Anda di halaman 1dari 31

Peranan Humas Pemerintah dalam

Implementasi UU KIP

Oleh: Dr. Gushevinalti


Pengertian
Pengertian
IPRA (International Public Relations Associaton)
humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan
berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau
publik untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan
dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya
dengan penelitian opini public di antara mereka.

• Humas adalah seni menciptakan pengertian


publik yang lebih baik sehingga dapat
memperdalam kepercayaan publik terhadap
suatu individu atau organisasi
Revitalisasi Humas Pemerintah
• Humas kelembagaan pemerintah saat ini menghadapi
tantangan berat dalam pelaksanaan tugas-tugasnya
sehingga dituntut untuk selalu melakukan
pembenahan baik menyangkut hal-hal yang sifatnya
profesionalisme diri ataupun terus menyempurnakan
konstelasi/kedudukan kelembagaannya.
• Jadi peranan humas pemerintahan harus diperbaiki
dan di bentuk kembali atau direvitalisasi sehingga
fungsi humas di pemerintah menjadi efektif kembali
dan maksimal. Maka di butuhkan upaya-upaya untuk
memaksimalkan fungsi humper
PENTINGNYA HUMAS DI INSTANSI & LEMBAGA PEMERINTAH:

• memberi penerangan (informasi) kepada masyarakat ttg tujuan2,


aktivitas, maksud peraturan pemerintah

• menanamkan kepercayaan/meyakinkan masyarakat akan


kecakapan, kejujuran & pengabdian aparatur dinas pemerintahan
sbg pelaksana public service

• memberikan inf ttg keinginan, aspirasi dari masyarakat agar


pemerintah dpt mengambil keputusan yg tepat & berguna

• menyampaikan SOP agar peraturan yg dibuat berdasarkan


kenyataan & dpt diterima masyarakat

• Mengajak masyarakat agar mau berOPINI / mengajukan pendapat


kpd pemerintah
Memahami Publik Humas

SANGAT DINAMIS
Era keberlimpahan informasi
HUMAS PEMERINTAH DAN UU KIP
Apa Undang-Undangnya?

UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang


Keterbukaan Informasi Publik atau
sering disebut UU KIP
Mulai dilaksanakan 30 April 2010
Apa Prinsipnya?
1. Setiap Orang Berhak Memperoleh Informasi.
2. Penyelenggaraan Pemerintahan perlu
diawasi/diketahui oleh masyarakat, karena
penyelenggaraan pemerintahan memang untuk
kepentingan masyarakat/hajat hidup orang banyak.
3. Dalam era transparansi, badan publik wajib
menyediakan informasi diminta atau tidak kecuali
informasi tertentu, secara cepat, tepat waktu,
sederhana dengan biaya ringan.
4. Informasi yang tidak boleh dibuka pada prinsipnya juga
untuk melindungi kepentingan publik, bersifat ketat
dan terbatas.
Perubahan kondisi yang ingin
dicapai

1. MALE
2. Akses yg murah,
cepat, utuh, dan
akurat
3. Proaktif
4. Penyelesaian
sengketa yg cepat
kompeten,
independen
5. Sanksi bagi
penghambat

Pengecualian bersifat ketat,


terbatas, dan tidak mutlak
Prinsip-prinsip
Keterbukaan Informasi
1. MALE: Maximum Access, Limited Exemption;
1. Informasi terbuka seluas-luasnya.
2. Pengecualian informasi bersifat ketat, terbatas, dan
tidak mutlak melalui uji konsekuensi dan kepentingan
publik, masa retensi, penghitaman dan pengaburan.
2. Informasi harus dapat diperoleh cepat, tepat
waktu, biaya ringan, dan cara sederhana;
3. Penyelesaian sengketa yang cepat, kompeten,
dan independen;
4. Sanksi bagi penghambat keterbukaan informasi
publik.
KATEGORI INFORMASI
1. Informasi yang Dapat Diakses oleh Publik:

a. Wajib Disediakan dan Diumumkan:


◦ Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara
berkala
◦ Informasi Yang harus diumumkan secara serta merta
◦ Informasi Publik yang Wajib Tersedia Setiap Saat
b. Disediakan atas dasar permintaan.
• 2. Informasi yang dikecualikan/dirahasiakan
Ruang Lingkup Badan Publik
Eksekutif, Legislatif, Yudikatif;
Badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya
berkaitan dengan penyelenggaraan negara
yang sebagian atau seluruh dananya
bersumber dari APBN/APBD;
Organisasi non pemerintah yang menerima
dana dari APBN/APBD, Sumbangan
Masyarakat, atau Luar Negeri;
Partai Politik;
BUMN dan/atau BUMD.
Apa Kewajiban Badan Publik?

