INSTANSI PEMERINTAH
(PERMENPAN RB NO 89 TAHUN 2021)
2
KERANGKA PENULISAN
• BAB I : Pendahuluan
• BAB II : Pohon Kinerja dan Model Logis
• BAB III : Tahapan Penjenjangan Kinerja
• BAB IV : Menuangkan Pohon Kinerja Ke Komponen
Perencanaan dan Kinerja Jabatan
• BAB V : Penutup
ISU STRATEGIS TERKAIT PENJENJANGAN DAN
PENYELARASAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
01 02 03 04
Mampu Memiliki acuan Mampu Mampu
menyelaraskan dalam menilai menetapkan menggunakan
kinerja organisasi kinerja program, kegiatan sumber daya
kepada kinerja organisasi, unit secara fokus dan secara efektif dan
unit dan individu kerja, dan tepat efisien
dengan baik individu
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
BAB II
POHON KINERJA (MODEL
LOGIS)
8
• Pohon Kinerja
• Pohon kinerja adalah alat bantu bagi organisasi untuk mengawal struktur
logika sebab-akibat atas berbagai kondisi yang diperlukan organisasi dalam
menghasilkan outcome yang diinginkan;
• Dapat mengidentifikasi logika yang dapat memandu dalam menemukan strategi
dan alternatif solusi baru dalam mencapai kinerja;
• mengadopsi konsep model logis (logic model);
• Model Logis (logic model): Merupakan alat/metode yang digunakan untuk
membantu proses berpikir logis dalam menjabarkan bagaimana berbagai kondisi
komponen saling terkait dan berinteraksi untuk menciptakan kondisi hasil yang
diinginkan (Poister,2003);
• representasi grafis sederhana dari suatu sistem yang menunjukkan relasi logis suatu
proses transformasi dari input menjadi output untuk mewujudkan keluaran
(outcome/result)
9
MODEL LOGIS
POHON KINERJA
OUTCOME OUTCOME OUTCOME
OUT- OUT- OUT- OUT- OUT- OUT- OUT- OUT- OUT- OUT- OUT-
PUT PUT PUT PUT PUT PUT PUT PUT PUT PUT PUT
ALIGNED
OUT- OUT- OUT- OUT- OUT-
PUT PUT PUT PUT PUT
11
POHON KINERJA DALAM
PENJENJANGAN KINERJA
Strategic
Objectives
Tactical Objectives
Operational
Objectives
12
HIERARKI SASARAN
PRINSIP PENYUSUNAN
POHON KINERJA
BAB III
TAHAPAN
PENJENJANGAN
KINERJA
15
TAHAP PENJENJANGAN
KINERJA
16
1. MENENTUKAN OUTCOME/KINERJA
YANG AKAN DIJABARKAN
CSF adalah area atau aspek-aspek kunci dan kritis yang berpengaruh dalam mewujudkan kinerja.
Apabila CSF tercapai, maka outcome/hasil berpotensi besar untuk tercapai
1. Tetapkan CSF yang menggambarkan isu/permasalahan yang benar-benar terjadi (factual problem);
2. Tetapkan CSF yang juga menggambarkan kebutuhan mencapai outcome/kinerja di masa yang akan
datang (antisipatif);
3. Tetapkan CSF dengan mempertimbangkan perubahan lingkungan;
4. Identifikasi CSF harus dilakukan secara holistic, tidak tersekat urusan;
5. Pastikan CSF merupakan “sebab” atau “cara” dan kinerja/outcome adalah “akibat” atau “hasil” nya.
18
2. MENGIDENTIFIKASI CRITICAL SUCCESS
FACTOR (CSF) – FAKTOR PENYEBAB DAN
KONDISI YANG DIPERLUKAN
Faktor Penyebab
20
Menurunnya
kemacetan lalu lintas
Meningkatnya Menurunnya
Meningkatnya kualitas Berkurangnya parkir Terciptanya penataan
kapasitas jalan pelanggaran berlalu
permukaan jalan liar kota yang baik
dibanding kendaraan lintas
Pemahaman
Rencana Tata Ruang
Kendaraan di jalan masyarakat tentang Terbangunnya jalan Sistem perparkiran
Wilayah Yang
raya berkurang rambu lalu lintas mantab yang andal
Berkualitas
meningkat
BAB IV
MENERJEMAHKAN POHON
KINERJA DALAM
STRUKTUR PERENCANAAN
28
SKEMA
PENUANGAN POHON KINERJA
KE KOMPONEN PERENCANAAN
DAN KINERJA JABATAN
31
Menurunnya
kemacetan
41