Anda di halaman 1dari 17

RISET SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI & PEMERINTAHAN


(Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi)

Dosen Pengampu:
Dr. Muhammad Gowon, S.E., Ak., M.Si., CA.
Disusun Oleh:

KELOMPOK 4:
1. APRILIANI DWI TANDY P2C323014
2. MUHAMMAD SONI P2C323012
3. MULIYATI P2C323007
MAGISTER ILMU AKUNTANSI
UNIVERSITAS JAMBI
2023
LATAR BELAKANG
Modern ini, sektor bisnis mengalami perubahan yang
sangat cepat dan berkelanjutan. Dunia bisnis menjadi sangat
bergantung pada sistem informasi, khususnya di bidang
akuntansi.

Tak ayal bila perusahaan akan dihadapkan dengan


berbagai jenis resiko. Untuk itu diperlukan pengendalian
terhadap keamanan dan integritas sistem informasi pada tiap
perusahaan.
MATERI
PEMBAHASAN
1.Pengertian Pengendalian
2. Pengertian SIA
3. Jenis-jenis Pengendalian SIA
4. Kerangka Pengendalian SIA
5. Lingkungan Internal
6. Penetapan Tujuan Pengendalian SIA
7. Otorisasi Aktivitas Pengendalian SIA
8. Studi Kasus
Pengertian Pengendalian
“Proses yang mempengaruhi atau mengarahkan aktivitas
sebuah objek, organisasi, atau sistem bahwa kegiatan telah
diselesaikan sesuai dengan rencana dan telah melewati
tahap koreksi atas penyimpangan yang berarti”

Menurut Robert Simons (dalam Romney dan Steinbart, 2015),


pengendalian menganut 4 sistem dalam penyelesaian konflik, yaitu:
1. Sistem Kepercayaan (Belief System)
2. Sistem Batas (Boundary System)
3. Sistem Pengendalian Diagnostik (Diagnostic Control System)
4. Sistem Pengendalian Interaktif (Interactive Control System)
Tujuan
Pengendalian Internal
1. Mengamankan aset atau mencegah/mendeteksi perolehan, penggunaan,
dan penempatan yang tidak sah.
2. Mengelola catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan aset
perusahaan secara akurat dan wajar.
3. Memberikan informasi yang akurat dan reliabel.
4. Menyiapkan laporan keuangan sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
5. Mendorong ketaatan terhadap manajerial yang telah ditentukan.
6. Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi
“Kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur
untuk mengubah data menjadi informasi”
- Bodnard dan Hopwood (2000:23) -
“Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan,
mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang
relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak eksternal dan pihak
internal”
- Baridwan (1996:4) -
Jenis-Jenis Pengendalian SIA

Berdasarkan Fungsi Berdasarkan Kategorinya, Berdasarkan Bidangnya,


Pentingnya, terbagi 3 yaitu: terbagi 3 yaitu: terbagi 3 yaitu:

1. Pengendalian Preventif 1. Pengendalian Umum 1. Pengendalian Internal


(Preventive Control) (General Control), 2. Pengendalian Administrasi
2. Pengendalian Detektif 2. Pengendalian Aplikasi 3. Pengendalian Akuntansi
(Detective Control) (Aplication Control)
3. Pengendalian Korektif 3. Pengendalian Teknologi
(Corrective Control) (Technology Control)
Kerangka Pengendalian SIA
COBIT COSO
(Control Objective for Information and Related (Committee of Sponsoring Organizations)
Technology)
COSO adalah sebuah kelompok sektor swasta
COBIT adalah sebuah kerangka komprehensif
yang terdiri atas AAA (American Accounting
yang membantu perusahaan mencapai tujuan tata
Association), AICPA (American Institute of
kelola dan manajemen teknologi informasi.
Certified Public Accountants), IIA (Institute of
Internal Auditors), IMA (Institute of
Model COBIT sendiri memiliki 4 jenis domain,
ManagementAccountants), and FINEX
yakni:
(Financial Executives International).
• APO (Align – Plan – Organize)
• BAI (Build – Acuire – Implement)
Selanjutnya, COSO mengembangkan kerangka
• DSS (Deliver – Service – Support)
pengendalian yang disebut ERM (Enterprise
• MEA (Monitor – Evaluate – Asses)
Risk Management) atau dikenal dengan istilah
Manajemen Resiko.
MANAJEMEN
Lingkungan
GAYA OPERASI

