Anda di halaman 1dari 62

Health Behavior Theories (HBT)

1. Introduction- IKM
Nunung Priyatni W
S2 Farmasi USD-2023
Quote of the day…

• Manfaatkan waktu sebaik mungkin,


karena waktu yang berlalu tidak dapat
terulang kembali.
Silahkan memperkenalkan diri…!!!
Tak kenal maka tak sayang
Dr.apt. Nunung Priyatni Waluyatiningsih, M.Biomed
 Pendidik Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda DIY :2015-2018
 Analisis intelijen Polda DIY : 2005-2015
 Bimmas Polda DIY : 2003-2005
 Forensic investigator Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri : 1986-2003
 Dosen : Poltekkes TNI AU Adisutjipto (2018-now), Fak Farmasi Univ Sanata Dharma
(2017-now), Fak Farmasi Universitas Pancasila (1993-2003), S2 MKO Fakultas
Kedokteran UGM (2005-2019)
 Bidang kajian : Narkotika, Psikotropika, Forensik, Manajemen Farmasi, Farmasi
Sosial/komunitas
 Pendidikan :
- S1 dan Apoteker, Fakultas Farmasi UGM
- S2 Imu Biomedik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
- S3 Fakultas Kedokteran UGM
 Alamat : Petinggen TR II/1197 F Yogyakarta, Hp/WA. 08161696741
 E-mail : priyatni.nunung@gmail.com
 Keluarga : suami (1), anak (2), cucu (3)
Profil mata kuliah
• Health Behavior Theories
• SKS = 3
• Kode : PMF 0112
• Pilihan lintas prodi
• Semester I
• Waktu : Selasa, 15.00-17.50 WIB
• Metode : on line
Kontrak kuliah
• Kehadiran : minimal 75%
• Menghubungi dosen : ketua kelas
• Terlambat : maksimal 30 menit ?
• Pembelajaran daring : LMS, WhatsApp, email,
zoom
• UTS : 9-13 Oktober 2023
• UAS : 11-21 Desember 2023
Dosen
• Dr. apt. Nunung Priyatni W, M.Biomed –
sebelum UTS
• Dra. apt. Titien Siwi Hartayu, M.Kes, Ph.D-
setelah UTS
Referensi
1. Surahman, Sudibyo Supardi (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi “Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan IKM”. PPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan
RI.
2. Umar Fahmi Achmadi (2016). Kesehatan Masyarakat, teori dan aplikasi. PT
Rajawali Grafindo Persada, Jakarta
3. MSH (2012). MDS-3. Managing Access to Medicines and Health Technologies.
Management Sciences for Health, Arlington
4. Suryawati S. Self learning for self medication (2005). A practical guide to
improve the use of medicines in the community. Faculty of Medicine Gadjah
Mada University
5. Aris Widayati (2019). Perilaku Kesehatan : Aplikasi Teori Perilaku untuk
Promosi Kesehatan. Sanata Dharma University Press.
6. Johan H dan Fadzlul F (2020). Pengantar IKM. Gosyen Pub, Yogyakarta.
7. Joyomartono, Mulyono (2007). Pengantar Antropologi Kesehatan. Semarang:
Unnes Press
8. Sarwono, Solita (2007). Sosiologi Kesehatan: Beberapa Konsep Beserta
Aplikasinya. Yogyakata: GMU Press
9. Setia Budhi (2020), Bahan ajar Sosiologi Kesehatan
10. Artikel penelitian pada jurnal ilmiah
Materi sebelum UTS
1. Introduction : public health
2. Teori Perilaku Kesehatan
3. Strategy to change behavior
4. Studi kasus 1. Analisis kasus permasalahan
perilaku kesehatan di lingkungan.
5. Lanjutan Studi kasus 1 - Presentasi kelompok
6. UTS
Introduction of Public Health

1.Pengertian dan sejarah IKM


2. Ruang lingkup dan sasaran IKM
3. JKN
4. SKN
5. Fasyankes
Transformasi sistem kesehatan
Arah pelayanan kefarmasian untuk mendukung
transformasi sistem kesehatan :
1.Imunisasi rutin : 14 jenis vaksin
2.Suplemen ibu hamil dan anak untuk mencegah stunting
3.Ketersediaan obat esensial di FKTP
4.Pelayanan obat untuk peny katastropik di FKRTL :
hipertensi, jantung koroner, stroke, DM,kanker, peny
pembuluh darah, gagal ginjal kronis
5.Telefarmasi untuk mempermudah jangkauan
pelayanan
6.Upaya promotif dan preventif melalui yanfar
Trend penyakit 2013-2018 (Riskesdas, 2018)

Penyakit menular PTM


• ISPA • Asma
• Kanker
• Penumonia
• Stroke
• TBC • Gagal ginjal kronik
• Diare • Penyakit sendi
• Malaria • DM
• Filariasis • Penyakit jantung
• Hipertensi
• HIV • Obesitas
Emerging Infectious Diseases
- Monkeypox/cacar monyet
- Covid 19
- Avian Influenza
- Demam kuning
- Polio
- Ebola
- Demam Lassa
- MERS
(Kemkes, 2023)
Konsep upaya pelayanan
kesehatan

IKM
Pengertian kesmas
1. Upaya untuk mengatasi masalah sanitasi yang
mengganggu kesehatan.
2. Pencegahan penyakit yang terjadi di masyarakat
melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan
pencegahan penyakit melalui imunisasi
3. Upaya integrasi antara ilmu sanitasi dengan ilmu
kedokteran.
4. Aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi ,
pengobatan /kedokteran dan ilmu sosial dalam
mencegah penyakit yang melanda masyarakat
Pengertian kesmas
• Ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang
hidup dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-
usaha pengorganisasian masyarakat untuk :
1. Perbaikan sanitasi lingkungan
2. Pemberantasan penyakit menular
3. Pendidikan kebersihan seseorang
4. Pengorganisasian yanmed, perawatan, diagnosis
dan pengobatan
5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin
setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup layak
dalam memelihara kesehatan
(Winslow, 1920)
Sejarah kesmas
• Global
- Abad 7 : pandemi kolera, lepra dari Timur Tengah, Asia
Selatan, Afrika, Mesir, Eropa
- Abad 14 -17 : wabah pes di Cina, India, Mesir
- Abad 18 : penyelidikan tentang wabah penyakit - awal
mula kesmas

• Nasional :
- 1922 : wabah pes
- 1927 : wabah kolera
- 1935 : awal mula perkembangan kesmas, aspek preventif
dan kuratif harus seimbang
- 1948 : wabah cacar
- 1968 : pelayanan kesehatan terpadu preventif dan kuratif
Ruang lingkup lKM
• Epidemiologi
• Biostatistik
• Kesehatan lingkungan
• Perilaku kesehatan dan promosi kesehatan
• Administrasi kesmas
• Gizi masyarakat
• Kesehatan kerja
• Pembiayaan kesehatan
Siapa sasaran kesmas?
• Seluruh masyarakat, baik yang sehat maupun
yang sakit
• Individu
• Keluarga
• Kelompok khusus (?)
Siapa kelompok khusus?
• Kelompok khusus akibat perkembangan dan
pertumbuhan : ibu hamil, bayi, balita, usia
sekolah, usia lanjut
• Kelompok khusus yang perlu pengawasan :
penderita kusta, TBC, diare, malaria, HIV/AIDS
• Penyakit tidak menular /PTM: hipertensi, DM,
jantung, kanker, stroke, kecelakaan lalu lintas
• Kelompok cacat : fisik, mental, sosial
• Kelompok resiko tinggi terserang penyakit :
penyalahguna napza, WTS, pekerja tertentu
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
• UU No 40 Tahun 2004 Tentang Sistem jaminan
nasional - sistem nya
• UU No 11 tahun 2011 tentang BPJS -
lembaga dan pengelola
• BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan
JKN dan asuransi
• JKN kesehatan = asuransi (sosial) yg
dikelola pemerintah
• Asuransi sosial dan komersial
Pemangku kepentingan dalam JKN
BPJS
1. KESEHATAN
2. KETENAGAKERJAAN
BPJS ketenagakerjaan
• Program 1 (6,24%) : JKK (0,24% perusahaan),
JKM (0,30% perusahaan), JHT ( 3,7%
perusahaan dan 2% pekerja)
• Program 2 (9,24%) : Program 1 + JP 3% (2%
perusahaan + 1% pekerja)
• Minimal dari perusahaan JHT 3,7%
• JHT dan JP diambil pada saat usia 57 th
Sistem Kesehatan Nasional (SKN)

• SKN : pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan


oleh semua komponen Bangsa Indonesia secara
terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi tingginya.
• Pelayanan kefarmasian ditujukan untuk dapat
menjamin penggunaan sediaan farmasi dan alkes
secara rasional, aman, dan bermutu di semua
fasyankes.
Sistem Kesehatan Nasional
• Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012
tentang SKN
• 7 subsistem SKN :
1. upaya kesehatan
2. penelitian dan pengembangan kesehatan,
pembiayaan kesehatan
3. sumber daya manusia kesehatan
4. sediaan farmasi, alkes dan makanan
5. manajemen
6. informasi dan regulasi kesehatan
7. pemberdayaan masyarakat
Subsistem sediaan farmasi, alkes dan
makanan
• menjamin keamanan, khasiat dan mutu
produk yang beredar,
• menjamin ketersediaan, pemerataan dan
keterjangkauan obat terutama obat esensial,
• perlindungan masyarakat dari penggunaan
yang salah serta penyalahgunaan obat serta
penggunaan obat yang rasional
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(fasyankes)
• suatu alat dan / atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan /
atau masyarakat (Permenkes No 47 Tahun
2016 tentang Fasyankes)
Pelayanan kesehatan paripurna
Syarat Fasilitas Pelayanan Kesehatan
1. Tersedia (available) dan berkesinambungan
(continous)
2. Dapat diterima (acceptable)
3. Mudah dicapai (accessible)
4. Mudah dijangkau (affordable)
5. Bermutu (quality)
Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
a. tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan;
b. pusat kesehatan masyarakat;
c. klinik;
d. rumah sakit;
e. apotek;
f. unit transfusi darah;
g. Iaboratorium kesehatan;
h. optikal;
i. fasilitas pelayanan kedokteran untuk kepentingan
hukum;
j. fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional.
Tingkatan fasyankes di Indonesia

1. Pelayanan kesehatan dasar : puskesmas, pustu,


pusling, klinik, dokter praktik mandiri, RS tipe D
2. Pelayanan kesehatan rujukan : rumah sakit tipe A,
B, C
Pelayanan Kesehatan
• Faskes/yankes tingkat pertama-non spesialistik,
pelayanan kesehatan dasar : PKM, klinik, praktik
dokter mandiri
• Faskes/yankes tingkat kedua - spesialis : RS tipe C,
D, non kependidikan
• Faskes/yankes tingkat ketiga - subspesialis : RS
khusus (paru, jantung, TB, kanker), RS A, B,
pendidikan

• Faskes dasar : pertama


• Faskes rujukan : kedua dan ketiga
Tingkatan Fasilitas Pelayanan kesehatan
Rumah sakit
Rumah Sakit
• institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna, yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.
• UU No 44 Tahun 2009 tentang RS - diubah
melalui UU No 17/2023 ttg Kesehatan
Jenis RS
• Rumah sakit umum : pelayanan semua bidang
• Rumah sakit khusus : pelayanan bidang
khusus, misal mata, kanker, THT, bedah,
infeksi
• Rumah sakit publik : dikelola pemerintah
(daerah), badan hukum nirlaba
• Rumah sakit privat : milik perorangan
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
Rumah Sakit khusus paling sedikit terdiri atas:
a. pelayanan medik dan penunjang medik;
b. pelayanan keperawatan dan/atau kebidanan;
c. pelayanan nonmedik : pelayanan farmasi,
pelayanan laundry/binatu, pengolahan
makanan/gizi, pemeliharaan sarana prasarana
dan alat kesehatan, informasi dan komunikasi,
pemulasaran jenazah, dan pelayanan nonmedik
lainnya.
Klasifikasi rumah sakit umum
• RSU kelas A : min 250 bed
• RSU kelas B : min 200 bed
• RSU kelas C : min 100 bed
• RSU kelas D : min 50 bed
(Permenkes No 3 Tahun 2020 ttg Klasifikasi dan
perizinan RS)

Perlu akreditasi secara berkala minimal 3 th sekali :


(Permenkes No 34 Tahun 2017 tentang Akreditasi
rumah sakit)
Rumah sakit khusus
• RS kelas A : min 100 bed
• RS kelas B : min 75 bed
• RS kelas C : min 25 bed
(Permenkes No 3 Tahun 2020 ttg Klasifikasi dan
perizinan RS)
Rumah Sakit khusus
a. ibu dan anak;
b. mata;
c. gigi dan mulut;
d. ginjal;
e. jiwa;
f. infeksi;
g. telinga-hidung-tenggorok kepala leher;
h. paru;
i. ketergantungan obat;
j. bedah;
k. otak;
l. orthopedi;
m. kanker; dan
n. jantung dan pembuluh darah
SIAPA SDM rumah sakit umum?

a. tenaga medis;
b. tenaga psikologi klinis;
c. tenaga keperawatan;
d. tenaga kebidanan;
e. tenaga kefarmasian;
f. tenaga kesehatan masyarakat;
g. tenaga kesehatan lingkungan;
h. tenaga gizi;
i. tenaga keterapian fisik;
j. tenaga keteknisian medis;
k. tenaga teknik biomedika;
l. tenaga kesehatan lain;
m. tenaga nonkesehatan.
Tenaga Kesehatan : UU No 36/2014
tentang Tenaga Kesehatan pasal 11
 Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok
tenaga medis : dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan
dokter gigi spesialis.
 Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok
tenaga psikologi klinis : psikologi klinis.
 Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok
tenaga keperawatan terdiri atas berbagai jenis perawat.
 Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga
kebidanan bidan.
 Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga
kefarmasian : apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.
 Jenis Tenaga Kesehatan kelompok tenaga kesehatan masyarakat :
epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu
perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan
kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan, serta
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga.
 TTK : S1 farmasi, D3 Farmasi
Puskesmas (PKM)
• PKM adalah fasyankes yang
menyelenggarakan upaya kesmasy dan
upaya kes perorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif.
• PKM non rawat inap
• PKM rawat inap
(Permenkes No 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas)
UKM dan UKP
• Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) : setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat

• Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP): kegiatan


dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan.
Pelayanan di PKM
a. administrasi pelayanan;
b. pelayanan promotif dan preventif;
c. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
d. tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif;
e. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
f. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama;
g. Rawat Inap Tingkat Pertama sesuai dengan indikasi medis.
a). Rawat inap pada pengobatan/perawatan kasus yang dapat diselesaikan
secara tuntas di Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
b). pertolongan persalinan pervaginam bukan risiko tinggi;
c). pertolongan persalinan dengan komplikasi dan/atau penyulit pervaginam
bagi Puskesmas PONED
d). pertolongan neonatal dengan komplikasi.
Katagori PKM
Berdasarkan wilayah :
1.Puskesmas kawasan perkotaan
2.Puskesmas kawasan perdesaan
3.Puskesmas kawasan terpencil
4.Puskesmas kawasan sangat terpencil

Berdasarkan pelayanan :
1.PKM rawat inap
2.PKM rawat jalan

•Baca Permenkes 43/2019 ttg PKM


Penyakit yang ditangani di PKM (144)
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
dan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
• 1. Kejang Demam 2. Tetanus 3. HIV AIDS tanpa komplikasi 4. Tension headache 5.
Migren 6. Bell’s Palsy 7. Vertigo (Benign paroxysmal positional Vertigo) 8.
Gangguan somatoform 9. Insomnia 10. Benda asing di konjungtiva 11.
Konjungtivitis 12. Perdarahan subkonjungtiva 13. Mata kering 14. Blefaritis 15.
Hordeolum 16. Trikiasis 17. Episkleritis 18. Hipermetropia ringan 19. Miopia ringan
20. Astigmatism ringan 21. Presbiopia 22. Buta senja 23. Otitis eksterna 24. Otitis
Media Akut 25. Serumen prop 26. Mabuk perjalanan 27. Furunkel pada hidung 28.
Rhinitis akut 29. Rhinitis vasomotor 30. Rhinitis vasomotor 31. Benda asing 32.
Epistaksis 33. Influenza 34. Pertusis 35. Faringitis 36. Tonsilitis 37. Laringitis 38.
Asma bronchiale 39. Bronchitis akut 40. Pneumonia, bronkopneumonia 41.
Tuberkulosis paru tanpa komplikasi 42. Hipertensi esensial 43. Kandidiasis mulut
44. Ulcus mulut (aptosa, herpes) 45. Parotitis 46. Infeksi pada umbilikus 47.
Gastritis 48. Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) 49. Refluks
gastroesofagus 50. Demam tifoid 51. Intoleransi makanan 52. Alergi makanan 53.
Keracunan makanan 54. Penyakit cacing tambang 55. Strongiloidiasis 56. Askariasis
57. Skistosomiasis 58. Taeniasis 59. Hepatitis A 60. Disentri basiler, disentri amuba
61. Hemoroid grade ½ 62. Infeksi saluran kemih 63. Gonore 64. Pielonefritis tanpa
komplikasi 65. Fimosis 66. Parafimosis 67. Sindroma duh (discharge) genital
(Gonore dan non gonore) 68. Infeksi saluran kemih bagian bawah 69. Vulvitis 70.
Vaginitis 71. Vaginosis bakterialis 72. Salphingitis
Penyakit yang ditangani di PKM
• 73. Kehamilan normal 74. Aborsi spontan komplit 75. Anemia defisiensi besi pada kehamilan
76. Ruptur perineum tingkat ½ 77. Abses folikel rambut/kelj sebasea 78. Mastitis 79. Cracked
nipple 80. Inverted nipple 81. DM tipe 1 82. DM tipe 2 83. Hipoglikemi ringan 84. Malnutrisi
energi protein 85. Defisiensi vitamin 86. Defisiensi mineral 87. Dislipidemia 88. Hiperurisemia
89. Obesitas 90. Anemia defiensi besi 91. Limphadenitis 92. Demam dengue, DHF 93. Malaria
94. Leptospirosis (tanpa komplikasi) 95. Reaksi anafilaktik 96. Ulkus pada tungkai 97. Lipoma
98. Veruka vulgaris 99. Moluskum kontangiosum 100. Herpes zoster tanpa komplikasi 101.
Morbili tanpa komplikasi 102. Varicella tanpa komplikasi 103. Herpes simpleks tanpa
komplikasi 104. Impetigo 105. Impetigo ulceratif ( ektima) 106. Folikulitis superfisialis 107.
Furunkel, karbunkel 108. Eritrasma 109. Erisipelas 110.Skrofuloderma 111. Lepra 112. Sifilis
stadium 1 dan 2 113. Tinea kapitis 114. Tinea barbe 115. Tinea facialis 116. Tinea corporis 117.
Tinea manus 118. Tinea unguium 119. Tinea cruris 120. Tinea pedis 121. Pitiriasis versicolor
122. Candidiasis mucocutan ringan 123. Cutaneus larvamigran 124. Filariasis 125. Pedikulosis
kapitis 126. Pediculosis pubis 127. Scabies 128. Reaksi gigitan serangga 129. Dermatitis kontak
iritan 130. Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant) 131. Dermatitis numularis 132. Napkin
ekzema 133. Dermatitis seboroik 134. Pitiriasis rosea 135. Acne vulgaris ringan 136.
Hidradenitis supuratif 137. Dermatitis perioral 138. Miliaria 139. Urtikaria akut 140.
Eksantemapous drug eruption, fixed drug eruption 141. Vulnus laseraum, puctum 142. Luka
bakar derajat 1 dan 2 143. Kekerasan tumpul 144. Kekerasan tajam
Bagaimana item obat di puskesmas?

• Lihat Formularium Nasional di posisi faskes


primer
• Obat-obat untuk mendukung 144 jenis
penyakit
• Formularium puskesmas
Upaya pelayanan kesehatan
• Promotif : teori perilaku kesehatan
• Preventif
• Kuratif
• Rehabilitatif

• Dimana peran apoteker?


Point penting ?
1. IKM
2. JKN/BPJS
3. SKN
4. Fasyankes
Ada pertanyaan???

Anda mungkin juga menyukai