2004 )

Tugas bank Indonesia adalah :


( pasal 8 UU No.23 tahun 1999 )
• Menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter
• Mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran
• Mengatur dan mengawasi Bank

2. Tuliskan Tugas dan Fungsi dari Lembaga-Lembaha Pemerintah Non-Kementerian di


Bawah ini ;
NO Nama Lembaga Pemerintah Non- Kementerian Tugas dan Fungsi
1 Arsip Nasional Republik Indonmia (ANRI) Tugas:
Melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang
kearsipan sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.

Fungsi:
·         Pengkajian dan
penyusunan kebijakan
nasional di bidang kearsipan

·         Koordinasi kegiatan
fungsional dalam pelaksanaan
tugas lembaga
·         Fasilitasi dan
pembinaan terhadap kegiatan
instansi pemerintah di bidang
kearsipan
·         Penyelenggaraan
pembinaan dan pelayanan
administrasi umum di bidang
perencanaan umum,
ketatausahaan, organisasi dan
tata laksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum,
persandian, perlengkapan dan
rumah tangga.
2 Badan Informasi Geospasial (BIG) Tugas:
·         Pengkajian dan
penyusunan kebijakan
nasional di bidang
meteorologi, klimatologi,
kualitas udara dan geofisika
·         Koordinasi kegiatan
fungsional di bidang
meteorologi, klimatologi,
kualitas udara dan geofisika
·         Memfasilitasi dan
pembinaan terhadap kegiatan
instansi pemerintah dan swasta
di bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan
geofisika
·         Penyelenggaraan
pengamatan, pengumpulan
dan penyebaran, pengolahan
dan analisis serta pelayanan di
bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan
geofisika
·         Penyelenggaraan
kegiatan kerjasama di bidang
meteorologi, klimatologi,
kualitas udara dan geofisika
·         Penyelenggaraan
pembinaan dan pelayanan
administrasi umum di bidang
perencanaan umum,
ketatausahaan, organisasi dan
tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum,
persandian, perlengkapan dan
rumah tangga

Fungsi :
·         Perumusan dan
pengendalian kebijakan teknis
di bidang informasi
geospasial;
·         Penyusunan rencana
dan program di bidang
informasi geospasial;
·         Penyelenggaraan
informasi geospasial dasar
yang meliputi pengumpulan
data, pengolahan,
penyimpanan data dan
informasi, dan penggunaan
informasi geospasial dasar;
·         Pengintegrasian
informasi geospasial tematik
yang diselenggarakan oleh
instansi pemerintah dan/atau
pemerintah daerah sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan;
·         Penyelenggaraan
informasi geospasial tematik
yang belum diselenggarakan
selain BIG meliputi
pengumpulan data,
pengolahan,penyimpanan data
dan informasi, dan
penggunaan informasi
geospasial tematik;
·         Penyelenggaraan
infrastruktur informasi
geospasial meliputi
penyimpanan, pengamanan,
penyebarluasan data dan
informasi, dan penggunaan
informasi geospasial;
·         Penyelenggaraan dan
pembinaan jaringan informasi
geospasial;
·         Akreditasi kepada
lembaga sertifikasi di bidang
informasi geospasial;
·         Pelaksanaan kerjasama
dengan badan atau lembaga
pemerintah, swasta, dan
masyarakat di dalam dan/atau
luar negeri;
·         Pelaksanaan koordinasi,
integrasi, dan sinkronisasi di
lingkungan BIG;
·         Pelaksanaan koordinasi
perencanaan, pelaporan,
penyusunan peraturan
perundang-undangan dan
bantuan hukum;
·         Pembinaan dan
pelayanan administrasi
ketatausahaan, organisasi dan
tata laksana, kepegawaian,
keuangan, keprotokolan,
kehumasan, kerjasama,
hubungan antar lembaga,
kearsipan, persandian, barang
milik negara, perlengkapan,
dan rumahtangga BIG;
·         Pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan, penelitian dan
pengembangan, serta promosi
dan pelayan produk dan jasa di
bidang informasi geospasial;
·         Perumusan, penyusunan
rencana, dan pelaksanaan
pengawasan fungsional.
3 Badan Intelijen Negara (BIN) Tugas pokok dan fungsi BIN
adalah pengembangan tugas
intelijen nasional dan berperan
menyelenggarakan
intelijen community,
melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang
intelijen.
4 Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tugas:
Membantu Kepala Badan
Kepegawaian Negara di
wilayah kerjannya meliputi
Propinsi
Nanggroe Aceh Darussalam,
Sumatera Utara, yang
kewenangannya masih
melekat pada pemerintah
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.

Fungsi :
·         Koordinasi, bimbingan,
pemberian petunjuk teknis,
danpengendalian terhadap
pelaksanaan peraturan per UU
an dibidang kepegawaian.
·         Pemberian
pertimbangan atau penetapan
mutasi kepegawaian bagi
Pegawai Negeri Sipil Pusat
dan Daerah di wilayah
kerjanya
·         Penetapan pensiun
Pegawai Negeri Sipil Pusat
dan Penetapan Status
kepegawaian di wilayah
kerjanya.
·         Pemberian
pertimbangan pensiun
Pegawai Negeri Sipil daerah
dan penetapan status
kepegawaian di wilayah
kerjanya.
·         Penyelenggaraan dan
pemeliharaan jaringan
informasi data kepegawaian
Pegawai Negeri Sipil Pusat
dan Daerah di wilayah
Kerjanya.
·         Penetapan pemindahan
Pegawai Negeri Sipil antar
daerah Propinsi atau antar
daerah Kab/Kota dan daerah
Kab/Kota lain Propinsi.
·         Tugas-tugas lain yang
ditetapkan oleh Kepala Badan
Kepegawaian Negara.
5 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Tugas:
Nasional (BKKBN) Melaksanakan tugas
pemerintahan dibidang
keluarga berencana dan
keluarga sejahtera sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.

Fungsi:
·         Pengkajian dan
penyusunan kebijakan
nasional di bidang Keluarga
Berencana dan Keluarga
Sejahtera.
·         Koordinasi kegiatan
fungsional dalam pelaksanaan
tugas BKKBN.
·         Fasilitasi dan
pembinaan terhadap kegiatan
instansi pemerintah, swasta,
LSOM dan masyarakat
dibidang Keluarga Berencana
dan Keluarga Sejahtera.
·         Penyelenggaraan
pembinaan dan pelayanan
administrasi umum dibidang
perencanaan umum,
ketatausahaan, organisasi dan
tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum,
persandian, perlengkapan dan
rumah tangga.
6 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Tugas:
(BMKG) Melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang
Meteorologi, Klimatologi,
Kualitas Udara dan Geofisika
sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang
berlaku

Fungsi:
·         Perumusan kebijakan
nasional dan kebijakan umum
di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
·         Perumusan kebijakan
teknis di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
·         Koordinasi kebijakan,
perencanaan dan program di
bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
·         Pelaksanaan, pembinaan
dan pengendalian observasi,
dan pengolahan data dan
informasi di bidang
meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
·         Pelayanan data dan
informasi di bidang
meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
·         Penyampaian informasi
kepada instansi dan pihak
terkait serta masyarakat
berkenaan dengan perubahan
iklim;
·         Penyampaian informasi
dan peringatan dini kepada
instansi dan pihak terkait serta
masyarakat berkenaan dengan
bencana karena factor
meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
·         Pelaksanaan kerja sama
internasional di bidang
meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
·         Pelaksanaan penelitian,
pengkajian, dan
pengembangan di bidang
meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
·         Pelaksanaan,
pembinaan, dan pengendalian
instrumentasi, kalibrasi, dan
jaringan komunikasi di bidang
meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
·         Koordinasi dan kerja
sama instrumentasi, kalibrasi,
dan jaringan komunikasi di
bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
·         Pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan keahlian dan
manajemen pemerintahan di
bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
·         Pelaksanaan pendidikan
profesional di bidang
meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
·         Pelaksanaan manajemen
data di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
·         Pembinaan dan
koordinasi pelaksanaan tugas
administrasi di lingkungan
BMKG;
·         Pengelolaan barang
milik/kekayaan negara yang
menjadi tanggung jawab
BMKG;
·         Pengawasan atas
pelaksanaan tugas di
lingkungan BMKG;
·        Penyampaian laporan,
saran, dan pertimbangan di
bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika.
7 Badan Narkotika Nasional (BNN) Tugas:

·         Menyusun dan
melaksanakan kebijakan
nasional mengenai
pencegahan dan
pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
·         Mencegah dan
memberantas penyalahgunaan
dan peredaran gelap Narkotika
dan Prekursor Narkotika;
·         Berkoordinasi dengan
Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia dalam
pencegahan dan
pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
·         Meningkatkan
kemampuan lembaga
rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial pecandu
Narkotika, baik yang
diselenggarakan oleh
pemerintah maupun
masyarakat;
·         Memberdayakan
masyarakat dalam pencegahan
penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
·         Memantau,
mengarahkan dan
meningkatkan kegiatan
masyarakat dalam pencegahan
penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan
Psikotropika Narkotika;
·         Melalui kerja sama
bilateral dan multiteral, baik
regional maupun internasional,
guna mencegah dan
memberantas peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
·         Mengembangkan
laboratorium Narkotika dan
Prekursor Narkotika;
·         Melaksanakan
administrasi penyelidikan dan
penyidikan terhadap perkara
penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika; dan
·         Membuat laporan
tahunan mengenai
pelaksanaan tugas dan
wewenang.
·         Selain tugas
sebagaimana diatas, BNN juga
bertugas menyusun dan
melaksanakan kebijakan
nasional mengenai
pencegahan dan
pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran
gelap psikotropika, prekursor
dan bahan adiktif lainnya
kecuali bahan adiktif untuk
tembakau dan alkohol.

Fungsi:
·         Penyusunan dan
perumusan kebijakan nasional
di bidang pencegahan dan
pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkotika, psikotropika
dan prekursor serta bahan
adiktif lainnya kecuali bahan
adiktif untuk tembakau dan
alkohol yang selanjutnya
disingkat dengan P4GN.
·         Penyusunan, perumusan
dan penetapan norma, standar,
kriteria dan prosedur P4GN.
·         Penyusunan
perencanaan, program dan
anggaran BNN
·         Penyusunan dan
perumusan kebijakan teknis
pencegahan, pemberdayaan
masyarakat, pemberantasan,
rehabilitasi, hukum dan
kerjasama di bidang P4GN.
·         Pelaksanaan kebijakan
nasional dan kebijakna teknis
P4GN di bidang pencegahan,
pemberdayaan masyarakat,
pemberantasan, rehabilitasi,
hukum dan kerjasama.
·         Pelaksanaan pembinaan
teknis di bidang P4GN kepada
instansi vertikal di lingkungan
BNN.
·         Pengoordinasian
instansi pemerintah terkait dan
komponen masyarakat dalam
rangka penyusunan dan
perumusan serta pelaksanaan
kebijakan nasional di bidang
P4GN.
·         Penyelenggaraan
pembinaan dan pelayanan
administrasi di lingkungan
BNN.
·         Pelaksanaan fasilitasi
dan pengkoordinasian wadah
peran serta masyarakat.
·         Pelaksanaan
penyelidikan dan penyidikan
penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika.
·         Pelaksanaan pemutusan
jaringan kejahatan
terorganisasi di bidang
narkotika, psikotropika dan
prekursor serta bahan adiktif
lainnya, kecuali bahan adiktif
untuk tembakau dan alkohol.
·         Pengoordinasian
instansi pemerintah terkait
maupun komponen masarakat
dalam pelaksanaan rehabilitasi
dan penyatuan kembali ke
dalam masyarakat serta
perawatan lanjutan bagi
penyalahguna dan/atau
pecandu narkotika dan
psikotropika serta bahan
adiktif lainnya kecuali bahan
adiktif untuk tembakau dan
alkohol di tingkat pusat dan
daerah.
·         Pengkoordinasian
peningkatan kemampuan
lembaga rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial pecandu
narkotika dan psikotropika
serta bahan adiktif lainnya,
kecuali bahan adiktif untuk
tembakau dan alkohol yang
diselenggarakan oleh
pemerintah dan masyarakat.
·         Peningkatan
kemampuan lembaga
rehabilitasi penyalahguna
dan/atau pecandu narkotika
dan psikotropika serta bahan
adiktif lainnya, kecuali bahan
adiktif tembakau dan alkohol
berbasis komunitas terapeutik
atau metode lain yang telah
teruji keberhasilannya.
·         Pelaksanaan
penyusunan, pengkajian dan
perumusan peraturan
perundang-undangan serta
pemberian bantuan hukum di
bidang P4GN.
·         Pelaksanaan kerjasama
nasional, regional dan
internasional di bidang P4GN.
·         Pelaksanaan
pengawasan fungsional
terhadap pelaksanaan P4GN di
lingkungan BNN.
·         Pelaksanaan koordinasi
pengawasan fungsional
instansi pemerintah terkait dan
komponen masyarakat di
bidang P4GN.
·         Pelaksanaan penegakan
disiplin, kode etik pegawai
BNN dan kode etik profesi
penyidik BNN.
·         Pelaksanaan pendataan
dan informasi nasional
penelitian dan pengembangan,
serta pendidikan dan pelatihan
di bidang P4GN.
·         Pelaksanaan pengujian
narkotika, psikotropika dan
prekursor serta bahan adiktif
lainnya, kecuali bahan adiktif
untuk tembakau dan alkohol.
·         Pengembangan
laboratorium uji narkotika,
psikotropika dan prekursor
serta bahan adiktif lainnya,
kecuali bahan adiktif
tembakau dan alkohol.
·         Pelaksanaan evaluasi
dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan nasional di bidang
P4GN
8 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tugas:
·         Memberikan pedoman
dan  pengarahan terhadap
usaha penanggulangan
bencana yang mencakup
pencegahan bencana,
penanganan tanggap darurat,
rehabilitasi, dan rekonstruksi
secara adil dan setara;
·         Menetapkan
standardisasi dan kebutuhan
penyelenggaraan
penanggulangan  bencana
berdasarkan peraturan
perundang-undangan;
·         Menyampaikan
informasi kegiatan
penanggulangan bencana
kepada masyarakat;
·         Melaporkan
penyelenggaraan
penanggulangan bencana
kepada Presiden setiap sebulan
sekali dalam kondisi normal
dan setiap saat dalam kondisi
darurat bencana;
·         Menggunakan dan
mempertanggungjawabkan
sumbangan/bantuan nasional
dan internasional;
·         Mempertanggungjawab
kan penggunaan anggaran
yang diterima dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja
Negara;
·         Melaksanakan
kewajiban  lain  sesuai
dengan  peraturan  perundang-
undangan; dan
·         Menyusun  pedoman
pembentukan Badan
Penanggulangan  Bencana
Daerah
9 Badan Pengawas Obat dan Maktman (BP0M) Tugas:
Mengawasi peredaran obat-
obatan dan makanan di
Indonesia.

Fungsi:
·         Pengkajian dan
penyusunan kebijakan
nasional di bidang
pengawasan Obat dan
Makanan.
·         Pelaksanaan kebijakan
tertentu di bidang pengawasan
Obat dan Makanan.
·         Koordinasi kegiatan
fungsional dalam pelaksanaan
tugas Badan POM.
·         Pemantauan, pemberian
bimbingan dan pembinaan
terhadap kegiatan instansi
pemerintah di bidang
pengawasan Obat dan
Makanan.
·         Penyelenggaraan
pembinaan dan pelayanan
administrasi umum di bindang
perencanaan umum,
ketatausahaan, organisasi dan
tata laksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan,
persandian, perlengkapan dan
rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai