Kelompok ahli waris dzawil furud, yaitu: ahliwaris yang mendapatkan pembagian
berdasarkan ketentuan ketentuan yang telah dijelaskan dalam alquran
1. Ayah mendapat 1/3 bagian bila pewaris tidak meninggalkan anak/keturunan.
• Hal yang demikian dinyatakan ddalam Pasal 177 KHI “Ayah mendapatkan sepertiga bagian
bila pewaris tidak meninggalkan anak, bila ada anak, ayah mendapat1/6 seperenam
bagian”.
2. Ibu mendapat 1/6 bagian bila pewaris mempunyai anak/keturunan, atau pewaris
mempunyai dua orang atau lebih saudara (sekandung, seayah, seibu)
3. Ibu mendapatkan 1/3 jika pewaris tidak meninggalkan anak/keturunan atau pewaris
meninggalkan satu orang saudara (sekandung, seayah, seibu).
• Demikian dinyatakan dalam Pasal 178 KHI dalam ayat (1) “Ibu mendapat seperenam
bagian bila ada anak atau dua saudara atau lebih. Bila tidak ada anak atau dua orang
saudara atau lebih, maka ia mendapat sepertiga bagian”. Ayat (2) dinyatakan ”Ibu mendapat
sepertiga bagian dari sisa sesudah diambil oleh janda atau duda bila bersama-sama dengan
ayah”.
3. Duda mendapat ¼ bagian bila pewaris meninggalkan anak/keturunan, mendapatkan ½
bila pewaris tidak meninggalkan anak/keturunan. Demikian dinyatakan dalam Pasal 179
KH “Duda mendapat separoh bagian, bila pewaris tidak meninggalkan anak, dan bila
pewaris meninggalkan anak, maka duda mendapatkan seperempat bagian”.
4. Janda mendapat 1/8 bagian bila pewaris meninggalkan anak/ keturunan, mendapat
¼ bagian bila pewaris tidak meninggalkan anak/keturunan. Demikian dinyatakan
dalam Pasal 180 KHI “Janda mendapat seperempat bagian bila pewaris tidak
meninggalkan anak, dan bila pewaris meninggalkan anak, maka janda mendapat
seperdelapan bagian”.
5. Seorang anak perempuan mendapat ½ bagian, dua orang atau lebih anak perempuan
mendapar 2/3 bagian, bila tidak ada anak laki-laki atau keturunan dari anak laki-laki.
Dan apabila anak perempuan bersama dengan anak laki- laki, maka bagian anak-laki-
laki adalah dua berbanding satu dengan anak perempuan.
• Demikian dinyatakan dalam Pasal 176 KHI “anak perempuan bila hanya seorang ia
mendapat separoh bagian, bila dua orang atau lebih mereka bersama-sama mendapat
dua pertiga bagian, dan apabila anak perempuan bersama-sama dengan anak laki-
laki, maka bagian anak laki-laki adalah dua berbanding satu dengan anak perempuan”.
6. Seorang saudara perempuan atau laki-laki (baik sekandung, seayah, seibu)
mendapat 1/6 bagian.
• apabila terdapat dua orang atau lebih saudara (sekandung, seayah, seibu)
mendapat 1/3 bagian, jika saudara (sekandung, seayah, seibu) mewaris
bersama ibu pewaris.
• Demikian dinyatakan dalam Pasal 181 KHI “Bila seorang meninggal tanpa
meninggalkan anak dan ayah, maka saudara laki-laki dan saudara perempuan
seibu makamasing- masing mendapat seperenam 1/6 bagian. Bila mereka itu
dua orang atau lebih maka mereka bersama-sama mendapat 1/3 bagian”.
7. Seorang saudara perempuan (sekandung, seayah, seibu) mendapat ½
bagian, dua orang atau lebih saudara perempuan sekandung atau
seayah mendapat 2/3 bagian, jika saudara perempuan tersebut
mewaris tidak bersama ayah dan tidak ada saudara laki-laki atau
keturunan laki-laki dari saudara laki-laki.
• Demikan dinyatakan dalam Pasal 182 KHI “Bila seorang meninggal
tanpa meninggalkan ayah dan anak, sedang ia mempunyai satu saudara
perempuan kandung atau seayah, maka ia mendapat separoh
bagian. Bila saudara perempuan tersebut bersama-sama dengan
saudara perempuan kandung atau seayah dua orang atau lebih, maka
mereka bersama-sama mendapat dua pertiga bagian. Bila saudara
perempuan tersebut bersama-sama dengan saudara-saudara laki-laki
kandung atau seayah, maka bagian saudara laki-laki adalah dua
berbanding satu dengan saudara perempuan”.
• Apabila harta pewaris tidak habis dibagi (kelebihan) atau terdapat kekurangan
dalam pembagian, maka masalah tersebut dipecahkan dengan cara aul dan rad.
1. Aul untuk penyelesaian kekurangan dalam pembagian harta warisan pewaris,
sedangkan
2. rad merupakan metode untuk menyelesaian kelebihan dalam pembagian
harta pewaris.
• Pembagiannya :
Istri Tanpa anak : : 1/4 dari 60 juta 15 juta
Ayah : 1/3 dari 60 juta 20 juta
Ibu : 1/3 dari 60 juta 20 juta
55 Juta masih tersisa 5 Juta (Rad)
Rad merupakan metode untuk menyelesaian kelebihan dalam pembagian harta pewaris, diberikan dan dibagi hanya
bagi mereka yang memiliki golongan darah saja :
Dalam Contoh diatas adalah Ayah dan Ibu maka sisanya 5 juta dibagi 2 ke ayah dan ibu : @ 2,5 Juta sehinggah
Istri Tanpa anak : 1/4 dari 60 juta 15 juta
Ayah : 1/3 dari 60 juta 20 juta + 2,5 Juta = 22,5 Juta
Ibu : 1/3 dari 60 juta 20 juta + 2,5 Juta = 22,5 Juta
Total : 60 juta
Sebaliknya Seorang istri meninggal dunia meninggalkan 1 orang suami tanpa anak
beserta ayah dan ibu yang masih hidup dengan harta warisan sebesar 420 juta
• Pembagiannya
Suami : 1/2 dari 420 juta= 210 juta
Ayah : 1/3 dari 420 juta = 140 juta
Ibu : 1/3 dari 420 juta = 140 juta
Total : 490 juta 420 juta : kurang 70 juta ( Aul )
Aul untuk penyelesaian kekurangan dalam pembagian harta warisan pewaris.
Dicari KPK ( Kelipatan Perseketuan Terkecil ) pada pembilang dari 1/2 + 1/3 + 1/3 yaitu 6 :
1/2 x 6 = 3 bagian 3/7 x 420 juta = 180 juta ( suami )
1/3 x 6 = 2 bagian total 7 bagian, jadi 2/7 x 420 juta = 120 juta ( Ayah )
1/3 x 6 = 2 bagian 2/7 x 420 juta = 120 juta ( Ibu )
Total = 420 juta
Seorang suami meninggal dunia meninggalkan 1 orang isteri
dan 3 orang anak perempuan dengan harta warisan 144 juta
Istri : 1/8
Anak perempuan Kalau 1 dapat 1/2, kalau 2 atau lebih maka dapat 2/3 harta waris :
1/8 + 2/3 = 11/24
Ibu = 11/24 – 1/8 = 8/24 144 juta x 8/24 = 48 Juta untuk Istri
3 anak Perempuan = 16/23 : 3 = 16/72 144 juta x 16/72 = 32 Juta
Ibu 48 juta
Anak perempuan 1 32 juta
Anak perempuan 1 32 juta
Anak perempuan 1 32 juta
Total 144 Juta
Seorang istri meninggal dunia meninggalkan 1 orang suami tanpa anak
beserta ibu yang masih hidup dengan 2 orang saudara perempuan harta
warisan sebesar 420 juta
Pembagiannya
Suami : 1/2
Ibu : 1/3
Karena tidak ada anak dan Ayah maka Bagian Saudara Terbuka