Anda di halaman 1dari 27

Pesona Rempah Nusantara dan Jalur Rempah:

Interaksi AntarBangsa Menggerakkan Sejarah Dunia

SMAN 3 Blitar Sejarah Indonesia Kelas XI Semester Ganjil [2022-2023]


Kompetensi Dasar
11.1 Menganalisis perdagangan Frasa kunci : Rempah, Penjelajahan
rempah di Kepulauan Nusantara
Samudera
hingga latar belakang kedatangan
bangsa Eropa ke Indonesia

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat menganalisis
perdagangan rempah Nusantara dan Jalur Rempah yang memicu
interaksi antarbangsa yang menggerakkan sejarah dunia
Indonesia - Kepulauan
Rempah “Spice Islands”
Kemendikbud dalam https://www.mongabay.co.id/2019/06/15/menikmati-banda-neira-dari-pala-hingga-biota-lautnya/
Bagaimana Pesona
Rempah Nusantara (?)
Narasi Sejarah (1)
…. "Para Pedagang Melayu berkata bahwa Tuhan telah menciptakan Timor
untuk kayu cendana dan Banda untuk Pala, serta Maluku untuk Cengkih,
dan barang dagangan ini tidak dikenal di tempat lain di dunia ini kecuali di
tempat-tempat tadi; dan telah saya tanyakan dan selidiki dengan teliti
apakah barang ini terdapat di tempat lain, dan semua orang katakan tidak."…
Thome Pires. Suma Oriental
dalam M. Adnan Amal. Buku Kepulauan Rempah-Rempah

https://1001indonesia.net/pala/ http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/ https://anekamesinpengemas.com/


83474/Budidaya-Tanaman-Cengkeh/ panen-dan-paska-panen-lada/
Narasi Sejarah (2)
“Nusantara adalah rumah besar keanekaragaman hayati dunia. Sekitar 11
persen jenis tumbuhan dunia ada di hutan tropis Nusantara. Jumlahnya lebih
dari 30.000 spesies, yang sebagian di antaranya dipergunakan dan dikenal
sebagai rempah. Karena itu tak dapat dinafikan bahwa Nusantara adalah
ibu rempah yang antara lain melahirkan jenis Rempah Raja, seperti
cengkih, pala, dan cendana, komoditas utama rempah-rempah dunia, yang
pada masa jayanya pernah bernilai lebih mahal dari emas. Bahkan Pulau
Run di Maluku yang kaya akan rempah pala pernah ditukar (oleh Belanda
kepada Inggris) dengan Pulau Manhattan, yang saat ini dikenal sebagai New
York”.

Jalur Rempah: Memuliakan Masa Lalu untuk Kesejahteraan Masa Depan


Kemdikbud. 2021. (https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/jalur-rempah-
memuliakan-masa-lalu-untuk-kesejahteraan-masa-depan)
“Sejarah Rempah” karya Anton
Rinawang, Juara Apresiasi
Kategori Umum Kompetisi
Visualisasi Rempah/Jalur
Rempah Ditjen Kebudayaan
Kemendikbud 2020

https://jalurrempah.kemdikbud.go.id
Narasi Sejarah (3)
“Pohon Cengkih (Syzygium aromaticum) adalah tanaman asli (endemik)
Ternate, Tidore, Moti, Makian, dan Bacan, sedangkan pohon pala (Myristica
fragrans) adalah endemik Pulau Banda. Tak kalah penting, jenis rempah
aromatik dari getah tanaman pohon endemik Sumatera, yaitu kemenyan
(Styrax benzoin) dan kamper/kapur Barus (Cinnamomum camphora dan
Dryobalanops aromaticum). Beberapa komoditas penting lainnya, seperti
kayu manis (Cinnamomum burmanii), lada (Piper nigrum) banyak
dihasilkan di Sumatera. Demikian pula cendana (Santalum album) yang
banyak tumbuh di kepulauan bagian timur Nusantara”.

Jalur Rempah: Memuliakan Masa Lalu untuk Kesejahteraan Masa Depan


Kemdikbud. 2021. (https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/jalur-rempah-
memuliakan-masa-lalu-untuk-kesejahteraan-masa-depan)
Pala dan Cengkih Tanaman
Endemik Nusantara (sumber:
http://www.collin-key.com/stor
y-of-banda-nutmeg/)

https://jalurrempah.kemdikbud.go.id
Cengkih (Syzygium aromaticum)
Cengkih merupakan tanaman asli Indonesia. Pada aera kolonial,
hanya tumbuh di Maluku (Ternate, Tidore, Moti, Makian, &
Bacan). Wilayah Maluku utara berupa daerah kepulauan
vulkanis dengan iklim tropis dan musim hujan teratur menjadi
kondisi ekologi yang bagus bagi Cengkih.

Pada Era Dinasti Han Cina, cengkih digunakan oleh para hakim
sebelum membacakan putusan dan para bangsawan ketika akan
bertemu dengan Kaisar.

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/83474/Budidaya-T Cengkeh era colonial dimanfaatkan sebagai bumbu masak, obat,


anaman-Cengkeh/
parfum, dan obat hirup. Manfaat Cengkih juga sebagai
afrodisiak (pembangkit gairah). Cengkih juga dimanfaatkan
sebagai bahan anti-bakteri dan penghilang rasa sakit.

Marihandono & Kanumoyoso. Fadly Rahman. 2019. Negeri Rempah-Rempah.


Rempah, Jalur Rempah, dan Dinamika Masyarakat Nusantara.
Pala (Myristica fragrans)
Pala tumbuh di Kepulauan Banda, Maluku. Pulau yang utama
yaitu Banda Besar/Lontor, Neira, Rosengain, Ai, dan Run –
yang termasuk kepulaun vulkanis yang subur. Sepanjang abad
ke-16 dan 17, Kepulauan Banda menjadi wilayah yang
diperebutkan negara Eropa.

Dimanfaatkan biji dan fuli (yang berwarna merah) – harga fuli


lebih mahal daripada biji. Digunakan sebagai bumbu masak,
obat, parfum, dan obat hirup.

Rempah sebagai simbol status sosial para bangsawan Eropa di https://1001indonesia.net/pala/


meja makan. Seperti pada buku masak di Inggris pada Abad
Pertengahan (ke-13 hingga 15 M), terdapat resep ikan Atlantik
dengan kuah sasus dari cengkih, bunga pala, lada, kayu manis,
kismis, kunyit, dan jahe. Sekitar 75-90% rempah-rempah
muncul dalam resep dari berbagai negara di Eropa.
Fadly Rahman. 2019. Negeri Rempah-Rempah. Marihandono & Kanumoyoso.
Rempah, Jalur Rempah, dan Dinamika Masyarakat Nusantara.
Lada (Piper ningrum L)
Lada tumbuh di India, tersebar ke Sumatera dan
Semenangjung Malaya, juga tersedia di Jawa (Banten) dan
Sumatera pada era kolonial. Lada hitam (Piper ningrum)
salah satu rempah pertama yang dibudidayakan secara
luas dan banyak diminati karena dapat disimpan selama
bertahun-tahun tanpa kehilangan rasa dan aroma.

Era Mesir Kuno, lada hitam digunakan dalam proses


pembalseman dan pengawetan mumi. Kemudian Bangsa
Arya yang hidup ribuan tahun sebelum masehi
https://anekamesinpengemas.com/panen-dan-paska-panen-lada/ menggunakan lada sebagai bahan obat-obatan yang
berharga.

Lada dengan karakteristik pedas dan aroma yang khas


menjadi unsur bumbu pada berbagai jenis makanan.
Untuk bumbu masakan dan “status sosial” pada jamuan
makan kalangan elite di Eropa abad pertengahan.

Marihandono & Kanumoyoso.


Rempah, Jalur Rempah, dan Dinamika Masyarakat Nusantara.
Narasi Sejarah (5)

…. Atas dorongan Pangeran Henry (1460) dan para pelindung lainnya,


para pelaut dan petualang Portugis… Mereka juga berusaha mendapatkan
rempah-rempah,... Rempah-rempah merupakan soal kebutuhan dan
juga cita rasa. Selama musim dingin di Eropa, tidak ada satu cara pun
yang tidak dapat dilakukan agar semua hewan ternak hidup; karenanya,
banyak hewan ternak disembelih dan dagingnya kemudian harus
diawetkan. Untuk itu diperlukan sekali adanya garam dan rempah-
rempah.
(halaman 62).

M.C. Ricklefs. 2007. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Jakarta: Serambi.


Soal Nomor 1

1. Deskripsikan Jalur Rempah Nusantara pada abad ke-15


hingga 17 Masehi!
Waktu: 10 menit
Mengapa diperebutkan dalam
perdagangan antarbangsa,
pada era kejayaannya Berapa
Harga Rempah (?)
Perkiraan Harga Rempah Era Kolonial
1. Para pedagang Arab sudah begitu lama memperdagangkannya dan
mengirimnya ke Venesia (Italia) untuk kemudian dikirim dan
dihidangkan di meja-meja para bangsawan Eropa. Harganya fantastis.
Pada abad ke-14, di Jerman disebutkan bahwa 1 pon (5 ons) pala,
dihargai setinggi "Seven Fat Oxen", atau "Tujuh Sapi Jantan Dewasa
yang Gemuk“ (Indonesia.go.id, 2019).

>
=
https://www.galena.co.id/q/rempah-rempah-apa-yang-t
umbuh-di-tempat-teduh https://www.britannica.com/animal/ox-mammal-Bos-taurus
Perkiraan Harga Rempah Era Kolonial
2. …pernah dihargai setara dengan emas
(Czarra dalam Rahman (2019).
3. Komoditas rempah pada saat itu sangatlah berharga, bahkan
harga se-gram dari rempah lebih mahal dari harga satu
gram emas (Adhityatama, 2016).

>
=
https://www.galena.co.id/q/rempah-rempah-apa-yang-t https://vncojewellery.com/artik
umbuh-di-tempat-teduh el/emas-24-karat-2019-08-21/
Narasi Sejarah (6)
Rempah-rempah merupakan komoditas primadona yang diperebutkan.
Keinginan untuk mendapatkan hak-hak monopoli atas perdagangan
rempah-rempah telah melahirkan persaingan yang tidak jarang berujung
pada pecahnya konflik dan peperangan antarkekuatan imperialis. Empat
negara raksasa di Eropa, yakni Spanyol, Portugis, Inggris, dan
Belanda terlibat dalam persaingan sengit untuk menguasai rempah-
rempah. Keempat negara Eropa ini mengerahkan semua sumber daya
yang mereka miliki dari modal, pengetahuan navigasi laut, teknologi
kapal, perlengkapan perang, perbekalan logistik, kartografi, hingga
tenaga-tenaga pelaut yang terampil dalam perjalanan panjang demi
rempah-rempah.
Vlekke 2008 dalam Nawiyanto (2021). Rempah-Rempah dalam Sejarah dan Urgensi Revitalisasi.
Jalur Rempah Nusantara:
Jejak Rasa dan Aroma yang
Mendunia
Marihandono & Kanumoyoso.
Rempah, Jalur Rempah, dan
Dinamika Masyarakat Nusantara.
https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/dari-jalur-rempah-peta-navigasi-dan-peran-pelaut-nusantara-untuk-pengetahuan-hari-ini
Jalur Perdagangan Nusantara dengan Bangsa Lain
Jauh sebelum bangsa Eropa datang ke Nusantara, ribuan tahun lalu, Jalur Rempah adalah
rute nenek moyang kita menjalin hubungan antarpulau, suku, bangsa, dengan membawa
rempah sebagai nilai untuk membangun persahabatan yang membentuk asimilasi budaya
dan diplomasi di setiap pesinggahan. Jalur inilah yang akhirnya menghubungkan
Nusantara dan dunia.

Sejak awal Masehi, Jalur Rempah telah menghubungkan India dan Tiongkok. Tercatat,
sudah ada pelaut Jawa yang mendarat di Tiongkok pada abad ke-2 Masehi. Kerajaan besar
Sriwijaya, Mataram Hindu, Singhasari, dan Majapahit menjadikan perdagangan rempah
sebagai jalur interaksi utama yang menghubungkan Nusantara dengan Asia Tenggara,
Tiongkok, India-Asia Selatan, Asia Barat, hingga ke Afrika Timur.

Jalur Rempah: Memuliakan Masa Lalu untuk Kesejahteraan Masa Depan


Kemdikbud. 2021. (https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/jalur-rempah-memuliakan-masa-lalu-untuk-
kesejahteraan-masa-depan)
Jalur Perdagangan Nusantara dengan Bangsa Lain
Poros perdagangan rempah-rempah global Asia, India–Nusantara–Tiongkok, melalui perairan
Hindia hingga Pasifik juga meninggalkan jejak peradaban yang signifikan. Terletak di sepanjang
jalur maritim tersibuk di dunia, Nusantara dari masa ke masa telah menjadi daerah strategis yang
amat penting dan tujuan perdagangan selama ribuan tahun. Tak pelak, sebagai akibat dari lalu
lintas laut yang padat ke Asia Timur, Timur Tengah, Afrika, Eropa dan sebaliknya, banyak
peradaban berinteraksi; bertukar pengetahuan, pengalaman, dan budaya.

Jalur Rempah menyebabkan berkembangnya beragam pengetahuan dan kebudayaan yang bukan
saja menjadi warisan bagi Indonesia, namun juga merupakan warisan bagi dunia. Berkat rempah,
Nusantara menjadi tempat bertemunya manusia dari berbagai belahan dunia dan menjadi wilayah
persemaian dan silang budaya yang mempertemukan berbagai ide, gagasan, konsep, ilmu
pengetahuan, agama, bahasa, estetika, hingga adat kebiasaan. Jalur perdagangan rempah-rempah
melalui laut inilah yang menjadi sarana bagi pertukaran antarbudaya yang berkontribusi penting
dalam membentuk peradaban dunia.
Jalur Rempah: Memuliakan Masa Lalu untuk Kesejahteraan Masa Depan
Kemdikbud. 2021. (https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/jalur-rempah-memuliakan-masa-lalu-untuk-
kesejahteraan-masa-depan)
Marihandono & Kanumoyoso.
Rempah, Jalur Rempah, dan Dinamika Masyarakat Nusantara.
Rempah ibarat “tanaman surga” yang
harumnya tercium hingga Eropa. Jalur
rempah menghubungkan Nusantara dengan
Dunia yang menjadi interaksi antarbudaya.
Namun ketamakan manusia membuat
“tanah surga” itu menderita. Kerjasama lebih
mulia dari pola paksa penguasaan. Jangan
biarkan masa itu terulang lagi di masa kini!
Pustaka Acuan

• Abdullah, T. & Lapian, A.B. (2012) Ed. Indonesia dalam Arus Sejarah Jilid 4: Kolonialisasi dan
Perlawanan. Jakarta: Ichtiar Baruvan Hoeve dan Kemdikbud.
• Amal, M. Adnan. Kepulauan Rempah-Rempah: Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950.
• Kemdikbud. 2021. Jalur Rempah: Memuliakan Masa Lalu untuk Kesejahteraan Masa Depan. (
https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/jalur-rempah-memuliakan-masa-lalu-untuk-kesejahtera
an-masa-depan
).
• Rahman, F. 2019. Negeri Rempah-Rempah dari Masa Bersemi hingga Gugurnya Kejayaan Rempah-
Rempah. Pantajala Vol11(3) September 2019: 347-362.
• Ricklefs, M.C. . 2007. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Jakarta: Serambi.
• Kemendikbud, 2014. Sejarah Indonesia Kelas XI untuk SMA/MA/SMK Semester 1. Jakarta: Kemdikbud.
• Kemendikbud, 2017. Sejarah Indonesia Kelas XI untuk SMA/MA/SMK Semester 1. Jakarta: Kemdikbud.
• Marihandono, D. & Kanumoyoso, B. Tt. Rempah, Jalur Rempah, dan Dinamika Masyarakat Nusantara.
Kemdikbud.
• Nawiyanto. 2021. Rempah-Rempah dalam Sejarah dan Urgensi Revitalisasi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai