Anda di halaman 1dari 14

M.K.

NEGOSIASI DAN KEPEMIMPINAN

KONSEP KEPEMIMPINAN

2013
Ketika seorang pemimpin telah ditakdirkan lahir
di dunia. Dan kita, mau tidak mau, suka atau
tidak suka, akan masuk dalam suratan pergiliran
untuk menjadi seorang pemimpin. Tiada yang
bisa kita lakukan kecuali mempersiapkan diri,
membekali diri dengan ilmu dan kecakapan
dalam pemegangan amanah. Sehingga ketika
masa itu datang, kita tidak menjadi pemimpin
yang jahil apalagi dhalim dikarenakan
ketidakmampuan kita (QS, Al-Anbiya; 72-73).

Remember the difference between a boss and a leader:


a boss says, “Go!”, but a leader says, “Let’s Go!”
(EM Kelly)
Bahasa Indonesia  “PEMIMPIN”
• sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina,
panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala,
penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya.

Istilah PEMIMPIN, KEPEMIMPINAN, dan MEMIMPIN pada mulanya


berasal dari kata dasar yang sama “PIMPIN”.

 Pemimpin adalah suatu peran dalam sistem tertentu;


karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu
memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu
mampu memimpin.
 Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan
ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki
seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh
orang yang bukan “pemimpin”.
 Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan
peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya
mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.
APAKAH ARTI KEPEMIMPINAN?
Menurut sejarah, masa “Kepemimpinan” muncul pada abad 18.
Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1. Pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung
melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and
Nassarik, 1961, 24).
2. Sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel &
Coons, 1957, 7).
3. Suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang
diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling,
1984, 46).
4. Kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah
kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala
keinginannya.
5. Suatu proses yang memberi arti (penuh arti
kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan
kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan
(Jacobs & Jacques, 1990, 281).

suatu proses dan perilaku untuk mempengaruhi


aktivitas orang baik individu, kelompok maupun masyarakat
untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk
memberikan manfaat individu dan organisasi.

1. Kepemimpinan adalah Fenomena


Pengikut, Pemimpin, dan Situasi
2. Kepemimpinan adalah ilmu dan
seni
3. Kepemimpinan adalah proses
INTI KEPEMIMPINAN bukan posisi
Pengambilan 4. Kepemimpinan adalah Rasional
keputusan dan Emosional
KONSEPSI DASAR KEPEMIMPINAN

1. Kepemimpinan adalah Fenomena Pemimpin,


Pengikut dan Situasi
Suatu kepemimpinan membawa arti adanya fenomena
kompleks yang melibatkan pemimpin, pengikut, dan situasi.
 Tiga elemen ini saling berinteraksi dalam hubungan saling
membutuhkan dengan kapasitasnya masing-masing:
pemimpin (personalitas, posisi, kepakaran, dsb), pengikut
(kepercayaan, kepatuhan, pemikiran kritis, dsb), dan situasi
(kerja, tekanan/stress, lingkungan, dsb).
 Kita bisa memahami proses kepemimpinan dengan baik ketika
kita tidak hanya melihat pada sosok seorang pemimpin, tetapi
juga pengikut, bagaimana pemimpin dan pengikut saling
mempengaruhi, dan juga bagaimana situasi bisa
mempengaruhi kemampuan dan tingkah laku pemimpin dan
pengikut.
 Hakekat terpenting dari framework ini adalah bagaimana
menjadikan kepemimpinan sebagai sebuah permainan
orkestra yang merdu, sebagai hasil dari interaksi sinergis dari
pemimpin, pengikut dan situasi.

Mungkin seorang boss mengatakan “Go!” kepada anak


buahnya, tapi seorang pemimpin sejati harus berani membawa
dirinya dalam pergerakan dengan mengatakan “Let’s Go!”.
2. Kepempinan adalah Ilmu dan Seni
 Menjadi pemimpin bukanlah hanya monopoli seorang
mahasiswa fakultas pendidikan kepemimpinan, dan
bukan juga monopoli seorang yang kebetulan banyak
ketiban amanah menjadi pemimpin.
 Untuk mewujudkan kepemimpinan yang efektif (effective
leadership), kepemimpinan harus dipelajari sebagai ilmu
dan dipraktekkan sebagai sebuah seni yang indah.
 Pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan
pengetahuannya bisa berimprovisasi menggunakan
(sumber) kekuasaannya untuk menggugah pengikutnya
untuk mencapai kinerja yang memuaskan.

Tiada kepemimpinan tanpa pemahaman


ilmu dan keindahan seni.
3. Kepemimpinan adalah Proses Bukan Posisi
 Kepemimpinan adalah sebuah proses pembelajaran dan
praktek, dia bukanlah sebuah posisi ataupun jabatan yang
diberikan.
 Jabatan bisa kita dapatkan karena uang, hubungan
kekeluargaan, ataupun kolusi (KKN). Tidak demikian
dengan sebuah kepemimpinan.
 Kepemimpinan adalah sebuah proses yang akan
membentuk SEORANG PEMIMPIN dengan karakter dan
watak jujur terhadap diri sendiri (integrity),
bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan
(cognizance), keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan
(commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain
(confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain
(communication). Juga sebuah proses yang akan membentuk
SEORANG PENGIKUT (follower) yang didalam
kepatuhannya kepada pemimpin, tetapi memiliki pemikiran
kritis, inovatif, dan jiwa independen.
4. Kepemimpinan adalah Rasional dan Emosional
 Kepemimpinan adalah aksi dan pengaruh yang
berbasis ke logika dan juga inspirasi.
 Pemimpin bukanlah sosok commander data
dalam star trek, yang selalu merespon
permasalahan dengan prediski logika dan data.
Tiap-tiap manusia memiliki sisi rasional dan
emosional yang membawa implikasi terjadinya
perbedaan pemikiran, feelings, pengharapan,
mimpi, kebutuhan, ketakutan, ambisi dan
tujuan.
 Maka konsekuensinya, seorang pemimpin
dituntut untuk cerdik menggunakan
pendekatan rasional dan emosional untuk
mempengaruhi pengikut, tentu dengan bobot
yang adil dan disesuaikan dengan keadaan.
1. Teori Pembawaan (The Trait Theory)
 Teori ini memusatkan pada karakteristik pribadi
seorang pemimpin, meliputi : bakat-bakat
pembawaan, ciri-ciri pemimpin, faktor fisik,
kepribadian, kecerdasan, dan ketrampilan
berkomunikasi.
 Tetapi pada akhirnya teori ini ditinggalkan,
karena tidak banyak ciri konklusif yang dapat
membedakan antara pemimpin dan bukan
pemimpin.
2. Teori Perilaku (Behaviorist Theories)
 Teori ini lebih terfokus kepada tindakan-tindakan
yang dilakukan pemimpin daripada
memperhatikan atribut yang melekat pada diri
seorang pemimpin.
3. Teori Situasional (Situational Theory)
 Teri ini dikemukakan oleh HARSEY dan
BLANCHARD. Mereka mengatakan bahwa
pembawaan yang harus dimiliki seorang
pemimpin adalah berbeda-beda, tergantung
dari situasi yang sedang dihadapi. Pendekatan
ini menjadi trend pada tahun 1950-an.
4. Teori Jalan Tujuan (Path-Goal Teory)
 Menurut teori ini nilai strategis dan efektivitas
seorang pemimpin didasarkan pada
kemampuannya dalam menimbulkan
kepuasan dan motivasi para anggota dengan
penerapan reward and punisment.
M.K. NEGOSIASI DAN
KEPEMIMPINAN

PRAKTIKUM-1

KONSEP KEPEMIMPINAN

2013
Tugas Praktikum
 Buatlah sebuah resensi tentang konsep
kepemimpinan menurut Agama Anda masing-
masing. (maksimal 1 halaman A4 dengan huruf
standar dan spasi 1,5; margin 3,5-3-3-3)

Bahan Diskusi
 Nilai-nilai apa saja yang dapat diambil dari
konsep kepemimpinan tersebut dikaitkan
dengan hubungan antar manusia

Anda mungkin juga menyukai