Anda di halaman 1dari 51

TINJAUAN MERKURI, KEBIJAKAN DAN

STATUSNYA PADA PERTAMBANGAN EMAS


SKALA KECIL (PESK) DI INDONESIA
Dan
Analisis Hasil Pemantauan Kualitas
Lingkungan di
DAS Rawas dan Rupit
Kabupaten Musirawas Utara

FGD Inventarisasi Sumber Pencemar Merkuri dan Identifikasi Merkuri


pada Media Lingkungan, Biota dan Manusia di DAS Rawas dan Rupit,
Pemerintah Kabupaten Musirawas Utara

Musirawas Utara, 29 November 2020

Kerjasama Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih


BRIN dengan Pemkab Musirawas Utara
2022
Tim Riset Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih (PRLTB)
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
PENELITI

LITKAYASA
Dr. Agus Sudaryanto. Ikhsan B. W., ST., MSi Dr. Budi Kurniawan. Efadeswarni, SSi.
196901211994031003 197406211999031003 196912211997031001 197512312006042056

Suherman. Rochmad Onig W., Adm


197401082008101001 199207112019021001
PEREKAYASA

Dwindrata S. A., MSc. Fuzi Suciati, MSi. Susi Sulistia, MSi. Tia Agustiani, MSi.
196911131996031003 198311282009102002 198406122009102001 199008312014022006

:
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Merkuri: Perhatian Global dan Komitmen Indonesia

• Merkuri merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi


kesehatan dan lingkungan hidup karena bersifat toksik, persisten,
bioakumulasi dan dapat berpindah dalam jarak jauh di atmosfir.

Tensimeter Baterei Termometer


Pembangkit Listrik
Dampak Bebahan Batu Bara
Merkuri

kesehatan dan Kosmetik


Penambal
Gigi
lingkungan hidup Pemutih
Lampu
secara GLOBAL PESK

• Minamata Konvensi (10 Oktober 2013): melindungi kesehatan manusia dan lingkungan hidup dari emisi dan
lepasan merkuri dan senyawa merkuri antropogenik (disengaja)
• Ratifikasi Minamata Konvensi oleh Pemerintah Indonesia : Undang-Undang No. 11 Tahun 2017 tentang
Pengesahan Minamata Convention on Mercury (Konvensi Minamata Mengenai Merkuri)
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Rute Pejanan ke Manusia:


• Menghirup udara
• Mengkonsumsi makanan/minuman
• Absorpsi/penyerapan melalui kulit

Dampak Kesehatan:
Pejanan Akut
• Kerusakan paru-paru
• Gangguan abdominal
• Gangguan fungsi ginjal
• Gangguan dan kerusakan fungsi kuliat

Pejanan Kronis
• Kerusakan ginjal
• Kerusakan system saraf pusat
• Kecacatan pada bayi
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

• Chisso-Minamata Disease
• Sindrom system saraf
• Disebabkan oleh methyl merkuri dari limbah
industry perusahaan kimia Chisso Corporation’s

Gejala:
• Ataksia, mati rasa di tangan dan kaki,
kelemahan otot umum, penyempitan bidang
penglihatan, kerusakan pendengaran dan
ucapan
• Dalam kasus ekstrim: kegilaan, kelumpuhan,
koma
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Komitmen Indonesian terhadap Issue Global Merkuri dan Rencana Aksi


Perpres No.21 / 2019 tentang
Minamata Undang-Undang No. 11 Tahun
Rencana Aksi Nasional
Convention on 2017 tentang Pengesahan
Pengurangan dan Penghapusan
Mercury Minamata Convention on Mercury
Merkuri (RAN-PPM)

Substansi (RAD PPM):


• Penyusunan Baseline Merkuri di Daerah
• Penentuan Target Pengurangan dan
Penghapusan Merkuri
• Strategi Pengurangan dan Penghapusan
Merkuri
• Implementasi Kegiatan Pengurangan dan
Penghapusan Merkuri
• Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
Pengurangan dan Penghapusan Merkuri

*RAD PPM: Rencana Aksi Daerah Pengurangan dan Penghapusan Merkuri


P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Sumber Utama Emisi dan 4.2 4


4.6
Pelepasan Merkuri di
4.8
Indonesia (2017)
Ekstraksi emas %
dengan 69.7
amalgamasi
merkuri Ekstraksi emas dengan amalgamasi merkuri (244,125 Kg Hg/Tahun)

menyumbang Produksi bahan lainnya (16,946 Kg Hg/Tahun)


Penggunaan dan pembuangan produk lain (16,238 Kg Hg/Tahun)
sumber emisi Pengendapan limbah (14,625 Kg Hg/Tahun)

merkuri terbesar Pembakaran batubara dan penggunaan batubara lainnya (14,902 Kg Hg/Tahun)
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Global Penggunaan Merkuri pada Penambangan Skala Kecil (PESK)

Penggunaan Merkuri
tahunan pada PESK di
Indonesia merupakan yang
terbesar di dunia,
mencakup 500 ton
pertahun
Indonesia
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Hot Spot Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI)/Penambangan Skala Kecil (PESK) di Indonesia
• Hotspot PESK /PETI tersebar
hampir di seluruh propinsi di
Indonesia, jumlah unsur
merkuri yang diperdagangkan
secara ilegal juga meningkat.
• Pada tahun 2010, sekitar 280
ton merkuri ilegal diimpor ke
Indonesia untuk PESK dan
menjadi dua kali lipat pada
tahun 2011 (Ismawati 2011).
• Proses pemurnian emas
menggunakan merkuri untuk
amalgamasi di gelundungan
mudah ditemukan di hampir
semua titik PESK di Indonesia
• Sumber pencemaran ke
lingkungan.
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

[Hg] di berbagai matrix dari Kawasan


Hot Spot PETI/PESK di Indonesia* KLHK, 2020. Status Merkuri Pada Pertambangan Skala Kecil.

Air Bersih Air Sungai Sedimen

Tanah Tanaman Biota


P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

[Hg] di Rambut dari Kawasan Hot Spot PETI/PESK di Indonesia*

• [Hg] daerah kasus >


[Hg] daerah kontrol
• [Hg] > Standar WHO

Sumber: Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

[Hg] di Rambut dari Kawasan Hot Spot PETI/PESK di Indonesia*


Poboya Hot Spot, Palu, Sulawesi Tengah Sekotong Hot Spot, Lombok Barat, NTB

• 95% sampel memiliki HQ> 1


• 95 % sampel dari Poboya
dan Sekotong memiliki
resiko dampak kesehatan
akibat merkuri

Lokasi [Hg] ppm Referensi


Sekotong 7,7 (0.81 – 53) Krisnayati et
Sekarbela al., 2012

Kalimantan 792 (max) Baeuml et HQ = Hazard Quotient


al., 2011
US EPA reference dose = 1 ppm
Sulawesi 239 (max) Baeuml et
al., 2011

*Ismawati et al., 2013. Mercury Hotspots in Indonesia, ASGM sites: Poboya and Sekotong in Indonesia. BaliFokus (Indonesia) and Arnika Association (Czech Republic) and the IPEN Heavy Metals Working Group
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

[Hg] di Urine dan Darah dari Kawasan Hot Spot PETI/PESK di Sulawesi dan Kalimantan*

Urine Darah
Ambang Batas

alert level
alert level

alert level

Pekerja PESK > Wilayah


l l
Ko
ntro ah
li ay pak ndu
lan
g
le b ur
an
il a
h
ya ak dula
ng
l eb ur
an
Ko
ntro ah
li ay pak ndu
lan
g
eb ur
an ah
li ay pak ndu
lan
g
e b ur
an Terdampak > Kontrol
W am Pe Pe W amp Pen Pe W am Pe Pe
l W am Pe Pe
l
rd r d rd rd
Te Te Te Te

Sulawesi Kalimantan Sulawesi Kalimantan

*Bose-O'Reilly et al. 2010. Science of the Total Environment 408 (2010) 713–725
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Sumber: Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Ringkasan
• Menjadi perhatian global dan komitmen nasional karena Hg sangat berbahaya
bagi kesehatan dan lingkungan hidup.
• Minamata Konvensi, UU yang meratifikasi Minamata Konvensi dan Perpres
tentang pengurangan dan penghapusan merkuri merupakan wujud komitmen
global dan nasional
• Kegiatan PESK merupakan penyumbang emisi merkuri yang paling besar
• Pemantauan di berbagai matrik lingkungan dan manusia menunjukkan tingkat
pencemaran yang tinggi di hotspot PESK
• Dampak kesehatan pada lokasi hotspot mungkin sudah terlihat
Analisis Hasil Pemantauan Kualitas
Lingkungan di
DAS Rawas dan Rupit
Kabupaten Musirawas Utara

Kerjasama PRLTB-BRIN dan Pemkab Musirawas Utara Tahun 2022


P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Pendahuluan
1. Urgensi:
• Di Hulu DAS Rupit dan tengah DAS Rawas ditemukan banyak Kegiatan PETI/PESK yang menggunakan merkuri dan
telah mengakibatkan kekeruhan, sendimentasi dan kerusakan badan sungai
• Terdapat keluhan dari sebagai masyarakat yang tinggal di DAS Rupit dan DAS Rawas karena memburuknya kualitas
air sungai dan memburuknya tingkat kesehatan masyarakat
• Secara kuantitatif tingkat pencemaran, sumber pencemar dan persebaran merkuri di DAS Rawas dan Rupit Kabupaten
Musi Rawas Utara, belum diketahui
2. Manfaat (termasuk pihak calon penerima manfaat dan komunikasi/ koordinasinya yang telah dilaksanakan):
• Hasil riset diperlukan oleh pemerintah dan masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara untuk menyusun strategi,
program dan rencana aksi pengendalian pencemaran merkuri yang berbasis sains dan teknologi di tingkat kabupaten
• Hasil riset diperlukan aparat penegak hukum untuk keperluan penegakan hukum.
• KLHK dapat memanfaatkan hasil riset ini untuk menyusun strategi dan program pengendalian pencemaran merkuri
serta dapat direplikasi di daerah lain di seluruh Indonesia.
• Periset BRIN dapat memanfaatkan riset ini untuk pengembangan dan penerapan berbagai metode deteksi, karakterisasi,
analisis, dan sintesis terkait pencemaran merkuri di berbagai matrik lingkungan, biota dan manusia serta untuk
pengembangan dan penerapan teknologi pemulihan lingkungan terkontaminasi merkuri.
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Pendahuluan (lanjutan)

3. Lokasi kegiatan (nama PR BRIN dan/ atau di lokasi/ Instansi lain):


DAS Rawas dan Rupit Kabupaten Musirawas Utara, Lab DHL Provinsi dan Lab PRLTB BRIN

4. Risiko/ Dampak (jika kegiatan ini tidak dilaksanakan):


• Resiko Peningkatan pencemaran dan persebaran Merkuri dan bahan pencemar lain di sungai, sedimen, tanah, ikan dan
tumbuhan di DAS Rawas dan Rupit
• Resiko memburuknya tingkat Kesehatan masyarakat yang memantaatkan air dan biota di DAS Rawas dan Rupit

5. Komitmen Tim Peneliti bahwa kegiatan ini dapat mencapai output yang dijanjikan:
Peneliti berkomitmen melakukan pengembangan dan penerapan berbagai metode deteksi, karakterisasi, analisis, dan sintesis
terkait pencemaran merkuri di berbagai matrik lingkungan, biota dan manusia serta untuk pengembangan dan penerapan
teknologi pemulihan lingkungan terkontaminasi merkuri
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Deskripsi Kegiatan
1. Melakukan inventarisasi dan
identifikasi sumber pencemar
merkuri di DAS Rawas dan
Rupit Kabupaten Musi Rawas
Utara pada 2-4 Juni 2022
2. Melakukan pengambilan
sampel tahap ke 1 dan 2
untuk merkuri dan parameter
terkait lainnya pada air,
sedimen, tanah, ikan dan
tumbuhan
3. Melakukan uji laboratorium
terhadap sample air sungai,
sedimen sungai, air tanah,
ikan, tumbuhan
4. Melakukan analisis dan
sentesis terhadap data hasil
sampling
5. Menyusun rencana
pengendalian pencemaran
merkuri
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Lokasi Titik Sampling DAS Rawas dan Rupit

Inventarisasi Sumber Pencemar: lokasi


1 hotspot PETI di DAS Rawas dan 1
hotspot PETI DAS Rupit
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan
Sampel
No ID Lokasi
Rekapitulasi Sampel Sampling 1 1 R-Rp DAS Rupit
Air
v
Sedimen
v
Tanah Limbah

2 HT 1 DAS Rupit v v
1. Air Sungai
3 HT 2 DAS Rupit v v
• DAS Rupit = 5 lokasi (n=5)
4 D RT1 DAS Rupit v v
• DAS Rawas= 5 lokasi (n=5)
5 D RTp2 DAS Rupit v v
• Kontrol = 2 lokasi (n=2)
6 R-Rw DAS Rawas v v
7 RW1 DAS Rawas v v
2. Air Sumur
8 RW2 DAS Rawas v v
• Lokasi Stunting = 7 lokasi (n=7)
9 D RW1 DAS Rawas v v
10 D RW2 DAS Rawas v v
3. Limbah Pengolahan Emas
Hampala macrolepidota 11 K 01 Kontrol v v
• DAS Rawas = 2 lokasi (n=2)
12 K 02 Kontrol v v
13 AF-CN Hot Spot (Limbah) v
4. Sedimen
14 Hg (Hrp) Hot Spot (Limbah) v
• DAS Rupit = 5 lokasi (n=5)
15 S.TR1 Lokasi Stunting v v
• DAS Rawas= 5 lokasi (n=5)
16 S.TR2 Lokasi Stunting v v
• Kontrol = 2 lokasi (n=2)
17 S.TR3 Lokasi Stunting v v
18 S.TR2* Lokasi Stunting v v
5. Tanah
19 - Lokasi Stunting v v
• Lokasi Stunting = 7 lokasi (n=7)
20 S.Tr3* Lokasi Stunting v v
21 S.TT4 Lokasi Stunting v v
6. Biota Ikan* (Tidak dicantumkan dalam Tabel)
22 KS Kontrol Stunting v v
• DAS Rawas = 2 spesies (n=2), 5 individu
• Informasi Sample dan Hasil Uji Kons Mercury (Hg)

Merkuri di Sedimen dan Tanah No Kode Sampel (µg/kg)

pada Bulan Juni 2022 1 T2 <0.1


<0.1

• Hg Terdeteksi tinggi 210 ug/kg 2 K 01 <0.1


<0.1

atau 0,21 mg/kg di Lokasi 3 D RW 02 <0.1


<0.1

Pemrosesan bijih emas Desa 4 T1S <0.1


<0.1

Sukamenang (DAS Rupit) 5 RW 2 S <0.1


<0.1
6 K-02 1.56
1.17
7 RF 11.2
Titik Lokasi ANZECC
10.7
8 R-RP <0.1

ARMCANZ 9 Tanah 1 Markusen


<0.1
<0.1
(2000) 10 D RW 01
<0.1
<0.1
Parameter <0.1
Hg (mg/kg) 0.15 11 D-RP-02 <0.1
<0.1
Mn (mg/kg) 12 STE 4 <0.1
<0.1
As (mg/kg) 20 13 H.T.I.S <0.1

Fe (mg/kg) 14 R RW
<0.1
<0.1
Se (mg/kg) <0.1
15 D RP 01 <0.1
Cr (mg/kg) 56 <0.1

Co (mg/kg) 65 16 HRP 210


207
Ni (mg/kg) 21 17 T Ftr Dwi <0.1
<0.1
Zn (mg/kg) 200 18 RW 1 S <0.1

Cu (mg/kg) 19 DRW
<0.1
<0.1
Pb (mg/kg) 50 <0.1
• Informasi Sample dan
Hasil Uji Logam di
Sedimen dan Tanah Logam Berat (mg/Kg)
Bulan Juni 2022 No Kode Sampel
Cd Co Cr Cu Ni Pb
• Sebagian logam berat
1 K02 <0.008 2.04 <0.03 1.72 <0.007 <0.02
selain Hg terdeteksi
2 RRp <0.008 <0.07 <0.03 1.74 <0.007 <0.02
sangat kecil dan
3 T2 <0.008 <0.07 <0.03 3.35 <0.007 <0.02
Sebagian lagi dibawah
limit diteksi lab 4 RW1S <0.008 0.2 1.61 12.6 4.53 <0.02
5 DRW 1 <0.008 0.92 2.39 7.12 2.04 <0.02
Titik Lokasi ANZECC 6 HRp <0.008 <0.07 61.2 103 7.43 280
ARMCANZ 7 DRp 02 <0.008 <0.07 3.3 5.63 <0.007 <0.02
(2000) 8 TFTR Dwi <0.008 0.3 1.49 12.6 <0.007 <0.02
Parameter 9 DRp 01 <0.008 0.08 2.19 4.42 <0.007 <0.02
Hg (mg/kg) 0.15
10 RF <0.008 <0.07 <0.03 52.2 <0.007 32.0
Mn (mg/kg)
As (mg/kg) 20 11 RW2S <0.008 4.78 8.79 19.3 2.35 7.62
Fe (mg/kg) 12 STE 4 <0.008 2.75 10.7 10.0 1.50 11.5
Se (mg/kg) 13 HT1S <0.008 2.81 3.65 4.53 <0.007 <0.02
Cr (mg/kg) 56 14 DRW2 <0.008 6.26 5.28 8.29 2.74 2.86
Co (mg/kg) 65 15 R RW <0.008 3.59 10.4 12.2 6.27 <0.02
Ni (mg/kg) 21 16 K01 <0.008 12.61 10.3 14.7 3.89 1.51
Zn (mg/kg) 200
17 Tanah 1 Markusen <0.008 7.85 10.7 11.2 2.27 16.0
Cu (mg/kg)
Pb (mg/kg) 50
Contaminant Factor (CF)
• Hg teridentifikasi pada matrik tanah di Hotspot Sungai Rupit (HRP)
Desa sekamenang dengan konsentrasi 0,2 mg/kg,
• konsentrasi background 0,03 mg/kg
• Contaminan factor (CF)= nilai yang menunjukan tingkat pencemaran
• CF = Cmetal / Cbackground
• CF = 0,2/0,03 = 6,67, sangat tinggi (very high)
• Range: Low CF < 1
Moderate 1 <= CF < 3
Considerable 3 <= CF < 6
Very high CF >= 6
Pollution Load Index (Indeks Beban Pencemar)

• Pada matrik tanah di Hotspot Sungai Rupit (HRP) Desa Sukamenang


Hg=0.2, Cd=30, Pb=280, Ni=7,43, Cr=61,2, CU=103
• PLI = Pollution Load Index (Indeks Beban Pencemar)
• PLI= (CF1xCF2xCF3x……CFn)^ 0.5
• PLI + (CF-Hg x CF-Cr x CF-Ni x CF-pb)^ 0.5
• PLI = (6,6 * 35 * 2 * 7)^ 0.5 = 57,15 very highly polluted (Tercemar
sangat tinggi) unpolluted 0 < PLI<= 1
unpolluted to moderate
• Range: moderately polluted
1 < PLI<= 2
2 < PLI<= 3
moderately to highly
polluted 3 < PLI<= 4
highly polluted 4 < PLI<= 5
very highly polluted PLI > 5
Potential Ecological Risk Index dan Potential
Toxicity Response Index
Potential ecological risk index dan Potential toxicity
response index
• Pada matrik tanah di Hotspot Sungai Rupit (HRP) Desa Sekamenang
• T is the response coefficient for the toxicity of the single heavy metal
• T metal= Hg=40, Cd=30, As=10, Cu=Pb=Ni=5, Cr=2, Zn=1

• E= Potential ecological risk index for the single heavy metal pollution
• E= Cf-metal X T-metal
• RI = Potential toxicity response index for various heavy metals in the sediments (RI for short) T-metal

E- Hg 266.67high
E-Cr 70moderate
E-Ni 10low
E-Pb 35low
RI 381.67severe
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Hasil [progress] Kegiatan: Sampling Lokasi Terdampak & Referensi


Kesimpulan Hasil Analisis Tahap Pertama
1. Hg tidak terdeteksi di seluruh sample matrik air, air tanah, ikan dan tumbuhan
2. Hg terdeteksi di sedimen lokasi kontrol (K-02) dengan konsentrasi kecil
3. Lokasi hot spot(HRP) di Desa Sukamenang DAS Rupit :
 konsentrasi tinggi Hg 2,1 mg/kg di penampungan limbah melebihi guideline
concentration di Australia, Kanada dan USA (0,13-0,18)
 Nilai Faktor Pencemar (contaminant factor) dikatagorikan sangat tinggi
 Indeks Beban Pencemar(Pollution Load Index ) tergolong tercemar sangat tinggi (very
highy polluted)
 Potential ecological risk index termasuk tinggi (tinggi)
 Potential toxicity response index masuk kedalam katagori parah (severe)

4. Sampling tahap kedua akan difokuskan pada lokasi hotspot penambangan emas dan
sekitarnya
Analisis Hasil Pemantauan Kualitas
Lingkungan di DAS Rupit dan Rawas Tahap
Dua
Periode Pemantauan Ke dua pada 28-29 September 2022
Rekapitulasi Lokasi, Jumlah dan Jenis Sample
No Titik Lokasi dan Kode Sample Air Sedimen Tanah Ikan
1 H RW 1a Desa Pulau Kidak √ √
2 H RW 1b Sungai Seri 2 √ √
3 H RW 1c Sungai Seri 3 √ √
4 H RW 2a Sungai Seminung 1 √ √
5 H RW 2b Sungai Seminung 2 √ √
6 H RW 2c Sungai Seminung 3 √ √
7 H Rp 1a Dusun KNPI (Jembatan) √ √
8 H Rp 1b Dusun KNPI (Hulu Jembatan 1) √ √
9 H Rp 1c Dusun KNPI (Jembatan Hulu Jembatan 2) √ √
10 H Rp 2a Desa Muara Tiku (Simp.3) √ √ √
11 H Rp 2b Desa Muara Tiku (Simp.3 Hulu 1) √ √
12 H Rp 2c Desa Muara Tiku (Simp.3 Hulu 2) √ √
13 H RP 3 Peti 1 (Gerbang Sukamenang) √ √
14 H RP 3 Peti 2 (Desa Sukamenang) √ √
15 H RP 3 Peti 3 (Desa Sukamenang) √ √
16 H RP 3 Peti 4 (Desa Sukamenang) √ √
17 H RP 3 Peti 5 (Desa Sukamenang) √ √
Sungai Seri &
Seminung

Hg di air tinggi
DS Muara Tiku
Dusun KNPI Hg di sedimen
tinggi

DS Sukamenang
1
Analisis Resiko Kesehatan (Health Risk Assessment)
Analisis resiko Kesehatan (Health risk
assessment) diukur dengan menggunakan
analisis resiko paparan: Dosis harian rata-
rata/average daily dose (ADD) dan resiko
kronis non kangker : tingkat bahaya (hazard
quotient) (HQ).
ADD = C-Hg x (W-v/B-w)
C-Hg = Konsentrasi Hg di matrik air
W-v = Konsumsi air harian rata-rata ( 2 liter)
B-w= Berat badan dewasa & anak-anak
HQ = ADD/RfD
Rfd = Angka dosis oral referensi, untuk Hg
(0,03 ug/hari untuk dewasa dan 0,06 ug/hari
untuk anak-anak)
Nilai HQ lebih kecil dari 1 artinya aman
Analisis Kualitas Air di DAS Rawas
Warna merah konsentrasi Hg telah melewati BMA Sungai Kelas 2 (0,002
mg/l) sebsar 4,25 kalinya dan Batas air baku minum WHO (0,001 mg/l)
Titik Lokasi H RW 1a Desa H RW 1b H RW 1c Sungai H RW 2a H RW 2b H RW 2c Sungai
Pulau Kidak Sungai Seri 2 Seri 3 Sungai Sungai Seminung 3 Heath Risk Assessment
Seminung 1 Seminung 2
Parameter
pH 6,16 5,93 7,13 7 6,52 6,75 H RW 1b Sungai Seri 2 8.51
COD (mg/l) 7,9 8,35 8,64 8,01 8,33 8,02
BOD (mg/l) 1,82 1,47 1,43 1,5 1,7 1,55
TSS (mg/l) 7,59 9,24 8,13 9,61 8,99 8,09 W-v 2
TDS (mg/l) 79 78 74 53 0 56 Bw Dewasa 60
Mn (mg/l) 0,067 0,069 0,072 0,096 0,043 0,039 Bw Ana-anak 20
Zn (mg/l) <0,008 0,015 <0,008 <0,008 0,009 <0,008 RfD dewasa 0.03
Hg (mg/l) 8,65x10-4 8,51x10-3 1,02x10-3 7,11x10-4 6,40X10-4 5,49x10-4 RfD anak 0.06
NO2 (mg/l) <0,0011 <0,0011 <0,0011 <0,0011 <0,0011 <0,0011 HQ ADD/RfD
F (mg/l) 0,62 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 ADD dewasa 0.28
CN (mg/l) <0,004 <0,004 <0,004 <0,004 <0,004 0,254 ADDAnak-anak 0.85
SO4 (mg/l) 1 2 2 2 1 1 HQ dewasa 9.46
Pb (mg/l) <1,98x10-3 <1,98x10-3 <1,98x10-3 <1,98x10-3 <1,98x10-3 <1,98x10-3 HQ anak-anak 14.18
Fe (mg/l) 0,265 0,361 0,373 0,373 0,365 0,316
DO (mg/l) 5,57 5,79 5,69 5,71 5,75 5,72
PO4 (mg/l) <0,008 <0,008 <0,008 <0,008 <0,008 <0,008
HQ lebih besar dari 1
Cl (mg/l) 67,7 64,7 57,5 72,1 70,1 55,3 sehingga beresiko terkena
Cd (mg/l) 0,001 <2,98x10-4 1,18x10-4 9,99x10-4 7,52x10-4 1,01x10-4 penyakit kronis
T.Coliform 57 33 27 33 40 34
Analisis Kualitas Air di DAS Rupit
Warna merah konsentrasi Hg telah melewati BMA Sungai Kelas 2 (0,002
mg/l) sebsar 2,15 kalinya dan Batas air baku minum WHO (0,001 mg/l)
Titik Lokasi H Rp 1a Dusun H Rp 1b Dusun H Rp 1c Dusun H Rp 2a Desa H Rp 2b Desa H Rp 2c Desa
KNPI KNPI (Hulu KNPI (Hulu Muara Tiku Muara Tiku Muara Tiku Heath Risk Assessment
(Jembatan) Jembatan 1) Jembatan 2) (Simp.3) (Simp.3 Hulu 1) (Simp.3 Hulu 2)
H Rp 1a Dusun 3.75
Parameter
pH 4,66 5,46 6,05 6,05 5,95 5,46 KNPI (Jembatan)
COD (mg/l) 9,06 9,75 9,83 9.93 8,89 9,35
BOD (mg/l) 1,81 1,94 1,78 1,79 1,81 1,42
TSS (mg/l) 222 196 267 346 302 236
W-v 2.00
TDS (mg/l) 49 48 47 40 37 41 Bw Dewasa 60.00
Mn (mg/l) 0,291 0,265 0,264 0,268 0,294 0,279 Bw Ana-anak 20.00
Zn (mg/l) 0,028 0,032 0,042 0,015 0,018 0,014
RfD dewasa 0.03
Hg (mg/l) 3,75x10-3 1,70x10-3 2,01x10-3 1,81x10-3 1,29x10-3 1,26x10-3
NO2 (mg/l) 0,018 0,016 0,026 0,032 0,042 0,035 RfD anak 0.06
F (mg/l) <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 HQ ADD/RfD
CN (mg/l) 0,049 0,039 0,107 0,105 0,142 0,039
ADD dewasa 0.13
SO4 (mg/l) 31 28 48 47 61 59
Pb (mg/l) 0,002 <1,98x10-3 <1,98x10-3 <1,98x10-3 <1,98x10-3 <1,98x10-3 ADDAnak-anak 0.38
Fe (mg/l) 2,03 0,793 0,567 0,507 0,412 0,639 HQ dewasa 4.17
DO (mg/l) 5,91 5,88 5,75 5,79 5,75 5,3 HQ anak-anak 6.25
PO4 (mg/l) 0,23 0,43 0,72 0,8 1,39 0,39
Cl (mg/l) 132 130 151 155 163 124 HQ lebih besar dari 1
Cd (mg/l) 1,35x10-4 8,43x10-4 4,18x10-4 <2,98x10-4 5,33x10-4 1,21x10-4 sehingga beresiko
T.Coliform 45 68 45 45 45 21 terkena penyakit kronis
Heath Risk Assessment di Lokasi Limbah

H RP 3 Peti 1 4.30 H RP 3 Peti 2 35.2 H RP 3 Peti 3 (Desa 22.2 H RP 3 Peti 4 34.2 H RP 3 Peti 5
(Gerbang (Desa Sukamenang) (Desa (Desa
Sukamenang) Sukamenang) Sukamenang) Sukamenang)
W-v 2.00 W-v 2 W-v 2 W-v 2 W-v
Bw Dewasa 60.00 Bw Dewasa 60 Bw Dewasa 60 Bw Dewasa 60 Bw Dewasa
Bw Ana-anak 20.00 Bw Ana-anak 20 Bw Ana-anak 20 Bw Ana-anak 20 Bw Ana-anak
RfD dewasa 0.03 RfD dewasa 0.03 RfD dewasa 0.03 RfD dewasa 0.03 RfD dewasa
RfD anak 0.06 RfD anak 0.06 RfD anak 0.06 RfD anak 0.06 RfD anak
HQ ADD/RfD HQ ADD/RfD HQ ADD/RfD HQ ADD/RfD HQ
ADD dewasa 0.14 ADD dewasa 1.17 ADD dewasa 0.74 ADD dewasa 1.14 ADD dewasa
ADDAnak-anak 0.43 ADDAnak-anak 3.52 ADDAnak-anak 2.22 ADDAnak-anak 3.42 ADDAnak-anak
HQ dewasa 4.78 HQ dewasa 39.11 HQ dewasa 24.67 HQ dewasa 38 HQ dewasa
HQ anak-anak 7.17 HQ anak-anak 58.67 HQ anak-anak 37 HQ anak-anak 57 HQ anak-anak
Analisis Kualitas Limbah di Desa Sukamenang
Titik Lokasi H RP 3 Peti 1 H RP 3 Peti 2 H RP 3 Peti 3 H RP 3 Peti 4 H RP 3 Peti 5
(Gerbang (Desa (Desa (Desa (Desa
Sukamenang) Sukamenang) Sukamenang) Sukamenang) Sukamenang)
Parameter
pH 6,03 6,69 6,69 6,53 6,75
COD (mg/l) 15,1 13,3 13,6 22,5 13,8
BOD (mg/l) 3,77 3,73 3,47 3,67 3,37
TSS (mg/l) 38,2 95 7,38 189 67,3
TDS (mg/l) 589 452 176 601 462
Mn (mg/l) 3,36 1,55 1,31 1,20 1,61
Zn (mg/l) 0,039 0,062 0,082 0,053 0,076
Hg (mg/l) 4,30x10-3 35,2x10-3 22,2x10-3 34,2x10-3 7,48x10-3
NO2 (mg/l) 0,024 0,009 0,007 0,006 0,005
F (mg/l) 0,04 <0,002 0,13 <0,002 <0,002
CN (mg/l) 0,198 <0,004 0,165 0,034 0,0305
SO4 (mg/l) 108 95 32 126 94,5
Pb (mg/l) <0,132 <0,132 <0,132 <0,132 <0,132
Fe (mg/l) 92,2 44 1,72 42,3 6,04
DO (mg/l) 4,7 3,71 5,18 3,84 4,65
PO4 (mg/l) 0,04 0,29 <0,008 1,21 0,04
Cl (mg/l) 135 125 73,6 128 120
Cd (mg/l) <0,008 <0,008 <0,008 <0,008 <0,008
T.Coliform 170 170 150 170 130
Kualitas Sedimen di DAS Rawas

H RW 2a H RW 2b ANZECC
H RW 1a Desa H RW 1b H RW 1c H RW 2c Sungai
Titik Lokasi Sungai Sungai ARMCANZ
Pulau Kidak Sungai Seri 2 Sungai Seri 3 Seminung 3
Seminung 1 Seminung 2 (2000)

Parameter
Hg (mg/kg) <0.392 <0.392 <0.392 <0.392 <0.392 <0.392 0.15
Mn (mg/kg) 1.33 0.471 1.53 0.31 3.8 2.71
As (mg/kg) 0.69 0.193 0.5 0.62 2.06 1.53 20
Fe (mg/kg) <0.008 0.168 <0.008 0.032 <0.008 <0.008
Se (mg/kg) <0.367 <0.367 0.426 <0.367 <0.367 <0.367
Cr (mg/kg) <0.02 0.025 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 56
Co (mg/kg) <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 65
Ni (mg/kg) <0.037 <0.037 <0.037 <0.037 <0.037 <0.037 21
Zn (mg/kg) 0.157 0.167 0.116 0.146 0.259 0.15 200
Cu (mg/kg) <0.028 <0.028 <0.028 <0.028 <0.028 <0.028
Pb (mg/kg) 0.079 0.084 0.053 <0.045 <0.045 0.094 50
Kualitas Sedimen di DAS Rupit
Titik Lokasi H Rp 1a Dusun H Rp 1b Dusun H Rp 1c H Rp 2a Desa H Rp 2b Desa H Rp 2c Desa
KNPI KNPI (Hulu Dusun KNPI Muara Tiku Muara Tiku Muara Tiku
ANZECC
(Jembatan) Jembatan 1) Hulu (Simp.3) (Simp.3 Hulu 1) (Simp.3 Hulu 2) ARMCANZ
Jembatan 2) (2000)
Parameter
Hg (mg/kg) <0.392 0.54 2.42 <0.392 <0.392 <0.392 0.15
Mn (mg/kg) 2.58 1.19 0.45 0.48 1.62 2.34
As (mg/kg) 1.14 0.47 <0.192 3.54 0.97 0.91 20
Fe (mg/kg) <0.008 <0.008 <0.008 0.14 <0.008 <0.008
Se (mg/kg) 0.368 0.48 3.27 <0.367 0.6 <0.367
Cr (mg/kg) <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 56
Co (mg/kg) <0.01 <0.01 <0.01 0.021 0.025 0.016 65
Ni (mg/kg) <0.037 <0.037 <0.037 <0.037 <0.037 <0.037 21
Zn (mg/kg) 0.146 0.155 0.123 0.119 0.108 0.109 200
Cu (mg/kg) <0.028 <0.028 <0.028 <0.028 <0.028 <0.028
Pb (mg/kg) <0.045 <0.045 <0.045 <0.045 <0.045 <0.045 50
Faktor Pencemar (Contaminan Factor)
• Hg teridentifikasi pada matrik sedimen di Hotspot Sungai Rupit H Rp
1b Dusun KNPI (Hulu Jembatan 1) dengan konsentrasi 0,54 mg/kg,
• konsentrasi background 0,03 mg/kg
• Contaminan factor (CF)= nilai yang menunjukan tingkat pencemaran
• CF = Cmetal / Cbackground
• CF = 0,54/0,03 = 18, tingkat pencemaran sangat tinggi (very high)
• Range: Low CF < 1
Moderate 1 <= CF < 3
Considerable 3 <= CF < 6
Very high CF >= 6
Faktor Pencemar (Contaminant Factor)
• Hg teridentifikasi pada matrik sedimen di Hotspot Sungai Rupit H Rp
1c Dusun KNPI (Hulu Jembatan 2) dengan konsentrasi 2,42 mg/kg,
• konsentrasi background 0,03 mg/kg
• Contaminan factor (CF)= nilai yang menunjukan tingkat pencemaran
• CF = Cmetal / Cbackground
• CF = 2,42/0,03 = 80,66, tingkat pencemaran sangat tinggi (very high)
• Range:
Low CF < 1
Moderate 1 <= CF < 3
Considerable 3 <= CF < 6
Very high CF >= 6
Kualitas Tanah di Desa Sukamenang
Titik Lokasi H RP 3 Peti 1 H RP 3 Peti 2 H RP 3 Peti 3 H RP 3 Peti 4 H RP 3 Peti 5
(Gerbang (Desa (Desa (Desa (Desa ANZECC
Sukamenang) Sukamenang) Sukamenang) Sukamenang) Sukamenang) ARMCANZ
(2000)
Parameter
Hg (mg/kg) <0.392 3.03 <0.392 <0.392 1.29 0.15
Mn (mg/kg) 1.71 8.73 69 4.49 2.06
As (mg/kg) <0.192 1.38 2.28 7.98 2.06 20
Fe (mg/kg) 8.27 10.6 24.9 13.3 20.4
Se (mg/kg) 1.65 1.29 1.06 <0.367 <0.367
Cr (mg/kg) 0.038 <0.020 0.028 0.037 0.116 56
Co (mg/kg) <0.01 0.022 0.274 0.023 0.015 65
Ni (mg/kg) 0.056 0.107 0.063 0.04 0.044 21
Zn (mg/kg) 0.138 0.437 1.24 0.177 0.194 200
Cu (mg/kg) <0.028 <0.028 <0.028 <0.028 <0.028
Pb (mg/kg) <0.045 0.54 0.54 0.105 0.126 50
Faktor Pencemar (Contaminant Factor)

• Hg teridentifikasi pada matrik limbah di Hotspot Sungai Rupit H RP 3


Peti 2 (Desa Sukamenang) dengan konsentrasi 3,31 mg/kg,
• konsentrasi background 0,03 mg/kg
• Contaminant factor (CF)= nilai yang menunjukan tingkat pencemaran
• CF = Cmetal / Cbackground
• CF = 3,31/0,03 = 101, tingkat pencemaran sangat tinggi (very high)
• Range: Low CF < 1
Moderate 1 <= CF < 3
Considerable 3 <= CF < 6
Very high CF >= 6
Faktor Pencemar (Contaminant Factor)
• Hg teridentifikasi pada matrik sedimen di Hotspot Sungai Rupit H RP
3 Peti 5 (Desa Sukamenang) dengan konsentrasi 1,29 mg/kg,
• konsentrasi background 0,03 mg/kg
• Contaminant factor (CF)= nilai yang menunjukan tingkat pencemaran
• CF = Cmetal / Cbackground
• CF = 1,29/0,03 = 43, tingkat pencemaran sangat tinggi (very high)
• Range:
Low CF < 1
Moderate 1 <= CF < 3
Considerable 3 <= CF < 6
Very high CF >= 6
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Logam Berat di Ikan, Resiko Kanker (TR) dan Non-Kanker (HQ)


HAZARD QUOTION (HQ) LIFETIME CANCER RISK (TR)
Logam Berat (mg/Kg)
No
Kode THQ = EF*ED*FIR*C *10-3 TR = EF*ED*FIR*C*CSF *10-3
Sampel Cd Co Cr Cu Ni Pb Hg RfD*WAB*TA WAB*TA

1 Ikan 1 <0.008 <0.07 <0.03 <0.02 <0.007 <0.02 0,000522 THQ >1 Non Cancer Risk TRs >1,0 x 10-4 Cancer Risk
(USEPA, 2010) (USEPA, 2010)
2 Ikan 2 <0.008 <0.07 <0.03 <0.02 <0.007 <0.02 0,000544

Baku Mutu*, ** 0,1 - - 20 - 0,3 0,5


Exposure Factors Unit Exposure Value Reference
EF Exposure Frequency Day/Year 365 USEPA, 2010
HQ1 0 - 0 0 0 0 0,010344
ED Exposure Duration Year 69,3 USEPA, 2010
HQ2 0 - 0 0 0 0 0,01078
FIR Fish Ingestion Rate g/Capita/Day 120,36 KKP, 2018
TR1 0 - - - - 0 -
C Concentration of μgg-1 wet wt TEs Conecentration This study
TR2 0 - - - - 0 - Trace Elements (TEs)
MeHg Metyl Mercury μgg-1 wet wt 95 % of Total Hg* Bloom et al.,
1996
[Logam Berat] di Ikan dari DAS Rawas < Baku Mutu
RfD Reference Dose mg/kg bw/Day 0,0001 for Hg; 0,001 USEPA, 2010
Kajian Resiko terhadap Kanker dan Non-Kanker: Value for Cd ; 1.5 for Cr ; 0,04
for Cu; 0,02 for Ni and
HQ < 1 Zn; 0,004 for Pb

TR < 1 WAB Average Body Weight Kg 57,7 Walpole et al.,


2012
(Tidak ada resiko terhadap kanker dan Non-Kanker) TA Average Exposure Day 25294,5 USEPA, 2010
Time (EF*ED)
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.06.1.52.4011 Tentang CSF Cancer Slope Factor Kg/day/mg 6,3 for Cd; 0,0085 for USEPA, 2010
Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan. BPOM. Pb
** SNI 7387: 2009. Batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan. Badan Standarisasi Nasional (BSN).
*** Provisional standars for mercury in Fish 0,4 mg/kg (Notification for Ministry of Health and Welfare, Japan in July of
1973
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Kesimpulan Analisis Hasil Pemantauan Tahap Dua


1. Konsentrasi Hg 0,0085 di Matrik Air Sungai Seri (DAS Rawas) telah melewati 4,25
kali BMA Sungai Kelas 2 serta HQ lebih besar dari 1 sehingga beresiko terkena
penyakit kronis non kangker
2. Konsentrasi Hg 0,00375 mg/l di Matrik Air Sungai Rupit Dusun KNPI (DAS Rupit) Low CF < 1
yang berarti telah melewati 2,15 kali BMA Sungai Kelas 2 serta HQ lebih besar Moderate 1 <= CF < 3
dari 1 sehingga beresiko terkena penyakit kronis non kangker Considerable 3 <= CF < 6
3. Konsentrasi Hg di air limbah di 5 lokasi di Desa Sukamenang (DAS Rupit) jauh Very high CF >= 6
lebih tinggi dari BMA Sungai 3,7 sampai dengan 17,6 kali serta HQ lebih besar
dari 1 sehingga beresiko terkena penyakit kronis non kangker
4. Jumlah sample matrik air 17, melewati BMA kelas 2 untuk Hg 7 sample (41,18%)
5. BMA Hg Sungai Kelas 2 (0,002 mg/l)
6. Batas air baku minum Hg WHO (0,001 mg/l)
7. Konsentrasi Hg di Matrik Sedimen Sungai Rupit Dusun KNPI (DAS Rupit)
terdeteksi tinggi telah melewati guideline kualitas sedimen di Kanada, Australia
dan USA (0,13-0,18 mg/kg)
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Kesimpulan Analisis Hasil Pemantauan Tahap Dua


1. Faktor Pencemar (Contaminant Factor) pada matrik sedimen di Hotspot Sungai
Rupit H Rp 1b Dusun KNPI (Hulu Jembatan 1) sebesar 18, digolongkan tingkat
pencemaran sangat tinggi (very high)
2. Faktor Pencemar (Contaminant Factor) sedimen di Hotspot Sungai Rupit H Rp Low CF < 1
1c Dusun KNPI (Hulu Jembatan 2) sebesar 80,66, digolongkan tingkat Moderate 1 <= CF < 3
pencemaran sangat tinggi (very high)
Considerable 3 <= CF < 6
3. Faktor Pencemar (Contaminant Factor) Matrik Tanah di Hotspot H RP 3 Peti 2 Very high CF >= 6
Desa Sukamenang (DAS Rupit) 101 dikatagorikan tingkat pencemaran sangat
tinggi (very high)
(Provisional standars for
4. Faktor Pencemar (Contaminant Factor) Matrik Tanah di Hotspot H RP 3 Peti 5 di mercury in Fish 0,4
Desa Sukamenang (DAS Rupit) 43 masuk klasifikasi tingkat pencemaran sangat mg/kg (Notification for
tinggi (very high) Ministry of Health and
5. Jumlah sample sedimen dan tanah 17, telah melewati Guideline untuk Hg 4 Welfare, Japan in July of
sample (23,18%) 1973)

6. Logam Berat termasuk Hg di Ikan dari DAS Rawas < Baku Mutu
7. Kajian Resiko terhadap Kanker dan Non-Kanker: HQ < 1 &TR < 1 (Tidak ada resiko
terhadap kanker dan Non-Kanker)
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Rencana Tindak Lanjut

1. Melakukan deleniasi wilayah hotspot Dusun KNPI, Desa Sukamenang, Ulu


Rawas (Sungai Seri dan Seminung)
2. Menyusun Rencana Pengendalian (termasuk pemulihan) Pencemaran
Merkuri di DAS Rawas dan Rupit Tahun 2023
3. Menyusun pemodelan geospasial persebaran bahan pencemar di DAS Rawas
dan Rupit Tahun 2023
4. Membangun model fate dan transport Merkuri dan parameter lain di DAS
Rawas dan Rupit Tahun 2023
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Usulan Strategi Pengendalian Pencemaran Merkuri


1. Penertiban penambang emas rakyat menjadi penambang rakyat yang berizin agar mudah
diawasi dan dibina. Namun, hal ini akan terkendala dengan tidak dimasukannya WPR dalam
RTRW Kab. Muratara.
2. Perubahan teknologi pengolahan emas menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan
tanpa menambahkan bahan berbahaya dan beracun. Pilihan selanjutnya adalah kombinasi
teknologi tersebut dan sianidasi.
3. Menjadikan wilayah konsesi eks PT. DNS sebagai pusat penambangan dan pengolahan
tambah emas rakyat menggunakan teknologi yang ramah lingkungan agar mudah diawasi
dan dilakukan pembinaan
4. Pemulihan ekosistem tercemar dan rusak yang dimulai dengan skala pilot
5. Pengalihan mata pencaharian penambang secara bertahap .
6. Stakeholder utama yang memegang kendali adalah pemerintah daerah, penegak hukum dan
masyarakat didukung oleh KLHK dan BRIN
P u s a t R i s e t L i n g k u n g a n d a n Te k n o l o g i B e r s i h
Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan

Daftar Pustaka
1.Edward , T Triandiza, M J Rugebregt , and R D A Opier (2021), Prediction of sediment quality based on the
concentration of heavy metals Cu, Zn, and Ni in Jakarta Bay using the index analysis approach. IOP Conf.
Series: Earth and Environmental Science 777 (2021) 012031. doi:10.1088/1755-1315/777/1/012031
2.Nurul Fahimah, Katharina Oginawati, and Suharyanto, 2020. Fate and spatial distribution of Pb, Cd, Cu and
Zn in the water column and in the surface sediment of Indonesian Estuary (Citarum River Estuary). E3S Web
of Conferences 148, 07007 (2020). https://doi.org/10.1051/e3sconf/202014807007
3.Turekian and Wedepohl,1961 Distribution of the Elements in Some Major Units of the Earth's Crust, KARL K.
TUREKIAN Dept. Geology, Yale University, New Haven, Conn. KARL HANS WEDEPOHL Mineralogische-Institut
der Universitat, Gottingen, Germany. Geological Society of America Bulletin, v. 72, p. 175-192, February
1961
4.Weihua Guo, Xianbin Liu*, Zhanguang Liu, Guofeng Li, 2010. Pollution and Potential Ecological Risk
Evaluation of Heavy Metals in the Sediments around Dongjiang Harbor, Tianjin. International Society for
Environmental Information Sciences 2010 Annual Conference (ISEIS)
5.Arjumand Riaz, Sardar Khan, Said Muhammad , Mohammad Tahir Shah (2019). Mercury Contamination
in Water and Sediments and the Associated Health Risk: A Case Study of Artisanal Gold‑mining Arjumand S.
Mine Water and the Environment

Anda mungkin juga menyukai