Anda di halaman 1dari 58

Tractus Urinarius

dr. Eriza Luthfansyah

Pembimbing dr. Rulianov Sp.U


Daftar Isi :

01 02

Anatomi Tractus Urinarius Fisiologi Tractus Urinarius

03 04

Pemeriksaan Fisik Tractus Urinarius Retentio Urine


01

Anatomi Tractus
Urinarius
Tractus Urinarius
sistem berkemih meliputi organ yang menghasilkan, mengumpulkan, dan
menghilangkan urin. Organ-organ sistem kemih terdiri dari
1. Ginjal
2. Ureter
3. Vesica Urinaria
4. Uretra
GINJAL
• Intra abdomen, retroperitoneal
• Bean shaped
• Proyeksi letak:
⁻ Ren dextra: polus superior setinggi
vertebra Th XII dan costa XI
polus inferior setinggi vert L III
⁻ Ren sinistra: tepat inferior costa XI
⮚ Ren dextra lebih rendah
• Ventral terhadap m.quadratus
lumborum
Lapisan Pembungkus Ginjal
1. Fascia renalis:
• Pars anterior = fascia renalis Gerota
• Pars posterior = fascia renalis Zuckerkandl
2. Corpus adiposum (capsula adiposa) perirenalis
3. Capsula fibrosa
Struktur Ginjal
● Cortex renalis
● Medula renalis
● Pyramides renalis Malphigi
● Papilla renalis (papillae renales)
● Basis pyramides: Proc. Ferreini
(medullary ray)
● Columna renalis Bertini
● Lobus renalis
● Calyx renalis major (calices
renales majores)
● Calyx renalis minor (calices
renales minores)
● Pelvis renalis
● Sinus renalis
● Hilum renalis
Struktur Ginjal
o Polus cranialis / extremitas superior
= kutub atas ginjal
• Ren dextra: setinggi vertebra Th XII dan
costa XI
• Ren sinistra: tepat inferior costa XI
o Polus caudal / extremitas inferior
= kutub bawah ginjal
o Facies anterior
= permukaan depan ginjal
o Facies posterior
= permukaan belakang ginjal
o Margo lateral
🡺 Sesuai dengan linea Brodel
o Margo medial
Terdapat hilum renalis (setinggi vert L II)
o Hilum renalis
= tempat keluar masuk alat-alat dari/ke ginjal
🡺 Dari ventral ke dorsal: VAU (v.renalis –
a.renalis – ureter)
URETER
● Tabung tipis berpasangan, dengan panjang ± 25 cm yang
membawa urin dari renal ke vesica urinaria
● Mulai berjalan meninggalkan pelvis renalis setinggi L2 dan
berjalan retroperitoneal melewati abdomen, memasuki pelvis
sejati dengan menyilang linea arcuata
● Ureter memasuki cavitas pelvis dengan berjalan melewati
apertura pelvis superior, pada area yang terletak anterior dari
percabangan arteria iliaca communis pada setiap sisinya
● Di dalam pelvis, ureter disilang oleh:
○ Ductus deferens pada pria → Ureter berada
posterolateral terhadap ductus deferens dan memasuki
sudut posterosuperior vesica urinaria
○ Arteri uterina pada wanita → ureter memasuki bagian
medial arteri uterina dan berlanjut ke tempat
persilangan dengan arteri uterina di sebelah superior.
VESICA URINARIA
● Merupakan elemen yang paling anterior dari
viscera pelvis, berfungsi untuk menampung urin
sementara sebelum dibuang melalui proses buang
air kecil.
● Berada tepat di belakang symphisis pubis
● Vesica urinaria sepenuhnya terletak pada cavitas
pelvis ketika keadaan kosong, lalu mengembang
ke superior ke dalam cavitas abdominalis ketika
keadaan penuh.
● Jika dapat dipalpasi beberapa centimeter di atas
symphis pubis pada saat terisi penuh → bahaya
→ kateterisasi urine.
● Vesica urinaria memiliki: Apex, basis,
cervix/collum vesica,
URETHRA

● Urethra berawal di basis vesica urinaria di ostium urethra


internum dan berakhir dengan sebuah lubang keluar
(ostium urethra externum) pada perineum.
● Membawa urin dari vesica urinaria keluar dari tubuh
● Di vesicourethral junction, penebalan m. detrusor
membentuk sphincter uretra interna
● Sphincter kedua, sphincter uretra eksterna → mengelilingi
uretra di dalam lapisan otot yang disebut diafragma
urogenital
● M. levator ani dasar panggul juga berfungsi sebagai
konstriktor volunter uretra.
● Pada wanita → hanya dilalui urin
● Pada pria → dilalui urin dan sperma
URETHRA
URETHRA PRIA
● Pada pria memiliki urethra lebih Panjang, sekitar 20 cm
● Berawal di basis vesica urinaria dan berjalan ke inferior
melewati prostat, urethra berjalan melewati spatium perinei
profundum dan membrana perinei dan langsung memasuki
radix penis.
● Ketika urethra keluar dari spatium perinei profundum,
urethra melengkung ke depan untuk berjalan ke anterior
pada radix penis.
● Ketika penis dalam keadaan lemas, urethra membuat
lengkungan kearah inferior, ketika berjalan dari radix penis
menuju corpus penis.
● Selama ereksi, lengkung diantara radix dan penis dan
corpus penis menghilang.
● Urethra pada pria dibagi menjadi pars preprostatika, pars
prostatika, pars membranacea, dan pars spongiosa.
URETHRA
URETHRA WANITA
● Pada wanita, urethra lebih pendek, sekitar 4 cm.
● Osteum urethra externum terletak di anterior dari osteum
vaginae pada vestibulum vaginae.
● Dua glandula mucosa paraurethrales yang kecil (glandula
skene) berhubungan dengan ujung bawah urethra, masing-
masing bermuara melalui suatu ductus yang terbuka menuju
margo lateral ostium urethra externum.
● Urethra melintas dengan sedikit melengkung ketika berjalan
ke inferior melewati dasar pelvis ke dalam perineum, dimana
urethra berjalan melewati spatium perinei profundum dan
membrana perinei sebelum bermuara pada vestibulum
vaginae yang terletak di antara kedua labium minus pudendi.
02

Fisiologi Tractus
Urinarius
> FISIOLOGI TRACTUS URINARIUS

- Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang yang terletak di


belakang rongga abdomen, satu di masing-masing sisi kolumna
vertebralis, sedikit di atas garis pinggang.
- Ginjal bekerja pada plasma yang mengalir melaluinya untuk
menghasilkan urin, menghemat bahan-bahan yang akan
dipertahankan di dalam tubuh dan mengeluarkan bahan-bahan
yang tidak diinginkan melalui urin
- Dari sini urin
disalurkan ke dalam
ureter, suatu saluran
berdinding otot polos
yang keluar di batas
medial dekat dengan
arteri dan vena renalis
- Kandung kemih, yang menampung urin secara temporer.
Secara periodik, urin dikosongkan dari kandung kemih ke luar
melalui saluran lain, uretra, akibat kontraksi kandung kemih.
- Uretra pada wanira
berukuran pendek dan
lurus, berjalan langsung
dari leher kandung kemih
ke luar. Pada pria uretra
jauh lebih panjang dan
berjalan melengkung dari
kandung kemih ke luar,
melewati kelenjar prosrat
dan penis.
> PERAN GINJAL :
- Ginjal berperan penting dalam mengatur tekanan
arteri jangka panjang dan jangka pendek

- Pengaturan Keseimbangan Asam-Basa.


Ginjal turut mengatur asam-basa, bersama dengan
paru dan sistem penyangga cairan tubuh.
- Pengaturan Keseimbangan Air dan Elektrolit.
Untuk mempertahankan homeostasis, ekskresi air dan
elektrolit harus tepat sesuai dengan asupannya.
Pada gambar memperlihatkan respons
ginjal terhadap kenaikan mendadak
asupan natrium sebanyak 10 kali lipat dari
kadar rendah 30 mEq/hari mencapai
kadar tinggi 300 mEq/ hari. Dalam waktu
2 sampai 3 hari setelah kenaikan asupan
natrium, ekskresi ginjal juga meningkat
hingga kira-kira 300 mEq/hari, sehingga
keseimbangan antara asupan dan
keluaran tercapai kembali.
- Ekskresi Produk Sisa Metabolik, Bahan Kimia Asing, Obat, dan
Metabolit Hormon. Ginjal merupakan cara utama untuk
membuang produk sisa metabolisme yang tidak diperlukan lagi
oleh tubuh. Produk-produk ini meliputi ureum (dari
metabolisme asam amino), kreatinin (dari kreatin otot), asam
urat (dari asam nukleat), produk akhir pemecahan hemoglobin
(seperti bilirubin), dan metabolit berbagai hormon.
> PROSES
PEMBENTUKAN URIN :

Tiga proses dasar di ginjal


adalah filtrasi glomerulus,
reabsorpsi tubulus, dan
sekresi tubulus.
1. FILTRASI GLOMERULUS
Sewaktu darah mengalir melalui glomerulus, plasma bebas
protein tersaring melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsul
Bowman. Dalam keadaan normal, 20% plasma yang masuk ke
glomerulus tersaring. Proses ini, dikenal sebagai ffltrasi
glomerulus, adalah langkah pertama dalam pembentukan urin.
Secara rerata, 125 ml filtrat glomerulus (cairan yang difiltrasi)
terbentuk secara kolektif dari seluruh glomerulus setiap menit.
Jumlah ini sama dengan 180 liter (sekitar 47,5 galon) setiap hari.
Dengan memperrimbangkan bahwa volume rerara plasma pada
orang dewasa adalah 2,75 liter, maka hal ini berarti bahwa ginjal
menyaring keseluruhan volume plasma sekitar 65 kali sehari.
2. REABSORPSI TUBULUS
Sewaktu filtrat mengalir melalui tubulus, bahan-bahan yang
bermanfaat bagi tubuh dikembalikan ke plasma kapiler
peritubulus. Perpindahan selektif bahan-bahan dari bagian
dalam tubulus (lumen tubulus) ke dalam darah ini disebut
reabsorpsi tubulus. Bahan-bahan yang direabsorpsi tidak
keluar dari tubuh melalui urin tetapi dibawa oleh kapiler
peritubulus ke sistem vena dan kemudian ke jantung untuk
diresirkulasi.
3. SEKRESI TUBULUS
Proses ginjal ketiga, sekresi tubulus, adalah pemindahan
selektif bahan-bahan dari kapilel peritubulus ke dalam
lumen tubulus. Proses ini merupakan rute kedua bagi
masuknya bahan ke dalam tubulus ginjal dari darah,
sedangkan yang pertama adalah melalui filtrasi
glomerulus. Hanya sekitar 20% dari plasma yang
mengalir melaiui kapiler glomerulus difiltrasi ke dalam
kapsul Bowman; sisa 80% mengalir melalui arteriol
eferen ke dalam kapiler peritubulus.
4. EKSKRESI URIN
Ekskresi urin adalah pengeluaran bahan-bahan dari tubuh ke
dalam urin. Ini bukan merupakan proses terpisah tetapi
merupakan hasil dari tiga proses pertama di atas. Semua
konstituen plasma yang terfiltrasi atau disekresikan tetapi tidak
direabsorpsi akan tetap di tubulus dan mengalir ke pelvis ginjal
untuk diekskresikan sebagai urin dan dikeluarkan dari tubuh.
Pemeriksaan Fisik Tractus Urinarius
Pemeriksaan Abdomen
Pemeriksaan Regio Costo-Vertebralis
Inspeksi : Perhatikan tanda radang hebat, trauma (luka lecet/gores), benjolan di regio costo-vertebralis
(RCV)/lateral abdomen yg ikut gerak nafas (tumor)
Palpasi : Pemeriksaan posisi baring, 1 tangan di costo-vertebralis dan satu tangan di depan dinding perut.
Pemeriksaan dalam keadaan inspirasi dan ekspirasi. Ginjal kanan lebih rendah, kadang teraba "ballotement"
pada inspirasi maksimal. Periksa adanya nyeri saat palpasi dan konsistensi ginjal
Perkusi : regio costo-vertebralis (lateral dinding perut)
Pada kasus trauma ginjal : tentukan perluasan dan progresivitas daerah pekak (dullness) dinding lateral
abdomen
Pada kasus perdarahan retroperitoneal : pekak pada perkusi tidak berubah dengan perubahan posisi,
sedangkan pekak berpindah sesuai perubahan posisi jika perdarahan intraperitoneal
Auskultasi : gunakan stetoskop, terdengar suara bising (systolic bruit) bila ada stenosis/aneurisma arteri renalis
e.Transiluminasi : terutama anak < 1tahun dengan massa besar di supra pubis atau RCV. Gunakan senter pada
sisi massa di kamar gelap.
Tes transluminasi (+) : kista ginjal atau hidronefrosis dengan cairan transparant. (Contoh lain : transluminasi tes
(+)pada hydrocele)
Pemeriksaan Abdomen
Pemeriksaan Supra Pubik
.Inspeksi :
Normal : kosong atau volume < 150 cc tidak terlihat.
Bila tampak penonjolan yg bulat antara sympisis os pubis dan umbiliku : vesica urinaria
penuh
)Benjolan tidak teratur di supra pubis tumor buli-buli besar
Periksa testis di skrotum → bila kosong/hanya 1 → seminoma testis intra abdominal
Palpasi :
Nyeri tekan supra pubis → sistitis
Tumor buli-buli, uterus, ovarium yg besar dan seminoma teraba di supra pubis
Urin sisa yg banyak → teraba dengan colok dubur bimanual
Perkusi
Buli-buli kosong → tidak dapat diidentifikasi dgn perkusi
Pekak (dullness) di supra pubis → isi buli-buli > 150 cc atau kista ovarium pada wanita
Pemeriksaan Genitalia Eksterna Laki-Laki
1. Penis
Inspeksi
Perhatikan dari ujung penis sampai pangkal
Apakah sudah disirkumsisi atau belum.
Bila belum disirkumsisi perhatikan:
Preputium : preputium terlalu panjang (hipospadia) → Redundant prepuce
Orificium kecil dan konstriksi ketat hingga preputium tidak dapat ditarik ke belakang melewati glans penis→ phymosis
Preputium yg phymosis kalau dipaksa ditarik ke belakang corona glandis dan tidak segera direposisi kembali → paraphymosis
Bila sudah disirkumsisi, perhatikan :
Glans penis : periksa apakah ada Herpes progenitalis (Virus Herpes tipe 2) atau radang glans penis (balanitis)
Meatus uretra
irritasi khronis pada meatus → Erythro-plasma of Queyrat
Condyloma acuminata = verruca acuminate
Urethral discharge. Cairan yang keluar dari meatus urethra : nanah (urethritis), darah (ruptura urethra, corpus alienum, batu, tumor
urethra)
Sulcus coronarius : Chancroid ( infeksi basil Ducrey ), scar ( sifilis primer), tumor (ca. penis), Condylomata acuminate
Letak meatus uretra : Hipospadia ada 3 tipe :
glandular (meatus uretra pada corona glandis), penile (meatus pada batang penis sampai penoskrotalis), perineal (meatus pada
perineum hingga penis terlipat sama sekali membelah skrotum), epispadia (meatus urethra terletak di dorsum penis), fistel urethra
akibat periurethritis atau trauma, Hypoplasia of the penis (micro penis) (penis yang tidak berkembang, tetap kecil), curvatura penis :
hypospadia penis akan bengkok kearah ventral
Penis

Palpasi : raba seluruh penis mulai dari preputium, glans


dan batang penis serta urethra :
Phymosis teraba massa lunak atau keras dibawah
preputium pada glans penis atau sulcus caronarius.
Uretra spt tali dan pancaran kencing kurang → striktur
uretra
Teraba batu pada fossa navicularis glandis dan peno-
scrotalis
2. Skrotum & Isinya
Inspeksi
Normal : kanan lebih tinggi dari kiri
Cari : abses, fistel, edema, gangren (skrotum tegang, kemerahan nyeri, panas, mengkilap, hilang rasa,
basah → gangren, ca skrotum
Pembesaran skrotum :
orchitis/epididimitis: nyeri dgn tanda radang, skrotum edema, merah
Ca testis : skrotum besar berbenjol, tidak ada tanda radang dan tidak nyeri
Hydrocele testicularis : skrotum besar dan rata, tidak berbenjol
Hydrocele funicularis : sisi yg hidrocele ada 2 biji, jadi terlihat 3 benjolan dengan testis sebelahnya
Hernia Inguinalis : usus dapat masuk atau didorong masuk ke dalam rongga abdomen ketika berbaring
Varicocele : gambaran kebiruan menonjol dan berkelok-kelok sepanjang skrotum, menghilang bila
berbaring
Hematocele : perdarahan akibat trauma, skrotum bengkak kebiruan, ada bekas trauma
Torsi testis : testis yang terpuntir lebih tinggi dari yg normal (Deming's sign) dan posisi lebih horisontal
dari yang normal (Angell's sign)
Skrotum & Isinya

Palpasi
Raba jumlah testis, monorchidism/anorchidism,
kriptokismus uni/ bilateral
Testis teraba keras sekali,tidak nyeri tekan → seminoma
Hydrocele → testis tidak teraba, fluktuasi, tes
transluminasi (+)
Hernia skrotalis → teraba usus/massa dari skrotum sampai
kanalis inguinalis
Varicocele → seperti meraba cacing dalam kantung (bag of
worm)
Pemeriksaan Genitalia Eksterna Perempuan

Vulva → labia mayora: mungkin ada bartolinitis atau kista


Nucki
Muara uretra :
Urethral discharge → nanah pada uretritis
Caruncula uretra → proliferasi mukosa urethra posterior
b.dekat meatus dan menonjol keluar
Prolapsus urethra → eversi mukosa urethra terutama
bagian anterior
Vagina (Perhatikan orificium dan vestibulum vaginae) : Ada
flour albus/keputihan/nanah → vaginitis; masih ada himen
URINARY RETENTION
Retensi Urin

Penumpukan urine di VU dan tidak punya


kemampuan untuk mengosongkannya
secara sempurna.

Dapat terjadi pada pria dan wanita, lebih


sering pada pria.
Penyebab

OBSTRUKSI NON-OBSTRUKSI
• VU : vesicolitiasis • Inflamasi
• Prostat : BPH, prostatitis, – Prostatitis, Abses Prostat,
abses prostat Cystitis, Acute
• Uretra : Uretrolitiasis, Striktur vulvovaginitis, Herpes
uretra, fimosis simplex virus
• Retensi akibat bekuan darah • Farmakologi
pada hematuria
• Neurogenik
• Pada wanita : Massa pelvis
Pemeriksaan Fisik

Inspeksi : Palpasi :
• Teraba benjolan/massa kistik-kenyal
• Bulging pada supra pubik (undulasi) pada supra pubik
• Tergantung penyebab : • Saat ditekan : terasa nyeri atau
menimbulkan perasaan ingin kencing
– Pembengkakan dengan/tanpa
yang sangat mengganggu
fistulae didaerah • Dari palpasi dan perkusi dapat
penis dan skrotum akibat ditetapkan batas atas buli-buli yang
striktura uretra penuh, dikaitkan dengan jarak antara
– Perdarahan per uretra pada simfisis-umbilikus
kerobekan akibat trauma Perkusi
• Redup
Bulging
Retensi Akut vs Anuria

Retensi Akut Anuria


Keinginan + -
Berkemih
Nyeri Suprapubik + -
Nyeri Renal - +
Pemeriksaan Full Bladder VU teraba kosong
Bladder
PEMASANGAN
Penatalaksanaan
KATETER URIN

• Jika tidak
terdapat
kontraindikasi
Kontraindikasi Pemasangan Kateter

STRIKTUR URETHRA
Penyempitan atau penyumbatan lumen uretra akibat
pembentukan jarngan fibrotik pada daerah uretra dan
atau peri uretra

PENYEBAB :
1. Infeksi → paling sering Gonokokkus
2. Trauma → straddle injury, fraktur tulang pelvis, tindakan transuretra
yang tidak hati-hati
STRIKTUR URETRA

• KLASIFIKASI sesuai derajat penyempitan lumen :


– Ringan : jika oklusi yang terjadi kurang dari sepertiga
diameter lumen uretra
– Sedang : jika terdapat oklusi setengah sampai sepertiga
diameter lumen uretra
– Berat : jika terdapat oklusi lebih dari setengah diameter lumen
uretra
MANIFESTASI KLINIS

• Inspeksi : meatus • Palpasi : teraba jaringan


eksternus menyempit, parut sepanjang uretra
pembengkakakn serta anterior, muara fistula bila
fistula pada daerah penis, ditekan mengeluarkan
skrotum, perineum, darah
suprapubik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Foto Uretrografi • Foto bipolar


– Untuk melihat letak dan cystouretrografi
besarnya penyempitan – Dengan memasukkan
uretra bahan kontras secara
antegrad dari VU dan
secara retrograd dari uretra
TERAPI

• RETENSI URIN → sistotomi suprapubik


• Abses periuretra → insisi dan pemberian antibiotik

• TINDAKAN KHUSUS :
1. Businasi (dilatasi)
2. Uretrotomi interna : yaitu pemotongan jaringan sikatriks uretra
3. Uretrotomi Eksterna : tindakan operasi terbuka untuk
memotong jaringan fibrosis
BATU SALURAN KEMIH
1. Nefrolitiasis
2. Ureterolitiasis
3. Vesicolitiasis
4. Uretrolitiasis
DEFINISI

Kondisi
didapatkannya batu
di dalam saluran
kemih
(mulai dari kaliks
sampai dengan
uretra anterior)
Gambaran Klinis

• Tergantung pada letak batu, besar batu,


dan komplikasi / penyulit yang terjadi

Keluhan Umum:
 Nyeri pinggang kolik , menjalar dari pinggang
ke arah kemaluan
 Nausea dan muntah
 Disuria
 Hematuria
 Retensi Urin
Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan Umum
– Hipertensi, Febris, Anemia
• Pemeriksaan Urologi
– CVA : nyeri tekan, pembesaran ginjal, nyeri ketok CVA
– Suprapubik : nyeri tekan, VU penuh
– Genitalia eksterna : teraba batu pada uretra
Pemeriksaan Penunjang

LABORATORIUM RADIOLOGI
• Pemeriksaan sedimen urin : • Foto polos abdomen →
leukosituria, hematuria, batu radio-opaque di
kristal pembentukan batu saluran kemih
• Fungsi Ginjal
• Pemeriksaan IVP (Intra
• Elektrolit : kadar kalsium,
oksalat, fosat, asam urat,
Vena Pielografi)
sebagai faktor pembentuk • USG
batu
Nefrolitiasis

Ureterolithiasis

Vesicolithiasis
PENATALAKSANAAN

MEDIKAMENTOSA NON-FARMAKOLOGI
• ESWL (Extracorporeal shock
• Untuk batu yang
wave lithotripsy)
ukurannya < 5 mm, • Endourologi
diharapkan batu batu • Bedah Laparoskopi
dapat keluar spontan • Open Surgery
• Simtomatik – Nefrolitotomi / Pielolitotomi
– Ureterolithotomi
– Analgetik : NSAID – Vesicolithotomi
– Anti emetik – Urethrolithotomi
– Nefrektomi
Obstruksi
KOMPLIKASI
• Hidroureter
• Hidronefrosis

Infeksi
• Cystitis
• Pielonefrosis

Gagal Ginjal
Daftar Pustaka
● Paulsen F. & J. Waschke. Sobotta Atlas of Anatomy : Internal Organs.
Ed.23. Jakarta: EGC;2012.
● Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 12th ed.
Philadelphia (PA): Elsevier, Inc.; 2016.
● Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi ke-6. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012.
● Wulandari E, Hendarmin LA, Ginjal AB. Biokimia Ginjal dan Cairan Tubuh.
UIN Jakarta [Internet]. 2010;198–207.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai