Anda di halaman 1dari 40

BAPPEDA LITBANG

KABUPATEN PEKALONGAN

RENCANA INDUK SISTEM


PENYEDIAAN AIR MINUM
[SPAM] KABUPATEN
PEKALONGAN
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP SUBSTANSIAL
RUANG LINGKUP SPASIAL

Ruang lingkup wilayah dari pekerjaan penyusunan Review Jakstrada dan Lingkup kegiatan dalam Review Rencana Induk SPAM di Kabupaten
RISPAM adalah Seluruh Wilayah Kec. [19 Kec. ] yang ada di Pekalongan Provinsi Jawa Tengah dengan syarat ketentuan penyusunan Rencana
Kabupaten Pekalongan. Induk SPAM yang diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan

PETA 1 ADMINISTRASI KABUPATEN PEKALONGAN Perumahan Rakyat Nomor 27/Prt/M/2016 Tentang Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum. Lingkup dari penyusunan Rencana Induk SPAM
(RISPAM) tersebut adalah meliputi kegiatan:
1. Gambaran umum kabupaten; 
2. Kondisi spam eksisting kabupaten;,
3. Standar/kriteria perencanaan;
4. Proyeksi kebutuhan air;
5. Potensi air baku;
6. Rencana induk dan pra desain spam;
7. Analisis dan keuangan; dan
8. Pengembangan kelembagaan pelayanan air minum.
JAKSTRANAS
RPJMN 2020 - 2024 JAKSTRANAS
PENGEMBANGAN SPAM
Penetapan Menteri setiap 5 th

JAKSTRADA
KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL
RPJMD PROVINSI JAWA JAKSTRADA PROVINSI
TENGAH 2019 - 2023 JAWA TENGAH
PENGEMBANGAN SPAM PENYELENGGARAAN SPAM
PROVINSI JAWA TENGAH

Penetapan Gubernur setiap 5 th


JAKSTRADA
RPJMD KAB PEKALONGAN
2021- 2026
JAKSTRADA KAB
PEKALONGAN
PENGEMBANGAN SPAM KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROVINSI
KAB PEKALONGAN KEBIJAKAN DAN PENYELENGGARAAN SPAM
STRATEGI
RTRW KAB PEKALONGAN PENYELENGGARAAN
2020 - 2040 RISPAM
SPAM Penetapan Bupati setiap 5 th
STUDI KELAYAKAN 5 tahun KEBIJAKAN DAN STRATEGI
RENCANA TEKNIS
KABUPATEN/ KOTA
PENYELENGGARAAN SPAM
PENGEMBANGAN
SPAM
Lintas Provinsi
HIRARKI & RENCANA INDUK SPAM
KEDUDUKAN
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN RENCANA INDUK
Lintas Kabupaten

RENCANA INDUK SPAM


PENYELENGGARAAN SPAM SPAM

SPAM – tahun
Wilayah Kabupaten/ Kota
[Peraturan Pemerintah
Nomor 122 Tahun 2015 RENCANA INDUK SPAM
Tentang Penyelenggaraan
Sistem Penyediaan Air
Minum [SPAM]] A. OPERASI DAN PEMELIHARAAN;
B. PERBAIKAN;
PENGELOLAAN SPAM C. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA; DAN
D. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN.
2 GAMBARAN UMUM
WILAYAH KAB PEKALONGAN

I. KARAKTERISTIK FISIK DASAR NO


TABEL LUAS WILAYAH Kec. DAN JUMLAH DESA/KELURAHAN

WILAYAH Kec. LUAS (HA) LUAS (%)


DESA /
KELURAHAN
1 Kandangserang 60,55 7,24% 14
A. Geografis dan Administratif 2 Paninggaran 92,99 11,12% 15
3 Lebakbarang 58,20 6,96% 11
Secara administrasi terbagi menjadi 9 Kec. , 13
4 Petungkriono 73,59 8,80% 9
kelurahan, dan 272 desa. 5 Talun 58,57 7,00% 10
6 Doro 68,45 8,19% 14
7 Karanganyar 63,48 7,59% 15
Secara Geografis, Kabupaten Pekalongan termasuk
8 Kajen 75,15 8,99% 24 / 1
wilayah Provinsi Jawa Tengah, tepatnya pada posisi 9 Kesesi 68,51 8,19% 23
10 Sragi 32,40 3,87% 16 / 1
6° – 7° 23’ Lintang Selatan dan 109° – 109° 78’ Bujur
11 Siwalan 25,91 3,10% 13
Timur. Batas – batas administrasi Kabupaten 12 Bojong 40,06 4,79% 22
Pekalongan sebagai berikut; 13 Wonopringgo 18,80 2,25% 14
14 Kedungwuni 22,93 2,74% 16 / 3
Sebelah Utara : Laut Jawa dan Kota Pekalongan 15 Karangdadap 21,00 2,51% 11
Sebelah Timur : Kab.Batang dan Kota Pekalongan 16 Buaran 9,54 1,14% 7/3
17 Tirto 17,39 2,08% 16
Sebelah Selatan : Kabupaten Banjarnegara 18 Wiradesa 12,70 1,52% 11 / 5
Sebelah Barat : Kabupaten Pemalang 19 Wonokerto 15,91 1,90% 11
  836,13 100,00% 272 / 13
B. Topografi

Berdasarkan persentase
kelerengan, Kabupaten
pekalongan terbagi menjadi 5
Kelas kelerengan yaitu
1. 0 – 8%,
2. 8 – 15%,
3. 15 – 25%,
4. 25 – 45%, dan
5. >45%.

C. Geologi
Geologi wilayah Kabupaten
Pekalongan dapat dikelompokkan
menjadi 14 formasi geologi, yaitu
Anggota Sigugur, Batuan Gunung
Api Dieng, Batuan Intrusi, Batuan
Terobosan, Formasi Rambatan,
Formasi Halang, Formasi Tapak,
Anggota Breksi, Diorit, Endapan
Undak, Formasi Damar, Batuan
Gunung Api Jembangan, Kipas
Aluvial dan Aluvial.
D. Jenis Tanah

Kabupaten Pekalongan memiliki 11 Jenis tanah Kompleks Mediteran


Jenis Tanah yang tersebar di Merah dan Litosol tersebar di 12 Kec.
seluruh Kabupaten Pekalongan. yang ada di Kabupaten Pekalongan
Jenis tanah di Kabupaten dengan Kec. Lebakbarang yang
Pekalongan terdiri dari Aluvial memiliki luasan terbesar 5.924 Ha, dan
Kelabu Tua, Aluvial Hidromorf, Kec. Buaran dengan luasan terkecil
Aluvial Kelabu dan Aluvial Coklat yaitu 0,31 Ha.
Kekelabuan, ALuvial Kelabu
Kekuningan, Asosiasi Andosol Sebaran jenis tanah terbanyak meliputi
Coklat dan Regosol Coklat, Asosiasi 18 Kec. adalah Jenis Aluvial Kelabu
Mediteran Coklat Litosol, Grumosol dan Aluvial Coklat Kekelabuan
Hitam, Kompleks Mediteran dengan luas total 9.125 Ha atau 10,3%
Coklat Kemerahan dan Litosol, dari luas keseluruhan.
Kompleks Mediteran Merah dan
Litosol, Latosol Coklat, Mediteran
Merah Tua dan Regosol.
E. Penggunaan Lahan

Penggunaan Lahan d Kabupaten Pekalongan didominasi oleh Sawah dan


Hutan dengan masing – masing memiliki luasan Sawah 31.825 Ha dan Hutan
28.117 Ha.
Luas penggunaan lahan Sawah menunjukkan persentase mencapai 35,99%,
sedangkan Hutan mencapai 31,80%. Jika dilihat dari penggunaan lahan
terkecil, penggunaan lahan berupa Semak, Kolam Ikan Air Tawar dan Embung
memiliki luasan paling kecil dengan luasan Semak 1,56 Ha, Embung 2,11 Ha
dan Kolam Ikan Air Tawar 1,49 Ha.

NO PENGGUNAAN LAHAN LUAS (HA) LUAS (%)


1 Bangunan Industri 101,76 0,12
2 Embung 2,11 0,00
3 Hamparan pasir pantai 5,29 0,01
4 Hutan 28.117,22 31,80
5 Kebun 11.779,13 13,32
6 Kolam ikan air tawar 1,49 0,00
7 Ladang/ tegalan 4.630,42 5,24
8 Lahan terbuka lain 81,31 0,09
9 Padang Rumput 60,05 0,07
10 Permukiman 10.441,73 11,81
11 Peternakan 28,61 0,03
12 Sarana Olah Raga 8,48 0,01
13 Sawah 31.825,17 35,99
14 Semak 1,56 0,00
15 Tambak Ikan/ Udang 1.333,66 1,51
F. Hidrogeologi
1. Air Permukaan

Sumber air permukaan


di Kabupaten
Pekalongan adalah
sungai-sungai yang
termasuk dalam DAS
Comal dan DAS
Sengkarang dengan
Sub DAS Kupang,
Sengkarang dan Sragi,
yaitu Sungai Sragi
Lama, Sungai Sragi
Baru, Sungai Paingan,
Sungai Genteng, Sungai
Keruh, Sungai
Sengkarang, Sungai
Pencongan dan Sungai
Kupang.
Di Kabupaten
Pekalongan terdapat 4
sungai besar yang
dapat dimanfaatkan
sebagai sumber air
kebutuhan rumah
tangga, irigasi dan
industri.
Terdapat 19 embung di Kabupaten Pekalongan yang 2. Air Tanah
tersebar di 7 Kec. dan 18 Desa. Kec. Kesesi dan Kec.
Karanganyar memiliki masing – masing 5 embung di 9 Berdasarkan data lapisan batuan dibawah permukaan tanah yang mengandung air dan bisa
Desa dirembesi air atau Akuifer, Kabupaten Pekalongan terdapat 5 jenis Akuiifer yang tersebar d 19
Kec. .
No Jenis Akuifer Kecamatan Luas (Ha) Luas Total (Ha) Luas (%)
1 Akuifer Kecil Kecamatan Lebakbarang 77,11 5.762,96 6,46
Setempat Kecamatan Petungkriyono 5.685,85
2 Akuifer Kecamatan Bojong 4.308,24 73.984,47 82,88
Produktif Kecamatan Buaran 912,88
Dengan Kecamatan Doro 7.807,71
Penyebaran Kecamatan Kajen 8.451,38
Luas Kecamatan Kandangserang 2.965,19
Kecamatan Karanganyar 5.959,83
Kecamatan Karangdadap 2.174,17
Kecamatan Kedungwuni 2.384,91
Kecamatan Kesesi 4.668,30
Kecamatan Lebakbarang 6.146,00
Kecamatan Paninggaran 9.716,37
Kecamatan Petungkriyono 2.321,18
Kecamatan Siwalan 1.923,80
Kecamatan Sragi 3.440,19
Kecamatan Talun 4.821,70
Kecamatan Tirto 1.924,78
Kecamatan Wiradesa 1.377,31
Kecamatan Wonokerto 746,84
Kecamatan Wonopringgo 1.933,67
3 Akuifer Kecamatan Siwalan 567,45 1.196,23 1,34
Produktifitas Kecamatan Tirto 18,79
Sedang Kecamatan Wonokerto 609,99
4 Daerah Air Kecamatan Kajen 48,69 7.307,24 8,19
Tanah Langka Kecamatan Kandangserang 4.766,97
Kecamatan Kesesi 2.119,53
Kecamatan Petungkriyono 372,05
5 Daerah Payau Kecamatan Siwalan 309,78 1.020,48 1,14
Kecamatan Tirto 76,50
Kecamatan Wonokerto 634,20
II. KONDISI IKLIM III. KONDISI SOSIAL EKONOMI
DAN CUACA
A. Kependudukan
Kondisi iklim dan cuaca di
Luas Laki - Jumlah Kepadatan
wilayah Kabupaten No Kec. Perempuan
(Km2) Laki Total Jiwa/Km2
1 Kandangserang 60,55 18.189 18.001 36.190 597,69
Pekalongan menurut data
2 Paninggaran 92,99 21.900 21.154 43.054 463,00
daerah dalam angka tahun 3 Lebakbarang 58,2 5.644 5.612 11.256 193,40
4 Petungkriyono 73,59 6.761 6.548 13.309 180,85
2022 yaitu curah hujan
5 Talun 58,57 16.137 15.343 31.480 537,48
mencapai 5.359 mm, dengan 6 Doro 68,45 23.730 22.769 46.499 679,31
7 Karanganyar 63,48 23.741 22.952 46.693 735,55
rata-rata hari hujan adalah
8 Kajen 75,15 38.266 37.352 75.618 1.006,23
298 hari. 9 Kesesi 98,51 36.949 36.234 73.183 742,90
10 Sragi 32,4 32.906 32.839 65.745 2.029,17
11 Siwalan 25,91 20.993 20.819 41.812 1.613,74
12 Bojong 10,06 38.931 37.592 76.523 7.606,66
Sedangkan wilayah yang 18,8 24.499 24.024 48.523
13 Wonopringgo 2.581,01
mempunyai curah hujan 14 Kedungwuni 22,93 51.823 49.993 101.816 4.440,30
15 Karangdadap 21 21.891 20.645 42.536 2.025,52
tertinggi adalah Kec. Doro 9,54 24.101 23.364 47.465
16 Buaran 4.975,37
dengan curah hujan sebesar 17 Tirto 17,39 38.768 37.174 75.942 4.366,99
18 Wiradesa 12,7 31.706 31.038 62.744 4.940,47
9.755 mm. 19 Wonokerto 15,91 23.420 22.647 46.067 2.895,47
  Jumlah/Total 836,13 500.355 486.100 986.455 1.179,79
3
SUMBER AIR BAKU PDAM TIRTA KAJEN TAHUN 2023
KONDISI SPAM EKSISTING
KABUPATEN PEKALONGAN

I. ASPEK TEKNIS

A. SUMBER AIR BAKU

Sumber air baku yang digunakan untuk Sistem pengaliran dari


melayani 7 IKK di Kabupaten Pekalongan semua sumber mata air
bersumber dari 2 Mata Air dan 2 Air tersebut dilakukan secara
Permukaan : gravitasi.

1. Mata air Umbul Mubal Linggoasri Kajen, Sedangkan sistem yang


kapasitas terpasang 63 liter/detik menggunakan perpompaan
2. Mata Air Wonojojo dan Batangan, dari air tanah dalam (sumur
kapasitas terpasang 14 liter/detik
bor), sebanyak 18 lokasi
3. Air Permukaan Sungai Sidosukmo
dengan kapasitas produksi
Gutomo Karanganyar, kapasitas
terpasang 55 liter/detik riil seluruhnya sebesar 119
4. Air Permukaan Sumber PDAB, kapasitas l/det.
terpasang 35 liter/detik
Sistem perpompaan ini
Dari 4 sumber air baku di Kabupaten menyebabkan pembiayaan
Pekalongan yang digunakan oleh PDAM operasionalnya menjadi
untuk melayani 7 IKK total memiliki kapasitas lebih tinggi dibandingkan
produksi 167 LPS dengan volume mencapai dengan sistem gravitasi.
447.292 m3.
B. CAKUPAN PELAYANAN

B1. CAKUPAN PELAYANAN PDAM

Jumlah pelanggan PDAM Tirta Kajen Kabupaten Pekalongan tahun 2022


mencapai 24.602 SR dan berada di 12 Kec. di Kabupaten Pekalongan.

JUMLAH JUMLAH
NO Kec. NO Kec.
SR SR
1 Kandangserang - 11 Siwalan -
2 Paninggaran - 12 Bojong 1.726
3 Lebakbarang - 13 Wonopringgo 1.084
4 Petungkriono - 14 Kedungwuni 3.215
5 Talun - 15 Karangdadap 543
6 Doro 728 16 Buaran -
7 Karanganyar 1.251 17 Tirto 1.012
8 Kajen 6.096 18 Wiradesa 2.657
9 Kesesi 2.813 19 Wonokerto 3.081
10 Sragi 396
Total SR 2023 24.602
B2. Cakupan Pelayanan Non PDAM
SPAM Perdesaan diluncurkan oleh pemerintah untuk kawasan perdesaan, yaitu
program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) dan
program Dana Alokasi Khusus (DAK).
Jumlah Jaringan Perpipaan DAK dan Pamsimas Kabupaten Pekalongan 2023
Jumlah
JUMLAH
NO Kec. PENDUDUK DAK PAMSIMAS
2022 JIWA %

1 Kandangserang 36.190 6.883 13.385 20.268 2,05


2 Paninggaran 43.054 7.642 24.995 32.637 3,31
3 Lebakbarang 11.256 6.394 6.540 12.934 1,31
4 Petungkriono 13.309 7.305 3.455 10.760 1,09
5 Talun 31.480 13.856 13.445 27.301 2,77
6 Doro 46.499 14.334 7.315 21.649 2,19
7 Karanganyar 46.693 4.111 6.625 10.736 1,09
8 Kajen 75.618 3.697 12.305 16.002 1,62
9 Kesesi 73.183 5.636 21.755 27.391 2,78
10 Sragi 65.745 3.068 18.850 21.918 2,22
11 Siwalan 41.812 6.099 23.215 29.314 2,97
12 Bojong 76.523 5.133 18.855 23.988 2,43
13 Wonopringgo 48.523 4.175 3.135 7.310 0,74
14 Kedungwuni 101.816 2.894 7.690 10.584 1,07
15 Karangdadap 42.536 2.255 4.230 6.485 0,66
16 Buaran 47.465 2.757 14.705 17.462 1,77
17 Tirto 75.942 5.761 20.695 26.456 2,68
18 Wiradesa 62.744 2.657 9.610 12.267 1,24
19 Wonokerto 46.067 2.535 14.870 17.405 1,76
Jumlah 986.455 107.192 245.675 352.867 36
TABEL JUMLAH PELAYANAN AIR BERSIH KABUPATEN PEKALONGAN SELAIN DARI PDAM
DAN PAMSIMAS
Jumlah AIR
Sumur AMK
No Kec. Penduduk HAMP PNPM PPIP BERSIH
Non Pipa 2020
2022 APBD
1 Kandangserang 36.190 0 0 0 546 0 0
2 Paninggaran 43.054 1.105 0 0 384 0 0
3 Lebakbarang 11.256 0 0 0 0 0 0
4 Petungkriono 13.309 0 0 0 5 0 0
5 Talun 31.480 1.485 0 0 1.991 0 0 Jumlah Pelayanan Air Bersih di
6 Doro 46.499 855 0 0 14.160 150 295 Kabupaten Pekalongan berdasarkan
7 Karanganyar 46.693 390 0 200 15.068 0 1.380
Jenis Pelayanannya 2023
8 Kajen 75.618 3.195 0 0 11.365 0 3.445
9 Kesesi 73.183 1.985 0 0 16.055 325 3.150
10 Sragi 65.745 3.185 0 0 23.050 0 0 PELAYANAN
11 Siwalan 41.812 3.710 0 0 3.779 80 0 NO SUMBER
JIWA %
12 Bojong 76.523 2.910 930 0 22.208 0 1.667
13 Wonopringgo 48.523 0 0 0 17.228 0 330 1 PDAM 122.770 12,45
14 Kedungwuni 101.816 875 60 0 54.017 30 835
15 Karangdadap 42.536 1.085 100 0 25.326 325 300 2 Pamsimas dan DAK 352.867 35,77
16 Buaran 47.465 1.305 0 0 13.335 10 0
17 Tirto 75.942 3.605 142 0 26.511 0 535
3 Sumber Lain 333.056 33,76
18 Wiradesa 62.744 1.720 913 0 30.956 0 1.200
19 Wonokerto 46.067 1.170 2.267 0 8.448 50 1.325
Jumlah 986.455 28.580 4.412 200 284.432 970 14.462 Total 808.693 81,98
Persentase 2,90 0,45 0,02 28,83 0,10 1,47
Total Jumlah
Sumber: DInasTerlayani
PekerjaanAir Bersih
Umum Kabupaten Pekalongan 2023 333.056
II. ASPEK NON TEKNIS

A. Kelembagaan
Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kajen Kabupaten
Pekalongan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pekerjaan nomor 194/KPTS/CK/V/11988 tanggal 11 mei 1988
tentang Pembentukan Badan Pengelola Air Minum Kabupaten Dati
II Pekalongan
Dasar Hukum Pembentukan Pengelola SPAM PDAM
• 11 mei 1988 didirikan berdasarkan sk menteri pekerjaan umum
nomor 194/kpts/ck/v/1998 dengan nama Badan Pengelola Air
Minum Kabupaten Dati II Pekalongan
• 21 februari 1993 diubah menjadi perusahaan daerah air minum
(pdam) kabupaten pekalongan sesuai perda no.10 tahun 1993.
• 27 April 2009 menjadi perusahaan Daerah air minum “Tirta
Kajen” Kabupaten Pekalongan
• 13 Agustus 2018 yang awalnya Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Kajen berganti menjadi Perusahaan Umum Daerah
(Perumda) Air Minum “Tirta Kajen” Kabupaten Pekalongan
B. ORGANISASI

Struktur organisasi PDAM Tirta Kajen Kabupaten Pekalongan pada


tingkatan tertinggi adalah direktur yang terdiri dari satu orang Direktur,
dua orang Kepala Bagian, yang terdiri dari Kepala Bagian Administrasi KEGIATAN PAMSIMAS memfasilitasi terbangunnya
infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di
dan Keuangan, serta Kepala Bagian Teknik. Selanjutnya pada tingkatan di Desa. Pemerintah Desa dan masyarakat
bawahnya terdapat 8 Kepala Sub Bagian dan 8 orang Kepala Unit. bertanggungjawab dalam memelihara dan
mengembangkan infrastruktur SPAM Desa tersebut.
Memperhatikan faktor efisiensi perusahaan yang selalu dikedepankan
oleh PDAM Tirta Kajen, maka bentuk organisasi yang diterapkan telah Untuk itu, Pemerintah Desa dan Pokmas Pamsimas perlu
membentuk kelembagaan untuk mengelola sarana SPAM
sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah terbangun dengan melibatkan masyarakat, yang diberi
Nomor 8 Tahun 2000 tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Air Minum. nama Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum
(KPSPAM).
Dalam peraturan ini disebutkan, PDAM yang melayani jumlah pelanggan

dibawah 10 ribu diklasifikasikan kepada TIPE C. Mengingat pentingnya keberadaan KPSPAM maka KPSPAM
Bentuk organisasi yang diterapkan pada PDAM Tipe C ini adalah bahwa dapat dijadikan salah satu Lembaga Kemasyarakatan Desa
(Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga
PDAM dipimpin oleh satu orang Direktur dan dibantu oleh tiga orang Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa).
Kepala Bagian. Dengan jumlah pelanggan yang baru mencapai 7.585,
maka PDAM Tirta Kajen Kabupaten Pekalongan berada pada klasifikasi C.
3. PERMASALAHAN SPAM

• Sumber air baku yang digunakan saat ini yang berupa mata air
yang jumlahnya terbatas dan debitnya akan terus menurun,
sedangkan air tanah dalam selain mempunyai keterbatasan
dalam kuantitas/debit yang akan terus mengecil, ternyata
kualitas air tanah dalam yang digunakan juga sudah mulai
terintrusi air laut terutama pada sumur bor yang berada di
daerah Utara.
• Air sungai cukup berlimpah di Kabupaten Pekalongan, tetapi
menurut Dinas PSDA ESDM Kabupaten Pekalongan air tersebut
sudah dialokasikan untuk irigasi pertanian.

• Sungai yang dapat diambil airnya untuk air baku air minum
hanyalah sungai Kupang dan debit yang dapat diambil hanya
sebesar 200 liter/detik yang sudah direncanakan akan
dimanfaatkan untuk SPAM Regional Petanglong.
5 PROYEKSI KEBUTUHAN
AIR
A. RENCANA PENATAAN RUANG

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 3


Tahun 2020 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Pekalongan Tahun 2020-2040, Tujuan Penataan ruang wilayah
Kabupaten Pekalongan adalah mewujudkan ruang Daerah yang
produktif berbasis industri dan pertanian yang didukung oleh
sektor perdagangan dan jasa dalam sistem wilayah terpadu dan
berkelanjutan.
Sistem pekotaan berupa rencana sistem pusat pelayanan meliputi; PKL, PPK
dan PPL.
 PKL meliputi Kawasan Perkotaan Kajen, Kawasan Perkotaan Wiradesa
dan Kawasan Perkotaan Kedungwuni.
 PPK meliputi Kawasan Perkotaan Kec. Doro, Kawasan Perkotaan Kec.
Kesesi, Kawasan Perkotaan Kec. Paninggaran, Kawasan Perkotaan
Kec. Petungkriyono dan Kawasan Perkotaan Kec. Sragi.
 PPL meliputi Desa Kandangserang Kec. Kandangserang, Desa
Karangdadap Kec. Karangdadap, Desa Lebakbarang Kec.
Lebakbarang dan Desa Kalirejo Kec. Talun.
B. RENCANA DAERAH PELAYANAN SPAM 2. KAW PERMUKIMAN
PERDESAAN LUAS SEBARAN KAW. PERMUKIMAN
Rencana daerah pelayanan Sistem LUAS SEBARAN KAW. PERMUKIMAN Permukiman Perdesaan di PERDESAAN
PERKOTAAN
Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Pekalongan
NO Kec. LUAS (HA)
Kabupaten Pekalongan meliputi mencakup seluruh Kecamatan
1 Kec. Bojong 450
Kawasan Permukiman Perkotaan 2 Kec. Buaran 169 diluar Permukiman Perkotaan
dan Kawasan Permukiman 3 Kec. Doro 669 seluas 8.209 Ha. Dari segi
4 Kec. Kajen 398 luasan wilayah, Kecamatan
Perdesaaan.
5 Kec. Kandangserang 302
Kajen memiliki luasan terbesar
1. KAW PERMUKIMAN 6 Kec. Karanganyar 567
PERKOTAAN 7 Kec. Karangdadap 727 dengan luas total kawasan
Kawasan Permukiman Perkotaan 8 Kec. Kedungwuni 336 perdesaan 1.311 Ha atau setara
sesuai dengan RTRW Kabupaten 9 Kec. Kesesi 943 18,23% dari luas keseluruhan
10 Kec. Lebakbarang 80
Pekalongan tahun 2020 meliputi kawasan perdesaan. Kecamatan
11 Kec. Paninggaran 285
Permukiman Perkotaan di 19 Kec. 12 Kec. Petungkriyono 117 Bojong dan Kecamatan
dengan luas total 7.194 Ha. Kawasan 13 Kec. Siwalan 616 Kedungwuni secara luasan
permukiman perkotaan dengan 14 Kec. Sragi 807 berada di posisi ke-2 dan 3
15 Kec. Talun 470
proporsi luas tersebar berada di Kec. dengan luas masing – masing
16 Kec. Tirto 452
Kesesi dengan luas 943 Ha atau 17 Kec. Wiradesa 336 871 Ha untuk Kecamatan
setara 11,48% dari keseluruhan luas 18 Kec. Wonokerto 154 Bojong dan 827 Ha untuk
Kawasan Permukiman Perkotaan. 19 Kec. Wonopringgo 328 Kecamatan Kedungwuni.
Total 8,209
C. PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK

Jumlah penduduk yang dihitung sebagai dasar perhitungan kebutuhan air adalah jumlah penduduk perkotaan untuk pelayanan Jaringan perpipaan (JP) PDAM
maupun JP non-PDAM, sesuai dengan RTRW dan cakupan pelayanan eksisting PDAM.
Perhitungan proyeksi penduduk menggunakan perbandingan metode aritmatik dan metode geometrik. Hasil perhitungan Metode Aritmatik dan Metode
Geometrik kemudian dipilih berdasarkan Standar Deviasi paling kecil dan Koefisien Korelasi yang mendekati angka 1.

Perbandingan Penghitungan Laju


Pertumbuhan Penduduk menggunakan
Metode Aritmatik dan Metode Geometrik
D. PROYEKSI KEBUTUHAN AIR PROYEKSI KEBUTUHAN AIR MINUM KABUPATEN PEKALONGAN
MINUM
Dasar perhitungan yang penting dalam penetuan
kebutuhan air ini adalah proyeksi jumlah penduduk
pelayanan. Proyeksi kebutuhan air juga didasari oleh
beberapa asumsi yang diambil dari kriteria dan standar
kebutuhan air dalam SK-SNI air minum.
Dasar perhitungan yang digunakan adalah sebagai
berikut :
• Tingkat pemakaian air dimulai 115 liter/det,
jumlah orang persambungan diasumsikan sama
dengan jumlah orang/KK, diasumsikan menjadi
120 ltr/org/hari pada akhir perencanaan
• Cakupan pelayanan ditingkatkan berdasarkan
SDG’s, cakupan pelayanan ditingkatkan sebesar
100% dari penduduk yang belum terlayani.
Dengan pelayanan oleh jaringan perpipaan (JP)
dan bukan jaringan perpipaan (BJP) yang
terlindungi
6 POTENSI AIR Berdasarkan data dari Stasiun Pos Duga Air di Jawa Tengah didapatkan informasi debit air dari
Sungai Kupang, Sungai Sengkarang dan Sungai Sragi sebagai berikut:

BAKU No Nama Sungai Stasiun Pos Duga Air Debit (m3/s)


A. POTENSI AIR PERMUKAAN Stasiun Dekoro 174
1 Sungai Kupang
Stasiun Kuripan Kidul 16.28
1. SUNGAI 2 Sungai Sengkarang Stasiun Karangdowo 384.25
3 Sungai Sragi Sub DAS Sragi Baru 651.42
Sungai – sungai di Kabupaten Pekalongan secara
4 Sungai Layangan - -
kesatuan wilayah termasuk dalam Wilayah Sungai
(WS) Pemali Comal dan terbagi atas beberapa • Sungai Kupang telah dimanfaatkan sebagai sumber air baku oleh PDAM Tirta Kajen
Daerah Aliran Sungai yaitu DAS banger, DAS
Kabupaten Pekalongan.
Comal, DAS Sengkarang, DAS Kupang dan
• Sungai Sengkarang dengan potensi debit air 384.25 m3/s dapat dijadikan alternatif
DAS Sragi Baru.
sumber air baku. Namun Sungai Sengkarang dimanfaatkan menjadi sumber air untuk
Berdasarkan pembagian daerah aliran sungai di
irigasi dan mengaliri area persawahan dengan luas 4.150 Ha.
Kabupaten Pekalongan, terdapat empat sungai
besar yang menjadi bagian dari daerah aliran • Sungai Sragi dalam prakteknya dimanfaatkan untuk irigasi dan terdapat Bendung
sungai. Empat sungai besar tersebut adalah Sungai Silumbu sebagai pengendali untuk saluran irigasi, terlebih saat musim kemarau
Sragi, Sungai Sengkarang, Sungai Kupang dan bendung ini berfungsi untuk menaikkan muka air untuk irigasi.
Sungai Layangan
2. MATA AIR
Terdapat 13 (tiga belas) mata air yang bisa diinventarisir namun rata-rata Embung yang terdapat di
sudah digunakan untuk irigasi Kabupaten Pekalongan
terdata 19 embung yang
tersebar di 7 Kecamatan.
Embung – embung tersebut
berpotensi menjadi sumber
air baku dengan syarat
mampu menampung

Sumber: PSDA Provinsi Jawa Tengah


kebutuhan air baku.
Sebagai gambaran, untuk
3. Embung
dapat menghasilkan air
baku sebanyak 100 l/det
diperlukan luas efektif
embung sebesar 3 Ha
dengan kedalaman efektif
8 meter.
B. POTENSI AIR TANAH

Berdasarkan Zonasi Pemanfaatan dan Zonasi Konservasi Air Tanah pada


Cekungan Air Tanah Pekalongan – Pemalang, di wilayah Kabupaten
Pekalongan diklasifikasikan sebagai berikut

1. ZONA AMAN ; Permohonan izin pengusahaan air tanah baru,


perpanjangan izin, dan perubahan izin hanya diperbolehkan
dengan debit maksimum 300m3/hari dengan diameter sumur
kurang dari atau sama dengan 2 inchi.
2. ZONA RAWAN; Permohonan izin pengusahaan air tanah baru,
perpanjanganizin, dan perubahan izin hanya diperuntukan untuk
keperluan selain industri.
3. ZONA KRITIS; Pengambilan air tanah baru hanya dibatasi untuk
kebutuhan MCK dan kebutuhan penunjang lainnya pada fasilitas
kesehatan, fasilitas pendidikan, took swalayan, dan SPBU dengan
debit maksimal yang dapat diambil sebesar 15 m3/hari dengan
diameter sumur kurang dari atau sama dengan 2 inchi.
4. ZONA RUSAK; Permohonan izin pengusahaan air tanah baru
tidak dapat diberikan izin.
5. ZONA PERLINDUNGAN AIR TANAH
7 RENCANA INDUK DAN PRA
DESAIN PENGEMBANGAN
SPAM
A. RENCANA POLA PEMANFAATAN RUANG WILAYAH
LUASAN KAWASAN PERUNTUKKAN PERMUKIMAN DAN KAWASAN PERUNTUKKAN
INDUSTRI PER KECAMATAN DI KABUPATEN PEKALONGAN
STUDI
KAWASAN KAWASAN KAWASAN
Kawasan peruntukkan permukiman di Kabupaten Pekalongan yang PERMUKIMAN PERMUKIMAN PERUNTUKAN
NO KECAMATAN PERKOTAAN INDUSTRI
PERDESAAN
mendapatkan prioritas pengembangan ternbagi menjadi kawasan [HA] [HA] [HA]
permukiman perkotaan dan kawasan permukiman perkotaan. 1 Kecamatan Siwalan 615.69 290.77 1051.56
2 Kecamatan Wonopringgo 327.82 477.34 186.35
3 Kecamatan Bojong 450.27 871.19 92.83
Kawasan peruntukkan permukiman secara umum memiliki luasan 4 Kecamatan Buaran 168.56 421.29 62.07
15.403 (lima belas ribu empat ratus tiga) hektar. 5 Kecamatan Wiradesa 336.04 505.35 47.70
6 Kecamatan Sragi 806.53 375.67 28.30
7 Kecamatan Kedungwuni 338.97 826.90 22.88
Pengembangan SPAM selain menargetkan pemenuhan pelayanan 8 Kecamatan Karanganyar 567.34 413.61 17.97
9 Kecamatan Tirto 452.39 571.05 15.40
pada Kawasan peruntukkan permukiman, juga pada Kawasan 10 Kecamatan Karangdadap 726.81 102.20 5.90
Peruntukkan Industri sebagai suplai air baku untuk kebutuhan 11 Kecamatan Kajen 399.44 1311.32 3.47
12 Kecamatan Paninggaran 285.27 48.20 1.10
produksi maupun kebutuhan penunjang bagi tenaga kerja. Kawasan 13 Kecamatan Doro 668.81 78.85 0.67
peruntukkan industri di Kabupaten Pekalongan sesuai dengan 14 Kecamatan Wonokerto 153.55 581.97 0.36
15 Kecamatan Kandangserang 302.39 17.37  
RTRW Kabupaten Pekalongan direncanakan seluas 1.533 Ha yang 16 Kecamatan Kesesi 942.68 225.88  
tersebar di 14 Kecamatan 17 Kecamatan Lebakbarang 80.18 36.31  
18 Kecamatan Petungkriyono 117.41 12.10  
19 Kecamatan Talun 470.20 31.57  
Luas Total 8.209 7.194 1.533
B. PENYELENGGARAAN DAERAH PELAYANAN (ZONASI)
Atas dasar pertimbangan tersebut, Beberapa ZONASI
Pembentukan zonasi untuk untuk pengembangan SPAM kab. Pekalongan sebagai berikut:
pengembangan daerah pelayanan SPAM 1. ZONE 1
Terdiri dari kecamatan Kajen, Karanganyar, Wonopringgo,
jaringan perpipaan di perkotaan
Bojong dan Kesesi. Zone ini merupakan pusat aktifitas
didasarkan pada beberapa hal sebagai administrasi pemerintahan kabupaten Pekalongan yang
didukung oleh kecamatan-kecamatan disekitarnya
berikut:
2. ZONE 2
1. Kedekatan jarak antara satu lokasi Terdiri dari kecamatan Tirto, Wiradesa, Siwalan dan
dengan lokasi lainnya yang berada Wonokerto. Zone ini merupakan pusat kegiatan usaha dan
industri besar dan menengah di kabupaten Pekalongan,
didalam zone yang sama yang terletak di jalur jalan negara.
2. Ketersediaan sumber air baku yang 3. ZONE 3
Terdiri dari kecamatan Kedungwuni dan Buaran. Zone ini
debitnya dapat mencukupi satu atau merupakan wilayah yang mempunyai kegiatan niaga lokal.
lebih zonasi yang ada. Sumber air 4. ZONE 4
Terdiri dari kecamatan Sragi. Zone ini tersendiri, karena
baku dapat lebih dari satu lokasi.
letak kegiatannya berjarak cukup jauh terhadap Zone 1
3. Perbedaan topografi yang tidak ataupun Zone 2. Namun demikian, dalam
perkembangannya nanti dapat disatukan dengan Zone 2.
terlalu tajam antara satu daerah
5. ZONE 5
dengan daerah lainnya yang berada Terdiri dari kecamatan Doro, Talun, dan Karangdadap.
didalam zone yang sama. Zone ini terpisah dari zone 1 sampai dengan 4 karena
letaknya yang berada di bagian Timur, sehingga harus
4. Aktifitas kota yang tidak terlalu mempunyai SPAM sendiri dengan unit air baku dan unit
berbeda jauh antara satu daerah produksi yang terpisah dengan zone 1 sampai dengan 4.

dengan daerah lainnya yang berada


didalam satu zone.
C. RENCANA PENINGKATAN PELAYANAN PROYEKSI SR SPAM INTERVAL 5 TAHUN KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN
Proyeksi SR Interval 5 Tahun
Pelayanan SPAM perkotaan direncanakan dilayani dengan sistem pepripaan secara No Kecamatan Perdesaan
keseluruhan, pelayanan SPAM Perdesaan dapat dilayani dengan jaringan non 2022 2025 2030 2035 2040
perpipaan.
1 Kandangserang 6,023 7,168 7,741 8,360 9,028
PROYEKSI SR SPAM INTERVAL 5 TAHUN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN 2 Paninggaran 6,482 7,714 8,331 8,997 9,716
Proyeksi SR Interval 5 Tahun 3 Lebakbarang 1,364 1,623 1,752 1,892 2,044
No Kecamatan Perkotaan
4 Petungkriono 2,123 2,527 2,729 2,947 3,183
2022 2025 2030 2035 2040
5 Talun 5,192 6,178 6,672 7,206 7,782
1 Kandangserang 345.99 412 445 480 519
2 Paninggaran 1,095 1,303 1,408 1,520 1,642 6 Doro 7,321 8,712 9,408 10,160 10,973
3 Lebakbarang 618 735 794 857 926 7 Karanganyar 4,753 5,656 6,108 6,597 7,124
4 Petungkriono 219 261 281 304 328 8 Kajen 3,107 3,698 3,993 4,313 4,657
5 Talun 349 415 448 484 523 9 Kesesi 10,390 12,365 13,353 14,421 15,574
6 Doro 863 1,027 1,109 1,198 1,294 10 Sragi 7,894 9,394 10,145 10,956 11,832
7 Karanganyar 3,465 4,124 4,453 4,809 5,194
11 Siwalan 4,998 5,948 6,424 6,937 7,492
8 Kajen 10,201 12,140 13,110 14,158 15,290
9 Kesesi 2,490 2,963 3,200 3,456 3,732 12 Bojong 4,589 5,461 5,898 6,369 6,878
10 Sragi 3,677 4,376 4,725 5,103 5,511 13 Wonopringgo 3,477 4,138 4,469 4,826 5,212
11 Siwalan 2,361 2,809 3,034 3,276 3,538 14 Kedungwuni 5,210 6,200 6,696 7,231 7,809
12 Bojong 8,879 10,566 11,411 12,323 13,308 15 Karangdadap 6,563 7,811 8,435 9,109 9,837
13 Wonopringgo 5,063 6,025 6,507 7,027 7,589 16 Buaran 2,387 2,841 3,068 3,313 3,578
14 Kedungwuni 12,710 15,125 16,334 17,640 19,050
17 Tirto 5,908 7,031 7,593 8,200 8,855
15 Karangdadap 923 1,098 1,186 1,281 1,383
16 Buaran 5,967 7,100 7,668 8,281 8,943 18 Wiradesa 4,410 5,248 5,668 6,121 6,610
17 Tirto 7,458 8,875 9,584 10,350 11,178 19 Wonokerto 1,693 2,014 2,175 2,349 2,537
18 Wiradesa 6,633 7,893 8,524 9,205 9,941 Jumlah 93,886 111,727 120,659 130,304 140,721
19 Wonokerto 6,415 7,634 8,244 8,904 9,615
Jumlah 79,730 94,880 102,465 110,656 119,502
Proyeksi tingkat pelayanan SPAM di Kawasan Perdesaan diproyeksikan
Proyeksi pelayanan SPAM kawasan perkotaan diproyeksikan menggunakan Jaringan mencapai 140.721 Sambungan Rumah (SR) pada tahun 2040. Pelayanan SPAM
Perpipaan dengan target 100% terlayani semua mulai tahun 2025 hingga tahun 2040. di kawasan perdesaan dengan area sulit terjangkau jaringan perpipaan dapat
Pada tahun 2040 diproyeksikan mencapai 119.502 SR yang menjangkau seluruh kawasan menggunakan Bukan Jaringan Perpipaan berupa pengelolaan air bersih berbasis
permukiman perkotaan di Kabupaten Pekalongan. masyarakat.
D. RENCANA PENGEMBANGAN PELAYANAN

Prioritas utama dalam pengembangan SPAM di setiap zone yang


1. SISTEM PELAYANAN ZONE 1-4
dibentuk adalah sebagai berikut:
1. Lokasi dengan kepadatan tinggi dan belum terjangkau oleh SPAM • Pengembangan Unit Air Baku Embung Wisnu
perpipaan. dengan rencana perluasan 30 Ha
2. Daerah yang rawan penyakit yang disebabkan oleh air yang tidak baik, • Pembangunan IPA Jenis Kedasih
namun dapat terjangkau dan tidak terlalu jauh dari jaringan pipa • Pengembangan JDU, JDB dan SR
PDAM
3. Daerah-daerah pengembangan baru, seperti komplek perumahan, 2.SISTEM PELAYANAN ZONE 5
kawasan industri dan lain-lain yang secara ekonomis dapat dijangkau
oleh sistem perpipaan PDAM • Pengembangan Unit Air Baku Embung Jogoloyo

4. Pertimbangan keselarasan dengan adanya program lain, seperti SPAM dengan rencana perluasan 30 Ha

Regional Petanglong untuk kecamatan Buaran, Tirto dan Siwalan. • Pembangunan IPA Jenis Kedasih

Akibat dari adanya program SPAM Regional Petanglong ini maka • Pengembangan JDU, JDB dan SR

prioritas yang lebih dulu dikerjakan adalah Zone 1, Zone 4, Zone 2 dan
terakhir Zone 3
TABEL RENCANA PELAYANAN ZONASI SPAM KABUPATEN PEKALONGAN

FUNGSI
NO ZONA KRITERIA ZONASI CAKUPAN WILAYAH RENCANA PELAYANAN PELAYANAN
Menggunakan embung Wisnu yang terletak di
Pembentukan zonasi untuk Desa Lolong Kecamatan Karanganyar, dengan
ZONA pengembangan daerah pelayanan Kajen, Karanganyar, luas efektif sampai tahun 2033 sebesar 20 Ha, administrasi
1 SPAM jaringan perpipaan di Wonopringgo, Bojong pemerintahan
1 dan Kesesi termasuk untuk melayani kebutuhan Zone 3, 3 kabupaten
perkotaan didasarkan pada dan 4 dengan kedalaman efektif rata – rata 10
beberapa hal sebagai berikut: meter
1. Kedekatan jarak antara satu
lokasi dengan lokasi lainnya yang
berada didalam zone yang sama Menggunakan Sungai Kupang, untuk memenuhi pusat kegiatan
ZONA Tirto, Wiradesa, kebutuhan SPAM Regional Petanglong sebesar usaha dan industri
2 2. Ketersediaan sumber air baku Siwalan dan
2 yang debitnya dapat mencukupi 200 liter/detik, sedangkan sisa kekurangannya besar dan
Wonokerto akan menggunakan embung Wisnu menengah
satu atau lebih zonasi yang ada.
Sumber air baku dapat lebih dari Menggunakan embung Wisnu, dengan
ZONA satu lokasi. Kedungwuni dan
3 3 Buaran menggunakan pipa jaringan distribusi utama niaga lokal
3. Perbedaan topografi yang tidak (JDU) ke wilayah pelayanan.
terlalu tajam antara satu daerah
dengan daerah lainnya yang Menggunakan embung Wisnu, dengan
ZONA
4 4 berada didalam zone yang sama. Sragi menggunakan pipa jaringan distribusi utama  
4. Aktifitas kota yang tidak terlalu (JDU) ke wilayah pelayanan
berbeda jauh antara satu daerah
ZONA dengan daerah lainnya yang Doro, Talun, dan Menggunakan embung Jogoloyo, dengan
5 5 berada didalam satu zone. Karangdadap menggunakan pipa jaringan distribusi utama ke  
wilayah pelayanan
E. KEBUTUHAN AIR

E1. KLASIFIKASI PELANGGAN

Kelompok pelanggan dari PDAM Tirta Kajen diklasifikasikan menjadi


Kelompok Rumah Tangga, Kelompok Niaga I (NK 1), Kelompok Niaga II
(NK 2), Kelompok Niaga III (NK 3), Kelompok Niaga IV (NB 1),
Kelompok Niaga V (NB 2), Kelompok Niaga Besar III (NB 3), Kelompok
Industri I (I1), Kelompok Industri II (I2), Kelompok Industri III (I3) dan
Kelompok Pelabuhan (P).

E2. KEBUTUHAN AIR DOMESTIK DAN NON DOMESTIK E3. KEHILANGAN AIR

Kebutuhan air domestik merupakan kebutuhan air bagi pelanggan dengan Kehilangan air pada tahun perencanaan diperkirakan mencapai 40%.
kelompok rumah tangga sesuai dengan kriteria pengelompokkan rumah Jumlah tersebut diproyeksikan menurun ke angka 20% hingga akhir tahun
tangga yaitu R1, R2, R3 dan R4 perencanaan

Kebutuhan air non domestik merupakan kebutuhan air yang digunakan


untuk kegiatan selain rumah tangga. Kebutuhan air non domestik
diproyeksikan sebesar 20% dari kebutuhan air domestik.
Rekapitulasi Proyeksi Kebutuhan Air interval 5 Tahunan, 2022 - 2040
Tahun
No Keterangan Satuan
2022 2025 2030 2035 2040
A KEPENDUDUKAN            
1 Jumlah Penduduk Jiwa 986,455 1,033,040 1,115,621 1,204,804 1,301,116
2 Tingkat Pelayanan % 88 100 100 100 100
3 Penduduk Terlayani jiwa 864,332 1,033,040 1,115,621 1,204,804 1,301,116
4 Jumlah Penduduk Per SR jiwa 5 5 5 5 5
B KEBUTUHAN DOMESTIK            
1 Jumlah SR Unit 172,866 206,608 223,124 240,961 260,223
l/org/
2 Pemakaian per orang 115 120 120 120 120
hari
3 Kebutuhan Air SR m3/hari 22,688 24,793 26,775 28,915 31,227
4 Kebutuhan Domestik l/det 1,150 1,435 1,549 1,673 1,807
C KEBUTUHAN NON DOMESTIK            
  20% dari kebutuhan Domestik % 20 20 20 20 20
  Kebutuhan non domestik m3/hari 4,538 4,959 5,355 5,783 6,245
    l/det 230 287 310 335 361
D KEBUTUHAN AIR TOTAL L/DET 1,381 1,722 1,859 2,008 2,169
E KEHILANGAN AIR            
  % Kehilangan air % 40 25 20 20 20
  Jumlah kehilangan air l/det 552 430 372 402 434
F Kebutuhan air rata-rata (D+E) l/det 1,933 2,152 2,231 2,410 2,602
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai