KERUSAKAN HASIL

TANAMAN PERTANUAN
DI SUSUN OLEH :

1. NARIBAN

2. ERNI SARI REZEKI

3. DWI WARASATI

4.SURYANI

5.NOVA FITRIANI

6. EGI AGUSTIAN

7. ENDANG ASTUTI RITONGA

8. NURBAITI

9. RAHMAT PAISAL

10. LISA ARYANI SIREGAR

 KERUSAKAN PASCA PANEN

• KERUSAKAN PASCA PANEN MELIPUTI :

• KERUSAKAN FISIOLOGIS : CHILLING INJURY, FREEZING INJURY, OLEOCELLOSIS
PADA JERUK, BLOSSOM-END CLEARING PADA ANGGUR, SUN SCALD PADA KUBIS
DAN CABE, DLL
• KERUSAKAN BIOLOGIS : DISEBABKAN OLEH MIKROORGANISME MERUGIKAN
(PATOGEN)
• KERUSAKAN MEKANIS : MEMAR, PECAH, BERLUBANG, LECET, DLL.
 KERUSAKAN FISIOLOGIS

• CHILLING INJURY
1. KERUSAKAN YANG PENTING KARENA BERKAITAN DENGAN TEMPERATUR
YANG DAPAT MENJAGA KESEGARAN KOMODITAS
2. TERJADI PADA SUHU RENDAH DI ATAS TITIK BEKU, TERGANTUNG
KOMODITAS BIASANYA 10- 13° C.
3. GEJALA CHILLING INJURY ADA YANG TAMPAK ADA YANG TIDAK TAMPAK.
CONTOH CHILLING
INJURY
• FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CHILLING INJURY :
1. TINGKAT KEMASAKAN
2. TEMPERATUR PENYIMPANAN

• GEJALA YANG UMUM TAMPAK :

3. TERJADI PELUKAAN PADA PERMUKAAN BUAH DAN PERUBAHAN WARNA
4. PERMUKAAN BUAH MENJADI LEMBEK, TERUTAMA PADA KOMODITAS YANG BERKULIT LEMBUT
SEPERTI CABAI, ASPARAGUS DAN ANGGUR
5. PENGKERUTAN AKIBAT KEHILANGAN AIR
6. PERUBAHAN WARNA DAGING BUAH EX.BROWNING
7. KERUSAKAN JARINGAN
8. MENGHAMBAT PEMASAKAN, MENURUNKAN SELF LIFE, MENGINDUKSI ETILEN, PERUBAHAN
TEKSTUR DAN RASA.
• USAHA MEMINIMALKAN CHILLLING INJURY :
1. MEMINIMALKAN KOMODITAS TEREKSPOSE SUHU RENDAH
2. DILAKUKAN PRE-COOLING
3. INTERMITTENT WARMING, DILAKUKAN KETIKA GEJALA BARU TAMPAK
4. PEMILIHAN VARIETASYANG LEBIH TAHAN TERHADAP SUHU RENDAH
5. PEMBERIAN NUTRISI YANG CUKUP SAAT PROSES BUDIDAYA, TERUTAMA
CALCIUM
6. PENGGUNAAN SISTEM PENYIMPANAN YANG SPESIFIK.
 KERUSAKAN BIOLOGIS

• PENGETAHUAN WAKTU INFEKSI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMINIMALKAN INFEKSI YANG

TERJADI
• INFEKSI DAPAT TERJADI PADA :
– SAAT SEBELUM PANEN, DIBAWA DARI LAHAN
– SAAT PANEN DAN SETELAH PANEN, DIAKIBATKAN OLEH KERUSAKAN MEKANIS SAAT PANEN.
CONTOH KERUSAKAN
BIOLOGIS
• FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH :
1. TINGKAT KERENTANAN KOMODITAS
2. KONDISI TANAH DAN LAHAN
3. PENGGUNAAN AIR YANG TERKONTAMINASI
4. TINGKAT KEMASAKAN
5. PENYEMBUHAN LUKA AKIBAT PANEN
6. LINGKUNGAN, SEPERTI TEMPERATUR DAN RH
7. TEMPAT PENYIMPANAN YANG KURANG HIGIENIS
8. JENIS KEMASAN.
• PENCEGAHAN INFEKSI :

1. APLIKASI INSEKTISIDA DAN FUNGISIDA SAT SEBELUM PANEN DAN SEBELUM

DIKEMAS
2. MENJAGA KEBERSIHAN RUANG PENYIMPANAN
3. MENGERADIKASI KOMODITAS YANG TERKENA
4. PENGGUNAAN SUHU RENDAH UNTUK MENGURANGI AKTIFITAS PATOGEN
5. PENGGUNAAN ZPT (2,4-D) DAN MODIFIED ATMOSPHERE.
 KERUSAKAN MEKANIS

• KERUSAKAN MEKANIS DISEBABKAN OLEH BENTURAN, TUSUKAN, TEKANAN MAUPUN JATUH

• MELEMAHKAN PERTAHANAN ALAMIAH KOMODITAS, LEBIH RENTAN TERHADAP SERANGAN
PATOGEN
• DIKURANGI DENGAN PENGGUNAAN BAHAN KEMASAN YANG TEPAT, BAHAN PENGISI YANG
SESUAI DAN PENANGANAN YANG LEBIH HATI-HATI
CONTOH KERUSAKAN
MEKANIS
THANK YOU
ALWAYS SUCCESS FOR ALL OF US