Anda di halaman 1dari 12

KEUANGAN

12 IPA 2
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
OLEH : KANAYA SANIA
BIAYA

Totebag rp.30,500
Pin rp.14,000
Jait rp.30,000
Bahan rp.41,000
Plastik baju rp.20,000
Ongkos kirim rp.23,000
BIAYA PRODUKSI
Fixed cost = 30,500+14,000+30,000+41,000
= rp.115,500

Variable cost = 20,000+23,000


= rp.43,000
= rp.13,000/unit

Penjualan produk = 3 unit (perkiraan)


harga jual produk

Hjp = total cost/penjualan produk


= (115,500+43,000)/3
=158,000/3
= 52.833 > 53,000 + 20% (MISAL JIKA KEUNTUNGAN 20%)
= 53,000 + 10,600 = 63,600 > 65,000 (HARGA PASAR)
BREAK EVEN
POINT
{B E P}
BREAK EVEN POINT

 BEP merupakan singkatan dari Break Even Point. BEP atau


titik impas merupakan keadaan yang menggambarkan suatu
perusahaan yang tidak memperoleh laba dan juga tidak
menderita kerugian.
 Analisis break even point (BEP), atau biasa juga disebut
analisis titik impas, merupakan teknik analisis yang dapat
digunakan perusahaan untuk mengetahui atau
merencanakan jumlah produksi perusahaan pada saat tidak
untung dan tidak rugi.
FUNGSI BEP

 menentukan harga jual


 menentukan produksi minimal
 membantu dalam perencanaan dan
penjualan
Ada 3 elemen dari rumus BEP yang menyusun
perhitungan BEP tersebut diantaranya :

1. Fixed Cost (Biaya tetap) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk


menyewa tempat usaha, peralatan, komputer dll. Biaya ini adalah
biaya yang tetap kita harus keluarkan walaupun kita hanya
menjual 1 unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit atau tidak menjual sama
sekali.
2. Variable cost (biaya variable) yaitu biaya yang timbul dari setiap
unit penjualan contohnya setiap 1 unit terjual, kita perlu membayar
komisi salesman, biaya antar, biaya kantong plastik, biaya nota
penjualan, dll.
3. Harga penjualan yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada
pembeli
Jenis Break Event Point (BEP)

1. BEP Unit      : BEP yang dinyatakan dalam jumlah penjualan


produk di nilai tertentu.
2. BEP Rupiah : BEP yang dinyatakan dalam jumlah penjualan
atau harga penjualan tertentu.

 Rumus / Cara Menghitung BEP


 BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga jual per unit – Biaya
Variable per Unit)
BEP Rupiah= (Biaya Tetap) / (Harga jual per Unit – biaya
variable per unit) x harga jual per unit
BEP unit
Fixed cost
harga jual – Variable Cost/unit
 Maka BEP per unitnya adalah
Rp.115,500
= 2,8 3 unit
53,000 –13,000
Artinya perusahaan perlu menjual 3 unit agar terjadi Break Even Point.
Pada pejualan unit ke 4, baru mulai memperoleh keuntungan.
BEP Rupiah

Fixed Cost
x Harga jual / unit
Harga jual per unit - variable cost/unit

 Dengan menggunakan rumus seperti diatas maka uang penjualan yang


harus diterima agar terjadi BEP adalah
Rp.115,500
x Rp.53,000 = Rp.153,037,-
53,000 – 13,000
BEP (titik impas)

Rumus => Sales ( S) = Price (P) x Quantity (Q)


S=PxQ
= 53,000 x Q
= 53,000 q
* TC = Biaya Tetap + Biaya Variabel/unit
= 115,500 + 13,000 Q
* BEP = S = TC
53,000Q = 115,500 + 13,000Q
53,000q – 13,000q= 115,500
40,000Q =115,500
q = 115,500/40,000
= 2,8875 3 (dibulatkan untuk unit)
TC = 115,500 + 13,000 x 2,8875

= 115,500 + 37,532
= 153,037
S =53,000 . 2,8875
= 153,037
TITIK IMPAS. bep = s = tc

Anda mungkin juga menyukai