(Update 03072023) - Perencanaan Berbasis Data Pemerintah Daerah - Master
(Update 03072023) - Perencanaan Berbasis Data Pemerintah Daerah - Master
UNDUH MATERI
Bab 1:
Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data
Visi Pendidikan
Indonesia:
5
Namun Indonesia masih memiliki tantangan untuk mewujudkan Visi Pendidikan,
antara lain pada kualitas pembelajaran yang belum optimal
Peserta didik yang mengalami perundungan dan kekerasan seksual, cenderung memiliki
tingkat literasi dan numerasi yang rendah
*data bersumber dari AN seluruh jenjang (SD/MI/SMP/MTs/SMA/SMK/MA/sederajat)
7
Kebijakan Merdeka Belajar (MB) sebagai solusi mewujudkan Visi Pendidikan
Indonesia dengan meningkatkan mutu pembelajaran melalui transformasi
pendidikan
MB 1 MB 7 MB 13 MB 19
Pengganti UN Program Merdeka Berbudaya
Sekolah Penggerak dengan Kanal Indonesiana Rapor Pendidikan Indonesia
MB 2 MB 8 MB 14 MB 20
SMK Pusat Kampus Merdeka
Kampus Merdeka Keunggulan Praktisi Mengajar
dari Kekerasan Seksual
MB 3 MB 9 MB 15 MB 21
Penyesuaian Kurikulum Merdeka Dana Abadi
Kebijakan Dana BOS KIP Kuliah Merdeka
dan PMM Perguruan Tinggi
MB 4 MB 10 MB 16 MB 22
Program Perluasan Program Akselerasi dan
Beasiswa Lembaga Pengelola Transformasi Seleksi Masuk
Organisasi Penggerak Pendanaan Satuan Pendidikan
Dana Pendidikan Perguruan Tinggi
Tahun 2022
MB 5
Guru Penggerak MB 11 MB 17 MB 23
Kampus Merdeka Revitalisasi Buku Bacaan
Vokasi Bahasa Daerah untuk Literasi Indonesia
MB 6
Transformasi MB 12 MB 18 MB 24
Dana Pemerintah untuk Sekolah Aman Merdeka Berbudaya Transisi PAUD
Pendidikan Tinggi Berbelanja dengan SIPLah dengan Dana Indonesiana ke SD yang menyenangkan
Merdeka Belajar yang terkait
Informasi lebih rinci tentang kebijakan MB dapat dipelajari di website Kemendikbudristek
dengan Rapor Pendidikan dan
PBD
8
Terdapat 5 indikator terjadinya transformasi satuan pendidikan
Transformasi
Satuan
Pendidikan
Satuan pendidikan menciptakan
lingkungan belajar yang aman, Peningkatan hasil belajar murid,
nyaman, menyenangkan dan terutama kompetensi fondasi seperti
inklusif (menerima berbagai literasi, numerasi, dan karakter*
bentuk keberagaman)
*hanya berlaku untuk Dasmen
9
Transformasi satuan pendidikan dan peningkatan mutu pembelajaran dimulai
dengan perencanaan dan penganggaran yang tepat melalui perencanaan berbasis
data
10
Perencanaan Berbasis Data menjadi strategi penting dalam mengubah perilaku
perencanaan dan penganggaran untuk pemulihan dan transformasi pembelajaran
Kegiatan yang direncanakan berdasarkan data dari Rapor Pendidikan dianggarkan dalam ARKAS diharapkan dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran. Pemda bertanggung jawab untuk reviu dan menyetujui ARKAS.
11
Tantangan dalam melakukan transformasi di Daerah
● Pemerintah Daerah belum ● Keterbatasan SDM pemda dalam ● komitmen semua pihak dalam
memiliki pandangan holistik melakukan identifikasi masalah dan menggunakan SPM Pendidikan
terhadap capaian Pendidikan sebagai acuan dalam perencanaan
akar permasalah capaian pendidikan
daerahnya pendidikan
● ● Belum ada arahan dalam solusi
Banyaknya sumber data yang
diperlukan dalam perencanaan pembenahan secara nyata
01 02 03
Advokasi dan pendampingan Dukungan materi untuk Pusat Bantuan disiapkan untuk
perencanaan berbasis data belajar mandiri disiapkan menjawab semua pertanyaan terkait
sepanjang tahun 2023 bekerjasama
sehingga pemerintah daerah dan rapor pendidikan dan perencanaan
dengan berbagai pemangku
kepentingan di pusat dan daerah satuan pendidikan dapat mendalami berbasis data, serta menerima
materi perencanaan berbasis data masukan untuk perbaikan
13
Bab 2:
Standar Pelayanan Minimal dan pemenuhannya melalui Perencanaan Berbasis Data Pemerintah Daerah
14
Apa itu Standar Pelayanan Minimal?
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 2018, Standar Pelayanan Minimal (SPM)
merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang berhak diperoleh setiap warga
secara minimal. Pelayanan dasar merupakan bagian dari pelaksanaan urusan wajib pemerintah
daerah.
15
16
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan
Permendikbudristek RI nomor 32 tahun 2022 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan
mengatur tentang Jenis dan penerima Pelayanan Dasar; Mutu Pelayanan Dasar; pencapaian SPM Pendidikan; dan
pelaporan dan evaluasi.
Pasal 1: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan
dasar pendidikan yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap Peserta Didik secara
minimal.
Pasal 2: SPM Pendidikan bertujuan untuk memberikan panduan kepada Pemerintah Daerah dalam pemenuhan
kebutuhan dasar Peserta Didik sesuai dengan jenjang dan jalur Pendidikan.
18
Fokus SPM Pendidikan yang lebih kepada hasil belajar siswa di tahun 2021
dibandingkan 2018
2018
2021
Standar Pelayanan Minimal tahun 2018
Standar Pelayanan Minimal tahun 2021
berfokus kepada partisipasi, ketersediaan
berfokus kepada kualitas pembelajaran,
dan kualitas barang/ jasa, ketersediaan
kualitas lingkungan sekolah, partisipasi,
dan kualitas pendidik.
dan kualitas pendidik.
Contoh indikator: Partisipasi siswa,
Contoh indikator: Literasi, Numerasi, iklim
kepemilikan sertifikat pendidik,
keamanan, kebinekaan, inklusivitas
perlengkapan dasar (buku, modul, dan
lainnya)
19
No Kelompok Indikator Indikator Prioritas SPM Provinsi
Kemendagri dan Kemendikbudristek telah menetapkan
Indikator Prioritas SPM (IP SPM) Provinsi dan Kabupaten/Kota
Kompetensi Literasi
1 SPM
IP Kualitas Hasil Belajar
Provinsi:
Kompetensi Numerasi
Iklim Keamanan
2 Iklim Lingkungan Belajar Iklim Kebinekaan
Iklim Inklusivitas
Tingkat Penyerapan Lulusan SMK
3 Kualitas Lulusan SMK
Tingkat Kepuasan Dunia Kerja terhadap Lulusan SMK
Untuk mempelajari lebih rinci terkait indikator prioritas SPM dan sumber data, silakan pelajari
Buku Saku Prioritas SPM 2024
20
No Kelompok Indikator Indikator Prioritas SPM Kab/Kota
Kemendagri dan Kemendikbudristek telah menetapkan
Indikator Prioritas SPM (IP SPM) Provinsi dan Kabupaten/Kota
Kompetensi Literasi
1 SPM
IP Kualitas Hasil Belajar
Kabupaten/Kota:
Kompetensi Numerasi
Iklim Keamanan
2 Iklim Lingkungan Belajar Iklim Kebinekaan
Iklim Inklusivitas
Proporsi Jumlah Satuan PAUD Terakreditasi Min. B
3 Kualitas Layanan PAUD
Tingkat Pertumbuhan Pendidik PAUD S1 dan D IV
Untuk mempelajari lebih rinci terkait indikator prioritas SPM dan sumber data, silakan pelajari
Buku Saku Prioritas SPM 2024
21
Indeks SPM sebagai pengukuran capaian Standar Pelayanan Minimal
Catatan:
rumus indeks SPM tersedia pada Kepmendikbud 311 dan ada
regulasi baru untuk tahun ini (melengkapi sebelumnya)
22
Berikut adalah kategori daerah berdasarkan capaian indeks SPM dan
dampak terhadap keleluasaan pemakaian anggaran
Penghitungan pencapaian SPM di daerah dijabarkan dalam lampiran Permendagri Nomor 59 tahun 2021
Kategori nilai Indeks Pencapaian SPM (IPSPM) Capaian indeks SPM menjadi variabel dalam
terhadap capaian mutu minimal dan penerima layanan menentukan keleluasaan pemanfaatan atau besaran
dasar:
Leluasa/
Besar
anggaran
No Nilai Kategori No Jenis Dana Konsekuensi
4 70 - 79 Tuntas Pratama
5 60 - 69 Tuntas Muda
23
Lalu, dimanakah kita dapat menaruh
fokus-fokus untuk memenuhi SPM dan Indeks SPM?
24
Alur perencanaan dan penganggaran Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah
25
Jadwal perencanaan pemerintah daerah dimulai dari perencanaan pembangunan
daerah sampai disahkannya APBD
Rancangan
Akhir RKPD Rancangan Rancangan
Rancangan KUA APBD APBD
RKPD Perkada RKPD PPAS
Ranwal
RKA APBD
RKPD
SKPD
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
eRakortek Dinas dapat memasukkan detail kegiatan
tingkat dari sub kegiatan yang ada
provinsi eRakortek
tingkat
kab/kota RKPD adalah dokumen perencanaan
dimana daerah memasukkan sub kegiatan Ini merupakan tahapan perencanaan
sampai dengan Rancangan akhir RKPD tahunan daerah,
ditutup
Pemerintah Daerah perlu menyesuaikan
dengan tahapan perencanaan jangka
menengah
26
Prioritas Belanja Daerah adalah mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait
pelayanan dasar yang ditetapkan dengan Standar Pelayanan Minimal
1. Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Pada Pasal 298 (1) Belanja Daerah
diprioritaskan untuk mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar yang ditetapkan
dengan Standar Pelayanan Minimal.
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 (1), menyebutkan
bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu
3. Permendagri nomor 59 tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal: Standar Pelayanan
Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
27
Prinsip perencanaan dan penganggaran perlu mempertimbangkan dampak dan anggaran
yang diperlukan untuk implementasinya
Rencanakan dan anggarkan terlebih dahulu kegiatan yang berdampak tinggi terhadap peningkatan mutu
pendidikan dengan anggaran rendah
Prioritas Utama
Sekunder
Dampak rendah
28
Saat ini anggaran berasal dari dana transfer daerah, namun selain itu ada juga sumber dana
lain
Dengan semangat kolaborasi, berikut adalah contoh sumber dana yang dapat dimanfaatkan
untuk mendukung kegiatan urusan pendidikan:
1. Pos anggaran lain dalam anggaran daerah. Contoh: dana operasional kepala daerah
2. Anggaran dinas lain. Contoh: Dinas sosial, kesehatan, perhubungan, kemendesa
3. Dana CSR organisasi swasta di bidang pendidikan
4. Bantuan pihak lain yang peduli dengan pendidikan
29
Daftar regulasi terkait indikator kinerja urusan pendidikan
1.
Permendagri No 59 tahun 2021 Penerapan Standar Pelayanan Minimal
2.
Kepmendagri No 50-5889 tahun 2021 Hasil Verifikasi, Validasi dan Inventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi
dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
3.
Surat Sekjen Kemdagri No 906/2114/SJ* Hasil Inventarisasi dan Pemetaan Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
4.
Permendagri No 81 tahun 2022* Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah thn 2023
5.
Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Pedoman Tata Cara Perhitungan Indeks Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Teknologi Nomor 311 tahun 2022
6.
Surat Mendikbudristek No 5676/MPK.A/PR.07.05/2023 Indikator Kinerja Urusan Pendidikan di Provinsi dan Kabupaten/Kota
31
Perencanaan Berbasis Data membantu pemerintah daerah untuk melakukan
perumusan kegiatan dan anggaran bagi peningkatan mutu pendidikan dengan
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal
32
Proses Perencanaan Berbasis Data dimulai dengan mengetahui kondisi masing-
masing berdasarkan data sebagai dasar perbaikan
Perencanaan Daerah
Satuan pendidikan dan Pemerintah Daerah login
Platform Rapor Pendidikan
33
Terdapat 3 langkah sederhana dalam perencanaan berbasis data, yaitu
Identifikasi, Refleksi, dan Benahi (IRB)
No Kelompok Indikator Indikator Prioritas SPM Provinsi Indikator Prioritas SPM Kab/Kota
Kompetensi Literasi
1 Kualitas Hasil Belajar
Kompetensi Numerasi
Iklim Keamanan
Iklim Lingkungan
2 Iklim Kebinekaan
Belajar
Iklim Inklusivitas
Kualitas Lulusan SMK/ Tingkat Penyerapan Lulusan SMK Proporsi Jumlah Satuan PAUD Terakreditasi Min. B
3
Kualitas Layanan PAUD Tingkat Kepuasan Dunia Kerja terhadap Lulusan SMK Tingkat pertumbuhan pendidik Paud S1 dan D IV
4 Akses Angka Partisipasi Sekolah
34
Bab 3:
Langkah-langkah menerapkan PBD Daerah
02 Cara melakukan Perencanaan Berbasis Data dengan mengidentifikasi masalah dan akar masalah
berdasarkan Rapor Pendidikan
03 Melakukan refleksi untuk mendapatkan akar masalah dan kegiatan pemenuhan SPM
35
Pemerintah Daerah dapat melakukan perencanaan
berdasarkan platform Rapor Pendidikan dengan 2 metode
36
Untuk masuk ke dalam platform
Rapor Pendidikan
Pengguna mengisi akun
belajar.id dan kata sandi
masing-masing
37
Cara 1
Perencanaan menggunakan
Dasbor Platform Rapor Pendidikan
38
Alur cara 1 Perencanaan Berbasis Data menggunakan Dasbor
Rapor Pendidikan
Membuka tabel jenjang
khusus provinsi dan Memilih indikator akar
melihat indikator prioritas masalah
yang bermasalah pada
setiap jenjang non- 1. Menggunakan
Melihat ringkasan APS dengan nilai dan urutan Melihat dan mempelajari
SPM, indikator paling peningkatan Kemdikbudristek contoh benahi,
Membuka rapor
baik, buruk, dan sesuai urgency nomenklatur, hingga
Setelah itu, melihat 2. Memilih berdasarkan deskripsi kegiatan
contoh benahi capaian APS warna dan juga
prioritisasi daerah
Bertujuan terkait SDM dan
memberikan fokus anggaran
prioritas pada tiap
Daerah mengetahui jenjang
indikator yang Setelah mengetahui benahi,
difokuskan, di maka silahkan melihat sebaran Melihat benahi secara
kab/kot mana kabkot pada akar masalah di lengkap, filter akar
platform masalah yang Membuka unduhan
Dan jika ingin lebih disepakati, dan
detil, daerah dapat (bagian ini hanya ada untuk memilih benahi
melihat dari indikator tersedia di rapor
unduhan Setiap daerah perlu membuat lembar kerja yang berisi
1. Indikator prioritas; 2. Indikator akar masalah; 3. Benahi (nomenklatur, kode, dan deskripsi kegiatan; 4.
Kab/ Kot prioritas
39
Langkah 1 Masuk dalam platform Rapor Pendidikan,
pelajari ringkasan kondisi dan capaian indeks SPM daerah Anda
Pada tampilan awal dalam platform Rapor Pendidikan Daerah, di bagian atas Anda dapat melihat nilai indeks SPM dan ringkasan
kondisi daerah Anda (peningkatan tertinggi, capaian terbaik, capaian terendah)
Pemerintah daerah dapat mengetahui capaian nilai indeks SPM daerahnya dan ringkasan kondisi daerah,
apa yang sudah baik, yang perlu ditingkatkan dan rekomendasi program/kegiatan.
40
Langkah 1 Menentukan Masalah sebagai Fokus Perencanaan
41
Langkah 2 Menentukan akar masalah dari fokus perencanaan yang terpilih
Dari fokus perencanaan yang terpilih, kemudian
cari akar masalahnya dengan cara:
1. Klik label capaian yang terpilih tersebut
2. Klik “Pelajari Akar Masalah”
42
Langkah 3 Menentukan kegiatan untuk menyelesaikan akar masalah
43
(CONTOH)
Indikator SPM: Kompetensi Literasi dan Numerasi - Identifikasi dan Refleksi
44
(CONTOH) Mengapa kompetensi literasi dan
numerasi masih rendah
Kompetensi Literasi dan Numerasi - Benahi
Refleksi Benahi Kegiatan
45
(CONTOH) Mengapa kompetensi literasi dan
numerasi masih rendah
Kompetensi Literasi dan Numerasi - Benahi
Refleksi Benahi Kegiatan
46
Langkah 4 Menentukan Daerah atau Satuan Pendidikan yang perlu diprioritaskan
47
Langkah 4 Menentukan Daerah atau Satuan Pendidikan yang perlu diprioritaskan
48
Cara 2
Perencanaan menggunakan
File Unduhan Excel
49
Alur cara 2 Perencanaan Berbasis Data melalui unduhan Memilih indikator akar
masalah
Filter beberapa hal
1. Jenjang 1. Alasan mengapa
Setelah mendapat
kewenangan menjadi akar masalah
prioritas masalah, 2. Menggunakan
2. Nomor indikator maka buka akar
prioritas urutan
Melihat capaian masalah dan Kemdikbudristek
Membuka rapor dan 3. Sort warna
Provinsi dan melihat pembenahan untuk sesuai urgency
mengunduh 4. Sort peningkatan
capaian SPM 5. Sort skor mengetahui 2. Memilih berdasarkan
seluruh akar warna (perlu buka
Pilih indikator prioritas masalah pada kembali sheets
di setiap jenjang yang indikator prioritas capaian Provinsi) dan
akan difokuskan juga prioritisasi daerah
terkait SDM dan
anggaran
Melihat satuan
pendidikan yang
Daerah mengetahui menjadi sasaran Memilih nomenklatur
Setiap daerah perlu membuat indikator yang dan deskripsi
lembar kerja yang berisi difokuskan dan di Tidak memilih Kab/Kota kegiatan pada akar
1. Indikator prioritas; 2. Indikator satuan pendidikan agar seluruh satdik masalah yang
akar masalah; 3. Benahi mana bermasalah dapat menjadi disepakati
(nomenklatur, kode, dan deskripsi sasaran
kegiatan; 4. Kab/ Kot prioritas
Bagian ini hanya bisa dilakukan jika
akar masalah tersedia di rapor 50
Langkah 1
Buka Rapor Pendidikan, klik unduh, dan
unduh Rapor Pendidikan
1
2
51
Langkah 2
Buka sheets “Capaian Provinsi”, pelajari skor dan capaian indikator
Standar Pelayanan Minimal
1
52
Langkah 3 Menemukan fokus indikator yang diperbaiki dengan memilih jenjang kewenangan, indikato
prioritas SPM, dan indikator yang paling perlu intervensi
1 2 3 5 4
Pilih indikator prioritas
Pilih jenjang SPM berdasarkan nomor Filter
satuan indikator capaian
Sort perubahan
pendidikan dengan
skor
yang menjadi A.1 Literasi warna Sort nilai rapor 1. Peningkatan
kewenangan A.2 Numerasi merah, dari yang terendah
untuk Provinsi D.4 keamanan kuning, terendah 2. Penuruna
atau D.8 kebinekaan hijau
tertinggi
Kabupaten/ D.10. Inklusivitas Secara
Kota Indikator kekhususan SMK berurutan
(Provinsi)
Indikator kekhususan Tahapan 4 dan 5 dilakukan jika daerah tidak dapat memilih fokus
Paud (Kab/ Kota) indikator karena label capaian yang sama
53
Langkah 4 Melihat seluruh akar masalah dan pembenahan, serta memilih akar masalah sesuai
dengan indikator prioritas yang disepakati
Pertama,
filter indikator
prioritas yang
telah dipilih
menjadi fokus
sebelumnya
Kedua, lihat kemungkinan akar masalah yang menyebabkan rendahnya indikator prioritas tersebut dengan mempertimbangkan 3
hal: 1. Alasan menjadi akar masalah; 2. urutan akar masalah saat ini per-indikator prioritas berdasarkan pentingnya yang telah
diusulkan oleh Kemendikbudristek; 3. melihat capaian akar masalah indikator yang berada di Rapor Pendidikan
Perlu dipahami bahwa pentingnya indikator akar masalah yang ada di Rapor dan tidak ada dapat dipertimbangkan oleh
daerah melalui konteks lokal dan kesepakatan bersama
54
Langkah 5 Memilih benahi (nomenklatur), deskripsi kegiatan, dan contoh operasionalisasi yang
berkaitan dengan akar masalah
55
Langkah 6 Menentukan Satuan Pendidikan yang akan diintervensi dengan benahi yang dipilih
Daerah langsung
memilih Satuan
Pendidikan prioritas
dibandingkan Kab/
Kota dengan tujuan
mengurangi peluang
adanya sekolah yang
tidak diperhatikan/
diperbaiki
56
Contoh dan ide analisis capaian dan
penentuan sasaran sekolah
Platform dan file unduhan excel
57
Langkah 1 Cara umum melakukan Identifikasi Masalah Provinsi
1. Buka lembar kerja kelompok Provinsi untuk kondisi indikator per jenjang untuk dimensi A dan B
2. Analisis capaian indikator dengan melihat mana yang rendah (merah), sedang (kuning), tinggi (hijau) pada tiap
jenjang
59
Langkah 1
Contoh tampilan proporsi peserta didik Provinsi untuk kemampuan
literasi dan numerasi
60
Langkah 2 Cara umum Refleksi Identifikasi Akar Masalah Provinsi
1. Lanjutkan melihat kondisi indikator per jenjang untuk dimensi C, D, dan E
2. Analisis capaian indikator dengan melihat mana saja capaian yang rendah rendah (merah), sedang (kuning),
tinggi (hijau) pada tiap jenjang
3. Analisis akar masalah yang berpotensi menyebabkan masalah dengan memetakan capaian rendah (merah), dan
sedang (kuning)
Kemampuan numerasi rendah, Kualitas pembelajaran - aktivasi kognitif Belum tersedia Partisipasi warga sekolah
76.5 % peserta didik berada di rendah rendah
kemampuan dasar dan PIK
Refleksi dan perbaikan pembelajaran
rendah
Bulungan sedang sedang tinggi sedang sedang tinggi sedang sedang tinggi
Malinau sedang sedang sedang sedang sedang tinggi sedang sedang tinggi
Nunukan sedang sedang tinggi sedang sedang tinggi sedang sedang tinggi
Tana Tidung sedang sedang tinggi tinggi sedang tinggi tinggi sedang tinggi
Tarakan tinggi sedang tinggi tinggi sedang tinggi tinggi sedang tinggi
62
Langkah 2 Cara umum Refleksi Identifikasi Akar Masalah Kab/Kota
63
Langkah 1 Cara umum melakukan Identifikasi Masalah Satpen
1. Buka lembar kerja kelompok satpen untuk kondisi indikator Dasmen dan Vokasi dimensi A dan B
2. Pilih Kabupaten/Kota dengan jenjang yang akan dianalisis lebih lanjut
3. Hitung sebaran jumlah satpen dengan capaian indikator rendah (merah), sedang (kuning), tinggi (hijau)
rendah 1
tinggi 42
rendah 3
tinggi 2
64
Langkah 1
Contoh tampilan sebaran jumlah SD dg kemampuan literasi dan
numerasi dibawah kompetensi minimum
65
Langkah 2 Cara umum melakukan Identifikasi Masalah Satpen
Kemampuan numerasi rendah, Kualitas pembelajaran: 23 rendah, 47 sedang Belum Partisipasi warga
dibawah kompetensi minimum tersedia sekolah rendah, 14
rendah, 53 sedang
Refleksi dan perbaikan pembelajaran: 14
rendah, 30 sedang
Sangat Tinggi 4
data tidak memadai /
data belum tersedia
5
Tinggi
Kab. Bulungan
30401769
Kab Tana Kec. Tarakan TImur
Tidung
Rendah 1
67
…atau ditampilkan secara geospasial per wilayah per jenjang
L N K
Kec. Tarakan
Tengah
L N K
L N K
Kec.
Tarakan
Barat
L N K
Indeks SPM: 68
68
Dengan mengetahui jumlah satpen berdasarkan capaiannya, pemda dapat
menganggarkan kegiatan sesuai akar masalah dan jumlah satpen yang akan
mendapatkan intervensi
Total SD kota Tarakan: 75 satuan pendidikan
Akar Masalah Kegiatan Tot. Guru Frek/tahun PAGU
Capaian Literasi Numerasi Karakter
Proporsi guru xxx 40 1 IDR
Baik 4 1 3 penggerak
Data tidak memadai 5 5 5 Akar Masalah Kegiatan Tot. Satdik Frek/tahun PAGU
D1 xxx 23 48 IDR
Target Kecamatan Tot N S
Intervensi D2 xxx 14 48 IDR
68 SD* Tarakan Barat 18 12 6
46 SD Negeri D3 xxx 30 12 IDR
69
Tarakan 22 15 7
22 SD wasta
*28 SD dg literasi Tengah D4 xxx 19 12 IDR
kurang termasuk
dalam kelompok Tarakan TImur 20 13 7 D8 xxx 48 12 IDR
numerasi kurang
Tarakan Utara 8 6 2 D10 xxx 9 12 IDR
69
Langkah 3 Cara umum Benahi untuk menentukan Program dan Kegiatan
11. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, tentukan program untuk
menyelesaikan akar masalah yang teridentifikasi.
70
Langkah 3
Terdapat berbagai kebijakan Merdeka Belajar yang dapat diterapkan
untuk mengatasi akar masalah
71
Perencanaan Program/Kegiatan
Berdasarkan Prioritas SPM dalam Upaya
Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal
72
Kelompok Indikator Indikator Prioritas Wewenang
Indikator Prioritas SPM
Kompetensi Literasi
Kualitas Hasil Belajar Provinsi dan Kab/Kota
Kompetensi Numerasi
Iklim Keamanan
Iklim Lingkungan Belajar Iklim Kebinekaan Provinsi dan Kab/Kota
Iklim Inklusivitas
73
Indikator SPM: Kompetensi Literasi dan Numerasi - Identifikasi dan Refleksi
74
Mengapa kompetensi literasi dan
Kompetensi Literasi dan Numerasi - Benahi numerasi masih rendah
75
Mengapa kompetensi literasi dan
Kompetensi Literasi dan Numerasi - Benahi numerasi masih rendah
76
Mengapa kompetensi literasi dan
Kompetensi Literasi dan Numerasi - Benahi numerasi masih rendah
77
Mengapa kompetensi literasi dan
Kompetensi Literasi dan Numerasi - Benahi numerasi masih rendah
78
Mengapa kompetensi literasi dan
Kompetensi Literasi dan Numerasi - Benahi numerasi masih rendah
79
Mengapa kompetensi literasi dan
Kompetensi Literasi dan Numerasi - Benahi numerasi masih rendah
80
Mengapa kompetensi literasi dan
Kompetensi Literasi dan Numerasi - Benahi numerasi masih rendah
Apakah tersedia
perlengkapan
pembelajaran? Diusulkan untuk
Melakukan menerima DAK Fisik
Pengadaan Alat Praktik pendataan sekolah
dan Peraga Peserta Didik yang belum memiliki dan/atau
peralatan TIK
Pemerintah daerah
mengalokasikan dana
dalam APBD
81
Indikator SPM: Kualitas Lingkungan Belajar: Iklim Keamanan, Iklim Kebinekaan,
Iklim Inklusivitas - Identifikasi dan Refleksi
82
Mengapa masih terdapat kasus perundungan,
Iklim Keamanan - Benahi kekerasan seksual, dan hukuman fisik di satuan
pendidikan
83
Mengapa masih terdapat kasus perundungan,
Iklim Keamanan - Benahi kekerasan seksual, dan hukuman fisik di satuan
pendidikan
84
Mengapa masih terdapat kasus perundungan,
Iklim Keamanan - Benahi kekerasan seksual, dan hukuman fisik di satuan
pendidikan
85
Mengapa masih ditemukan adanya perbedaan
Iklim Kebinekaan - Benahi perlakuan/intoleransi di satuan pendidikan?
Pemberian layanan
Apakah satuan 1. Mengidentifikasi satuan pendidikan yang rawan
pendampingan bagi
pendidikan terjadi tindak perundungan, kekerasan, dan
satuan pendidikan
mempromosikan intoleransi.
untuk pencegahan
toleransi antar 2. Melakukan pendampingan pada satuan
perundungan,
peserta didik dan pendidikan tersebut di atas, dapat dilakukan dengan
kekerasan, dan
warga sekolah? mengacu pada program roots.
intoleransi
3. Melakukan kampanye anti perundungan,
kekerasan, dan intoleransi agar tercipta kesadaran
tentang pentingnya pencegahan perundungan,
kekerasan dan intoleransi.
86
Mengapa belum semua peserta didik
Iklim Inklusivitas - Benahi terakomodasi kebutuhan pembelajarannya?
87
Indikator SPM: Kualitas Lulusan SMK - Identifikasi dan Refleksi
88
Mengapa kualitas lulusan SMK belum
Kualitas Lulusan SMK - Benahi optimal?
Apakah tersedia
data keterserapan Pembinaan kelembagaan dan
manajemen SMK Manajemen Bursa Kerja Khusus (BKK)
lulusan?
89
Mengapa kualitas lulusan SMK belum
Kualitas Lulusan SMK - Benahi optimal?
Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Peralatan praktik sesuai kompetensi keahlian
90
Mengapa kualitas lulusan SMK belum
Kualitas Lulusan SMK - Benahi optimal?
91
Indikator SPM: Angka Partisipasi Sekolah PAUD - Identifikasi dan Refleksi
92
Angka Partisipasi Sekolah PAUD - Benahi Mengapa APS belum 100%?
93
Angka Partisipasi Sekolah PAUD - Benahi Mengapa APS belum 100%?
94
Angka Partisipasi Sekolah PAUD - Benahi Mengapa APS belum 100%?
95
Angka Partisipasi Sekolah PAUD - Benahi Mengapa APS belum 100%?
Apakah satuan
Bagaimana kualitas Apakah ada
PAUD sudah Apakah kondisi
sumber daya manusia keterbatasan akses ke
mengerti tentang kualitas lingkungan
yang ada di satuan layanan pendidikan
kualitas layanan belajar satuan PAUD
PAUD? tinggi?
PAUD? sudah memadai?
97
Jumlah satuan PAUD minimal akreditasi B Mengapa jumlah satuan PAUD minimal
akreditasi B masih rendah?
masih rendah - Benahi
Refleksi Benahi Kegiatan
98
Jumlah satuan PAUD minimal akreditasi B Mengapa jumlah satuan PAUD minimal
akreditasi B masih rendah?
masih rendah - Benahi
Refleksi Benahi Kegiatan
Apakah kondisi Rehabilitasi Sedang/Berat 1. Melakukan identifikasi tingkat kerusakan pada sarana, prasarana dan
kualitas lingkungan Pembangunan Sarana,
utilitas PAUD yang ada pada satuan.
belajar satuan PAUD 2. Memberikan bantuan berupa anggaran dan/atau SDM rehabilitasi sarana,
Prasarana dan Utilitas
prasarana dan utilitas PAUD yang sesuai dengan NPK PAUD Berkualitas
sudah memadai? PAUD
99
Jumlah satuan PAUD minimal akreditasi B Mengapa jumlah satuan PAUD minimal
akreditasi B masih rendah?
masih rendah - Benahi
Refleksi Benahi Kegiatan
Bimbingan Teknis, Pelatihan, 1. Fasilitasi pelatihan/ seminar/ lokakarya penguatan kompetensi kepala sekolah
dan/atau Magang/PKL untuk dan guru dalam proses pembelajaran
Peningkatan Kapasitas 2. Fasilitasi peningkatan kapasitas kepala sekolah dan guru dalam mengakses
Bidang Pendidikan aplikasi bidang pendidikan
100
Jumlah Guru PAUD S1/D IV Mengapa guru PAUD S1/D-IV
masih rendah - Benahi masih rendah?
101
Indikator SPM: Angka Partisipasi Sekolah Dasmen - Identifikasi dan Refleksi
102
Angka Partisipasi Sekolah Dasmen - Benahi Mengapa APS belum 100%?
1. Sensus
Siapa saja anak Pendataan 2. Koordinasi dan bekerjasama dengan
usia sekolah warga negara dinas terkait
yang tidak yang tidak 3. Kerjasama dengan kepala desa atau
bersekolah? bersekolah
kecamatan untuk melakukan
pendataan ATS di daerahnya
4. Analisis data sekunder
103
Angka Partisipasi Sekolah Dasmen - Benahi Mengapa APS belum 100%?
Apakah jumlah
1. Pendataan kebutuhan penambahan ruang kelas pada
ruang kelas satuan pendidikan yang membutuhkan.
dan/atau sekolah Pembangunan Ruang 2. Melakukan pembangunan ruang kelas baru pada satuan
sudah Kelas Baru pendidikan yang telah ditetapkan, baik secara swakelola
mencukupi? maupun kontraktual sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
105
Hasil tahapan Identifikasi, Refleksi, dan Benahi dapat dituangkan dalam dokumen
perencanaan
● Setiap provinsi dan kab/kota dapat memilih rumusan identifikasi, refleksi, dan benahi yang beragam sesuai dengan
capaian rapor pendidikan masing masing dan kondisi kondisi lainnya seperti sumberdaya dan lain-lain
● Setiap provinsi dan kab/kota diharapkan mempunyai ide-ide program inovatif namun masuk akal untuk dapat
dijalankan di daerah masing masing
● Kolaborasi antar pihak dalam satu provinsi dan kab/kota menjadi nilai utama dalam proses perencanaan berbasis data
● Tata cara perumusan dalam perencanaan satu provinsi dan kab/kota dapat menjadi pembelajaran bagi provinsi dan
kab/kota lain.
● Menyusun kegiatan yang akan dilakukan UPT agar program dapat diimplementasikan
● Menentukan penanggung jawab pelaksana (PIC) kegiatan dari tiap PIC dan tenggat waktu
106
Contoh hasil Identifikasi, Refleksi, dan Benahi
1 A.1. Kemampuan D.2. Kemampuan guru 1. Mendorong adanya 1. Identifikasi sekolah yang Semua Kabid Nov 2022
literasi masih rendah melakukan refleksi komunitas belajar di belum mengaktifkan kombel
(1,2; merah) masih rendah (32; sekolah dan daerah 2. Identifikasi alasan mengapa
merah) untuk meningkatkan kombel belum ada/aktif Semua Kabid Des 2022
budaya refleksi guru 3. Persiapan acara
D.3. Kepemimpinan dan peningkatan sosialisasi/kampanye manfaat
instruksional belum kualitas kepala kombel bagi sekolah Sekdis, BPMP, Jan 2023
baik (45; kuning) sekolah 4. Identifikasi kepsek yang aktif BGP, MKKS
2. Pelatihan guru dan melakukan kombel untuk
kepala sekolah dengan diminta berbagi praktik baik
memaksimalkan PMM dalam acara sosialisasi / Kabid PTK Jan 2023
(terutama terkait kampanye
refleksi guru dan 5. Pelaksanaan acara
kualitas kepala sosialisasi/kampanye
sekolah)
107
Contoh hasil Identifikasi, Refleksi, dan Benahi
2 D.4.. Indeks D.4.3 Perundungan 1. Program kampanye 1. Identifikasi sekolah dengan Seluruh Nov 2022
keamanan sekolah masih tinggi (merah) anti perundungan perundungan tinggi Kabid
masih rendah (30%, untuk seluruh sekolah 2. Observasi secara acak ke sekolah
merah) 2. Memastikan adanya dengan perundungan tinggi Seluruh Nov 2022
mekanisme pelaporan 3. Membuat materi kajian hasil Kabid, BPMP,
perundungan di observasi BGP
sekolah dan daerah 4. Kerjasama dengan tokoh Des 2022
masyarakat dan organisasi non
pemerintah untuk membuat Feb 2023
program kampanye anti
perundungan
5. Pelatihan pada guru dan kepsek
tentang mekanisme pencegahan
dan tindak lanjut kasus
perundungan di sekolah Kabid PTK,
BGP Mar 2023
108
Seluruh kegiatan dan anggaran dimasukkan dalam ke dalam format RKA SKPD dalam
aplikasi SIPD
Dukungan Sub Kegiatan Berdasarkan Prioritas Catatan Catatan K/L Catatan Catatan Kesepakatan Kesepakatan
Daerah Daerah Bangda Bappenas Pembahasan Rencana Target
Daerah
Peta indikator prioritas SPM dengan sub kegiatan terdapat pada lampiran 3 dan 4 materi ini, atau dalam surat MM
109
Bab 4:
Monitoring dan Evaluasi
110
Terdapat 3 bentuk Monitoring dan Evaluasi
Lbr Kerja
pelaksanaan Mutu
kegiatan dan serapan anggaran ● Membuat dokumentasi perubahan dan bentuk perbandingan data baik yang
● Merumuskan rekomendasi perbaikan foto/video atau bentuk lainnya meningkat, menurun, atau tetap
● Merumuskan rekomendasi atas
temuan evaluasi
Platform
Dokumen
111
Monev 1: Kegiatan dan pembelanjaan yang telah dilaksanakan diupdate
dalam RKA SKPD
Berikut contoh rencana kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan dan distribusi guru
1. Perhitungan dan Kadis, kabid 12 Feb 2022 50,000,000 40,000,000 Terdapat 1 Melanjutkan
pemetaan kecukupan PTK kota belum pemetaan
guru didata
2. Pengajuan formasi Kadis, Kabid 2 Mar 2022 150,000,000 150,000,000 Sesuai DIlakukan
guru ASN PTK rencana berkala
3. Distribusi guru Kepala daerah, 15 Jul 2022 50,000,000 40,000,000 Terdapat 2 Melanjutkan
Kadis orang guru rotasi
yang belum
rotasi
112
Monev 2: Pencatatan Perubahan
Sebelum Sesudah
1. Pelatihan guru masih sedikit jumlahnya 1. Jumlah pelatihan guru meningkat drastis terutama terkait literasi,
numerasi, dan karakter
2. Belum ada program khusus terkait peningkatan litarasi
dan numerasi di daerah 2. Terdapat beberapa program inovatif untuk peningkatan literasi dan
numerasi bagi guru.
113
Monev 3: Perbandingan capaian Profil Pendidikan
No Indikator 2021 2022 Delta 20..
2.Peningkatan karakter siswa A.1.1 Kemampuan memahami bacaan informasional (non-fiksi) 89.0 89.0 -
disebabkan beragam kegiatan
A.1.2 Kemampuan memahami bacaan fiksi 88.0 75.0 -13.0
baru terkait kedisiplinan, kerja
tim, dan ruang inovasi yang A.2.1 Domain bilangan 98.0 98.0 -
diberikan lebih luas bagi siswa. A.2.2 Aljabar 14.0 30.0 +16.0
114
Perencanaan Berbasis Data membantu pemerintah daerah dalam
peningkatan mutu layanan pendidikan
Pencapaian pemenuhan SPM dan target indikator lain terukur dan terlihat trend
04 peningkatannya dari tahun ke tahun
115
TERIMA KASIH
117
Untuk dapat mengakses Platform Rapor Pendidikan, PEMBUATAN AKUN
BELAJAR.ID
pengguna harus memiliki akun belajar.id
1 2
Memiliki Akun belajar.id Mengakses
Platform Rapor Pendidikan
118
Pengguna Dinas perlu membuat Akun belajar.id PEMBUATAN AKUN
BELAJAR.ID
terlebih dahulu untuk dapat masuk
ke platform Rapor Pendidikan
119
Dalam proses pengajuan Akun belajar.id untuk Dinas, diperlukan kode referral
yang sudah diberikan ke wilayahnya masing-masing
Pada Surat Edaran fisik yang dikirim via pos secara individu ke setiap Dinas Pendidikan → Kode referral
akan tercantum
Pada Surat Edaran elektronik yang dikirim oleh UPT atau BPMP & BBPMP per wilayah → bersifat
general, kode referral masing-masing Dinas bisa dimintakan ke UPT atau BPMP dan BBPMP terkait
121
PEMBUATAN AKUN
BELAJAR.ID
122
PEMBUATAN AKUN
BELAJAR.ID
7
8. Unggah SK atau surat
10 penugasan Anda
9. Klik ‘Request Akun’
10. Periksa kembali data
8
Anda
11. Klik ‘Ajukan Pembuatan
Akun’
12. Pengajuan Anda telah
berhasil. Mohon untuk
memeriksa email pribadi
9 11
secara berkala untuk
proses aktivasi 124
AKTIVASI AKUN
BELAJAR.ID
125
AKTIVASI AKUN
BELAJAR.ID
3. Selanjutnya, aktivasi
Akun Belajar.id dapat
dilakukan dengan
3 mengunjungi laman
mail.google. com atau
accounts.google.com di
peramban (browser:
Google Chrome, Mozilla,
atau Safari)
126
AKTIVASI AKUN
BELAJAR.ID
7
5
127
AKTIVASI AKUN
BELAJAR.ID
9 128
AKTIVASI AKUN
BELAJAR.ID
*Jam Operasional Tombol Butuh Bantuan: Senin - Jumat, Pukul 09.00 - 17.00 WIB
130
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
LAMPIRAN 2
EKSPLORASI PLATFORM RAPOR PENDIDIKAN
1. Kunjungi laman 2. Lihat Indikator 4. Temukan 5. Unduh laporan dan
3. Pelajari akar
Ringkasan Prioritas inspirasi benahi rekomendasi
masalah PEMDA
3
1. Kunjungi laman 2. Lihat 4. Temukan 5. Unduh laporan dan
3. Pelajari akar
Ringkasan Indikator inspirasi benahi rekomendasi
Prioritas
masalah PEMDA
7
1. Kunjungi laman 2. Lihat 4. Temukan 5. Unduh laporan dan
3. Pelajari akar
Ringkasan Indikator inspirasi benahi rekomendasi
Prioritas
masalah PEMDA
9
1. Kunjungi laman 2. Lihat Indikator 4. Temukan 5. Unduh laporan dan
3. Pelajari akar
Ringkasan Prioritas inspirasi benahi rekomendasi
masalah PEMDA
10
1. Kunjungi laman 2. Lihat Indikator 4. Temukan 5. Unduh laporan dan
3. Pelajari akar
Ringkasan Prioritas inspirasi benahi rekomendasi
masalah PEMDA
11
11. Klik Lihat Capaian Satdik
untuk mengetahui
sebaran satuan
pendidikan di kabupaten
atau kota tersebut
1. Kunjungi laman 2. Lihat Indikator 4. Temukan 5. Unduh laporan dan
3. Pelajari akar
Ringkasan Prioritas inspirasi benahi rekomendasi
masalah PEMDA
22
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
LAMPIRAN 3
PROFIL PENDIDIKAN &
INDIKATOR PROFIL PENDIDIKAN
Sebelumnya kita samakan pemahaman tentang Profil Pendidikan, Rapor
Pendidikan, dan Platform Rapor Pendidikan
Platform Rapor Aplikasi Berbasis Web yang menampilkan informasi Profil Pendidikan dan Rapor
Pendidikan. Platform Rapor Pendidikan dapat diakses oleh pengguna yang memiliki
Pendidikan
akun belajar sesuai dengan kewenangannya.
Mutu dan relevansi Pemerataan pendidikan Mutu dan relevansi Pengelolaan sekolah Kompetensi dan kinerja
hasil belajar murid yang bermutu pembelajaran yang partisipatif, PTK
transparan, dan
akuntabel
APK SMA/K/MA/Paket
APK SD/MI/Paket A/SDLB APS 7-18 Tahun Kesetaraan
Di level daerah dan satuan C/SMALB
pendidikan
153
153
Berikut indikator DASMEN dan SMK level 1 untuk area Proses
Dimensi Indikator Level 1
Hanya ada di level daerah Kesenjangan Iklim kesetaraan gender Kesenjangan fasilitas literasi satpen
154
154
Berikut indikator DASMEN dan SMK level 1 untuk area Input
Dimensi Indikator Level 1
155
155
Berikut struktur Profil Pendidikan Anak Usia Dini secara ringkas, terdiri dari 4
area, 5 dimensi, dan indikator dari level 1 sampai 2
Output Output Proses Input
Pemerataan Akses Jumlah, Distribusi
Tingkat Capaian Kualitas Lingkungan Belajar PAUD
dan Kualitas Layanan dan Kompetensi
Perkembangan Anak (Transformasi Sekolah: PAUD Berkualitas)
PAUD PTK
156
Struktur dalam Profil Pendidikan PAUD berbeda dengan DASMEN, terdiri dari
4 area, 5 dimensi, dengan sebagian indikator berbeda
Output Output Proses Input
Pemerataan Akses Jumlah, Distribusi
Tingkat Capaian Kualitas Lingkungan Belajar PAUD
dan Kualitas Layanan dan Kompetensi
Perkembangan Anak (Transformasi Sekolah: PAUD Berkualitas)
PAUD PTK
Pemerataan ke Angka Partisipasi Murni (5-6) APK 3-6 Berdasarkan Kelompok Gender
B. Akses yang
berkualitas Proporsi Jumlah Satuan PAUD
Angka Partisipasi Sekolah (5-6)
Terakreditasi Minimal B
Indikator Prioritas SPM dimaknai sebagai capaian secara keseluruhan di tingkat kab/kota (karena ada
indikator akreditasi yang digunakan sebagai proksi kualitas layanan secara
Hanya ada di level daerah keseluruhan, dan instrumennya sudah direvisi agar selaras dengan PI PAUD).
158
158
Indikator PAUD pada area Input t terdiri dari Dimensi C
Dimensi Indikator Level 1
Belum tersedia
Sertifikasi diklat berjenjang Kementerian Ketersediaan jumlah pengawas dan penilik
Indikator Prioritas SPM
159
159
Indikator PAUD pada area Prosest terdiri dari Dimensi D dan E
Dimensi Indikator Level 1
Indeks ketersediaan sarana prasarana Indeks kemitraan dengan orang tua/wali untuk
Kualitas esensial kesinambungan stimulasi di satuan dan di rumah
E. Pengelolaan
Satuan Indeks iklim keamanan dan keselamatan
Indeks layanan holistik integratif
sekolah
Indeks kepemimpinan dan kebijakan satuan Untuk penjelasan lebih rinci terkait Indikator Rapor, dapat
mengunduh file “Unduh Indikator Rapor Pendidikan”, di tautan
yang mendukung refleksi dan perbaikan
berikut: https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id
layanan
160
160
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
LAMPIRAN 4
TABEL PEMENUHAN SPM
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1TAAnCEmB72A1mvoge-
iqLCYbNYY4pvQR-Q2O9-LHlng/edit?usp=drive_link
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
LAMPIRAN 5
CONTOH KERANGKA PERHITUNGAN BIAYA
Perhitungan kebutuhan dalam pemenuhan akses pendidikan
PP 19/2017 : Guru
Pasal 13
Kebutuhan Guru <24 Jam = 1 (1) Pemenuhan paling sedikit 24 jam Tatap Muka per minggu;
(2) dapat dikecualikan bagi: Guru tidak dapat memenuhi
ketentuan minimal 24 (dua puluh empat) jam Tatap Muka per
Sekolah di daerah kondisi khusus
atau
minggu, berdasarkan struktur kurikulum;
Sekolah kondisi khusus
Permendikbud 15/2018 : Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah
Pasal 5 (1): Ekuivalensi 12 jam Tatap Muka per minggu bagi guru mata pelajaran
Kontak yang dapat dihubungi terkait guru:
Dicky (0813-8678-4919)