Anda di halaman 1dari 48

DIREKTORAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DIREKTORAT JENDERAL PAUD, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
2020

PEDOMAN PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI UNTUK
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Diterbitkan oleh:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penulis : Muhammad Hasbi


Gunarti Dwi Lestari
Nur Aini Fardana
Nurjannah
Muh. Ngasmawi
Retno Wulandari
Reviewer : Hari Wibawanto
Anne Gracia
Zukhairina
Muh. Safri
Arika Novrani
Dian Septiany
Ilustrator : Zalsabila Fawaza
Penata Letak : Arnalis
Sekretariat : Rian Ardi Wibowo
DAFTAR ISI

Daftar Isi.........................................................................................................i
Kata Pengantar...................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Dasar Hukum.................................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................6
D. Pengguna Pedoman............................................................................................7
E. Hasil yang Diharapkan.......................................................................................7

BAB II Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pendidikan Anak Usia Dini
A. Hakekat Pembelajaran Anak Usia Dini......................................................................8
B. Peran Pengasuhan dalam Perkembangan Anak.............................................................12
C. Literasi Digital pada Anak Usia Dini......................................................................15
D. Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran PAUD...............................20

BAB III Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Pembelajaran Anak Usia Dini..........29
A. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Sumber Belajar bagi Guru PAUD.........29
B. Asesmen Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi di Satuan PAUD...............................31
C. Pemanfaatan Literasi Digital pada Pembelajaran Anak Usia Dini.......................................33
Daftar Pustaka..................................................................................................34

i
KATA PENGANTAR

Anak-anak generasi saat ini hidup dalam dunia digital yang serba canggih. Penggunaan gawai atau
perangkat digital seperti tablet, laptop, atau smartwatch, serta peramban canggih seperti Google,
Mozilla, Opera, atau Internet Explorer, menjadi bagian dari keseharian generasi saat ini. Bahkan,
gawai dapat dikatakan sebagai gaya hidup di era ini. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberi
istilah “Generasi Digital Native”, yaitu anak-anak yang sudah mengenal media digital sejak lahir.

Kemudahan akses internet dan penggunaan gawai mengubah strategi pembelajaran di berbagai jenjang
pendidikan, termasuk pendidikan anak usia dini (PAUD). Di antara pro dan kontra pengaruh gawai pada
tumbuh kembang anak, tidak dipungkiri bahwa lembaga PAUD pun ikut memanfaatkan kemudahan
teknologi informasi dan komunikasi di era ini untuk bahan pembelajaran anak. Pendidikan bagi anak usia
dini sebaiknya ikut mengantisipasi era digital karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa dalam
dua puluh hingga tiga puluh tahun yang akan datang.

Pedoman pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi (TIK) untuk PAUD disusun untuk memberikan
pedoman bagi pihak yang berkepentingan agar dapat memanfaatkan TIK secara tepat. Susunan pedoman
ini meliputi: hakikat pembelajaran anak usia dini; peran pengaruh pada perkembangan anak; literasi
digital anak usia dini; hakikat TIK dalam pembelajaran anak usia dini; dan pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran anak usia dini.

Pedoman ini diikuti dengan tiga toolkit untuk menjelaskan secara praktis cara memanfaatkan TIK
sebagai sumber belajar guru, asesmen tumbuh kembang anak, dan literasi digital pada anak usia dini.
Semoga pedoman ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan dan mendukung
pengoptimalan tumbuh kembang anak usia dini.

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PAUD merupakan salah satu upaya


pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan
Sumber daya manusia (SDM) yang unggul
bangsa dan mengembangkan manusia
merupakan kunci kemajuan dan daya saing
seutuhnya. Undang- Undang Nomor 20 Tahun
bangsa. SDM unggul merupakan individu yang
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
memiliki kreativitas, inovasi, dan kecepatan
dalam Pasal 1 Ayat 4 tahun 2003
beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
menyebutkan bahwa PAUD adalah suatu
Tantangan untuk ke depan didominasi oleh
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
percepatan perkembangan teknologi informasi
sejak lahir hingga berusia enam tahun. Hal
dan komunikasi (TIK). Ketertinggalan
itu dilakukan melalui pemberian rangsangan
penguasaan TIK akan menyebabkan lemahnya
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
daya saing dan hanya menjadikan sebagai
perkembangan jasmani dan rohani anak agar
bangsa pengguna. Oleh karena itu,
memiliki kesiapan dalam memasuki tahap
diperlukan upaya pengenalan, pemahaman,
pendidikan yang lebih lanjut. Penanaman
pemanfaatan, dan pengembangan TIK secara
fondasi yang kuat pada anak usia dini
tepat. Hal itu dimaksudkan agar SDM
merupakan upaya yang strategis dalam
memiliki pemahaman dan keterampilan untuk
membangun sumber daya manusia di masa
memanfaatkan TIK dengan baik. Salah satu
depan yang memiliki karakter kuat,
cara yang dapat dilakukan adalah melalui
menguasai multi-kecakapan abad ke- 21,
pendidikan anak usia dini (PAUD).
memiliki kompetensi yang bersertifikat,

1
bersikap elastis dan pembelajar
sepanjang

2
hayat, berjiwa inovatif dan entrepeneur,
serta menjadi kewargaan global.

Kekukuhan fondasi yang kuat tersebut harus


dibangun selaras dengan kemajuan zaman di
era teknologi dan digital. Oleh karena itu,
sangat relevan apabila pembelajaran dan
penggunaan TIK serta literasi digital menjadi
bagian dari PAUD. Pemanfatan TIK dapat
digunakan sebagai sumber belajar bagi guru
dan anak serta pendokumentasian terhadap
tumbuh kembang anak. Selain itu, TIK
dapat berperan dalam pengembangan sistem
pembelajaran. Hal itu disebabkan oleh sistem
pembelajaran konvensional yang lambat laun
harus berasimilasi untuk memanfaatkan TIK
secara maksimal. Berbagai format
penyampaian pembelajaran yang
memanfaatkan TIK telah berkembang saat
ini seperti hybride/flipped classroom,
pembelajaran daring (online), serta gabungan
antara pembelajaran tatap muka dan daring
(blended learning).

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK)


merupakan istilah umum untuk teknologi

3
yang membantu manusia dalam membuat,

4
mengubah, menyimpan, mengomunikasikan Kebutuhan terhadap penguasaan TIK makin
dan/atau menyebarkan informasi. TIK menguat pada saat pandemi Covid-19.
menyatukan komputasi dan komunikasi Kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ)
berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan memerlukan fasilitasi perangkat digital
video. Contoh dari TIK bukan hanya berupa serta keterampilan dalam menggunakannya.
komputer pribadi, melainkan juga telepon, Pada jenjang PAUD, terjadi peningkatan
TV, peralatan elektronik rumah tangga, dan penggunaan media digital. Media digital
piranti genggam modern (contoh: telepon bukan hanya sebagai sarana belajar,
seluler). TIK dapat dimanfaatkan untuk melainkan juga alat komunikasi antara guru
pembelajaran di PAUD. Guru perlu memahami dan orang tua beserta anak didik.
dan menguasai keterampilan penggunaan Pembelajaran dari rumah pada akhirnya
media belajar berbasis TIK dengan didasari mengondisikan guru, anak didik, ataupun
oleh literasi digital. orang tua untuk memiliki literasi digital
Literasi digital adalah pengetahuan dan dengan baik. Hal itu ditujukan agar guru,
kecakapan untuk menggunakan media digital, anak didik, ataupun orang tua tidak keliru
alat-alat komunikasi, ataupun jaringan dalam dalam memanfaatkan TIK untuk hal yang
menemukan, mengevaluasi, menggunakan, dan kontra produktif. Misalnya, bermain game
membuat informasi, serta memanfaatkannya atau bermedia sosial tanpa terkendali.
secara sehat, bijak, cerdas, cermat, dan
Berdasarkan penjelasan tersebut, TIK dan
patuh terhadap hukum dalam rangka membina literasi digital harus dikembangkan di PAUD.
komunikasi dan interaksi dalam kehidupan Untuk itu, diperlukan adanya penguatan
sehari-hari. Literasi digital juga merupakan melalui kebijakan yang terimplementasikan
kemampuan menggunakan TIK untuk dalam kaitannya dengan arah pengembangan
mengomunikasikan konten/informasi dengan TIK pembelajaran di PAUD.
kecakapan kognitif dan kecakapan teknis.

5
B. Dasar Hukum

Undang-Undang Republik Indonesia


1.
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Pendidikan Nasional; Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Undang-Undang Republik Indonesia
2. Nomor 23Tahun 2014 tentang Pendidikan sebagaimana telah diubah
Pemerintahan Daerah; dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 66 Tahun 2010;
Undang-Undang Republik Indonesia
3. Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan 8. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
Dosen; 2008 yang telah diubah dengan
Peraturan Presiden No. 19 Tahun 2017
Undang-Undang Republik Indonesia tentang Guru;
4. Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik; 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun Kedua Atas Peraturan Pemerintah
5. 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
Nasional Indonesia; 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
Peraturan Presiden Republik Indonesia 10.
6. Nomor 60 Tahun 2013 tentang Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 2018
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik tentang Standar Pelayanan Minimal;
11.
Integratif;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru;

6
Peraturan Menteri Pendidikan dan
12. Kebudayaan Nomor 84 Tahun 2014 17. Peraturan Menteri Pendidikan dan
tentang Pendirian Satuan Pendidikan Kebudayaan Nomor 37Tahun 2017
Pendidikan Anak Usia Dini; tentang Sertifikasi bagi Guru dalam
Jabatan yang Diangkat sampai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan AkhirTahun 2017;
13. Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan 18. Peraturan Menteri Komunikasi dan
Anak Usia Dini; Informatika Nomor 11 Tahun 2016
tentang Klasifikasi Permainan Interaktif
Peraturan Menteri Pendidikan dan Elektronik;
14. Kebudayaan RI Nomor 146 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak 19. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Usia Dini; Pendidikan Tinggi Nomor 55 Tahun 2017
tentang Standar Pendidikan Guru;
Peraturan Menteri Pendidikan
15. Kebudayaan RI Nomor 160 Tahun 20. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan
tentang Pemberlakuan Kurikulum dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
2013; 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan dalam Masa
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Darurat Penyebaran Covid-19; dan
Kebudayaan Nomor 30 Tahun 2017
tentang Pelibatan Keluarga pada 21. Surat Edaran Sesjen Kementerian
Penyelenggaraan Pendidikan; Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
15 Tahun 2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Belajar dari Rumah selama
Darurat Covid-19.

7
C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Panduan ini disusun dengan tujuan untuk
memberikan acuan, pedoman, atau rambu-
rambu kepada masyarakat dan pemerintah
dalam implementasi pengembangan TIK
pembelajaran di PAUD

2. Tujuan Khusus
a. Memberikan acuan, pedoman,atau
rambu- rambu kepada orang tua,
masyarakat dan pemerintah dalam
pemanfaatan TIK sebagai sumber
belajar bagi guru.
b. Memberikan acuan, pedoman,atau
rambu- rambu kepada orang tua,
masyarakat dan pemerintah dalam
pemanfaatan TIK sebagai sumber
belajar bagi anak.
c. Memberikan acuan, pedoman,atau
rambu- rambu kepada orang tua,
masyarakat, dan pemerintah dalam
pemanfaatan TIK untuk

8
mendokumentasikan tumbuh kembang
anak.

9
D. Pengguna Pedoman E. Hasil yang Diharapkan

Direktorat Guru dan Tenaga Hasil yang diharapkan adalah


1.
Kependidikan PAUD; meningkatkanya literasi digital terkait
Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemanfaatan TIK sebagai sumber
2.
Kementerian Pendidikan dan belajar bagi guru, mendokumentasikan
Kebudayaan Republik Indonesia; tumbuh kembang anak, dan meningkatkan
penggunaan media berbasis TIK dalam
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/
3. kegiatan pembelajaran.
Kota;

4. Guru PAUD;
5. Pengelola PAUD;
6. Pemangku kepentingan (stakeholder)
lainnya; dan
7.
Orang tua anak usia dini.

10
7
BAB II
EKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA D

A. Hakekat Pembelajaran Anak Usia Dini

Anak usia dini berada dalam masa keemasan


merespons dan mewujudkan semua tugas-
di sepanjang rentang usia perkembangan
tugas perkembangan yang diharapkan muncul
manusia. Selama masa itu, anak secara
pada pola perilakunya sehari-hari.
khusus mudah menerima stimulus dari
lingkungannya dan siap melakukan berbagai Ada beberapa prinsip perkembangan anak
kegiatan dalam rangka memahami dan yang harus dipahami, yaitu:
menguasai lingkungannya. Masa keemasan
merupakan masa saat anak mulai peka untuk 1. Perkembangan anak-anak bersifat holistik.
menerima berbagai stimulasi dan berbagai Semua aspek perkembangan anak saling
upaya pandidikan dari lingkungannya, baik terkait, tidak terpisahkan, dan saling
disengaja maupun tidak disengaja. Pada masa bergantung satu sama lain.
peka itulah terjadi pematangan fungsi-
fungsi fisik dan psikis sehingga anak siap

8
9
2. Perkembangan anak-anak dipengaruhi 3. Perkembangan anak-anak terjadi dalam
faktor tertentu. urutan dan arah yang dapat diprediksi.
Kecepatan dan kemajuan perkembangan Urutan perkembangan semua aspek dapat
anak-anak ditentukan oleh faktor genetik diprediksi terlepas dari cepat atau
dan pengalaman sosial. Selain itu, lambatnya perkembangan. Misalnya, anak
perkembangan anak-anak juga terjadi berjalan sebelum berlari dan kata dikuasai
dalam konteks budaya tempat anak sebelum kalimat. Perkembangan anak-anak
tinggal. Konteks ini ditentukan oleh berkembang mengikuti beberapa urutan
budaya, komunitas, dan keluarga, serta arah, yaitu dari yang sederhana hingga
dipengaruhi oleh anak-anak itu sendiri. rumit. Misalnya, anak mengoceh dari
Anak-anak adalah bagian dari konteks satu kata hingga menjadi kombinasi kata,
saat mereka dikandung, lahir, dan menunjukkan kesenangan melalui gerakan
berkembang. Dalam berbagai konteks ini seluruh tubuh ketika bayi hingga
terjadi proses sosial yang merupakan tersenyum dan tertawa, serta
proses dua arah yang dinamis, dari anak- menggunakan kata- kata atau gerakan
anak ataupun dari lingkungan sosialnya. dari kepala hingga kaki. Pengembangan
Dapat dikatakan bahwa konteks tempat fisik di mulai dengan mengontrol kepala,
anak- anak tumbuh dan belajar memiliki duduk, merangkak, hingga berjalan.
dampak signifikan pada banyak aspek Perkembangan anak berlangsung dari dalam
perkembangan mereka. ke luar, seperti mengontrol gerakan yang
di mulai dari bahu, lengan, tangan, hingga
ke jari.

1
4. Perkembangan anak-anak bersifat 5. anak-anak ditandai dengan adanya
kumulatif. variasi yang bersifat individual.

Hal ini berarti perkembangan anak- Perkembangan berbagai aspek kemajuan


anak di mulai sebelum lahir dan berlanjut pada anak-anak bersifat variatif. Ada
ke periode selanjutnya. Setiap tahap yang keterampilan psikologisnya lebih
perkembangan tertentu dipengaruhi cepat berkembang dibandingkan
oleh tahap perkembangan sebelumnya. keterampilan fisik. Variasi ini meningkat
Misalnya, mengoceh adalah tahap penting seiring dengan bertambahnya usia anak.
yang harus dikuasai terlebih dahulu untuk
menunjang kemampuan berbicara dengan
lancar. Hal ini berarti bahwa anak-anak
perlu melewati tahap perkembangan
dengan waktu dan pengalaman yang baik
untuk mempelajari sesuatu sebagai fondasi
tahap perkembangan selanjutnya. Ketika
anak- anak terlibat dengan berbagai
program kegiatan dan pengalaman,
berbagai aspek perkembangan akan saling
berinteraksi/ memengaruhi.

Lingkungan belajar yang terencana, kaya


akan sumber belajar, dan menstimulasi
akan memberikan peluang bagi anak-anak
untuk berkembang.
11
B. Peran Pengasuhan dalam Perkembangan Anak

Keluarga dan institusi pendidikan merupakan Baik dari sisi orang tua maupun pengasuh,
dua konteks yang penting dalam aktivitas pengasuhan menjadi fokus
perkembangan anak. Kedua konteks inilah perhatian. Istilah pengasuhan merujuk pada
yang menjadi salah satu faktor yang proses membesarkan dan mendidik anak yang
menyebabkan adanya perbedaan individu dilakukan oleh orang tua di mulai saat anak
(individual differences). Konteks keluarga lahir sampai dengan usia dewasa. Dalam
dalam hal ini diwakili oleh orang tua yang pengasuhan, setidaknya ada poin yang
didefinisikan sebagai individu- individu yang dilakukan agar anak tumbuh dan berkembang
mengasuh, melindungi, dan membimbing dari dengan bahagia, yaitu: aktivitas merawat,
bayi hingga tahap dewasa. Lebih lanjut, melindungi, dan membimbing kehidupan baru
dijelaskan bahwa keberadaan orang tua erat anak, serta aktivitas yang bertujuan untuk
kaitannya dengan berbagai aktivitas memenuhi kebutuhan anak atas dasar cinta,
pengasuhan. Di sisi lain, konteks institusi perhatian, dan nilai nilai yang ditanamkan.
pendidikan diwakili oleh pendidik. Seperti Dalam proses pengasuhan, ada dua hal yang
yang telah dijelaskan pada bagian selalu menyertai, yaitu: adanya aktivitas
sebelumnya, pendidik anak usia dini adalah yang dilakukan dan tanggung jawab orang
tenaga profesional yang bertugas untuk tua terhadap anak. Walaupun cara dan pola
merencanakan, melaksanakan, dan menilai pengasuhan berbeda-beda, hal yang harus
hasil pembelajaran, serta melakukan dijadikan pegangan adalah semua hal yang
pembimbingan, pelatihan, pengasuhan, dan dilakukan oleh orang tua selalu diamati,
pelindungan. dirasakan, dan ditiru oleh anak.
1
Oleh karena itu, pengasuhan hendaknya guru (penuntun), pengajar, dan pemberi
dilakukan dengan kesadaran dan didukung contoh. Yang dimaksud dengan orang tua
dengan adanya pengetahuan yang sebagai penuntun adalah memberikan
komprehensif terhadap cara mengoptimalkan bimbingan dan pembinaan untuk
potensi yang ada pada diri anak. mengoptimalkan potensi anak dengan
Dalam praktik pengasuhan atau yang disebut memenuhi kebutuhan dasar anak, baik secara
alam pendidikan permulaan oleh Ki Hajar fisik maupun psikologis dengan dukungan
Dewantara, orang tua berkedudukan sebagai lingkungan yang kondusif. Sebagai pengajar,
orang tua diharapkan memiliki ilmu yang
13
cukup untuk mengajarkan pengetahuan dan struktur pengetahuan. Bermain merupakan
keterampilan kepada anak. Selain itu, orang salah satu interaksi anak untuk memperoleh
tua harus mendukung proses pendidikan yang pengetahuan. Pengetahuan tersebut dapat
dijalankan anaknya di lembaga pendidikan. diperoleh melalui objek yang disentuh dan
Lebih lanjut, Ki Hajar menjelaskan orang aktivitas yang dilakukan.
tua hendaknya sebagai pemberi contoh atau
teladan dalam sikap maupun perilaku serta Perlu ditekankan bahwa bermain yang
memberi kesempatan bagi anak-anak untuk menyenangkan dapat merangsang anak untuk
menunjukkan dan meningkatkan kekuatan atau melakukan eksplorasi dengan menggunakan
kecakapannya. benda-benda yang ada di sekitarnya (happy
learning). Dengan cara itu, anak dapat
Pembelajaran anak usia dini pada hakikatnya menemukan pengetahuan dari benda-benda
adalah pembelajaran yang berorientasi yang dimainkannya.
bermain (belajar sambil bermain dan bermain
sambil belajar). Pembelajaran berorientasi TIK dapat digunakan untuk mendukung aspek
pada perkembangan yang lebih banyak pembelajaran, termasuk perkembangan
memberikan kesempatan kepada anak untuk bahasa dan perkembangan berpikir
dapat belajar dengan cara-cara yang tepat. matematis. TIK juga memberikan keunikan
Menurut Piaget, bermain sangat penting bagi peluang untuk mendukung pembelajaran bagi
anak usia dini sebagai proses belajar. Anak anak-anak dengan kebutuhan belajar khusus
memperoleh informasi melalui interaksinya dan dari latar belakang budaya atau bahasa
dengan objek dan kelak informasi tersebut yang beragam. TIK menyediakan berbagai
disusun menjadi cara

1
untuk anak-anak merangkai kata, gambar,
C. Literasi Digital pada Anak Usia Dini
dan suara. TIK menyediakan ruang bagi
anak- anak untuk mengomunikasikan ide,
pikiran, dan perasaan mereka. Perangkat Literasi digital menunjukkan kemampuan dan
lunak yang baik memungkinkan anak-anak keterampilan seseorang dalam menggunakan
untuk terlibat melakukannya melalui dan memanfaatkan media digital dan alat-
eksplorasi mandiri dan dapat disesuaikan alat komunikasi yang menggunakan jaringan
dengan kebutuhan individu. TIK juga dapat untuk memperoleh dan memberikan informasi
mengurangi hambatan partisipasi bagi anak- serta berinteraksi dalam kehidupan sehari-
anak yang berkebutuhan belajar khusus. hari. Literasi digital adalah kemampuan
menggunakan TIK untuk menemukan,
mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan
mengomunikasikan konten/informasi dengan
kecakapan kognitif ataupun teknis. ICT
Watch merilis kerangka literasi digital
Indonesia yang didesain berdasarkan
pengalaman dalam menjalankan pilar internet
safety melalui “Internet Sehat” dan
dilanjutkan dengan pilar internet rights dan
internet governance yang berkesinambungan
hingga saat ini. ICT Watch adalah organisasi
masyarakat sipil yang berfokus pada
kolaborasi pembangunan

15
kapasitas sumber daya manusia Indonesia
atas pengetahuan dan kemampuan literasi
digital, ekspresi online, dan tata kelola
siber. Kerangka literasi digital Indonesia
meliputi tiga bagian utama, yaitu proteksi,
hak-hak, dan pemberdayaan.

1) Proteksi

• Proteksi memberikan pemahaman tentang


perlunya kesadaran dan pemahaman
atas sejumlah hal terkait keselamatan
dan kenyamanan pengguna internet.
Beberapa di antaranya adalah pelindungan
data pribadi, keamanan daring, serta
privasi individu dengan layanan teknologi
enkripsi (pelindungan data) sebagai salah
satu solusi yang disediakan. Sejumlah
tantangan di ranah maya yang termasuk
risiko personal (personal risk) menjadi
bagian dari komponen proteksi, seperti
isu cyberbullying, cyberstalking, cyber
harassment, dan cyber fraud.

1
Hal itu penting dalam pembelajaran PAUD Hak-hak sebagai kerangka literasi
agar anak usia dini dan guru PAUD serta memberikan pemahaman kepada guru
pihak terkait dapat terlindungi. PAUD atau anak usia dini untuk saling
2) Hak-hak menghargai karya cipta dan aktivitas di
media sosial.
• Hak-hak adalah sejumlah hak mendasar
yang harus diketahui dan dihormati oleh 3) Pemberdayaan
para pengguna internet. Hak tersebut • Pemberdayaan berarti bahwa internet
berkaitan dengan kebebasan berekpresi dapat membantu penggunanya untuk
yang dilindungi (freedom of expression) menghasilkan karya dan kinerja yang
serta hak atas kekayaan intelektual lebih produktif dan bermakna bagi diri,
(intellectual property rights), seperti lingkungan, ataupun masyarakat luas.
hak cipta dan hak pakai, misalnya model Untuk itu, pemberdayaan membahas
lisensi creative commons (CC). Di dalam jurnalisme warga (citizen journalism) yang
CC terdapat hak untuk berkumpul dan berkualitas, kewirausahaan
berserikat (assembly & association), (enterpreneurship) terkait dengan
termasuk di ranah maya ketika bicara pemanfaatan TIK, dan/atau produk
tentang aktivitas sosial (social activitism), digital seperti yang dilakukan oleh
contohnya untuk melakukan kritik sosial teknopreneur. Pemberdayaan sebagai
melalui tagar di media sosial, advokasi kerangka literasi di PAUD membuka
melalui karya multimedia (meme, kartun, peluang bagi guru PAUD dan anak usia dini
video, dll) hingga mendorong perubahan untuk berkarya dan dapat bermanfaat
dengan petisi online. bagi tumbuh kembang anak dan kemajuan

17
PAUD di Indonesia.

1
Literasi digital dimaknai sebagai proses media digital dan alat komunikasi yang
interaksi dengan media digital yang dapat menggunakan jaringan dalam kegiatan
berkontribusi pada aspek tumbuh kembang pembelajaran atau dalam berinteraksi
anak. Untuk itu, literasi digital dan dengan orang tua. Literasi digital pada
penggunaan media digital adalah proses guru PAUD menunjukkan partisipasi
yang simultan. dan respons orang tua mulai dari
Untuk pemanfaatan TIK di PAUD, pengetahuan, sikap dan perilaku, serta
kerangka literasi digital yang perlu keterampilan guru dalam memahami
dibangun mencakup aspek pada anak, media digital sebagai bagian dari
guru, dan orang tua sebagai berikut. proses pembelajaran anak usia dini.

a. Literasi digital anak usia dini c. Literasi digital orang tua juga
menunjukkan kemampuan dan menunjukkan literasi digital keluarga
keterampilan anak dalam menggunakan yang melibatkan orang tua dalam
dan memanfaatkan media digital dan memanfaatkan teknologi digital.
alat komunikasi yang menggunakan Literasi orang tua merupakan
jaringan untuk bermain sambil belajar kecapakapan orang tua dalam
dalam melakukan aktivitas sehari-hari. menggunakan dan memanfaatkan media
digital, termasuk mengawasi dan
b. Literasi digital guru PAUD mengontrol aktivitas digital anak usia
menunjukkan kemampuan dan dini. Kecakapan orang tua meliputi
keterampilan guru dalam menggunakan pengetahuan, sikap dan perilaku,
dan memanfaatkan serta keterampilan dalam menggunakan
media digital.

19
Uraian yang dijelaskan pada literasi
digital keluarga menunjukkan adanya
aturan bagi orang tua dalam
penggunaan dan kontrol internet pada
anak dengan menggunakan piranti filter
dan sebagainya. Namun, yang
dikhawatirkan adalah rendahnya
pengawasan karena kurangnya
pengetahuan orang tua dan tidak
adanya panduan yang bisa digunakan.

2
19
D. Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalamBeberapa penulis
Pembelajaran PAUD menggunakan istilah
teknologi pembelajaran. Penulis yang
lain hanya mendeskripsikannya sebagai
teknologi. Dalam pendidikan anak usia dini
1. Pengertian
(PAUD), istilah TIK dapat mencakup jenis
TIK adalah singkatan dari teknologi perangkat keras dan perangkat lunak:
informasi dan komunikasi. Istilah TIK
banyak digunakan dalam penelitian komputer (termasuk desktop, laptop, dan komputer
pendidikan, kebijakan, dan praktik. kamera digital dan kamera video digital;
Istilah ini juga menggantikan istilah lama, internet;
yakni TI atau informasi teknologi, yang telepon, mesin faks, telepon genggam,
paling sering digunakan dalam kaitannya
tape recorder;
dengan komputer dan internet. Di masa
lalu, fail dimensi informasi cenderung cerita interaktif, lingkungan simulasi, dan permainan
mendominasi dalam literatur. Istilah ICT mainan yang dapat diprogram dan teknologi “kendali”
dalam pemikiran orang. Dalam beberapa teknologi konferensi video dan televisi sirkuit tertutu
tahun terakhir, dimensi komunikasi dari proyektor data, papan tulis elektronik, dan sebagain
TIK telah dianggap sama pentingnya.
Istilah ICT mencakup lebih dari
sekadar komputer. TIK dapat
didefinisikan sebagai apa saja yang
memungkinkan kita untuk mendapatkan
informasi, berkomunikasi satu sama lain,
atau memiliki pengaruh pada lingkungan
melalui peralatan elektronik atau digital.

2
TIK dapat diartikan sebagai segala dan integrasi TIK ke dalam kebijakan,
sesuatu yang memungkinkan kita untuk kurikulum, dan praktik pendidikan. Namun,
mendapatkan informasi, untuk saling terdapat konsensus yang jelas dalam
berkomunikasi lainnya, atau memiliki efek literatur bahwa pengenalan dan
pada lingkungan dengan menggunakan penggunaan TIK di awal pendidikan masa
peralatan elektronik atau digital. Di awal kanak-kanak harus didasarkan pada
childhood education (ECE), istilah TIK bisa pemahaman yang jelas tentang tujuan,
mencakup perangkat keras dan perangkat praktik, dan konteks sosial pendidikan
lunak komputer, kamera digital dan anak usia dini.
kamera video digtial, internet, alat
telekomunikasi, mainan yang dapat Ada pengakuan yang berkembang tentang
diprogram, dan banyak lagi perangkat dan berbagai cara TIK dapat berkontribusi
sumber daya lain. atau mentransformasikan aktivitas, peran,
dan hubungan yang dialami anak dan orang
Literatur menyarankan setidaknya tiga dewasa sejak dini pengaturan pendidikan
alasan mengapa TIK penting dalam anak. Literatur menunjukkan pentingnya
pendidikan anak usia dini. Pertama, TIK praktisi dan orang dewasa lainnya di
telah berpengaruh pada orang dan lingkungan pendidikan anak usia dini untuk
lingkungan di sekitar anak-anak belajar. memiliki bimbingan dan kesempatan
menjadi mampu, kompeten, dan
Kedua, teknologi ini menawarkan peluang
memperoleh informasi tentang peran
baru untuk memperkuat banyak aspek
pendidikan dan potensi TIK, serta
sejak praktik pendidikan anak usia dini.
dukungan untuk menggunakan TIK dalam
Ketiga, ada dukungan dan minat di seluruh
rangka memperkuat banyak aspek praktik
pendidikan sektor untuk pengembangan
pendidikan anak usia dini.

21
2
ICT (information and communication Teknologi komunikasi merupakan perangkat
technologies) atau diindonesiakan menjadi teknologi yang terdiri atas perangkat
teknologi informasi dan komunikasi keras (hardware) seperti di antaranya
merupakan suatu sistem yang terdiri atas radio, televisi, dan pesawat telepon.
sistem informasi dan komunikasi. Teknologi Perangkat lunak (software) seperti
informasi merupakan studi atau internet, chatting, dan sms merupakan
penggunaan peralatan elektronika, sistem yang digunakan untuk membantu
terutama komputer untuk menyimpan, proses komunikasi agar berhasil.
menganalisis, dan mendistribusikan Keterkaitan teknologi informasi dan
informasi apa saja, termasuk kata-kata, teknologi komunikasi menekankan pada
bilangan, dan gambar. Lucas (dalam Munir, pelaksanaan dan pemrosesan data seperti
2008) menyatakan bahwa teknologi menangkap, mentransmisikan, menyimpan,
informasi adalah segala bentuk teknologi mengambil, memanipulasi, atau
yang diterapkan untuk memproses dan menampilkan data dengan menggunakan
mengirimkan informasi dalam bentuk perangkat teknologi elektronik terutama
elektronik. Mikrokomputer, komputer komputer. Teknologi komunikasi
mainframe, pembaca kode batang, menekankan pada penggunaan perangkat
perangkat lunak pemroses transaksi, teknologi elektronik dan lebih menekankan
perangkat lembar kerja, serta peralatan pada aspek ketercapaian tujuan dalam
komunikasi dan jaringan merupakan contoh proses komunikasi. Untuk itu, data dan
teknologi informasi. Informasi yang informasi yang diolah dengan teknologi
disampaikan berupa pesan-pesan informasi harus mencakup dua aspek,
elektronik. yaitu teknologi informasi dan teknologi
komunikasi. Teknologi informasi meliputi
segala hal yang berkaitan dengan proses,

2
penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan
informasi.

2
Adapun teknologi komunikasi adalah segala
dapat menghasilkan hasil yang signifikan.
sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan
Budaya digital telah menjadi bagian
alat bantu untuk memproses dan
penting dari budaya kontemporer anak-
mentransfer data dari perangkat satu ke
anak dan pada saat yang sama permainan
perangkat lainnya. Oleh karena itu,
anak-anak dengan teknologi telah berubah
teknologi informasi dan teknologi
menjadi aktivitas yang menjadi daya saing
komunikasi adalah dua buah konsep yang
di masyarakat. Namun, kontroversi
tidak terpisahkan. TIK mengandung
mengenai budaya digital ini masih menjadi
pengertian segala kegiatan terkait
sebuah perdebatan. Dalam sebuah artikel
pemrosesan, perekayasaan, pengelolaan,
yang ditulis oleh Maria Hatzigianni di
dan pemindahan informasi antarmedia.
Macquarie University, Australia, pada
tahun 2017, pedagogies transformative
Filosofi teknologi mengatakan bahwa
dibahas dalam kaitannya dengan
penggunaan teknologi digital di dunia
penggunaan teknologi digital yang juga
pendidikan menjadi salah satu alternatif
dilakukan oleh para pendidik.
kebutuhan yang memberikan implikasi
Kecenderungan dalam pendidikan media
kepada masyarakat yang lebih luas.
saat ini adalah penggunaan media yang
Filosofi tersebut berkaitan dengan sebuah
lebih aktif. Tujuannya adalah untuk
jurnal berjudul Transforming Early
mengajarkan keterampilan media yang
Childhood Experience with Digital
lebih baik melalui produksi aktif dari
Technologies sebagai dasar pemanfaatan
berbagai tipe konten media, seperti
teknologi informasi dan komunikasi dalam
animasi, blog, dan permainan digital. Hal
dunia pendidikan anak usia dini. Pendidikan
itu menghasilkan sebuah penekanan pada
memiliki kekuatan untuk berubah dan
konotasi positif yang berkaitan dengan
bereksplorasi terhadap teknologi sehingga
produksi media: keterlibatan, aktivitas,

2
belajar, dan topikalitas sebagai
bagian dalam teknologi.

2
Peran pendidik menjadi utama dalam
TIK penting dalam pendidikan anak usia
pendampingan anak-anak di sekolah.
dini, berkaitan dengan peluang dan potensi
Dengan kemampuan pedagogisnya,
yang ditawarkan pada sektor ini. Hal itu
masuknya era digital tidak menjadi suatu
termasuk kesempatan untuk
alergi. Kompetensi pendidik pun masuk
pada kompetensi yang dinamakan “Guru
Abad 21”. Tentunya guru memiliki
dan belajar
mendukung pengalaman meningkatkan danbermain
anak-anak;
kemampuan yang lebih kompleks terkait
mendukung
teknologi. Media ini diharapkan dapat
menjadi inovasi dan mendukung aspek
perkembangan anak dari berbagai sisi dan memperkuat pengembanga
kehidupan, sosial, dan budaya. Beberapa pembelajarandan
literatur penelitian dan disiplin ilmu profesional praktisi;
menyatakan bahwa teknologi digital dapat mendukung dan memperkuat hubungan dan komunika
digunakan sebagai sarana untuk berpikir
kritis, bukan hanya untuk
mendokumentasikan belajar anak melainkan
juga semua tingkat pendidikan harus
terlibat dan memanfaatkan kemajuan
teknologi ini.

2
2. Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi seksual, atau mengandung stereotip
dalam Pembelajaran PAUD gender dan budaya yang tidak diinginkan);
dan pelindungan privasi anak-anak (contoh:
Beberapa penulis telah menyatakan
di lingkungan online atau saat ada
pandangan bahwa penggunaan komputer/
informasi yang dipublikasikan di internet).
TIK tidak tepat untuk anak muda dalam
hal perkembangan kognitif, fisik, sosial,
dan emosional anak-anak. Namun, belum
ada bukti yang jelas untuk mendukung
klaim ini. Pandangan ini makin digantikan
oleh pandangan bahwa TIK dapat menjadi
alat yang berguna untuk mendukung
pembelajaran dan pengembangan anak-
anak apabila digunakan dengan tepat.
Kebanyakan penulis mencatat perlunya
praktisi menyadari masalah kesehatan dan
keselamatan seputar penggunaan TIK oleh
anak-anak, serta diperhatikan di pusat
pendidikan anak usia dini terkait kebijakan
dan praktik TIK. Hal ini termasuk:
perhatian pada keamanan fisik dan
ergonomis anak; kehati-hatian terhadap
paparan anak-anak terhadap konten yang
tidak pantas (contoh: permainan atau
materi berbasis internet yang
mengandung kekerasan, bersifat
2
TIK memiliki tiga fungsi utama dalam c. Sebagai bahan dan alat bantu untuk proses pembe
pembelajaran, yaitu: Teknologi berfungsi sebagai bahan pembelajaran sekal
Sebagai alat (tools)
Perangkat teknologi digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Misalnya, komputer sebag
Sebagai ilmu pengetahuan (science)
Teknologi adalah bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai peserta didik. Misalnya, teknologi komput

2
3. Prinsip pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran hendaknya:

a. mempertimbangkan karakteristik budaya), serta kecintaan terhadap alam sebagai anuge


d. menjagabahwa
peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan kelompok
dalam keseluruhan sasaran
pembuatan tetap dapat
keputusan TIK.men
e. mendorong pengguna untuk menjadi lebih kreatif da

b. dirancang untuk memperkuat


minat dan motivasi pengguna untuk mengembangkan diri, baik dari segi intelektual, spiritual (rohani),
c. menumbuhkan kesadaran dan keyakinan akan pentingnya kegiatan berinteraksi langsung dengan man

3
BAB III
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA PEMB

A. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Sumber Belajar bagi Guru PAUD

Guru sebagai pendidik yang merancang


dan melaksanakan pembelajaran dapat
memanfaatkan TIK sesuai dengan
kebutuhannya. TIK menjadi teknologi yang
membantu guru untuk memudahkan
pelaksanaan pembelajaran dan juga sebagai
sumber belajar. Untuk itu, beberapa hal yang
perlu dipahami berkaitan dengan pemanfaatan
TIK sebagai sumber belajar guru meliputi:

31
Batasan TIK sebagai sumber belajar bagi guru; Keterampilan yang diperlukan guru PAUD terkait de
Manfaat TIK dalam pembelajaran di PAUD; Contoh produk TIK yang dapat digunakan guru PAUD
Prinsip pemanfaatan TIK dalam pembelajaran PAUD;Contoh pemanfaatan TIK;
Manfaat TIK bagi guru PAUD; Contoh RPPH; dan
Manfaat aplikasi pembelajaran PAUD berbasis TIK;Tautan aplikasi TIK untuk guru PAUD.
Karakteristik aplikasi pembelajaran PAUD berbasis TIK;

3
B. Asesmen Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi di Satuan PAUD

Teknologi informasi dan komunikasi juga


membantu dalam mendokumentasikan dan
melaksanakan penilaian tumbuh kembang
anak. Untuk dokumentasi dan penilaian
tumbuh kembang anak, diperlukan Sosial
pemahaman pada beberapa aspek berikut

1. Batasan penilaian/asesmen autentik

2. Jenis dokumentasi elektronik

3. Asesmen berbasis TIK

Batasan asesmen berbasis TIK


Prinsip asesmen berbasis TIK
Etika asesmen yang berbasis TIK
Jenis asesmen berbasis TIK

3
4. Penerapan asesmen berbasis TIK b. Pelaporan asesmen berbasis TIK pada pembelaja
pembelajaran tatap muka

Alur asesmen berbasis TIK pada pembelajaran tatap muka

Waktu menggunakan asesmen berbasis TIK dalam pembelajaran tatap muka

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan asesmen berbasis TIK pada pembelajaran tatap mu

5. Jenis asesmen berbasis TIK dalam


pembelajaran tatap muka

6. Penerapan asesmen berbasis TIK


pembelajaran dalam jaringan
a. Alur asesmen berbasis TIK pada pembelajaran dalam jaringan

3
5. Anak
C. Pemanfaatan Literasi Digital pada Pembelajaran Contoh-contoh
Usia Dini kegiatan pengembangan
literasi ligital pada anak

Literasi digital pada anak usia dini akan Pengayaan lingkungan belajar dengan literasi dig
membantu anak usia dini untuk dapat Pengembanganbahasa memperkaya lingkungan be
memanfaatkan berbagai media digital secara Pengembangan matematika dan pemecahan masa
tepat dan aman. Untuk itu, perlu adanya Pengembangan moral dan agama
kerangka literasi digital pada anak usia dini
sebagai pedoman bagi guru atau orang tua
untuk mendampingi anak dalam penggunaan
media digital tersebut. Berikut beberapa hal
yang perlu diuraikan lebih dalam berkaitan
dengan literasi digital pada anak usia dini.

e. Pengembangan fisikmotorik
1. Batasan literasi digital untuk melalui literasi digital
pembelajaran anak usia dini f. Tips-tips penggunaan literasi digital pada pe
2. Pentingnya literasi digital pada
pembelajaran anak usia dini

3. Waktu mengenalkan literasi digital pada


pembelajaran anak usia dini

4. Strategi mengenalkan literasi digital pada


pembelajaran anak usia dini

3
DAFTAR PUSTAKA

Dewantara, K.H. (1959). Taman-Indrya (Kindergarten) (2nd ed.). Yogyakarta: Madjelis-


Luhur Persatuan Taman-Siswa.
Kemdikbud. (2013). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kemdikbud.
Kurnia, N., Wendratama, E., Adiputra, W. M., & Poerwaningtias, I. (2017). Literasi Digital
Santrock. (2009). Tropical Approach to Life-Spain Development. University of Texas. Dallas:
Mcgraw-Hill Education.
Syaripudin, A., Ahmad, D., Ningrum, D. W., Banyumurti, I., & Magdalena, M. (2017).
Kerangka Literasi Digital Indonesia (D. BU (ed.)).
Suwarsih, Madya. (2011). Optimalisasi Pemanfaatan TIK untuk meningkatkan Mutu Hakiki
Pendidikan. Makalah Seminar Nasional, Milad Universitas Ahmad Dahlan XXX, 5 Februari
2011, tidak diterbitkan.
(2004). The Role and Potential of ICT in Early Childhood Education: A Review of New
Zealand and International Literature.
Keluarga: Teori dan Praktik Pendampingan Orang Tua terhadap Anak dalam Berinternet (N.
Kurnia (ed.)). Center For Digital Society (CfDS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

3
DIREKTORAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DIREKTORAT JENDERAL PAUD, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai


7 Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat -
10270 Telepon. (021) 5703151
laman: www.paud.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai