KETAHANAN NASIONAL
(keuletan dan ketangguhan)
1. Manusia berbudaya
Manusia berbudaya (cipta, karya dan karsa)
akan selalu mengadakan hubungan-hubungan:
a. Dengan Tuhan Agama
b. Dengan Cita-cita Ideologi
c. Dengan Kekuatan/kekuasaan Politik
d. Dengan Pemenuhan kebutuhan Ekonomi
e. Dengan Manusia Sosial
f. Dengan Rasa Keindahan Seni budaya
g. Dengan Pemanfaatan alam Iptek
h. Dengan Rasa aman Hankam
Tujuan Nasional, falsafah bangsa, ideologi negara
Dalam pencapaian tujuan nasional dan memper-
tahankan falsafah dan ideologi tidak terlepas dari
TAHG, maka perlu ketangguhan dan keuletan
(Tannas) untuk menghadapi dan mengatasinya.
Kesejahteraan
Kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan
mengembangkan nilai nasionalnya demi sebesar-
besarnya kemakmuran yang adil dan merata
Keamanan
Kemampuan bangsa melindungi nilai nasionalnya ter-
hadap ancaman dari luar maupun dari dalam
4. Kekeluargaan
Mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,
gotong-royong, tenggang rasa, dan tanggung
jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Mandiri
Percaya pada kemampuan dan kekuatan
sendiri dengan keuletan dan ketangguhan
yang mengandung prinsip tidak mudah
menyerah serta bertumpu pada identitas,
integritas dan kepribadian bangsa
Dinamis
Tannas tidaklah tetap, melainkan dapat me-
ningkat atau menurun tergantung pada situasi
dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi
lingkungan strategisnya
Wibawa
Keberhasilan pembinaan Tannas akan mening-
katkan kemampuan dan kekuatan bangsa yang
dapat diperhatikan pihak lain (punya wibawa)