Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MANAJEMEN TAMBANG
“Personal leadership, management leadership, kepemimpinan
berdasarkan pancasila”

Disusun Oleh :

NUR ROHMAN
DBD 117 038

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK PERTAMBANGAN
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap manusia pada hakikatnya adalah pemimpin dan setiap manausia


ikut diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya kelak.

Sebagai ilustrasi, leader diibaratkan sebagai supir bus yang menentukan


arah kemana bus hendak dibawa. Agar perjalanan bus selamat sampai
tujuan.seorang supir harus memiliki pandangan jauh kedepan ( visi ). Didalam
suatu bus biasanya supir dibantu oleh kernet.Kernet inilah yang disebut
manajer. Seorang supir berurusan ke atas atau ke pemilik bis maka kernet
berurusan ke bawah, misalnya mengisi dan membayar bahan bakar minyak,
menagih biaya pejalanan kepada penumpang. Penumpang- penumpang ini
diibaratkan anggota organisasi, Dalam setiap organisasi dapat dipastikan
minimal ada seirang yang berperilaku aneh atau sebagai pembuat kesulitan
( trouble maker )

atau orang yang sulit diatur. oleh sebab itu sebagai seorang calon
pemimpin harus bisa menghadapi minimal seorang pembuat kesulitan,
minimal seorang pesaing yang sangat ambisi menggantikan anda sebagai
seorang pemimpin.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Pengertian Manajemen Tambang
2. Tipe – Tipe Kepemimpinan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Tambang

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu


soSial, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat
mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak
pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang
masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa
kesamaan.

Pengertian Kepemimpinan Menurut Para ahli

1. Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003)

Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi


orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan
orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

2. Menurut Young (dalam Kartono, 2003)

Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas


kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang
lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh
kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi
yang khusus.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan


merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau
kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok,
memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan
oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok

2.2 Tipe – Tipe Kepemimpinan

Dalam setiap realitasnya bahwa pemimpin dalam melaksanakan


proses kepemimpinannya terjadi adanya suatu permbedaan antara
pemimpin yang satu dengan yang lainnya

1. Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership).


Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu
dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan
secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin
yang bersangkutan. Personal leadership adalah dorongan dan
kemampuan dalam diri seseorang untuk bertanggung jawab secara
penuh terhadap kehidupannya. Seorang yang memiliki personal
leadership yang baik, memiliki rencana hidup yang matang. Dia tahu
apa yang ingin dicapainya dalam 5, 10, bahkan 20 tahun ke depan.
Dan karena tahu apa yang ingin diwujudkannya di masa depan, orang
yang memiliki personal leadership yang bagus sangat tahu apa yang
harus dilakukannya secara konsisten, agar ia sampai pada sasarannya.

2. Tipe manajemen kepemimpinan (management leadership)


Pengertian manajemen kepemimpinan adalah seni untuk
mengelola kemampuan seseorang dalam memimpin, mengarahkan
dan mengajak orang lain menuju tujuan dengan cara yang efisien dan
efektif.

Fungsi Manajemen
Pada dasarnya ada 5 buah fungsi utama manajemen, yaitu :

1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Mengorganisasi)
3. Staffing (Penempatan)
4. Coordinating (Mengkoordinasi)
5. Controlling (Mengontrol)

Kelima fungsi dasar manajemen tersebut itu harus ada dalam struktur
perusahaan, entah berskala UKM ataupun skala corporate besar.
Mengapa hal itu menjadi sangat penting? Karena, tanpa adanya fungsi
manajemen yang berjalan maka perusahaan tidak bisa berjalan dengan
semestinya.
3. Tipe Kepemimpinan Berdasarkan Pancasila
Kepemimpinan Pancasila adalah suatu perpaduan dari
kepemimpinan yang bersifat universal dengan kepemimpinan indonesia,
sehingga dalam kapemimpinan pancasila menonjolkan dua unsur, yaitu
“Rasionalitas” dan “semangat kekeluargaan”.
Kepemimpinan Pancasila dapat diartikan sebagai kepemimpinan
yang dijiwai Pancasila, disemangati azas kekeluargaan, memancarkan
wibawa serta menumbuhkan daya mampu untuk membawa serta
masyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Kepemimpinan yang diharapkan adalah kepemimpinan moderen,
kepemimpinan Pancasila perlu memiliki ciri-ciri tentang sifat
kepemimpinan modern.
Di antara sifat-sifat kepemimpinan modern adalah sebagai berikut:
a. Berorientasi jauh ke depan
Dalam menentukan kebijaksanaan dan memecahkan
persoalan, masa yang akan akan datang selalu diperhitungkan.
Karena kita bukan hidup untuk masa lampau, tetapi hidup untuk
menyongsong masa yang akan datang.
b. Berlandaskan pola pikir ilmiah
Dalam mengambil keputusan mengikuti penentuan
masalah/ problem, penentuan data/informasi yang diperlukan,
pengumpulan data dan informasi, analisis data, penarikan
simpulan. Dengan demikian, dihindari pengambilan keputusan
yang didasarkan pada emosi atau intuisi semata-mata ataupun
situasi senang dan tidak senang.
c. Berpegang pada prinsip efesien dan efektif
Menentukan cara yang perlu diambil dalam
menyelesaikan suatu kegiatan dengan waktu yang sesingkat-
singkatnya, biaya, sarana dan tenaga yang minimal tetapi tercapai
hasil yang maksimal.
Nilai-Nilai Yang Dijadikan Sumber Pedoman Bagi Pemimpin
Nilai Moral Pancasila Sebagai Sumber Kepemimpinan :
1. Sila I : Iman dan taqwa - Saling menghormati - Kebebasan ibadah
2. Sila II : Hak-hak dan kewajiban Azasi - Toleransi dan kemanusiaan –
Kerjasama
3. Sila III : Patriotisme, Nasionalisme - Persatuan, Kesatuan - Bhinneka
Tunggal Ika
4. Sila IV : Musyawarah, Mufakat - Melaksanakan Putusan
5. Sila V : Gotong royong, familier, damai.

Anda mungkin juga menyukai