1. Menyediakan Informasi Berkala

2. Menyediakan Informasi Serta Merta

3. Menyediakan Informasi Setiap Saat

4. Menyediakan Informasi Bila Diminta


Hak dan Kewajiban Badan Publik
 Menolak memberikan informasi  Menyediakan, memberikan, dan/atau
yang dikecualikan sesuai dengan menerbitkan/mengumumkan informasi publik
yang berada di bawah kewenangannya;
ketentuan peraturan perundang-  Menyediakan informasi yang akurat, benar, dan
undangan; (penolakan atas dasar tidak menyesatkan;
substansi)  Menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) dalam rangka pelayanan
 Menolak memberikan informasi informasi publik;
apabila tidak sesuai dengan  Menunjuk pejabat fungsional dan/atau petugas
ketentuan peraturan perundang- informasi yang akan membantu pelaksanaan
undangan; (penolakan atas dasar 
tugas PPID.
Membangun dan mengembangkan sistem
prosedural) informasi dan dokumentasi untuk mengelola
 Mengecualikan informasi publik informasi publik secara baik dan efisien sehingga
untuk diakses secara ketat dan 
dapat diakses dengan mudah;
Membuat pertimbangan tertulis dari setiap
terbatas berdasarkan prinsip kebijakan yang diambil dalam rangka pelayanan
consequential harm test, informasi publik;
balancing public interest test dan  Melaporkan pelaksanaan UU KIP setiap tahunnya
non-permanence. (Pasal 11 (1) h dan Pasal 12).

Hak Badan Publik Kewajiban Badan Publik


Siapa Yang berhak Memperoleh
Informasi?
 Orang
 Kelompok Orang
 Badan Hukum
 Badan Publik Lainnya
 Wartawan
 LSM
Hak Dan Kewajiban Masyarakat
 Memperoleh informasi:  Menggunakan
 Melihat & mengetahui
informasi;
 Menghadiri pertemuan badan
informasi sesuai
publik yang sifatnya terbuka; dengan ketentuan
 Mendapat salinan informasi;
 Menyebarluaskan informasi. peraturan perundang-
 Mengajukan permintaan
informasi .
undangan;
 Mengajukan gugatan ke  Mencantumkan
pengadilan jika memperoleh
hambatan dalam sumber darimana ia
memperoleh informasi. memperoleh informasi
publik.
Hak Publik Kewajiban Publik
Bagaimana Prosedurnya?
S.O.P
1. Permintaan tertulis, kecuali bagi yang buta huruf, Badan
Publik menerima secara lisan, dan membantu menulisnya.
2. Beri Nomor Pendaftaran.
3. Beri Tanda Bukti Terima.
4. Dalam waktu 10 hari kerja sejak permintaan diterima,
jawab/tindaklanjuti beserta berapa besar biayanya jika
perlu, dapat diperpanjang 7 hari dengan menyebut alasan
perpanjangannya.
5. Lebih Lanjut Tunggu Juknis dari Komisi Informasi.
Informasi yang Wajib Disediakan
dan Diumumkan secara berkala
 Disediakan/diumumkan secara rutin, teratur, dan dalam
jangka waktu tertentu setidaknya setiap 6 bulan sekali;
 Penyebarluasan informasi disampaikan dengan cara yang
mudah dijangkau masyarakat dan dalam bahasa yang
mudah dipahami;
 Mencakup:
 informasi berkaitan dengan Badan Publik (profil,
kedudukan, kepengurusan, maksud & tujuan
didirikannya badan publik);
 informasi kegiatan dan kinerja Badan Publik;
 informasi ttg laporan keuangan;
 informasi lain yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
Informasi Yang harus diumumkan
secara serta merta
•Wajib diumumkan tanpa penundaan;
•Menyangkut ancaman terhadap hajat hidup
orang banyak dan ketertiban umum;
•Informasi aktif. Artinya informasi yang wajib
diumumkan seketika terjadinya keadaan yang
dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan
ketertiban umum;
•Misal: informasi tentang bencana, kerusuhan
massal, dll.
Informasi yang Wajib Tersedia
Setiap Saat
 Informasi pasif. Artinya, untuk memperolehnya harus dilakukan
dengan mengajukan permintaan;
 Wajib dan rutin disediakan badan publik;
 Informasi yang wajib tersedia setiap saat mencakup :
•Daftar seluruh informasi dalam penguasaan badan publik;
•Keputusan badan publik dan pertimbangannya;
•Kebijakan badan publik dan dokumen pendukungnya;
•Rencana proyek dan anggaran tahunannya;
•Perjanjian badan publik dengan pihak ketiga;
•Informasi dalam pertemuan yang bersifat terbuka untuk umum;
•Prosedur kerja yang berkaitan dengan layanan publik;
•Laporan layanan akses informasi;
•Informasi lain yang telah dinyatakan terbuka untuk diakses
publik berdasar putusan Sengketa Informasi Publik.
Prinsip Pengecualian Informasi
 Pengecualian informasi bersifat ketat, terbatas, dan tidak
mutlak:
◦Bersifat ketat artinya, pengecualian informasi dilakukan
dengan pengujian secara seksama dengan
mempertimbangkan berbagai aspek legal, kepatutan, dan
kepentingan umum.
◦Bersifat terbatas artinya, alasan pengecualian hanya
didasarkan pada ketentuan pasal 17 UU KIP, dan dengan
memperhatikan jangka waktu pengecualian informasi.
◦Informasi yang telah dikecualikan dapat dinyatakan
terbuka untuk melindungi kepentingan umum yang lebih
besar.
 Metode uji dalam pengecualian informasi:
◦Uji konsekuensi bahaya (consequential harm test )
◦Uji kepentingan publik (balancing public interest test)
APAKAH INFORMASI RAHASIA?
Pada Prinsipnya:

• Bersifat Ketat dan Terbatas

• Tidak Bersifat Permanen


Bagaimana dengan Informasi yang
tidak dapat diberikan/rahasia?
• Disebut dalam UU KIP dengan istilah “Informasi Yang
Dikecualikan” atau ID

• Pada umumnya bila informasi itu menganggu proses


penegakan hukum, HAKI, Persaingan usaha sehat, pertahanan
dan keamanan negara, dan lain-lain yang diatur dalam pasal
17 UU KIP

• PPID dapat menentukan sendiri apa saja informasi yang


dikategorikan ‘rahasia’ dalam institusinya, namun harus
melalui metode uji konsekuensi dan uji kepentingan
Apa Batasan Informasi yang
Dikecualikan?

•Undang-Undang

•Kepatutan

•Kepentingan Umum

•Uji Konsekuensi
Informasi yang dikecualikan
(Pasal 17)
Informasi yang apabila dibuka dapat merugikan:
Penegakan hukum;
Hak Atas Kekayaan Intelektual & persaingan usaha sehat;
Pertahanan & keamanan;
Kekayaan alam;
Ketahanan ekonomi nasional;
Kepentingan hubungan luar negeri;
Informasi perlindungan privasi, wasiat;
Memo atau surat intra dan antar badan publik yang menurut
sifat dikecualikan;
Tidak boleh diungkap berdasar undang-undang.
Apa yang Harus disiapkan Badan Publik
sebagaimana diamanatkan Undang-Undang KIP ?

• Mengangkat PPID ( 1 tahun setelah Peraturan Pelaksana berlaku)


• Membuat SOP pengelolaan dan pelayanan informasi
• Menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan dan pelayanan
informasi publik, termasuk papan pengumuman dan meja informasi
• Membuat dan mengumumkan laporan tentang pengelolaan dan
pelayanan informasi serta menyampaikan salinan laporan kepada
Komisi Informasi sesuai dengan kewenangannya.
• Menganggarkan pembiayaan secara memadai bagi pengelolaan dan
pelayanan informasi publik
• Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengelolaan dan pelayanan informasi di instansinya
Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID)
 Juknis mewajibkan adanya PPID pada setiap badan publik, namun tidak
mengatur secara tegas siapa yang akan menjabat sebagai PPID.
 Keputusan penunjukkan PPID sepenuhnya diberikan kepada badan publik
untuk melakukannya.
 Juknis mengatur mengenai tugas, kewajiban, dan kewenangan PPID
dalam rangka pengelolaan dan pelayanan informasi publik.
 Tugas, kewajiban, dan kewenangan PPID tersebut dapat dijadikan sebagai
acuan penilaian tentang siapa yang akan menjabat sebagai PPID dalam
badan publik.
 Juknis juga mengatur mengenai kewenangan pelimpahan wewenang PPID
kepada pejabat/petugas yang dapat menjalankan kewenangan yang
dimiliki PPID dalam rangka efektifitas dan efisiensi pengelolaan dan
pelayanan informasi publik.
 Dalam hal badan publik merupakan badan publik yang kecil, maka PPID
dapat sekalian bertindak sebagai Petugas Informasi.
Apa Sanksinya Bila Tidak
Dilakukan?
• Pidana Kurungan Paling Lama 1 (Satu) Tahun
dan/atau Denda Paling Banyak Rp. 5 Juta Rupiah

• Proses Peradilan Pidana Ini Dapat Berjalan


Berdasarkan Aduan/Laporan Pihak Yang Merasa
Dirugikan, dan Oleh Karenanya Harus Ada Kerugian
Yang Dapat Dibuktikan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai