Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH PMI

PMI?
• Merupakan organisasi kemanusiaan yang
berstatus badan hukum, dengan UU No. 1 tahun
2018 tentang kepalangmerahan guna
menjalankan kegiatan kepalangmerahan sesuai
dengan konvensi Jenewa 1949.
• Tujuannya untuk mencegah dan meringankan
penderitaan dan melindungi sesama umat
manusia pada saat perang maupun bencana
tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras,
bangsa, golongan, warna kulit, jenis kelamin,
21 OKTOBER
1873
• Masa penjajahan Belanda
• Nama awal : Het Nederland-
Indiche Rode Kruiz (NIRK)
• Berubah : Nederlands Rode Kruiz
Afdelling Indie (NERKAI)
1932 - 1940
• 1932 dr. RCL Senduk dan dr. Bahder
Dhojan mengusulkan berdirinya PMI.
• 1940 pada Kongres NERKAI usulan
tersebut ditolak, karena Indonesia dr. Bahder Dhojan
dianggap belum independen.
• Saat masa penjajahan Jepang, usulan
tersebut ditolak Kembali dengan alasan
yang sama.
dr. RCL Senduk
03 September 1945

• Presiden Soekarno
memerintahkan Menteri
Kesehatan saat itu, dr.
Boentaran Martoatmodjo
untuk membuat
Perhimpunan Nasional
Palang Merah.
05 SEPTEMBER 1945

• Menteri Kesehatan RI, dr. Boentaran


Martoatmodjo, membentuk Panitia
Lima untuk persiapan pembentukan
PMI. terdiri dari :
1. dr. R. Mochtar
2. dr. Bahder Djohan
3. dr. Djoehana
4. dr. Marzuki
5. dr. Sitanala
17 SPETEMBER
1945
Terbentuklah Palang Merah
Indonesia (PMI) dengan ketua
pertamanya yaitu Drs.
Mohammad Hatta
16 JANUARI 1950
• Pembubaran NERKAI oleh
pemerintah Belanda dan
penyerahan aset kepada PMI.
• NERKAI diwakili dr. B. Van Trich,
PMI diwakili dr. Bahder Djohan
• Dikeluarkannya KEPRES RIS
No.25/1950 tentang
pengesahan berdirinya PMI.
1950 - 1963
• Dikeluarkannya KEPRES RIS No.
25/1950 (16 Januari 1950) dan
dikuatkan dengan KEPRES No.
246/1963 (29 November 1963)
pemerintah Indonesia mengakui
keberadaan PMI.
• Tugas utama : memberikan bantuan
pertama pada korban bencana alan
maupun korban perang sesuia isi
1950
• 15 Juni 1950 PMI diakui ICRC
• Oktober 1950 PMI diterima
menjadi anggota perhimpunan
nasional ke-68 oleh IFRC
KEGIATAN PMI
• Memberikan bantuan kepada korban konflik bersenjata,
kurusuhan, dll.
• Memberikan pelayanan darah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
• Pembinaan relawan
• Melaksanakan pendidikan dan pelatihan kepalangmerahan
• Menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan kegiatan
kepalangmerahan
• Membantu penangan bencana di dalam maupun luar negeri
• Membantu memberikan pelayanan Kesehatan dan social
• Melaksanakan tugas kemanusiaan lainnya yang diberikan
oleh pemerintah

Anda mungkin juga menyukai