Anda di halaman 1dari 24

REVOLUSI MENEGAKAN

NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA Sejarah
Indonesia
Kelas XI
(INDONESIA TAHUN
1945-1949)

SMAN 2 PAYAKUMBUH
BAGAIMANA KONDISI INDONESIA DI
AWAL KEMERDEKAAN?

Apa yang • Terjadi ketegangan dan kekacauan


melatarbelakangi • Terjadi Inflasi yang cukup tinggi (beredar mata
muncul uang jepang yang tidak terkendali & terdapat 3
perjuangan mata uang di Indonesia)
mempertahankan • Munculnya perlawanan terhadap pihak sekutu
kemerdekaan? (usaha dan perjuangan mempertahankan dan
menegakan kemerdekaan Indonesia)

• Kedatangan sekutu ( AFNEI) yang diboncengi NICA (Belanda)


• Upaya Belanda untuk berkuasan lagi di Indonesia
• Keinginan keras bangsa Indonesia untuk mempertahankan
kemerdekaan
KEDATANGAN SEKUTU DAN NICA

 Setelah Jepang menyerah kepada sekutu, tibalah AFNEI


(Allied Forces Netherland East Indies ) di Jakarta 29
September 1945
 Tugas AFNEI : Menerima penyerahan Jepang , Membebaskan
para tawanan perang Jepang yang berasal dari Eropa , Melucuti
dan memulangkan tentara Jepang , Memelihara kondisi damai
 Kedatangan tersebut turut diikuti oleh NICA ( Netherland Indies
Civil Administration ).
 NICA Adalah otoritas resmi semimiliter Belanda di bawah sekutu
yang bertugas mengendalikan pemerintah sipil di Hindia-
Belanda (Indonesia) setelah Jepang menyerah tanpa syarat
kepada sekutu
 Tujuan NICA adalah Mengambil alih kekuasaan Indonesia dan
Mempersenjatai para tawanan yang dibebaskan
REAKSI RAKYAT TERHADAP
KEDATANGAN SEKUTU DAN NICA

Kedatangan Sekutu awalnya disambut baik,


bahkan Tentara Indonesia ikut membantu proses
pemulangan tawanan perang baik dari pihak
Jepang maupun Belanda, namun setelah diketahui
bahwa pasukan Sekutu membawa pasukan NICA
maka ketegangan-ketegangan antara pasukan
Indonesia dengan Sekutu/NICA tidak dapat
dihindari.
BENTUK PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA
DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

Perjuangan dalam Perjuangan dalam


bentuk fisik bentuk diplomasi

yaitu perjuangan dalam bentuk yaitu perjuangan dalam bentuk


perlawanan bersenjata baik perundingan/perjanjian dengan
dalam menghadapi Jepang, pihak Belanda sebagai upaya
Sekutu (Inggris/AFNEI) maupun untuk mendapatkan pengakuan
NICA (Belanda)

Perundingan Linggarjati
Perjuangan rakyat Semarang Perjanjian Renville
Perjuangan rakyat Surabaya Perjanjian Roem Royen
Pertempuran Ambarawa Konferensi Inter-Indonesia
Bandung Lautan Api Konferensi Meja Bundar (KMB)
PERJUANGAN RAKYAT SEMARANG
 Dikenal dengan nama PERTEMPURAN 5 HARI DI SEMARANG
 Terjadi tanggal 14-19 Oktober 1945
 Penyebab : karena Jepang menghiraukan seruan Wongsonegoro selaku
pimpinan pemerintah di Semarang tentang berlakunya RI di Se marang
namun Je pang menghiraukannya
 7 oktober : Pemuda Semarang berusaha melucuti senjata Jepang
 14 oktobe r : Mayor Kido(pimpina Jepang) menolak penyerahan senjata.
Aula RS Purusara dijadikan markas perjuangan pemuda semarang.
 14-8/18.00 jepang me lancarkan serangan dadakan kepada 8 polisi yang
menjaga persediaan air minum dan te rsirat kabar bahwa Jepang menebar
racun di air minum terse but
 Dr. Karidia mencek persediaan air minum namun dibunuh oleh tentara
Jepang
 17 Oktober : tercapai perundingan mengenai genjatan senjata
 19 oktobe r pagi hari : belum ada tanda-tanda semua senjata akan
diserahkan kepada jepang
 Jepang telah bersiap untuk membumihanguskan semarang namun tentara
Sekutu mendarat di Pe labuhan semarang untuk melucuti te ntara Jepang
PERJUANGAN RAKYAT SURABAYA

 Terjadi tanggal 10 November 1945


 25 Oktober 1945 : Inggris dibawah pimpinan A.W.S Mallaby mendarat di
Surabaya untuk melucuti serdadu jepang di Surabaya
 Dalam praktiknya Inggris berusaha menguasai surabaya
 Situasi semakin memanas antara rakyat Indonesia dengan Inggris-Belanda
 27 Oktober 1945 : meletus pertempuran pertama antara Indonesia dan
Inggris
 30 Oktober 1945 : terjadi Insiden Jembatan Merah yang menewaskan
A.W.S Mallaby
 Inggris mengultimatum Surabaya dan harus menyerahkan senjata sampai
10 November 1945 jam 06.00 namun ditolak
 Setelah sesaat batas ultimatum Inggris menyerbu masuk ke surabaya
 Perlawanan dilakukan oleh rakyat yang dikomandoi Bung Tomo lewat radio
 Surabaya baru bisa dikuasai setelah 3 minggu dengan korban jiwa dari
Pihak surabaya mencapai 16.000 jiwa
 10 november ditetapkan sebagai hari pahlawan
PERTEMPURAN AMBARAWA

 Terj ad i tanggal 20 O ktober-15 Desember 1945


 Seku tu mendarat di Semarang pada 20 oktober 1945
 Insi den bersenjat a ant ara sekut u dan TKR t erjadi di Magel ang
 Presid en datang dan berundi ng dengan Sekutu (sekutu diperbol ehkan ke
Magel ang, jal an raya semarang-ambarawa dibuka umu m, sekutu tidak akan
mengakui akti vi tas NICA)
 Perj anjia n dil anggar sekutu dan medan pertempuran pi ndah ke Ambarawa
 26 Nov ember 1945 t erjadi serangan udara oleh sekutu dan bel anda yang
menewaskan Let kol I sdi man(pemi mpi n TKR ) dan diganti kan oleh Kolonel
Sudirman
 Kolonel Sudirman menerapkan st rat egi gelar supi t urang (pengepungan
musuh da ri berba gai arah)
 12 Desember 1945 st rat egi gelar supi t urang di laksanakan
 15 Desember 1945 Sekutu meni nggal kan Ambaraw a dan kembali ke
Semarang
 Kolonel Sudirman membukti kan ba hw a Indonesia memili ki pasukan TKR
yang kuat
 15 Desember di tet apkan sebagai hari Inf ant eri/Hari Juang Karti ka TNI AD
BANDUNG LAUTAN API

 1 7 o k t o b er 1 9 4 5 S e ku t u d an Be l a n d a m e n d a r a t d i B a n d u n g
 S ek u t u m e l a ku k a n te r o r t er h a d a p r a k ya t s e h i n g g a t er j a d i p e r t em p u r a n -
p e r te m p u r a n
 2 1 N o v e mb e r 1 9 4 5 S e k ut u m e n g el u a r ka n u l ti m a tu m a g a r p e j u an g m en ye r ah k an
s e n j a t a d a n m e n g o s o n g k a n B a n d u n g U t a r a n a mu n t i d a k d i t an g g ap i p ej u an g
 Pa r a p em u d a m e l a k u k a n p en ye r o b o ta n t er h a d a p ke n d a r a a n - k e n d ar aan b el an d a
 2 4 - 2 5 N o v e m b er 1 9 4 5 r a k y a t b a n d u n g m e l a n c a r k a n s e r a n g an t er h ad ap S ek u t u
d a n B el a n d a
 2 3 M a r et 1 9 4 6 S e ku t u me n g e l u a r ka n u l t i m a t u m k e II a g a r TK R d an r ak y at
b a n d u n g m e n g o s o n g k a n s e l u r u h k o t a b a n d u n g d a n m u n d u r ke l u ar k o t a d en g an
jarak 11km
 Pe n g o s on g a n ko t a b a n d u n g d i s e t u j u i o l eh p em e r i n t a h R I
 B an d u n g d i b a w a h p i m p i n a n Ko l o n e l A .H N a s u t i on m em a tu h i p er i n tah R I
 A .H N a s u t i o n m en g e l u a r k a n p e r i n t a h u n t u k m e n i n g g a l ka n k o t a b an d u n g d an
m el ak u k a n b u m i h a n g u s t er h ad a p s em u a b a n g u n an ya n g a d a
 2 4 M a r et 1 9 4 6 g e ra k a n b u m i h a n g u s m el a h a p k ot a b a n d u n g
 G u d a n g M es i u m i l i k N I C A be r h a si l d i b u mi h a n g u s k a n o l eh M . T oh a yan g j u g a i k u t
gugur dalam ledakannya
 Pe r i t i w a Ba n du n g l a u ta n a p i d i a b a d i k a n o l eh Is m a i l M a r z u k i d al am l ag u
p e r j u a n g a n “ H a l o - H a l o Ba n d u n g ”
PERJUANGAN RAKYAT DALAM BENTUK DIPLOMASI
PERJANJIAN LINGGARJATI

 Terjadi pada 10 November 1946 di Linggarjati,Cirebon


 Inggris (penengah) : Lord Killearn
 Indonesia : Sutan Syahrir, M.Roem, Mr. Susanto Tirtoptojo, A.K Gani
 Belanda : Prof Schermerhorn, de Boer dan van Pool
 Hasil perundingan diumumkan tgl 15 November 1946 terdiri dari
17 Pasal (Belanda mengakui Indonesia dengan wilayah kekuasaan
sumatera jawa dan madura, belanda harus meninggalkan wilayah
tersebut paling lama 1 Januari 1949, Indonesia dan belanda
bersama menyelenggarakan terbentuknya negara
federasi/Republik Indonesia Serikat, Belanda dan Indonesia akan
bekerja sama membentuk Uni Indonesia-belanda)
 25 maret 1947 perjanjian Linggarjati ditandatangani di Istana
Riswijk (Istana Merdeka)
 Terjadi perbedan penafsiran antara Indonesia dan Belanda
terhadap isi perjanjian dan menjadi alasan belanda untuk
mengadakan agresi militer I pada 21 Juli 1947
AGRESI MILITER BELANDA I

 20 Juli 1947 Van Mook menyatakan tidak terikat lagi dengan


perjanjian linggarjati
 21 Juli 1947 dimulai Agresi militer Belanda I (sasaran Jawa
dan Sumatera)
 30 Juli 1947 India dan Australia mengajukan permintaan
resmi agar masalah Indonesia-Belanda di masukan ke dalam
agenda sidang PBB
 1 Agustus 1947 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan
resolusi menyerukan agar konflik dihentikan
 25 Agustus 1947 DK PBB menerima usul AS membentuk
Komisi Tiga Negara (KTN) yang resmi dibentuk pada 18
September 1947 dengan anggota Belanda memilih Belgia,
Indonesia memilih Australia dan AS sebagai penengah
 27 oktober 1947 KTN sampai di Indonesia
PERJANJIAN RENVILLE

 Dimulai tanggal 8 Desember 1947 di Kapal Renville milik AS yang


sudah berlabuh di Tanjung Priok
 Delegasi indonesia : Amir Syarifuddin
 Delegasi Belanda: R.Abdulkadir Wijoyoatmojo
Isi perjanjian Renville :
1. Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya RIS
2. Indonesia sejajar kedudukannya dengan Belanda
3. Sebelum RIS terbentuk Belanda dapat menyerahkan kekuasaan
kepada pemerintah federal sementara
4. RI merupakan negera bagian dalam RIS
5. Antara 6 bulan-1tahun akan diadakan pemilu untuk membentuk
konstituante RIS
6. Tentara Indonesia di daerah kependudukan Belanda harus di
pindahkan ke wilayah RI
 Perjanjian renville ditandatangani tanggal 17 Januari 1948 dan
menyebabkan RI lebih tersudut
AGRESI MILITER BELANDA II

 18 Desember 1958 Belanda menyatakan tidak terikat lagi


dengan perjanjian Renville
 19 Desember 1948 Belanda membom lapangan terbang
Maguwo (Bndra Adisucipto Yogya) dan menggempur kota
Yogyakarta dan berhasil merebut Yogyakarta (ibukota RI)
 Soekarno dan Hatta berhasil ditangkap dan diasingkan ke
Prapat dan Bangka
 Sebelum Belanda datang, Soekarno sudah mengirimkan
radiogram kepada Mr.Syafrudin Prawiranegara untuk
membentuk PDRI
 Tujuan Agresi : memusnahkan kekuatan RI dengan menguasai
ibukota
 Perlawanan TNI dalam agresi tersebut dipimpin oleh Jendral
Sudirman dan melakukan perang bergerilya
PDRI

 19 Desember 1948, Mr.Syafrudin Prawiranegara


mendapatkan mandat untuk membentuk PDRI
 22 Desember 1948, di Halaban (perkebunan Teh yang
berjarak 15km di selatan kota Payakumbuh) dibentuklah
PDRI
Peran PDRI :
1. Sebagai mandataris kekuasaan RI dan sebagai pemerintah
pusat
2. Mengatur arus informasi sehingga mata rantai informasi
tidak terputus ke daerah lain (informasi dikirim melalui
radiogram)
3. PDRI berhasil menjalin hubungan dan berbagi tugas dengan
perwakilan Indonesia di India (Mr. Maramis dan
Dr.Sudarsono)
SERANGAN UMUM 1 MARET 1949

 Belanda mempropaganda dunia luar bahwa RI dan TNI sudah


hancur
 Untuk menyatakan bahwa TNI masih ada maka TNI
merencanakan serangan ke Yogyakarta pada 1 Maret 1949
 1 Maret 1949 TNI memasuki Yogyakarta dan jam 06.00
serangan dilakukan di seluruh kota Yogyakarta
 Serangan sukses, selama 6 jam TNI berhasil menduduki
Yogyakarta
 Setelah mendatangkan bantuan dari Gombong dan Magelang,
TNI dapat dipukul mundur
 Walaupun hanya 6 jam namun serangan ini sangat berarti dan
meyakinkan dunia luar bahwa TNI masih ada
PERJANJIAN ROEM ROYEN

 28 Januari 1949 DK PBB memutuskan tugas KTN digantikan oleh UNCI


 14 April 1949 diadakan perundingan untuk menuntaskan berbagai masalah
kemerdekaan RI
 Pemimpin delegasi : Mr. Moh. Roem (Indonesia) dan Dr. Van Royen
(Belanda)
 7 Mei perjanjian di sepakati bersama
Hasil perjanjian :
1. TNI akan menghentikan perang gerilya
2. Pemerintah RI dikembalikan ke Yogyakarta dan akan mengikuti KMB
3. Angkatan perang Belanda akan menghentikan operasi militer dan
membebaskan tawanan perang
 22 Juni 1949 dilakukan perundingan RI,BFO dan Belanda dg hasil:
1. Belanda menyerahkan kedaulatan RI secara utuh dan tanpa syarat
2. Belanda dan RI akan membuat persekutuan atas dasar sukarela dan
persamaan hak
3. Semua hak, kekuasaan dan keawajiban atas Hidia Belanda akan
diserahkan Ke RI
• 1 Juli 1949 secara resmi pemerintahan RI kembali
ke Yogyakarta
• 6 Juli 1949 Soekarno Hatta dan rombongan tiba di
yogyakarta dari tempat pengasingan
• 10 Juli 1949 rombongan PDRI dan pasukan gerilya
Sudirman sampai di Yogyakarta
• 10 Juli 1949 diadakan upacara penyambutan
secara resmi
• 15 Juli 1949 diadakan sidang kabinet pertama dan
pada saat itu Mr.Syafrudin Prawiranegara secara
resmi menyerahkan kembali mandatnya kepada
Presiden Soekarno
KONFERENSI INTER-INDONESIA

 Dihadiri oleh : wakil-wakil dari RI dan pemimpin BFO (Negara-negara


bagian)
 Berlangsung 2 kali
 Konferensi I : tanggal 19-22 Juli 1949 di Yogyakarta dengan
pimpinan M.Hatta. Hasil Konferensi I :
1. Negara Indonesia serikat disetujui dengan nama RIS
2. RIS dikepalai oleh seorang presiden dan dibantu menteri
3. RIS menerima penyerahan kedaulatan baik dari RI maupun Belanda
4. Angkatan perang RIS adalah angkatan perang nasional
5. Pembentukan angkatan perang semata-mata untuk kepentingan
Indonesia sendiri
 Konferensi II : tanggal 31 Juli 1949-2 Agustus 1949 di Jakarta
dengan pimpinan Abdul Hamid II(Ketua BFO) . Hasil : membentuk
panitian persiapan nasional terdiri dari RI dan BFO yang
mempersiapkan dan menciptakan suasana tertib sebelum dan
sesudah KMB
KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

Diadakan di Ridderzaal, Den Hasil :


Haag, Belanda pada 23 1. Belanda mengakui RIS sebagai
Agustus-2 November 1949 negara merdeka dan berdaulat
Ketua KMB : Willem Drees 2. Status irian barat akan
diselesaikan dalam setahun
Delegasi RI : Moh.Hatta sebelum pengakuan
Delegasi Belanda : J.H. Van kedaulatan
Maarseveen 3. Akan dibentuk Uni Indonesia-
Belanda berdasarkan
UNCI : Thomas Kingston
kerjasama sukarela dan
Critchley sederajat
Tujuan : menyelesaikan 4. RIS mengembalikan hak milik
sengketa antara Indonesia Belanda dan memberikan izin
dan Belanda seadil dan untuk perusahan Belanda
secepat mungkin. 5. RIS membayar semua utang
belanda yang dibuat sejak
tahun 1942
PENGAKUAN KEDAULATAN

 15 Desember 1949 diadakan sidang pemilihan presiden RIS


dengan kandidat tunggal yaitu Soekarno
 16 Desember 1949 Soekarno terpilih dan keesok harinya
membacakan sumpah
 20 Desember 1949 Kabinet RIS pertama dibentuk dengan Perdana
Menteri Moh.Hatta
 27 Desember 1949 terjadi pengakuan kedaulatan oleh belanda
yang diadakan di 2 tempat yaitu Indonesia dan Belanda
 Indonesia : Jakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan A.H.J.
Lovink membubuhkan tanda tangan pada naskah penyerahan
kekuasaan
 Belanda : Ratu Juliana, Dr.Willem Drees, Moh. Hatta membubuhkan
tanda tangan pada naskah penyerahan kedaulatan kepada RIS
 Perjuangan bangsa Indonesia dalam periode mempertahankan
kemerdekaan telah berakhir dengan diakuinya kedaulatan RIS oleh
Belanda
PERJUANGAN KEMBALI KE NEGARA
KESATUAN
 Muncul reaksi tidak setuju dengan adanya negara serikat dan
menuntut bentuk negara kesatuan sesuai dengan yang telah
dirumuskan dalam BAB 1 pasal 1 UUD 1945
 8 Maret 1950 pemerintah RIS dengan persetujuan parlemen
dan senat RIS mengeluarkan UU tentang tata cara perubahan
susunan kenegaraan RIS (negara-negara bagian boleh
bergabung dengan RI)
 19 mei 1950 diadakan persetujuan antara RIS-RI untuk
mempersiapkan negara kesatuan ( Pembentukan NKRI akan
dilaksanakan oleh RIS-RI di Yogyakarta)
 15 Agustus 1950 ditetapkan UUDS 1950
 17 Agustus 1950 secara resmi RIS dibubarkan dan di bentuk
NKRI dengan UUDS 1950 sebagai konstitusinya
Nilai persatuan dan kesatuan Nilai rela berkorban

NILAI-NILAI
PERJUANGAN

Nilai cinta tanah air Nilai saling menghargai


FINISH

SELAMAT DAN SEMANGAT MENGIKUTI PENILAIAN


SEMESTER II !

Anda mungkin juga menyukai