Inspirasi
Fakta bahwa bangsa Indonesia tersusun dari beraneka
ragam penduduk dengan berbagai latar belakang yang
berbeda-beda mengisyaratkan kita bahwa diperlukan
suatu tingkat kedisiplinan yang tinggi demi terjalinnya
masyarakat yang teratur. Dengan terwujudnya budaya
disiplin dapat memperkokoh kesetiakawanan nasional,
lebih menanamkan sikap mental dan tenggang rasa,
hormat dan prajasa, bekerja keras, cermat dan tertib.
HAKIKAT DISIPLIN
PENGERTIAN DISIPLIN
Secara umum disiplin dapat diartikan sebagai ketaatan pada aturan yang
diterapkan. Disiplin di kampus dapat diartikan sebagai:
A. Tingkat ketaatan Mahasiswa terhadap aturan yang berlaku di kampus baik secara
administrasi maupun proses belajar mengajar
B. Teknik yang digunakan Dosen untuk membangun atau memelihara keteraturan dalam
kampus.
DISIPLIN DI KAMPUS
Disiplin di Kampus dilandasi oleh adanya hubungan dosen dengan mahasiswa
dalam kelas. Kohn (1996) mengemukakan disiplin bagian dari pengelolaan
kegiatan di kampus terutama berusaha dalam penanganan perilaku yang
menyimpang. Disiplin sebagai tingkat keteraturan, yang terjadi dalam kampus atau
tingkat ketaatan mahasiswa terhadap aturan di kampus.
DISIPLIN di KAMPUS
Disiplin perlu diajarkan atau ditanamkan pada mahasiswa karena alasan sebagai
berikut:
a. Agar mahasiswa mampu mendisiplinkan diri
b. Disiplin merupakan pusat berputarnya kehidupan kampus
c. Disiplin yang tinggi akan menuju kepada terciptanya iklim belajar yang kondusif
d. Tingkat ketaatan yang rendah akan menjurus pada tidak terjadinya proses belajar
mengajar yang diharapkan
e. Jumlah dalam satu kelas umumnya banyak
f. Kebiasaan berdisiplin di kampus diharapkan menghasilkan kebiasaan berdisiplin di
masyarakat
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI DISIPLIN
FAKTOR FISIK
FAKTOR PSIKOLOGIS
Factor psikologis mencakup perasaan (sedih, senang, benci, dsb)
dan kebutuhan (keinginan untuk dihargai, diakui dan disayangi).
Mahasiswa yang perasaanya sedih mungkin akan berbeda dengan
yang senang baik baik di rumah maupun di kampus.
Penyebab Terjadinya Ketidakdisiplinan mahasiswa
Kurangnya kesadaran,
Faktor dari dalam diri sendiri,
faktor kebiasaan,
Desakan keadaan,
Pengaruh orang lain,
Sanksi yang kurang tegas,
Ada kesempatan untuk melakukan pelanggaran.
STRATEGI PENANAMAN DAN
PENANGANAN DISIPLIN
A. PANDANGAN TERHADAP PENANAMAN DAN PENANGANAN DISIPLIN
Pandangan terhadap disiplin akan menentukan cara dosen dalam menanamkan
dan menangani disiplin. Pandangan tersebut, antara lain sebagai berikut:
a. Pandangan yang berfokus pada dosen, beranggapan bahwa mahasiswa harus
mengerjakan apa yang diinginkan dosennya.
b. Pandangan behaviorisme menyatakan bahwa perilaku dapat dipelajari dan
dikontrol
c. Pandangan yang berfokus pada kepentingan mahasiswa yang beranggapan
bahwa dosen harus tahu kebutuhan mahasiswa dan berusaha memenuhi
kebutuhan tersebut dan yang sejalan dengan pandangan ini adalah anggapan
yang mengatakan
1) Pendekatan yang berhasil dalam membangun disiplin adalah yang
menghormati hak individu dan meningkatkan harkat dan konsep diri;
2) Komunikasi yang terbuka dan jujur antara dosen dan mahasiswa sangat
perlu dalam penanaman disiplin.
B. STRATEGI PENANAMAN DISIPLIN
Penanaman disiplin dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
a. Menjadi model atau memberi contoh;
b. Mengadakan pertemuan kelas secara berkala;
c. Menerapkan aturan secara luwes;
d. Menyesuaikan aturan dengan tingkat perkembangan anak;
e. Meningkatkan partisipasi mahasiswa