8. Bertugas menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh
dokumen yang menjadi landasan terselenggaranya
pengadaan barjas
9.Apabila dirasa perlu PPK bisa mengusulkan ke PA dan
KPA untuk menubah paket pekerjaan dan perubahan
jadwal atau waktu pengerjaan
10. PPK bisa menetapkan tim pendukung suksesnya
pengadaan barjas apabila kinerja dan keberadaan tim
ini sangat diperlukan.
11. Menetapkan tim atau tenaga ahli apablia diperlukan
untuk membantu pihak-pihak terkait lainnya agar
pekerjaan menjadi lancar dan berhasil dengan baik
12. Menetapkan besaran uang muka yang akan
dibayarkan pada rekanan penyedia barjas pemerintah
apabila memang diperlukan
Syarat menentukan PPK
1. Calon PPK diharuskan memiliki jiwa dna tindakan
integritas yang tinggi.
2. Calon pejabat PPK diharuskan memiliki jiwa
berdisiplin yang tinggi
3. Calon pejabat PPK harus memiliki rasa tangung
jawab yang telah terbukti dan memiliki
kemampuan untuk bertindak sebagai pimpinan
serta menguasai teknik pelaksanaan pengadaan
barjas
Calon pejabat PPK perlu memiliki kewibawaan,sikap
tegas dan membuat keputusan penting disaat yang
tepat
Calon pejabat PPK bukan seseorang yang menjabat
sebagai bagian keuangna atau bendahara dan segala
jbatan yang berhubungan dengan masalah keuangan
Calon pejabat PPK harus memiliki sertikiat keahlian
pengadaan yang tentunya telah terstandarisasi
sesuai kebutuhan
3. ULP (Unit Layanan
Pengadaan)
Pihak ULP merupakan pihak yang dibentuk oleh
instansi pemerintah pemberi lowongan pengadaan
barang dan jasa kepada mereka yang terlibat langsung
dalam proses pengadaan .
Ketentuan pembentukan ULP diatur sedemikian rupa
sehingga yang menjabat adalah mereka yang ditunjuk
atau dibentuk langsung oleh pimpinan instansi
pemerintah yang akan mengadakan lelang pengadaan
barang dan jasa pemerintah.
Tugas dan kewenangan
ULP
Menyusun perencanaan pemilihan rekanan atau
kontraktor yang akan melaksanakan pengadaan barjas
Menetapkan dokumen yang berhubungan dengan
pengadaan
Menetapkan besaran nomonal jaminan penawaran diri
dari calon rekanan atau kontraktor yang mengajukan
diri
Mengadakan pengumuman baik melalui website resmi
K/L/D/I maupun melalui papan pengumuman
Menilai kulifikasi calon penyedia barang dan jasa
melalui pra kualifikasi calon penyedia barjas melalui
prakualifikasi dan pasca kualifikasi
Melakukan evaluasi secara administrasi teknis dan
harga penawran yang masuk
Diharuskan menjawab sanggahan dan menetapkan
penyedia barjas apabila dilakukan metode
pelelangan langsung penunjukan langsung, maupun
seleksi , pejabat ULP menngani pengadaan dengan
dana diats 100 jt untuk barang dan 50 jt untuk jasa.
Memberikan salinan dokumen pengadaan kepada PPK
dan menyimpan aslinya
Menyerahkan dokumen asli pemilihan penyedia kepada
PA dan KPA
Membuat laporan mengeni proses dan hasil dari
pengadaan barang dan jasa kepada pimpinan instansi
terkait
Membrikan pertanggungjawaban atas kinerjanya
kepada PA atau KPA
Bisa mengusulkan perubahan HPS atau teknis
pekerjaaan bila diperlukan.
4. Panitia atau Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan
Sekelompok orang dari lingkungan PNS atau BUMN
dan instansi yang bersangkutan yang bertugas
menerima hasil pekerjaan.
Pekerjaan yang dimaksud yaitu pengerjaan
pengadaan barjas pemerintah pada instansi masing-
masing.
Panitia memeriksa hasil pekerjaan rekanan dalam
pengadaan barang dan jasa, menerima hasilnya
setelah melalui pemeriksaan lalu menandatangani
berita acara serah terima hasil pekerjaan tersebut.
5. Penyedia barang atau
jasa
Yang disebut penyedia barang dan jasa merupakan
perseorangan atau suatu badan usaha yang menjadi
penyedia barang atau jasa yang dibutuhkan instansi
pemerintah.
Integritas dalam pengadaan Barang dan
Jasa
Integritas banyak digunakan sebagai pengganti kata
tidak melakukan tindakan korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Kata integritas dirasa mampu mewakili
sebuah sifat, sikap serta perilaku antikorupsi dan
sejenisnya. Seseorang yang memiliki integritas tinggi
tentu akan menjaga dirinya dari tindakan yang bisa
menimbulkan kerugian bagi diri sendiri, pemerintah,
dan masyarakat luas pada umumnya.
Perilaku atau tindakan yang digolongkan sebgai
penggaran terhadap integritas dalam pengadaan barjas
1. adanya tindakan penyuapan yang dilakukan sehingga
oknum pemberi tender pengadaan barjas menjadi tidak lagi
objektif dalam memilih rekanan.
2. adanya tindakan penggelapan yang dilakukan oleh oknum
tertentu
3. adanya tindakan pemalsuan atau penipuan sebagai cara
untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri.
4. adanya tindakan pemerasan yang dilakukan terhadap
pejabat publik yang mengurusi pengadaan barjas
5. tindakan penyalahgunaan jabatan dan wewenan oleh
oknum yang menangani pengadaan barang dan jasa
pemrintah.
6. adanya pertentangan kepentingan dengan
mendirikan usaha sendiri untuk kemudian
mengambil bagian dalam pelaksanaan tender
penadaan barjas
7. adanya sikap dan tindakan pilih kasih, membantu
dan memberikan kesempatan kepada pihak tertentu
agar lebih diprioritaskan sebagi rekanan dari pada
pesaingnya.
8. adanya kemungkinan penerimaan komisi oleh
oknum pejabat yang berwenang memutuskan dan
berkaitan dengan proses pengadaan barjas
9. adanya tindakan nepotisme
10. adanya kontribusi atau sumbangan ilegal dari
pihak rekanan kepada pemimpin atau partai tertentu
yang memiliki pengaruh kuat untuk memutuskan
orang