Anda di halaman 1dari 39

IMPLEMENTASI PENGHAPUSAN ALAT KESEHATAN

BERMERKURI DARI RUMAH SAKIT (RSST)

RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, 5 Juli 2022


INSTALASI KES. LING DAN K3RS
Mengapa Penting Penghapusan Alat
Kesehatan BERMERKURI ????
• Merkuri adalah satu bahan yang sangat beracun dan sangat berbahaya bagi
Kesehatan dan lingkungan.
• Di Tahun 2017, Indonesia meratifikasi Konvensi Minamata mengenai merkuri.
Tujuan dari Konvensi tersebut adalah untuk melindungi manusia dan lingkungan
hidup dari emisi dan lepasan merkuri dan senyawa senyawa merkuri yang bersifat
Antropogenik.
• Maka Ratifikasi Konvensi Minamata tersebut dituangkan dalam UU Nomor 11 Tahun
2017 tentang pengesahan Konvensi Minamata mengenai Merkuri. Tujuan besar ini
dirinci teknis pelaksanaannya , siapa yang terlibat dan target – target yang perlu
dicapai dalam periode tertentu.
• Peraturan Presiden No 21 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan
dan Penghapusan Merkuri.
Alat Kesehatan Bermerkuri dan Bahan Bermerkuri dari Kegiatan
Kesehatan yang Dilakukan Penghapusan

Termometer Sfigmomanometer/
Tensimeter

Sasaran penghapusan alkes bermerkuri


(penggantian, pewadahan, penyimpanan)
dan penarikan alkes bermerkuri adalah
seluruh Fasyankes di Indonesia.
Dental Amalgam
SITUASI dan PERMASALAHAN
Dampak Pajanan Merkuri Terhadap Kesehatan Manusia
Gejala gangguan
Akut Sakit kepala
pencernaan
Gangguan penglihatan Gangguan pada ginjal
Menghirup udara yang
Kronis Kerusakan sistem saraf pusat
terkontaminasi
Kerusakan ginjal
Kerusakan paru-paru
Kerusakan hati
Mengkonsumsi pangan Kerusakan gastrointestinal (saluran pencernaan)
yang terkontaminasi
Pajanan pada janin dapat mengakibatkan:
• cacat mental
• buta
Absorpsi/penyerapan • cerebral palsy
melalui kulit • gangguan pertumbuhan
• Gangguan fungsi saraf
Meningkatkan angka kematian
Dampak Merkuri terhadap Janin, Bayi dan Anak
 Rusak otak
 Cacat mental
 Gerakan tidak koordinasi
 Kejang
 Tidak dapat bicara dan kekacauan bahasa

 Fungsi ginjal terganggu


 Sistim pencernaan terganggu
 Gangguan pertumbuhan
 Gangguan pandangan (buta)
 Gangguan pendengaran (tuli)
Diperkirakan 316,588-637,233 anak di USA setiap tahun terpajan merkuri dalam
darah pada level >5.8 µg/L, menyebabkan kehilangan IQ, kehilangan
produktivitas mencapai 8.7 miliar dollar, kisaran 2.2–43.8 milyar dollar setiap
tahun (The US Centers for Disease Control, 2005)
SIKLUS MERKURI DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
MENGAPA DILAKUKAN PENGHAPUSAN
ALKES BERMERKURI?

Mengurangi Tidak seragamnya


Sudah diamanatkan
pemahaman petugas
dalam kesepakatan potensi Termometer
fasyankes dalam
internasional risiko , tensimeter penanganan tumpahan
(Konvensi Minamata) pajanan dan dental merkuri dari alkes
dan Indonesia sudah
berkomitmen untuk
merkuri dari amalgam bermerkuri yang pecah
alkes pada masih (tdk ada SOP, tdk ada
melaksanakannya
spill kit, dll)  makin
dengan tujuan pekerja dan digunakan banyak titik cemaran,
mengurangi risiko pasien, serta di Fasyankes kelompok berisiko
pajanan merkuri
lingkungan makin luas
KEBIJAKAN dan REGULASI
PHASE-OUT ALKES BERMERKURI

Melakukan penggantian alkes bermerkuri dan Tidak lagi menggunakan alkes bermerkuri
dental amalgam dan dental amalgam

MENGAPA?
Sudah diamanatkan
Mengurangi potensi risiko
dalam kesepakatan Sudah banyak
pajanan merkuri dari alkes
internasional (Konvensi penggantinya dan
pada pekerja dan pasien,
Minamata) dan kebijakan mudah didapatkan
serta lingkungan
nasional
Pengaturan Merkuri di Indonesia
UU No. 32/2009 tentang
Perlindungan dan UU No. 11/2017 tentang
Pengesahan Konvensi UU No. 36/2009 tentang
Pengelolaan Lingkungan
Minamata tentang Merkuri Kesehatan
Hidup

PP No. 74/2001 tentang


Pengelolaan B3
Perpres
PP no. 22/2020 tentang Peraturan Presiden No. PP No. 66/2014 tentang
Penyelenggaraan 21/2019 tentang Rencana Kesehatan Lingkungan
Perlindungan dan
Aksi Nasional Pengurangan
Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Penghapusan Merkuri

Permenkes No. 41 tahun 2019


PermenLHK no. P27 tahun 2020
tentang Penghapusan dan
tentang Pengelolaan Limbah Alkes
Penarikan Alkes Bermerkuri di
yang mengandung Merkuri
Fasyankes
Penilaian & Perencanaan Penggantian/
Komitmen Penyimpanan
Inventarisasi penggantian substitusi alat
Pimpinan sementara
Alkes alat kesehatan kesehatan

Alat Alat Alat kesehatan


Alat kesehatan
kesehatan kesehatan utuh/tidak
pecah/rusak
non merkuri bermerkuri rusak

Ruang khusus TPS limbah B3

Pelaporan melalui Penarikan Pengangkutan


online (berita acara limbah B3
penghapusan) berizin

MEKANISME PENGHAPUSAN Pengangkutan Pengolahan

DAN PENARIKAN ALKES BERMERKURI


FASYANKES PEMERINTAH DAN SWASTA Depo storage
Pelaksanaan Penghapusan Alkes Bermerkuri

Komitmen seluruh pihak yang Peningkatan kapasitas melalui Penilaian dan inventarisasi
terkait sosialisasi, orientasi, dll alkes bermerkuri

Pewadahan primer dan Pelaporan melalui


Penggantian alkes bermerkuri
sekunder https://bit.ly/borangalkesmerkuri

Penyimpanan sementara Perencanaan penarikan alkes


Penghapusan administrasi
dengan aman bermerkuri

Monev Penarikan alkes bermerkuri Penyediaan depo storage


MEKANISME
PENGHAPUSAN dan PENARIKAN
ALAT KESEHATAN BERMERKURI
KOMITMEN RSUP dr . Soeradji Tirtonegoro Klaten (RSST)
Dalam Upaya Menghapus Alat Kesehatan Bermerkuri
• Menindaklanjuti sosialisasi yang disampaikan oleh Kemenkes, Direktur Penyehatan
Lingkungan dan Dinas Propinsi Jawa Tengah antara lain :
• Direktur Utama mengeluarkan SK No. HK/02.04/II.1/114/2014 tentang Kebijakan
Penarikan Alat Medis Bermerkuri di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
• Instruksi Pimpinan RSST tentang Penarikan Alkes Bermerkuri Tgl 24 Okt 2019 semua
Unit kerja yang menggunakan Alkes bermerkuri.
• Penggantian semua Alkes Bermerkuri menjadi Digital, dengan membuat surat
permohonan penggantian Tensimeter bermerkuri .
• Menyediakan lemari khusus tempat Alkes bermerkuri
• Setiap Unit kerja melaporkan dan menyerahkan alkes bermerkuri ke Bagian Rumah
Tangga.
• Pelaksanaan Penghapusan koordinasi antar unit kerja, Inst. Sanitasi,si, Bi Bagian
Pelayanan, Bagian BMN, Bagian Umum dan Rumah Tangga.
Penghapusan Alkes Bermerkuri di RSUP. Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten Tahun 2019 - 2020 :
• Jumlah Alat Kesehatan yang masih utuh, namun sudah tidak digunakan dan
disimpan di TPS Limbah B3 adalah :
• Tensimeter Bermerkuri ada 36 unit ( Tahun 2014 – 2016)
• Bahan Amalgam gigi yang tersimpan 360 gram (Tahun 2014 – 2016)
• Penggantian Alkes Bermerkuri dan dental amalgam :
• Termometer yang semula 0, diganti 109, pengganti Digital 90 dan lainnya 19.
• Tensimeter biasa semula 36, diganti 82, pengganti Digital 81 dan lainnya 1.
• Tensimeter Standing semula 0, diganti 15, pengganti 15.
• Amalgam semula 360 Gr, diganti composite resin.
ALTERNATIF PENGGANTIAN ALAT KESEHATAN
MENGANDUNG MERKURI

NO ALKES BERMERKURI PENGGANTIAN

1 Thermometer Bermerkuri ( 0 ) Termometer Digital ( 109 )

2 Tensimeter Bermerkuri ( 36 ) Tensimeter Digital ( 82 )

3 Amalgam Gigi (360 gram) Composit Resin


Form Verifikasi Penghargaan Penghapusan
Alkes Bemerkuri untuk Rumah Sakit
NO Variabel Hasil Bobot dan TOTAL Ket.
Skor
1 Kebijakan dan Komitmen (4 pertanyaan)
2 Pembentukan Tim (2 pertanyaan )
3 Penilaian dan Inventarisasi Alkes (9 pertanyaan)
4 Standar Prosedur Operational (2 pertanyaan)
5 Perencanaan penggantian Alkes (3 pertanyaan)

6 Implementasi Penggantian (4 pertanyaan)


7 Penghapusan Alat (2 pertanyaan)
8 Peningkatan Kapasitas (2 pertayaan)
9 Komunikasi, Informasi dan Edukasi (2
pertanyaan)
10 Penanganan Tumpahan (2 pertanyaan)
11 Penyimpanan Limbah Merkuri ( 2 pertanyaan)
12 Pengangkutan Limbah Merkuri (pertanyaan)
Kebijakan Penarikan Alkes Bermerkuri dan Nota Dinas Laporan unit pelayanan bahwa
sudah tidak menggunakan alkes bermerkuri
Surat penggantian tensimeter bermerkuri, dan Surat pernyataan tidak memakai dan menyimpan alkes
bermerkuri
Pengisian Borang Pelaporan penghapusan Alkes Bermerkuri
Pengisian Borang pelaporan penghapusan Alkes
Bermerkuri
Rapat penghapusan Alkes dan Bahan
Bermerkuri
Daftar Tensimeter mengandung Merkuri
Instrumen pelaporan penghapusan Alkes Bermerkuri
PEWADAHAN DAN PENYIMPANAN SEMENTARA
Wadah Ruangan
a. Menggunakan wadah primer dan sekunder a. ruang dengan luas yang cukup;
b. dibedakan berdasarkan jenis alkes bermerkuri; b. ruang harus aman dari risiko rusak dan bocor
c. wadah kuat, tidak mudah bocor/retak, terkunci; yang memungkinkan merkuri tumpah dari
d. wadah memiliki tutup dengan baik dan tidak alkes bermerkuri;
rusak; c. ruang dapat dikunci dan hanya dapat dimasuki
e. wadah melindungi alkes bermerkuri agar tidak oleh petugas yang telah ditetapkan oleh
berbenturan, sehingga tidak pecah ketika pimpinan Fasyankes;
berada dalam wadah; d. memiliki penerangan dan ventilasi yang cukup
f. ukuran wadah disesuaikan kebutuhan; e. memiliki catatan jenis dan jumlah alat
g. wadah diberi label/tanda yang berisi informasi kesehatan bermerkuri yang disimpan.
tentang jenis dan jumlah alat kesehatan f. Tersedia spill kit
bermerkuri;
h. wadah ditempatkan di tempat yang tidak
mudah dijangkau pihak yang tidak
berkepentingan
Wadah primer adalah wadah alkes bermerkuri
yang dari pabrik. Contoh : mika kaca untuk
menyimpan thermometer, kotak kemasan untuk
menyimpan tensimeter meja, Styrofoam untuk
menyimpan

Wadah sekunder adalah wadah untuk mengemas alkes bermerkuri dengan aman yang kemudian
akan disimpan sampai ada pengumuman penarikan  wadah ini untuk memudahkan
pengangkutan Ketika sudah ada pengumuman penarikan  Wadah terkunci/disegel baik sehingga
tidak ada yang hilang
Lemari tempat penyimpanan
sementara
Pewadahan dan penyimpanan sementara Tensimeter
Pewadahan alkes Tensimeter kemasan primer, dan pengganti tersimeter
Digital
1. Tata Cara Pengemasan
A. Pengemasan Alat Kesehatan Mengandung
Merkuri, Menggunakan Kemasan Primer
Tiap jenis alat kesehatan mengandung Merkuri
dikemas dengan menggunakan kemasan primer
berupa kemasan asli atau kemasan pengganti yang
memenuhi syarat dan ketentuan berikut:
1) tertutup;
Kemasan primer harus tertutup rapat dengan
struktural stabil (anti bocor) untuk menghindari
adanya tumpahan Merkuri akibat rapuh atau pecah
yang dapat terjadi dan mencegah terjadinya
penguapan Merkuri.
2) tidak bereaksi dengan Merkuri.
Kemasan primer terbuat dari bahan yang tidak
bereaksi dengan Merkuri atau terbuat dari bahan
yang kompatibel dengan isi.
B. Pengemasan alat kesehatan mengandung merkuri menggunakan
Kemasan sekunder :

Pengemasan menggunakan kemasan sekunder dilakukan setelah


alat kesehatan mengandung Merkuri dikemas menggunakan
kemasan primer dan telah dilapisi oleh plastik gelembung (bubble wrap)
. Kemasan sekunder yang digunakan dapat berupa kemasan yang
telah memenuhi persyaratan yang sesuai dengan ketentuan berikut:

1) tertutup;
Kemasan sekunder harus tertutup rapat dengan struktural
stabil untuk menghindari adanya tumpahan Merkuri dan
kebocoran yang dapat terjadi selama proses pengelolaan alat
kesehatan.

2) tidak bereaksi dengan Merkuri.


Kemasan sekunder terbuat dari bahan yang tidak bereaksi
dengan Merkuri atau terbuat dari bahan yang kompatibel dengan isi.
Pewadahan Alkes Bermerkuri terdiri dari :
• KEMASAN PRIMER :
• Alkes bermerkuri dibungkus/dilapisi plastik Wreb bening
• Alkes dimasukkan dalam kardus seukuran Alkes dilakban bening dan diberi Label
primer sesuai aturan.
• Alkes dalam kardus dilapisi dengan plastik gelembung (bubble wrap) dan di lakban
bening.

• KEMASAN SEKUNDER :
• Alkes dimasukkan dalam Container, isi busa dalam kontainer yang ada celahnya
supaya rapat tidak bergerak/goyang,
• Container diberi Label Sekunder sesuai aturan,
• Container dilapisi plastik wreb bening, dan dikasih Label disetiap sisi (4 sisi)
container samping dan bagian atas.
Pewadahan Alkes Bermerkuri sesuai aturan, kemasan primer dan kemasan
sekunder
APRESIASI
BAGI FASYANKES DAN PEMDA
• Apresiasi sebagai bentuk penghargaan akan diberikan kepada Fasyankes dan
Kab/kota serta Provinsi yang sudah 100% melaksanakan penghapusan alkes
bermerkuri
• Penghargaan tahap awal mulai akan diberikan pada acara HKN bulan
November 2020
• Penilaian dan verifikasi lapangan dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota, Dinkes
Provinsi, Dinas LHK Kab./Kota dan Dinas LHK Provinsi
• Instrument verifikasi dari Kemenkes dengan menggunakan pengisian data
alkes bermerkuri di bit.ly/borangalkesmerkuri dan pengisian ASPAK
• Surat kepada Dinas Kesehatan Provinsi segera akan disampaikan bersama
Juknis penilaian dan metode verifikasi
Setelah melalui tahap Verifikasi penilaian, RSUP dr. Soeradji
Tritonegoro Klaten, mendapat penghargaan dari Kementrian
Kesehatan untuk kategori rumah sakit vertikal type A
TERIMAKASIH, SALAM SEHAT UNTUK KITA SEMUA,
TETAP SEMANGAT MENJALANKAN TUGAS

5 JULI 2022

Anda mungkin juga menyukai