12 - Hkwi
12 - Hkwi
WARIS
SAUDARA
• Bilateral-Hazairin
Kalalah adalah pewaris tidak meninggalkan anak laki-laki dan anak perempuan
beserta keturunannya baik laki-laki maupun perempuan
• Patrilineal-Syafi’I
Kalalah adalah pewaris tidak meninggalkan anak laki-laki, cucu (keturunan)
laki-laki melalui anak laki-laki, dan ayah telah meninggal lebih dulu dari
pewaris
• KHI merupakan penggabungan dari pengertian kalalah menurut system kewarisan
Islam Bilateral-Hazairin dan system kewarisan Islam Patrilineal-Syafi’i
Kalalah adalah pewaris meninggal tanpa meninggalkan anak/keturunan dan
ayah telah meninggal lebih dulu dari pewaris (Pasal 181 & 182 KHI)
CONT’D
Saudara dalam kelompok ahli waris:
• Kelompok Derajat Ketiga: mewaris bersama janda/duda, kakek nenek pihak ayah, dan
kakek nenek pihak ibu
• Kelompok Keutamaan Kedua: mewaris bersama janda/duda, ayah, dan ibu
DASAR HUKUM: QS An Nisa ayat 12 garis hukum g
dan h
g. Jika ada seorang laki-laki atau seorang perempuan diwarisi secara punah (kalalah), sedangkan
baginya ada seorang saudara laki-laki atau seorang saudara perempuan, maka setiap mereka itu
memperoleh seperenam
h. Jika ada seorang laki-laki atau seorang perempuan diwarisi secara punah (kalalah), sedangkan
baginya ada saudara-saudara yang jumlahnya lebih dari dua orang, maka mereka bersekutu
(syaraka) untuk sepertiga
DASAR HUKUM: QS An Nisa ayat
176
a. Mereka minta fatwa kepada engkau hai Muhammad (mengenai
kalalah), katakanlah bahwa Allah memberi fatwa kepada kamu
mengenai (arti) kalalah itu ialah jika seseorang celaka (meninggal
dunia) tidak ada baginya walad (atau mawali walad)
b. Kalau bagi orang yang meninggal kalalah itu ada seorang saudara
perempuan, maka bagi saudara perempuan itu seperdua harta
peninggalannya
c. Kalau bagi orang yang meninggal kalalah itu ada saudara laki-laki,
maka saudara laki-laki itu yang mewarisi seluruh hartanya
DASAR HUKUM: QS An Nisa ayat
176
d. Kalau bagi orang yang meninggal kalalah itu ada saudara
perempuan dua orang (atau lebih) maka bagi keduanya (bagi
mereka) dua pertiga harta peninggalan
e. Dan jika bagi orang yang meninggal kalalah itu ada saudara-
saudara yang terdiri atas laki-laki dan perempuan, maka
bagian seorang saudara laki-laki sebanyak bagian dua orang
saudara perempuan
f. Allah menerangkan ketentuan tersebut kepada kamu agar kamu
tidak tersesat (mengenai pengertian kalalah dan pembagian
warisan apabila terjadi pewarisan dalam hal kalalah itu), dan Allah
itu mengetahui segala sesuatunya
BAGIAN WARIS
SAUDARA DALAM KHI
• Bagian waris untuk saudara dalam KHI Pasal 181 dan
Pasal 182
• Isi ketentuannya mengikuti ketentuan menurut system
kewarisan Islam Patrilineal-Syafi’i yaitu:
• Pasal 181 sama dengan QS An Nisa ayat 12
untuk Saudara Seibu
• Pasal 182 sama dengan QS An Nisa ayat 176
untuk Saudara Sekandung dan Saudara Seayah
• Dengan adanya Yurisprudensi dan Buku II PPTAPA,
ketentuan bagian waris untuk saudara berubah yaitu tidak
membedakan saudara sekandung, saudara seayah, dan
saudara seibu dianut dalam system kewarisan
Bilateral-Hazairin
PERUBAHAN KETENTUAN
BAGIAN SAUDARA DALAM BUKU
II PPTAPA
• PASAL 181 digunakan untuk
• Jika ibu masih hidup
• Berlaku untuk semua saudara (sekandung, seayah, dan seibu)
a b
A B C DE F A B C
c d
E B A D F E B A C DF
TUGAS
Baca ketentuan Hibah dan Wasiat dalam KHI, KHES, dan Buku II PPTAPA
TERIMA KASIH
WASSALAM