Anda di halaman 1dari 4

KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN BARAT

RUMKIT BHAYANGKARA PONTIANAK

LAPORAN KEGIATAN ZOOM MEETING


SEMINAR NASIONAL DAN PENGHARGAAN PELAKSANAAN PENGHAPUSAN ALKES BERMERKURI
DI FASYANKES TAHUN 2021

A. RUJUKAN
1. Berdasarkan Nomor : Sprin/ 192 / IX/KEP./2020 tentang penyemprotan desinfektan di kediaman
pasien Covid-19
2. Undangan Seminar nasional dan penghargaan pelaksanaan penghapusan alkes bermerkuri di
fasyankes tahun 2021

B. NAMA KEGIATAN
Seminar Nasional Dan Penghargaan Pelaksanaan Penghapusan Alkes Bermerkuri Di Fasyankes
Tahun 2021

C. LOKASI KEGIATAN
Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalbar

D. WAKTU KEGIATAN
Hari : Kamis
Tanggal : 16 September 2021
Jam : 09.00 – 12.30 WIB

E. PETUGAS KEGIATAN
1. DINNY DUPAN, A. Md. Gz
2. ZULKIFLI, A. Md. KL

F. PESERTA YANG IKUT SERTA


1. Direktur Lingkungan Hidup, Bappenas
2. Direktur Verifikasi Pengelolaan Limbah B3, Ditjen PSLB3 KLHK
3. Direktur Pengelolaan Limbah B3, Ditjen PSLB3 KLHK
4. Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi kesehatan, Kemenko PMK
5. Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kemenko Maritim
dan Investasi
6. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Kemenkes
7. Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kemenkes
8. Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Ditjen Yankes
9. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, Ditjen Yankes
10. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Ditjen Yankes
11. Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Ditjen Kesmas
12. Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Ditjen Kesmas
13. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes
14. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kemkes
15. Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran, Kemkes
16. Direktur RSUP seluruh indonesia
17. Direktur RSUD Propinsi se indonesia
18. Direktur RSUD kab/kota se indonesia
19. Direktur RS Swasta se Indonesia
20. Direktur RS TNI dan Polri se Indonesia
21. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi se Indonesia
22. Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota se Indonesia
23. Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL- PP) se
Indonesia
24. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I se Indonesia
25. Kepala Puskesmas se Indonesia
26. Kabag Hukormas, Ditjen Kesmas.
27. Koordinator Poksi PLR, Direktorat Kesling, Kemkes
28. Koordinator Poksi PASD, Direktorat Kesling, Kemkes
29. Koordinator Poksi PUTK, Direktorat Kesling, Kemkes
30. Koordinator Poksi PP, Direktorat Kesling, Kemkes
31. Kasubag ADUM, Direktorat Kesling, Kemkes
32. SubKoordinator Poksi Pengamanan Radiasi, PLR, Direktorat Kesling, Kemkes
33. SubKoordinator Poksi Pengamanan Limbah, PLR, Direktorat Kesling, Kemkes
34. Ketua Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI)
35. Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (PP HAKLI)
36. Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)
37. Ketua Ketua Perhimpunan Sarjana Dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia
(PERSAKMI)
38. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
39. Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
40. Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
41. WHO Indonesia
42. UNDP Indonesia
43. JFT, JFU dan Staf dilingkungan Direktorat Kesehatan Lingkungan
G. HASIL KEGIATAN
Sesuai Perpres Nomor 21 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan
Penghapusan Merkuri (RAN-PPM) dan Permenkes Nomor 41 Tahun 2019 Tentang Penghapusan
Dan Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Kementerian
Kesehatan akan memberikan apresiasi/penghargaan tahun 2021 kepada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas dan Klinik) yang telah melaksanakan Penghapusan Dan
Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri.
Merkuri merupakan bahan berbahaya dan beracun yang menjadi isu internasional, karena
potensi dampaknya yang sangat besar terutama dampak kesehatan. Bentuk dampak kesehatan
yang dapat ditimbulkan akibat terpajan oleh merkuri antara lain adalah kerusakan sistem saraf
pusat, ginjal, paru-paru, khususnya dampak terhadap janin berupa kelumpuhan otak, gangguan
ginjal, sistem syaraf, menurunnya kecerdasan, cacat mental, serta kebutaan.
Demikian disampaikan Dirjen Kesmas dr. Kirana Pritasari, MQIH pada acara Workshop
Sinergi dan Kolaborasi Pemangku Kepentingan dalam Pelaksanaan Penghapusan dan Penarikan
Alat Kesehatan Bermerkuri di Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Jakarta (30/7).
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2017 tentang Pengesahan Konvensi Minamata Mengenai
Merkuri mengatur tata kelola merkuri yang harus dilakukan oleh negara pihak yang mengikuti
Konvensi Minamata untuk melindungi kesehatan dan lingkungan. Partisipasi aktif Pemerintah
Indonesia dalam mengimplementasikan peraturan ini adalah dengan menerbitkan Peraturan
Presiden Nomor 21 tahun 2019 tentang Pengurangan dan Penghapusan Merkuri baru saja
dikeluarkan pada bulan April 2019.
Amanah untuk sektor kesehatan yang tertuang di dalam Peraturan Presiden tersebut adalah
penghapusan merkuri di Pertambangan Emas Skala Kecil dan kesehatan. Di Pertambangan Emas
Skala Kecil, Kementerian kesehatan berperan sebagai sektor pendukung terutama dalam kampanye
stop merkuri. Sedangkan untuk bidang kesehatan, Kementerian Kesehatan sebagai sektor utama
dalam penghapusan merkuri yang diarahkan pada alat kesehatan bermerkuri dimana ditargetkan
100% fasilitas pelayanan kesehatan tidak lagi menggunakannya pada akhir tahun 2020.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dalam percepatan
penghapusan alat kesehatan bermerkuri di Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah dengan
melakukan workshop sinergi dan kolaborasi pemangku kepentingan dalam pelaksanaan
penghapusan dan penarikan alat kesehatan bermerkuri. Tujuan dari pertemuan ini adalah
mewujudkan penghapusan alat kesehatan bermerkuri di Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada tahun
2020 sebagai salah satu upaya melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Sedangkan
tujuan khususnya yakni:
1. Tersosialisasinya Peraturan Presiden nomor 21 tahun 2019 tentang Rencana Aksi
Nasional (RAN) Pengurangan dan Penghapusan Merkuri (RAN-PPM)
2. Sinergitas dan kolaborasi para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan penghapusan
dan penarikan alat kesehatan bermerkuri di fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Diperolehnya komitmen pemangku kepentingan dalam percepatan pelaksanaan
penghapusan alat kesehatan bermerkuri di fasilitas pelayanan Kesehatan
4. Diperolehnya masukan terhadap rancangan Peraturan Menteri Kesehatan tentang
mekanisme penghapusan dan penarikan alat kesehatan bermerkuri di fasilitas pelayanan
kesehatan.

Peserta yang diundang dalam pertemuan ini berasal dari lintas program pada Kementerian
kesehatan, Kementerian dan Lembaga lain, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota terpilih,
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (seperti rumah sakit, Balai Besar Laboratorium Kesehatan, Pusat
Kesehatan Masyarakat, klinik), serta organisasi profesi, perguruan tinggi, perhimpunan dan asosiasi
Rumah Sakit, Lembaga Swadaya Masyarakat pemerhati merkuri, serta media massa.

Dalam acara ini hadir sejumlah pembicara, yaitu Dirjen Kesehatan Masyarakat dan Direktur
Fasyankes serta Sekretaris Ditjen Pengelolaan Sampah dan Bahan Berbahaya dan Beracun
Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan tentang Kebijakan dan Strategi dalam Penghapusan
dan penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri di fasilitas pelayanan Kesehatan.

Menutup kegiatan ini dilakukan Komitmen Bersama dengan pemangku kepentingan dan
pemasangan PIN penghapusan Alkes bermerkuri sebagai launching dimulainya pelaksanaan
penghapusan alat kesehatan bermerkuri di fasilitas pelayanan kesehatan.

H. PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan ini dibuat sebagai bahan pertimbangan untuk
pimpinan dalam menentukan langkah selanjutnya.

Yang Membuat Laporan,


KETUA UNIT KESEHATAN LINGKUNGAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA KALBAR

Zulkifli, Amd. KL

Anda mungkin juga menyukai