Internal SELERA RESIKO

KOMITMEN
Penetapan Tujuan Pengendalian SIA
Tujuan Strategis Tujuan Pelaporan
 Tujuan yang berfokus pada sasaran  Tujuan yang membantu perusahaan untuk
tingkat tinggi yang disejajarkan memastikan ketelitian, kelengkapan dan
dengan misi perusahaan, mendukung keandalan laporan perusahaan,
serta menciptakan nilai bagi meingkatkan pembuatan keputusan dan
pemegang saham. mengawasi aktivitas dan kinerja
perusahaan.
Tujuan Operasi
 Tujuan yang berhubungan dengan Tujuan Kepatuhan
efektivitas dan efisiensi operasi  Tujuan yang membantu perusahaan untuk
perusahaan, menentukan cara mematuhi seluruh hukum dan peraturan
mengalokasikan sumber daya. yang berlaku
Otorisasi Aktivitas
Pengendalian SIA
Pengamanan
Pemisahan Tugas asset, catatan, & data

Pengembangan proyek &


pengendalian akuisisi Pengecekan kinerja

Perubahan Pengendalian
Manajemen Informasi & Komunikasi

Perancangan & pencatatan


dokumen Pengawasan
Studi Kasus 1
Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi
penggajian karyawan yang diterapkan oleh perusahaan dinilai sudah
cukup baik dan sesuai dengan teori yang ada karena telah dilengkapi
dengan sistem pengendalian internal yang memadai dan memenuhi
Analisis Sistem Informasi keseluruhan unsur pengendalian internal. Namun, masih terdapat
Akuntansi Penggajian dalam beberapa kelemahan yang ditunjukkan dengan fungsi-fungsi belum
Rangka Efektivitas Pengendalian sesuai dengan teori yang ada. Dimana bagian akuntansi masih
Internal Perusahaan merangkap fungsi sebagai pembuat daftar gaji sekaligus membuat
(Studi Kasus pada PT Populer Sarana rekapitulasi kehadiran para pegawai.
Medika, Surabaya)
Sebagai alternatif, perusahaan dapat menggunakan bantuan bagian
Fibriyanti (2017) personalia untuk 12 mengambil alih fungsi akuntansi dalam mencatat
kehadiran para pegawai. Hal ini dimaksudkan pula untuk menghindari
kecurangan dalam pembuatan daftar gaji hingga pembayaran jumlag gaji
pokok beserta tujangan dan potongan untuk karyawan. Selain itu, ini
juga dapat memudahkan manajemen untuk melakukan pengawasan
terhadap jalannya operasional perusahaan.
Studi Kasus 2
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian sistem informasi
akuntansi di PT Putra Indo Cahaya Batam masih belum sesuai dengan
teori karena struktur organisasi dalam penjualan dan penerimaan kas
masih terdapat perangkapan tugas dan fungsi. Dokumen akuntansi yang
Analisis Sistem Informasi digunakan pun dinilai masih kurang terperinci atau kurang lengkap,
Akuntansi Penjualan dan dimana perusahaan hanya menggunakan jurnal penjualan, jurnal
Penerimaan Kas dalam penerimaan kas, dan kartu gudang.
Meningkatkan Pengendalian
Internal Sebagai alternatif, perusahaan dapat menambah faktur penjualan, bukti
(Studi Kasus pada PT Putra Indo setoran bank, surat jalan, dan surat tanda terima barang (nota jalan) agar
Cahaya, Batam) praktik operasional penjualan lebih transparan dan terstruktur. Begitupun
dengan penilaian terhadap praktik yang sehat dalam pengendalian
Jaya (2018) internal penjualan. Dimana perusahaan secara rutin menyetorkan jumlah
kas yang diterima setiap tiga hari ke bank, tidak pada hari yang sama
sesuai tanggal transaksi penjualan. Hal ini dapat menimbulkan resiko
penyalahgunaan dan penyelewengan kas yang dapat merugikan
perusahaan.
Studi Kasus 3
Penelitian ini 13 dilatarbelakangi oleh penyerahan laporan keuangan selama 6 tahun
terakhir oleh pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah pasca pemekaran sebagai
kabupaten baru. Dimana Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah telah mendapat
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), tetapi masih terdapat masalah yang harus
diperhatikan diantaranya: Pengendalian, Pencatatan, dan Pengendalian aset yang
belum dilakukan secara signifikan. Didorong dengan regulasi pemerintah pada
Perngaruh Penerapan Standar Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 yang mewajibkan seluruh instansi
Akuntansi Pemerintah Berbasis pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk mengganti pencatatan akuntansi
Akrual, Sistem Pengendalian berbasis kas menjadi pencatatan akuntansi berbasis akrual terhitung sejak tahun 2015.
Intern dan Kualitas Laporan
Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan akuntansi berbasis
Keuangan Terhadap Akuntabilitas
akrual yang didukung dengan sistem pengendalian internal dan laporan keuangan
Kinerja Instansi Pemerintah yang berkualitas pada instansi pemerintah Bengkulu Tengah dapat menghasilkan
(Studi Kasus Inspektorat Kabupaten informasi ekonomi yang efisien dan efektif pada pelayanan publik. Tidak hanya
Bengkulu Tengah) sekedar menghasilkan laporan pertanggungjawaban dan laporan keuangan daerah
yang baik, pencatatan akuntansi berbasis akrual, sistem pengendalian internal dan
Fitriyani & Herawati (2019) kualitas laporan keuangan dapat menjadi dasar bagi Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) dalam memberikan nilai dan masukan terhadap pertanggungjawaban
bupati. Di sisi lain, ini dapat difungsikan sebagai akses yang baik dalam melakukan
pemantauan kinerja pemerintah Bengkulu Tengah.
Studi Kasus 4
Penelitian ini dilakukan pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD) Kabupaten Badung, Bali. Berdasarkan 60 responden
yang diambil seluruhnya dari pegawai BPKAD Kabupaten Badung
dengan kriteria tertentu, hasilnya menunjukkan bahwa Pemahaman
Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi dan 14 Sistem
Pemanfaatan Sistem Informasi Pengendalian Internal berpengaruh positif terhadap Kualitas Laporan
Akuntansi dan Sistem Keuangan. Ini berarti kualitas laporan keuangan yang dihasilkan
Pengendalian Internal Terhadap bergantung pada tingkat pemahaman akuntansi yang dimiliki oleh
Kualitas Laporan Keuangan pegawai BPKAD.
(Studi Kasus pada BPKAD
Kabupaten Badung, Bali) Selain itu, sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal
amat dibutuhkan dalam mencegah indikasi kecurangan sekaligus
Lestari & Dewi (2020) membantu pegawai mengidentifikasi resiko-resiko kecurangan yang
dapat terjadi di BPKAD. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik
pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem informasi akuntansi, dan
sistem pengendalian internal yang dimiliki pemerintah, semakin baik
pula kualitas laporan yang akan dihasilkan.
Kesimpulan
Pengendalian adalah proses mempengaruhi atau mengarahkan aktivitas sebuah obyek,
organisasi atau sistem. Pengendalian berkaitan erat dengan sistem operasi yang
dijalankan oleh pihak internal, salah satunya sistem informasi akuntansi. Sistem
informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang
diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Dimana pengendalian sistem informasi
dapat digolongkan ke dalam beragam jenis, baik berdasarkan fungsi pentingnya,
kategorinya, maupun bidangnya.

Pengendalian sistem informasi akuntansi memiliki 2 (dua) kerangka pengendalian,


yaikni COBIT dan COSO. Aktivitas ini tidak terlepas dari campur tangan lingkungan
internal, khususnya pihak manajemen perusahaan. Pihak manajemen memiliki hak
otorisasi bagi para pegawai untuk diikuti dan kemudian memberdayakan mereka guna
melakukan fungsi organisasi tertentu sesuai dengan kebijakan, prosedur dan aturan
yang memberikan jaminan yang memadai bahwa tujuan pengendalian telah dicapai dan
respons resiko dilakukan.
ANY QUESTION?

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai