Anda di halaman 1dari 28

Metode pengadaan

barang dan jasa



Pertemuan 2
Krissantina Eferyn,SE,M.Ak
SWAKELOLA

 Dikelola sendiri oleh instansi pemerintah terkait
tanpa melibatkan pihak luar
SELEKSI

 Dilakukan seleksi terhadap para rekanan yang
dianggap mampu untuk menangani pengadaan
barang dan jasa pemerintah
PENUNJUKAN
LANGSUNG

 Rekanan atau kontraktor ditunjuk secara langsung
oleh instansi pemerintah yang sedang mengadakan
barang dan jasa tertentu.
LELANG

 Sarana untuk memilih kontraktor atau rekanan di
antara beberapa yang menawarkan diri setelah
melihat pengumuman oleh instansi terkait
SAYEMBARA/KONTES

 Dilakukan pengumuman terbuka untuk ikut serta
dalam sayembara atau kontes yang diadakan oleh
instansi pemerintah berkaitan dengan penyerapan
ide dan hasil barang jadi
Pihak yang terkait dengan pengadaan
barang dan jasa

1. Pengguna Anggaran (PA) dan Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA)
Pengguna Anggaran biasanya seseorang dengan jabatan
tertinggi pada instansi yang membuka pengadaan barang
dan jasa.
Contoh : pada kementerian PA menteri,BUMN PA adalah
pimpinan BUMN
PA sebagai pembawa anggaran dan kebijakan.
PA menunjuk KPA untuk membantunya agar tidak
memberatkan kinerja PA

Kuasa Pengguna Anggaran bisa terdiri tas seorang atau
beberapa orang yang memiliki kekuasaan terhadap
operasional angaran yang disediakan untuk pengadaan
barang dan jasa pemerintah.
Tugas dan Wewenang PA dan KPA
(Perpres No. 35 Tahun 2011)

 Menetapkan rencana umum pengadaan barang dan
jasa yang dimaksud
 Menampilkan pengumuman tentang adanya
pencarian rekanan dalam pengadaan barang dan jasa
di website resmi K/L/D/I
 Menetapkan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)
 Menetapkan pejabat atau membentuk panitia yang
menerima hasil pekerjan barang atau jasa yang
diadakan
 Menetapkan pemenang yang akan dijadikan sebagai
rekanan dalam metode penunjukan langsung maupun
pelelangan untuk pengadaan barang dan jasa
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan

pengadaan barang dan jasa
 Membuat dan menyampaikan laporan keuangan sesuai
dengan ketentuan yang telah diatur dalam undang-
undang
 Menyelesaikan perselisihan atau perbedaan pendapat
antara pihak-pihak yang terkait dengan proses
pengadaan barang dan jasa pemerintah

 Mengawasi penyimpanan dan pemeliharaan semua
dokumen pengadaan barang dan jasa sehingga ada
bukti auntentik tentang pengerjaannya
 Menentukan tim teknis yang bertugas membantu PA
dan KPA dalam pelaksanaan tugasnya di lapangan
 Menetapkan tim juri yang akan menilai apabila
metode pengadaan barang dan jasa pemerintah
menggunakan kontes atau sayembara
2. PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)

 PPK ditunjuk PA dan KPA
 Tugas PPK yaitu mengurusi hal-hal yang
berhubungan dengan rencana pengadaan, surat-
menyurat, penandatanganan kontrak dan beberapa
hal berikut :
1. Menetapkan rencana yang berhubungan dengan
pengadaan barjas meliputi spesifikasi teknis barjas
antara lain HPS (harga Perkiraan Sendiri)dan
rancangan kontrak dengan rekanan

 Larangan tersebut tercantum dalam UU No. 5 Tahun
1999 Pasal 22 tentang larangan adanya praktik monopoli
dan persaingan yang tidak sehat dalam proses
pelelangan atau tender pengadaan barang dan jasa
pemerintah.
 Undang-Undang yang diterbitkan oleh KPPU mengatur
tentang adanya persengkokolan yang diartikan sebagai
kerja sama yang dilakukan oleh pelaku usaha dengan
pihak lain atas inisiatif siapapun juga dang dengan cara
apapun untuk memenangkan peserta tender.
2. Menerbitkan surat penunjukan kepada
rekanan/kontraktor penyedia barjas
3. Menandatangani kontrak apablia mewakili dan
mendapat wewenang dari PA dan KPA

4. Sebagai pelaksana kontrak dengan rekanan penyedia
barjas pemerintah
5. Bertugas mengendalikan pelaksanaan pengadaan barjas
kepada PA atau KPA yang bertanggung jawab terhadap
anggaran yang digunakan
6. Setelah pekerjan selesai PPK menyerahkan kepada PA /
KPA untuk digunakan sebagaimana mestinya.
7. Melaporkan setiap hasil yang diperoleh dalam
pengerjaan pengadaan barjas , melaporkan kemajuan
pengerjaan serta kendala yang dihadapi dilapang


8. Bertugas menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh
dokumen yang menjadi landasan terselenggaranya
pengadaan barjas
9.Apabila dirasa perlu PPK bisa mengusulkan ke PA dan
KPA untuk menubah paket pekerjaan dan perubahan
jadwal atau waktu pengerjaan

10. PPK bisa menetapkan tim pendukung suksesnya
pengadaan barjas apabila kinerja dan keberadaan tim
ini sangat diperlukan.
11. Menetapkan tim atau tenaga ahli apablia diperlukan
untuk membantu pihak-pihak terkait lainnya agar
pekerjaan menjadi lancar dan berhasil dengan baik
12. Menetapkan besaran uang muka yang akan
dibayarkan pada rekanan penyedia barjas pemerintah
apabila memang diperlukan
Syarat menentukan PPK

1. Calon PPK diharuskan memiliki jiwa dna tindakan
integritas yang tinggi.
2. Calon pejabat PPK diharuskan memiliki jiwa
berdisiplin yang tinggi
3. Calon pejabat PPK harus memiliki rasa tangung
jawab yang telah terbukti dan memiliki
kemampuan untuk bertindak sebagai pimpinan
serta menguasai teknik pelaksanaan pengadaan
barjas

 Calon pejabat PPK perlu memiliki kewibawaan,sikap
tegas dan membuat keputusan penting disaat yang
tepat
 Calon pejabat PPK bukan seseorang yang menjabat
sebagai bagian keuangna atau bendahara dan segala
jbatan yang berhubungan dengan masalah keuangan
 Calon pejabat PPK harus memiliki sertikiat keahlian
pengadaan yang tentunya telah terstandarisasi
sesuai kebutuhan
3. ULP (Unit Layanan
Pengadaan)
Pihak ULP merupakan pihak yang dibentuk oleh
instansi pemerintah pemberi lowongan pengadaan
barang dan jasa kepada mereka yang terlibat langsung
dalam proses pengadaan .
Ketentuan pembentukan ULP diatur sedemikian rupa
sehingga yang menjabat adalah mereka yang ditunjuk
atau dibentuk langsung oleh pimpinan instansi
pemerintah yang akan mengadakan lelang pengadaan
barang dan jasa pemerintah.
Tugas dan kewenangan
ULP

 Menyusun perencanaan pemilihan rekanan atau
kontraktor yang akan melaksanakan pengadaan barjas
 Menetapkan dokumen yang berhubungan dengan
pengadaan
 Menetapkan besaran nomonal jaminan penawaran diri
dari calon rekanan atau kontraktor yang mengajukan
diri
 Mengadakan pengumuman baik melalui website resmi
K/L/D/I maupun melalui papan pengumuman

 Menilai kulifikasi calon penyedia barang dan jasa
melalui pra kualifikasi calon penyedia barjas melalui
prakualifikasi dan pasca kualifikasi
 Melakukan evaluasi secara administrasi teknis dan
harga penawran yang masuk
 Diharuskan menjawab sanggahan dan menetapkan
penyedia barjas apabila dilakukan metode
pelelangan langsung penunjukan langsung, maupun
seleksi , pejabat ULP menngani pengadaan dengan
dana diats 100 jt untuk barang dan 50 jt untuk jasa.
 Memberikan salinan dokumen pengadaan kepada PPK
dan menyimpan aslinya
 Menyerahkan dokumen asli pemilihan penyedia kepada
PA dan KPA

 Membuat laporan mengeni proses dan hasil dari
pengadaan barang dan jasa kepada pimpinan instansi
terkait
 Membrikan pertanggungjawaban atas kinerjanya
kepada PA atau KPA
 Bisa mengusulkan perubahan HPS atau teknis
pekerjaaan bila diperlukan.
4. Panitia atau Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan

 Sekelompok orang dari lingkungan PNS atau BUMN
dan instansi yang bersangkutan yang bertugas
menerima hasil pekerjaan.
 Pekerjaan yang dimaksud yaitu pengerjaan
pengadaan barjas pemerintah pada instansi masing-
masing.
 Panitia memeriksa hasil pekerjaan rekanan dalam
pengadaan barang dan jasa, menerima hasilnya
setelah melalui pemeriksaan lalu menandatangani
berita acara serah terima hasil pekerjaan tersebut.
5. Penyedia barang atau
jasa 
 Yang disebut penyedia barang dan jasa merupakan
perseorangan atau suatu badan usaha yang menjadi
penyedia barang atau jasa yang dibutuhkan instansi
pemerintah.
Integritas dalam pengadaan Barang dan
Jasa


 Integritas banyak digunakan sebagai pengganti kata
tidak melakukan tindakan korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Kata integritas dirasa mampu mewakili
sebuah sifat, sikap serta perilaku antikorupsi dan
sejenisnya. Seseorang yang memiliki integritas tinggi
tentu akan menjaga dirinya dari tindakan yang bisa
menimbulkan kerugian bagi diri sendiri, pemerintah,
dan masyarakat luas pada umumnya.
Perilaku atau tindakan yang digolongkan sebgai
penggaran terhadap integritas dalam pengadaan barjas


 1. adanya tindakan penyuapan yang dilakukan sehingga
oknum pemberi tender pengadaan barjas menjadi tidak lagi
objektif dalam memilih rekanan.
 2. adanya tindakan penggelapan yang dilakukan oleh oknum
tertentu
 3. adanya tindakan pemalsuan atau penipuan sebagai cara
untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri.
 4. adanya tindakan pemerasan yang dilakukan terhadap
pejabat publik yang mengurusi pengadaan barjas
 5. tindakan penyalahgunaan jabatan dan wewenan oleh
oknum yang menangani pengadaan barang dan jasa
pemrintah.
 6. adanya pertentangan kepentingan dengan
mendirikan usaha sendiri untuk kemudian
mengambil bagian dalam pelaksanaan tender
penadaan barjas

 7. adanya sikap dan tindakan pilih kasih, membantu
dan memberikan kesempatan kepada pihak tertentu
agar lebih diprioritaskan sebagi rekanan dari pada
pesaingnya.
 8. adanya kemungkinan penerimaan komisi oleh
oknum pejabat yang berwenang memutuskan dan
berkaitan dengan proses pengadaan barjas
 9. adanya tindakan nepotisme
 10. adanya kontribusi atau sumbangan ilegal dari
pihak rekanan kepada pemimpin atau partai tertentu
yang memiliki pengaruh kuat untuk memutuskan
orang

Anda mungkin juga menyukai