Pargaraf Part 1
Pargaraf Part 1
DOSEN PENGAJAR :
RIZKA MAYASARI, S.T.,M.T
PARAGRAF
1. Pengertian Paragraf
2. Ide Pokok
3. Tujuan Pembuatan Paragraf
4. Kepaduan Paragraf
5. Penanda Hubungan Antarkalimat
6. Pertalian Makna Antarkalimat
2
Sejarah paragraf/alinea
3
Alinea dari bahasa Belanda. Kata Belanda itu sendiri dari
kata Latin a linea yang berarti ‘mulai dari baris baru’.
Pengertian paragraf/alinea:
Macam-macam alinea:
a.alinea pembuka
b.alinea penghubung
c.alinea penutup
Alinea pembuka
a.membuka suatu karangan
b.menarik minat dan perhatian pembaca
c.menyiapkan pikiran pembaca
5
Alinea penghubung
Semua alinea yang terdapat di antara alinea pembuka
dengan alinea penutup.
Alinea penutup
a.mengakhiri karangan/bagian karangan
b.mengandung kesimpulan yang bulat dan betul-betul
mengakhiri uraian
c.menimbulkan banyak kesan
6
Ide Pokok:
1. Ide pokok yang terletak pada bagian awal paragraf
2. Ide pokok yang terletak pada bagian akhir paragraf
3. Ide pokok yang terletak pada bagian awal dan akhir
paragraf
8
Ide pokok yang terletak pada bagian akhir paragraf
9
Contoh:
10
Ide pokok yang terletak pada bagian awal dan akhir
paragraf
12
Tujuan Pembuatan Paragraf:
13
Kepaduan Paragraf
14
Kepaduan informasi atau kepaduan di bidang makna sering
disebut koherensi. Di samping itu, terdapat kepaduan lain
yang disebut kohesi, yaitu kepaduan di bidang bentuk.
Contoh:
1) Terjadi sedikit ketidaksepahaman antara kedua kakakku
suami istri ketika merundingkan rencana khitanan Andi, anak
mereka. 2) Kakakku perempuan berpendapat saudara-saudara
dari desa tidak perlu diberitahu kecuali kakak kandung ketiga.
3) Alasannya karena akan sangat repot menyediakan tempat
tidur, makan, dan sebagainya. 4) Sebaliknya, kakak iparku
berpendapat mereka harus diundang demi mempererat
persaudaraan.
15
Contoh:
1)Setiap hari Egi bangun pukul 05.00.
2)Sesudah bersembahyang subuh, ia melakukan olah
raga ringan, berjalan kaki selama kira-kira 45 menit
untuk memanaskan tubuhnya. 3)Pukul 07.00 setelah
keringatnya kering, ia mandi dengan air hangat dan
setelah makan pagi, pada pukul 08.00 ia berangkat ke
kantor hingga pukul 16.00 baru tiba di rumah. 4)Sisa
waktunya dipergunakan untuk bermain-main dengan si
kecil, anak tunggalnya yang baru berusia dua tahun.
16
Syarat-syarat membentuk alinea:
1. Kesatuan/Kepaduan:
Semua kalimat secara bersama-sama menyatakan
suatu hal dan berhubungan erat.
2. Koherensi dan Kohesi
3. Perkembangan alinea
Perincian dari gagasan-gagasan yang membina
alinea:
a. Kemampuan memperinci gagasan utama secara
maksimal ke dalam gagasan-gagasan bawahan
b. Kemampuan mengurutkan gagasan bawahan secara
teratur.
17
Contoh:
18
Penanda Hubungan Antarkalimat
Penanda hubungan antarkalimat atau disingkat
penanda hubungan berfungsi memadukan hubungan
antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain
dalam suatu paragraf, meliputi penunjukan,
penggantian, pelesapan, perangkaian, dan hubungan
leksikal.
Ada dua macam hubungan, hubungan endoforik
dan hubungan eksoforik. Hubungan endoforik ialah
hubungan antara kalimat yang satu dengan kalimat
yang lain di dalam teks, sedangkan hubungan
eksoforik ialah hubungan dengan yang berada di luar
teks. 19
Contoh:
a. Kemarin Dea pergi ke Surabaya. Di sana ia
bermalam di hotel.
21
Di samping itu, kata tadi digunakan untuk menunjuk secara
eksoforik. Penunjuk dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu
penunjuk yang anaforik dan penunjuk yang kataforik. Penunjuk
anaforik ialah penunjukan ke depan atau ke kiri. Sedangkan,
kataforik menunjuk ke kanan atau belakang.
Contoh:
1)Pembicaraan yang berlangsung secara terpisah di tempat
penginapan Kepala Negara di Wisma Baribi itu atas permintaan
kepala pemerintahan yang bersangkutan. 2)Pembicaraan itu
dilakukan setelah mereka menghadiri perayaan hari kebangsaan
Negara Brunei Darussalam di stadium Negara Hasanal Bolkiah.
22
Contoh anaforik:
1)Di atas ini adalah gambar papan catur yang istilah
teknisnya disebut diagram. 2)Untuk memudahkan
penglihatan, diagram itu disajikan tanpa buah caturnya.
Contoh kataforik:
1)Kita perhatikan kalimat ini. 2)Semua usahanya gagal.
3)Karena itu ia amat sedih.
23
Penggantian
Penanda hubungan penggantian ialah penanda
hubungan kalimat yang berupa kata, atau frasa yang
menggantikan kata, frasa, atau mungkin juga satuan
gramatikal yang lain yang terletak di depannya secara
anaforik atau di belakangnya secara kataforik.
Dalam hubungan endoforik, penggantian ditandai
oleh kata ganti persona, seperti kata ia, dia, beliau,
mereka, dan bentuk klitikanya, yaitu -nya; kata ganti
penunjuk ini dan itu; kata ganti penunjuk tempat, yaitu
sana, sini, situ, dan kata begini, begitu, dan demikian.
24
Kata ganti persona pertama dan kedua digunakan juga, tetapi
dalam hubungan eksoforik.
25
Contoh:
1) Setelah empat lima kali mendatangi suatu desa,
barulah dr. Rabani merasa diterima oleh rakyat
setempat. 2) Ia pun mulai berani sedikit-sedikit
berbicara tentang kesehatan, kebersihan, dan keluarga
berencana.
26
Pelesapan
Pelesapan atau elipsis adalah adanya unsur kalimat yang
tidak dinyatakan secara tersurat pada kalimat berikutnya.
Sekalipun tidak dinyatakan secara tersurat, tetapi
kehadirannya dapat diperkirakan.
Dalam paragraf sering terjadi pelesapan. Pelesapan itu
merupakan salah satu penanda kohesi di samping
penunjukan, penggantian, perangkaian, dan hubungan
leksikal. Dengan adanya pelesapan, hubungan antarkalimat
dalam paragraf itu terasa menjadi bertambah erat. Selain
itu, pelesapan juga merupakan salah satu cara untuk
menghindari penggunaan kata yang sama yang pada
umumnya menimbulkan kejemuan pembaca.
27
Contoh:
1)Berdasarkan peraturan, sekolah-sekolah yang menumpang
di gedung sekolah negeri diberi batas waktu sampai tahun
1990. 2) Setelah itu, harus menempati gedung sendiri.
Perangkaian
Perangkaian adalah adanya kata atau kata-kata yang
merangkaikan kalimat satu dengan yang lain, misalnya
sebaliknya, namun, akhirnya, padahal, kemudian,
tetapi, demikian, oleh karena itu, jika begitu, dan
namun demikian.
28
Contoh:
1) Membaiknya hubungan Timur-Barat disambut baik
oleh dunia. 2) Sebaliknya, perkembangan itu makin
memperjelas ketimpangan hubungan Utara-Selatan
yang berdampak negatif terhadap pembangunan di
negara-negara berkembang.
29
Penanda hubungan leksikal
Hubungan leksikal ialah hubungan yang disebabkan
oleh adanya kata-kata yang secara leksikal memiliki
pertalian. Kata-kata yang secara leksikal memiliki
pertalian ialah kata-kata yang memiliki hubungan arti,
baik memiliki hubungan bentuk maupun tidak,
misalnya kata wanita dengan kewanitaan, kata makhluk
dengan manusia. Penanda hubungan leksikal dapat
dibedakan menjadi pengulangan, sinonimi, dan
hiponimi.
30
Contoh:
1) Menghadapi kondisi ini, Juwono berpendapat, pihak
Indonesia harus bersikap terbuka atas teropongan
orang-orang luar. 2) Keterbukaan ini bukan saja pada
insiden Dili, tetapi juga misalnya pada kasus-kasus
Aceh, Lampung, dan Kedungombo.
32
Latihan
Susunlah kalimat-kalimat di bawah ini sehingga menjadi paragraf
yang baik!
a.Pemerintah lebih menekankan faktor pemerataan daripada
spekulasi dalam pasar modal ini.
b.Jika membeli saham di pasar modal, maka masyarakat hanya
akan memperoleh deviden yang jauh lebih rendah.
c.Masyarakat yang memiliki dana akan lebih suka menabung di
bank karena suku bunganya tinggi.
d.Pasar modal ini kurang menarik bagi masyarakat dibandingkan
dengan tabungan.
e.Selain itu, saham yang dibelinya tidak bisa segera dijual dengan
harga yang jauh lebih tinggi walaupun perusahaan terus
memperoleh keuntungan.
f.Faktor ini menyebabkan pasar modal kurang menarik.
33
• Buatlah/carilah paragraf yang berpola
deduktif,induktif, dan campuran!
Selamat
mengerjakan
Semangat!
34