ANALISIS
PERATURAN PRESIDEN
NOMOR 21 TAHUN 2019
TENTANG PENARIKAN DAN PENGHAPUSAN MERKURI
KEBIJAKAN KESEHATAN
Oleh:
Dosen Matakuliah :
PROGRAM STUDI
S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
RS Dr.SOETOMO SURABAYA
1
RINGKASAN EKSEKUTIF
I. Ringkasan Kebijakan
A. Masalah
Masalah mendasar dalam kebijakan penghapusan alat kesehatan
bermerkuri yaitu salah satu upaya melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Bentuk dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat terpajan oleh merkuri
antara lain adalah kerusakan sistem saraf pusat, ginjal, paru-paru, khususnya dampak
terhadap janin berupa kelumpuhan otak, gangguan ginjal, sistem syaraf, menurunnya
kecerdasan, cacat mental, serta kebutaan.
Di Indonesia, penggunaan merkuri pada produk-produk tersebut sudah
dilarang berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1175/Menkes/Per/VIII/2010 Tahun 2010 tentang Izin Produksi Kosmetika.
Kemudian, diperjelas dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) RI Nomor HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 tentang Persyaratan
Teknis Bahan Kosmetik. Sepanjang tahun 2014, BPOM telah menarik sekitar 68
produk kosmetik dengan bahan berbahaya dari peredaran, dan pada semester I tahun
2016, BPOM juga telah menemukan 43 item kosmetika mengandung berbahaya
lainnya, termasuk produk-produk yang mengandung merkuri. BPOM juga
menerbitkan peringatan publik mengenai produk-produk berbahaya tersebut, agar
diketahui masyarakat luas.
2
Yang kemudian perlu diwaspadai, sebagian besar kosmetik berbahaya itu
dijual di toko kosmetik tidak resmi, secara online, dan melalui tenaga pemasar lepas.
Produk-produk tersebut tidak menggunakan label BPOM, dan biasanya tanpa
petunjuk penggunaan yang jelas, dan terkadang menuliskan keterangan bahan-bahan
produk dalam bahasa asing.
3
a. Terinventarisasinya alat kesehatan bermerkuri di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
b. Terlaksananya Penghapusan Alat Kesehatan Bermerkuri
dan Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
Terlaksananya penggunaan alat kesehatan non merkuri pada
Fasilitas Pelayanan Kesehatan secara berkelanjutan
III. Prediksi
4
3.2 Prediksi Keberhasilan
Prediksi keberhasilan pada Peraturan Presiden Nomor 21 tahun 2019 ini
adalah sangat tergantung dari kesiapan dari aktor yang terlibat dalam pelaksanaan
baik Balai Besar Laboratorium Kesehatan, Pusat Kesehatan Masyarakat, klinik, serta
organisasi profesi, perguruan tinggi, perhimpunan dan asosiasi Rumah Sakit, Lembaga
Swadaya Masyarakat pemerhati merkuri, Balai Besar Laboratorium Kesehatan, Pusat
Kesehatan Masyarakat, klinik), serta organisasi profesi, perguruan tinggi, perhimpunan
dan asosiasi Rumah Sakit, Lembaga Swadaya Masyarakat pemerhati merkuri, apabila
aktor tersebut melakukan tugas dan peran masing-masing dengan baik, maka
dengan saat ini peluang keberhasilan peraturan ini sangat besar.
Sebagaimana diketahui bahwa kesehatan merupakan hal yang sangat
penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap
manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.
3.3.1 Kesimpulan
Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2019 yang mengatur Program Penarikan dan
Penghapusan Alat Merkuri dan diharapkan dapat menjadi acuan serta dapat
memberikan pemahaman program Penarikan dan Penghapusan Alat Merkuri kepada
seluruh stakeholder terkait, ternyata dalam pelaksanaannya masih menemui
beberapa masalah dan upaya perbaikan:
1. Terbitnya kebijakan terlambat yaitu Tanggal 11 Bulan Oktober 2019 yang
implementasinya Tanggal 18 Oktober 2019.
2. Kebijakan ini ada pasal-pasal yang kurang terinci.
3. Kebijakan ini kurang mengantisipasi globalisasi, sehingga ada
kecenderungan praktek fraud atau kecurangan dari berbagai pihak.
4. Timbulnya perilaku positif maupun negatif.
5. Upaya perbaikan sudah dilakukan oleh berbagai pihak dengan langkah-
langkah sesuai peraturan yang ada.
5
3.3.2 Rekomendasi
Mengkaji adanya masalah-masalah yang mungkin timbul sebagai akibat
penerapan kebijakan ini dan perubahan yang terjadi saat ini, maka
direkomendasikan beberapa rekomendasi yang kami usulkan:
4.2
6
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF...............................................................................................4
I. Ringkasan Kebijakan................................................................................................4
A. Masalah.................................................................................................................4
B. Karakteristik atau ciri masalah dasar adalah:........................................................5
C. Tujuan yang ingin dicapai dalam kebijakan ini adalah:........................................5
II. Masalah yang Timbul...............................................................................................6
III. Prediksi..................................................................................................................6
3.1 Prediksi “Trade Off ”............................................................................................6
3.2 Prediksi Keberhasilan............................................................................................7
3.3 Kesimpulan dan Rekomendasi..............................................................................7
3.3.1 Kesimpulan....................................................................................................7
3.3.2 Rekomendasi..................................................................................................8
DAFTAR ISI........................................................................................................................9
BAB I...................................................................................................................................9
KAJIAN KEBIJAKAN........................................................................................................9
1.1 Masalah Dasar.......................................................................................................9
1.1.1 Macam Masalah...........................................................................................10
1.1.2 Ciri Masalah.................................................................................................10
1.3.3 Karakteristik Masalah..................................................................................10
1.1.4 Nilai.............................................................................................................11
1.1.5 Isu Publik.....................................................................................................12
1.2 Tujuan Yang Ingin Dicapai.................................................................................12
1.3 Subtansi Kebijakan..............................................................................................13
1.3.1 Ciri Kebijakan..............................................................................................13
1.3.2 Kriteria Kebijakan........................................................................................13
1.3.3 Tipe Pendekatan...........................................................................................13
1.3.4 Pasal Bermasalah.........................................................................................13
BAB II................................................................................................................................15
KONSEKUENSI DAN RESISTENSI...............................................................................15
2.1 Perilaku Yang Muncul........................................................................................15
7
2.2.1 Perilaku Positif.............................................................................................15
2.2.2 Perilaku Negatif...........................................................................................15
2.2 Resistensi.............................................................................................................15
BAB III..............................................................................................................................16
PREDIKSI.........................................................................................................................16
3.1 Prediksi “Trade Off”...........................................................................................16
3.3 Prediksi Keberhasilan..........................................................................................16
BAB IV..............................................................................................................................17
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI..........................................................................17
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................17
4.2 Rekomendasi.......................................................................................................17
8
BAB I
KAJIAN KEBIJAKAN
Pada penulisan ini yang dilakukan analisis adalah Peraturan Presiden Nomor 21 tahun 2019 tentang
Penarikan dan Penghapusan Merkuri baru saja dikeluarkan pada bulan April 2019 yang memuat
ketentuan pokok yang selanjutnya dijabarkan dalam berbagai amanah untuk sektor kesehatan yang
tertuang di dalam Peraturan Presiden tersebut adalah penghapusan merkuri di Pertambangan Emas
Skala Kecil dan kesehatan.
Yang kemudian perlu diwaspadai, sebagian besar kosmetik berbahaya itu dijual di toko
kosmetik tidak resmi, secara online, dan melalui tenaga pemasar lepas. Produk-produk tersebut tidak
9
menggunakan label BPOM, dan biasanya tanpa petunjuk penggunaan yang jelas, dan terkadang
menuliskan keterangan bahan-bahan produk dalam bahasa asing.
10
a. Kesenjangan tuntutan masyarakat akan kesehatan;
Masalah kesehatan yang dialami masyarakat juga sangat beragam
terjadinya penggunaan alat kesehatan bermerkuri, sehingga sebagai
masyarakat tidak memahami masalah kesehatan yang menimpa dirinya
b. Kesenjangan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya
jaminan kesehatan, sehingga kurang memahami pentingnya kesehatan
1.1.4 Nilai
Tata nilai yang diatur dalam kebijakan ini adalah;
a. Nilai Moral: melindungi masyarakat agar tidak mengganggu kesehatan.
b. Nilai Sosial: hak masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
c. Nilai Teknikal: Pelayanan kesehatan harus sesuai dengan standar profesi
dan mengikuti perkembangan teknologi.
Dalam acara ini hadir sejumlah pembicara, yaitu Dirjen Kesehatan Masyarakat dan Direktur
Fasyankes serta Sekretaris Ditjen Pengelolaan Sampah dan Bahan Berbahaya dan Beracun
Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan tentang Kebijakan dan Strategi dalam
Penarikan dan Penghapusan Alat Kesehatan Bermerkuri di fasilitas pelayanan Kesehatan.
Menutup kegiatan ini dilakukan Komitmen Bersama dengan pemangku kepentingan dan
pemasangan PIN penghapusan Alkes bermerkuri sebagai launching dimulainya pelaksanaan
penarikan dan penghapusan alat kesehatan bermerkuri di fasilitas pelayanan kesehatan.
11
1.1.5 Isu Publik
Kebijakan ini dimaksudkan untuk merevisi kebijakan yang telah ada sebelumnya yaitu
Kementerian kesehatan berperan sebagai sektor pendukung terutama dalam kampanye
stop merkuri. Kementerian Kesehatan sebagai sektor utama dalam penghapusan
merkuri yang diarahkan pada alat kesehatan bermerkuri dimana ditargetkan 100%
fasilitas pelayanan kesehatan tidak lagi menggunakannya pada akhir tahun 2020.
Isu publik yang terjadi untuk saat ini sepertinya tidak ada, karena di tetapkan dan di
undang-undangkan terlebih dahulu dari pelaksanakan.
12
1.3 Subtansi Kebijakan
13
1.3.4.2 Pasal 1
Penghapusan Alat Kesehatan Bermerkuri adalah upaya pelarangan
penggunaan alat kesehatan bermerkuri, dan/ penggunaan alat kesehatan
bermerkuri dengan bahan alternative yang ramah terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan hiup.
1.3.4.3 Pasal 3
Peraturan ini berlaku pada tanggal diundangkan dan ditetapkan di
Jakarta tanggal 11 Oktober 2019 oleh Menteri Kesehatan Republik
Indonesia serta diundangkan di Jakarta pada tanggal 18 Oktober 2019
oleh Direktur Jendral, Peraturan Perundang-Undangan, Kementrian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Sesuai Undang-
Undang Nomor 11 tahun 2017 tentang Pengesahan Konvensi Minamata
Mengenai Merkuri mengatur tata kelola merkuri yang harus dilakukan oleh
negara pihak yang mengikuti Konvensi Minamata untuk melindungi kesehatan
dan lingkungan, implementasinya dimulai sejak bulan April 2019, namun
Peraturan Presiden Nomor 21 tahun 2019 tentang Pengurangan dan
Penghapusan Merkuri ditetapkan tanggal 11 Oktober 2019 dan
diundangkan tanggal 18 Oktober 2019, jadi 14 bulan setelah pengesahan
program berjalan.
Sesuai kalimat Menimbang… Mengingat dan seterusnya…
Menetapkan Pasal 1 Pengaturan Pengaturan dan Penghapusan Alat
Kesehatan Bermerkuri bertujuan untuk mengganti alat kesehatan
bermerkuri dengan bahan alternatif yang ramah terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan hidup.
14
BAB II
2.2 Resistensi
Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2019 ini,
tidak adanya penolakan dalam kebijakan ini.
15
BAB III
PREDIKSI
16
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 41 Tahun 2019 yang mengatur
Program Penarikan dan Penghapusan Alat Merkuri dan diharapkan dapat menjadi acuan
serta dapat memberikan pemahaman program Penarikan dan Penghapusan Alat Merkuri
kepada seluruh stakeholder terkait, ternyata dalam pelaksanaannya masih menemui
beberapa masalah dan upaya perbaikan:
1. Terbitnya kebijakan terlambat yaitu Tanggal 11 Bulan Oktober 2019 yang
implementasinya Tanggal 18 Oktober 2019.
2. Kebijakan ini ada pasal-pasal yang kurang terinci.
3. Kebijakan ini kurang mengantisipasi globalisasi, sehingga ada kecenderungan
praktek fraud atau kecurangan dari berbagai pihak.
4. Timbulnya perilaku positif maupun negatif.
5. Upaya perbaikan sudah dilakukan oleh berbagai pihak dengan langkah-langkah
sesuai peraturan yang ada.
4.2 Rekomendasi
Mengkaji adanya masalah-masalah yang mungkin timbul sebagai akibat
penerapan kebijakan ini dan perubahan yang terjadi saat ini, maka direkomendasikan
beberapa rekomendasi yang kami usulkan:
1. Dalam tahap policy formulation perlu dilakukan koordinasi yang baik antara
penyelenggara.
2. Dalam penyusunan kebijakan atau tahap policy formulation, agar supaya
terlaksana dengan semestinya dan isinya tidak bertentangan, maka harus
dikoordinasikan dengan baik sehingga tercipta suatu keharmonisan dalam
pelaksanaannya;
3. Untuk mengantisipasi kecurangan, dan perilaku negatif yang muncul dari
berbagai pihak, perlu diberlakukan transparansi dan sanksi yang lebih tegas;
4. Meninjau kembali beberapa pasal yang bermasalah sebagaimana sudah
disebutkan pada Bab terdahulu.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.tribunnews.com/kesehatan/2019/07/30/kemenkes-bahas-penghapusan-dan-
penarikan-alkes-bermerkuri-di-fasilitas-pelayanan-kesehatan
https://ppid.dinkesjatengprov.go.id/ppid/wp-
content/uploads/2020/02/PMK_No__41_Th_2019_ttg_Penghapusan_dan_Penarikan_ALKES_Berme
kuri_di_Fasilitas_Pelayanan_Kesehatan.pdf
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/138633/permenkes-no-41-tahun-2019
http://scholar.unand.ac.id/3392/2/BAB%201%20Pendahuluan.pdf
18