Oleh
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Identifikasi Masalah................................................................................8
C. Pembatasan Masalah...............................................................................9
D. Rumusan Masalah...................................................................................9
E. Tujuan Penelitian.....................................................................................9
F. Kegunaan Penelitian................................................................................9
BAB II....................................................................................................................11
LANDASAN TEORI.............................................................................................11
A. Landasan Teoretis..................................................................................11
1. Konsep Karakter Disiplin...............................................................11
2. Kreatif Digital Siswa MI................................................................22
B. Kerangka Berpikir.................................................................................33
C. Hasil Penelitian yang Relevan...............................................................34
BAB III..................................................................................................................37
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................37
A. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................37
B. Metode dan Desain Penelitian...............................................................37
C. Subjek Penelitian...................................................................................39
D. Teknik Pengumpulan Data......................................................................39
E. Teknik Analisis Data...............................................................................41
F. Validitas Data..........................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................44
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan sistematis untuk
mencapai kemajuan hidup yang lebih baik. Menurut Hamalik 1 pendidikan
merupakan siklus untuk mempengaruhi siswa untuk memiliki pilihan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan siswa saat ini untuk menyebabkan
perubahan dalam diri siswa yang memungkinkan siswa untuk bekerja cukup
dalam kehidupan lokal. Pendidikan adalah proses perubahan tingkah laku,
penambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup agar peserta didik
menjadi lebih dewasa dalam pemikiran dan sikap.2
Pendidikan di era digital saat ini sangatlah pesat, kemajuan dalam bidang
teknologi tidak hanya dinikmati oleh orang dewasa saja, anak-anak usia
sekolah dasar juga sudah bisa menikmati dari hasil perkembangan teknologi
saat ini. Teknologi banyak dimanfaatkan dalam dunia pendidikan, sebagai
sarana dan prasarana interaksi antara pendidik dan peserta didik.
Perkembangan teknologi saat ini mempunyai dampak positif dan damapak
negatif, sebaiknya dampak positif lebih dominan dimanfaatkan oleh pengguna
teknologi.
1
Suprayitno, Adi, and Wahid Wahyudi. Pendidikan karakter di era milenial. (Deepublish,
2020), hlm.52
2
Efendi, Rinja, and Asih Ria Ningsih. Pendidikan Karakter di Sekolah. (Penerbit Qiara
Media, 2022)
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
3
Annisa, Miftah Nurul, Ade Wiliah, and Nia Rahmawati. "Pentingnya pendidikan karakter
pada anak sekolah dasar di zaman serba digital." BINTANG 2.1 (2020) hlm 35-48.
Pada zaman digital, anak usia sekolah dasar sudah bisa mengoperasikan
barang-barang teknologi seperti Ponsel, komputer, video game dan lain-lain.
Keterampilan ini merupakan bentuk dari kreatif digital yang dimiliki seorang
anak generasi alpha yang lahir sejak tahun 2010. Kondisi ini terjadi karena
anak-anak ini lebih banyak menghabiskan waktu bermain games online,
berinteraksi dengan media gadget, seperti telepon seluler, laptop dan Video
Games. Aktivitas yang bersentuhan dengan teknologi lebih mewarnai
kehidupan anak, daripada berinteraksi dengan teman sebaya di lingkungan
rumah, bermain sepak bola, bersepeda dan aktivitas bermain lainnya. 4 Aktivitas
anak usia sekolah dasar harus diawasi oleh keluarga, pendidik maupun
masyarakat sekitar, agar anak tidak terkena dampak negatif dari teknologi
digital.
Pada periode anak sekolah dasar, metode yang dilakukan guru untuk
mengembangkan karakter adalah pengarahan, pembiasaan, keteladanan,
penguatan, hukuman. Nilai-nilai karakter yang bisa digali dalam pembelajaran
seperti religius, jujur, kerja keras, disiplin, rasa tanggung jawab, kreatif, cinta
tanah air, peduli terhadap lingkungan sekitar, jiwa sosial yang kuat.
5
Alia, Tesa, and Irwansyah Irwansyah. "Pendampingan orang tua pada anak usia dini
dalam penggunaan teknologi digital [parent mentoring of young children in the use of digital
technology]." (Polyglot: Jurnal Ilmiah 14.1, 2018), hlm 65-78.
Era digital mengakibatkan setiap orang termasuk anak-anak dapat
mengakses vidoe yang berbau pornografi sangat susah untuk dibatasi oleh
pemerintah, betapa situs-situs porno mengakar dimana-mana dalam internet.
Untuk itu harus ada pengawasan yang ketat kepada anak saat menggunakan
ponsel. Sebaiknya anak usia sekolah dasar tidak usah diberi fasilitas seperti
gadget agar anak fokus menjalani masa kanak-kanaknya dengan bersosialisasi
dengan alam dan dunia luar. Menerapkan pendidikan karakter pada era digital
ini sangatlah penting, agar generasi penerus bangsa mempunyai moral yang
baik. Generasi penerus mencerminkan kualitas bangsa. Apabila generasi
penerusnya baik dalam kognitif dan moral maka baik pula suatu bangsa
tersebut. Untuk itu keluarga, sekolah dan masyarakat mempunyai tanggung
jawab untuk menciptakan generasi yang bermoral dan berakhlak baik.
Adapun yang harus dilakukan orang tua terhadap anak dalam pengasuhan
digital atau digital parenting adalah (1) Meningkatkan dan memperbarui
wawasan tentang internet dan gadget. Orang tua tidak bisa mengawasi anak-
anak apabila orang tua gagap teknologi. (2) Jika di rumah ada internet,
posisikan di ruang keluarga dan siapa yang dapat melihat apa yang dilakukan
anak dalam mengakses internet. (3) Membatasi waktu pada anak dalam
menggunakan gadget dan internet. (4) Memberikan pemahaman dan kesadaran
bersama akan dampak negative dari internet atau gadget. (5) Secara tegas
melarang sesegera mungkin jika ada yang tidak pantas ditonton (6) Menjalin
komunikasi yang terbuka dua arah dengan anak-anak.6
6
Annisa, op. cit., hlm 52
dikekang. Siswa ingin memegang kontrol dan internet menawarkan kebebasan
berekspresi. (4) Generasi digital selalu mengakses dengan Google, Yahoo, atau
sits lainnya. Kemampuan belajar siswa jauh lebih cepat karena segala
informasi ada di ujung jari siswa.
Adapun dampak negatif dari teknologi digital yaitu (1) Anak bersifat
Individual, berkurangnya tingkat pertemuan langsung atau interksi antar
sesama manusia. (2) Temperamen, kebiasaan bersosialisasi dengan media
sosial, maka anak akan beranggapan bahwa dunia luar adalah ancaman. (3)
Berita tanpa tanggung jawab, berita Hoax, Bulying. (4) Rentannya kesehatan
mata, terutama mengalami rabun jauh atau rabun dekat. (5) Tak bisa menikmati
hidup. Ketika menghadiri sebuah acara pesta, kita malah asik berfoto, tanpa
menimati acara pesta dan musik. (6) Radiasi alat hasil teknologi
membahayakan kesehatan otak anak. (7) Maraknya kasus penipuan lewat sms,
telepon dan internet. (8) Mudahnya mengakses video porno. (9) Anak lupa
akan pekerjaan rumah yang ditugaskan oleh guru dan lupa melaksanakan
ibadah, seperti sholat dan mengaji. (10) Anak menjadi sasaran kejahatan,
seperti penculikan anak dan pemerkosaan anak. Baru-baru ini banyak
diberitakan tentang kasus bullying pada anak sekolah dasar.8
7
Ibid hlm 53
8
Ibid
Materi pendidikan karakter yang mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
religius, disiplin, tanggung jawab, jujur, mandiri, toleransi, kerja keras,
demokratis, keatif, semangat kebangsaan, rasa ingin tahu, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli sosial, peduli lingkungan.9 Tujuan dari pendidikan karakter
diharapkan dapat meguatkan, mengembangkan, memfasilitasi perilaku-perilaku
positif dan meminimalisir perilaku-perilaku negatif peserta didik.
9
Wijaya, Dharma. "Nilai pendidikan karakter dalam Film Hayya." (Seminar Nasional
Pendidikan Bahasa dan Sastra. 2019), hlm 72-77
10
Rohman, Fatkhur. "Peran Pendidik dalam Pembinaan Disiplin Siswa di
Sekolah/Madrasah." (Ihya Al-Arabiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Arab 4.1, 2018),
hlm 43
tanggap terhadap sesuatu, memiliki minat untuk menggali lebih dalam apa
yang tampak dipermukaan, dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi.
b. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka Identifikasi masalah pada
penelitian ini diantaranya yaitu:
11
Yulianingrum, Titrin. Analisis Karakter Disiplin Dan Tanggung Jawab Siswa Pada
Pembelajaran Tatap Muka Pasca Pandemi Di Sd Negeri Girirejo. Diss. (Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Magelang, 2022), hlm 61.
5. Siswa kurang mendapatkan bimbingan guru dalam mengakses perangkat
digital
6. Siswa malas belajar dengan buku cetak sebagai sumber belajar karena sulit
untuk pencarian informasi.
c. Pembatasan Masalah
Berdasarkan Identifikasi masalah yang telah di paparkan di atas, maka
pembatasan masalah pada penelitian ini diantaranya yaitu:
d. Rumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi masalah dan Batasan masalah yang telah di
paparkan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu,
“bagaimanakah bentuk karakter disiplin dan kreatif digital pada Siswa Kelas
IV MI Mazro'atul Ulum di Kota Tangerang?”
e. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian pada
penelitian ini yaitu untuk menganalisis karakter disiplin dan kreatif digital pada
Siswa Kelas IV MI Mazro'atul Ulum di Kota Tangerang.
f. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi
pembaharuan kurikulum di Sekolah Dasar mengenai karakter disiplin dan
kreatif digital pada Siswa Kelas IV.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat menjadi sumber refrensi bagi penelitian selanjutnya yang
membahas mengenai karakter disiplin dan kreatif pada Siswa.
b. Bagi Guru MI Mazro'atul Ulum
1) Sebagai bahan mengajar Guru MI Mazro'atul Ulum untuk menilai
karakter disiplin dan kreatif siswa
2) Menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan pembelajaran
yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran
c. Bagi Siswa MI Mazro'atul Ulum
Siswa akan lebih memahami karakter dirinya, sehingga dapat
membedakan baik buruknya suatu karakter
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teoretis
g. Konsep Karakter Disiplin
h. Pengertian Karakter Disiplin
Karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak
atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang
menjadi pendorong dan penggerak, serta yang membedakan dengan
individu lain.12 Sedangkan menurut Suyanto (2011) karakter merupakan
cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk
hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,
bangsa dan negara.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
karakter merupakan cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas
masing-masing individu untuk menunjukkan kualitas moral dan budi
pekerti yang dijadikan pendorong dan penggerak dalam berperilaku
dalam lingkup keluarga hingga negara.
Disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.13 Sedangkan menurut
Daryanto dan Darmiatun, disiplin adalah cara berperilaku sosial yang
cakap dan fungsi kemandirian yang optimal dalam hubungan sosial yang
tercipta berdasarkan kemampuan untuk membuat hak/kontrol,
membangkitkan, dan otonomi diri.14 Dari pengertian diatas, disimpulkan
bahwa disiplin adalah cara berperilaku yang tepat dan sesuai dengan
standar yang dapat menumbuhkan pengendalian diri dan menumbuhkan
ketenangan.
12
Munfa’ati, Kusnul. "Peran Keteladanan Guru Madrasah Ibtidaiyah Dalam Membentuk
Karakter Peserta Didik." (Journal Of Islamic Elementary School (JIES) 3.2, 2018), hlm 22-26.
13
Akmaluddin, Akmaluddin, and Boy Haqqi. "Kedisiplinan belajar siswa di sekolah dasar
(sd) negeri cot keu eung kabupaten aceh besar (studi kasus)." (Journal Of Education Science 5.2,
2019), hlm 1-12.
14
Yulianingrum, op. cit., hlm 73
Disiplin berperan penting dalam menentukan kesuksesan belajar
peserta didik dan banyak manfaat lain apabila peserta didik menerapkan
sikap kedisiplinan. Dapat disimpulkan bahwa disiplin merupakan sebuah
sikap atau perilaku yang dimiliki oleh seorang individu yang
menunjukkan adanya kepatuhan, ketaatan, dan ketertibatan terhadap
aturan dan norma kehidupan yang berlaku. Disiplin dalam diri seseorang
merupakan bentuk kesadaran dalam diri individu untuk melakukan
sesuatu sesuai nilai, norma dan aturan yang berlaku di masyarakat.
Memandang bahwa kedisiplinan termasuk pendidikan moral dan sebagai
bagian dari pendidikan anak.
Karakter disiplin adalah karakter atau sifat kepribadian seseorang
yang mencerminkan kemampuan dan komitmen untuk mengikuti aturan,
ketertiban, dan tanggung jawab dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Orang yang memiliki karakter disiplin memiliki kemauan dan kesadaran
diri untuk melaksanakan tugas-tugas, mencapai tujuan, dan mematuhi
norma-norma yang telah ditetapkan.
15
Nasihatun, Siti. "Pendidikan karakter dalam perspektif islam dan strategi
implementasinya." (Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan 7.2, 2019), hlm
321-336.
16
Alfath, Khairuddin. "Pendidikan Karakter Disiplin Santri Di Pondok Pesantren Al-Fatah
Temboro." (AL-MANAR: Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam 9.1, 2020), hlm 125-164.
karakter-karakter luhur kepada anak didik, sehingga siswa memiliki
karakter luhur itu, menerapkan, dan mempraktikkan dalam
kehidupannya, entah dalam keluarga, sebagai anggota masyarakat dan
warga negara.
Pendidikan karakter dicirikan sebagai bantuan sosial sehingga
orang dapat mengisi kesempatan hidup siswa untuk hidup bersama orang
lain di dunia ini.17 Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mampu
mendorong seseorang dalam bertindak, bersikap, berperilaku serta
merespon sesuatu dan mengembangkannya yang kemudian dapat
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan memegang
peranan penting dalam membentuk kualitas negara.
Sistem pendidikan nasional seharusnya memastikan peningkatan
kualitas dan kecakapan manajemen pendidikan untuk menghadapi
kesulitan dunia yang terus-menerus berubah, dengan tujuan agar
perubahan reformasi pendidikan dapat dilakukan, diatur,
dikoordinasikan, dan layak. Arti penting dari sekolah dapat mendorong
jiwa dan pikiran manusia, tetapi juga lebih mengembangkan kualitas,
karakter, dan kualitas diri yang mendalam.
19
Ibid
6) Kualitas Hubungan Sosial
Karakter disiplin juga mempengaruhi kualitas hubungan sosial
seseorang. Siswa cenderung lebih dapat diandalkan, memiliki sikap
bertanggung jawab, dan dihormati oleh orang lain.
7) Kesuksesan Jangka Panjang
Karakter disiplin membantu dalam mencapai kesuksesan jangka
panjang. Siswa dapat membangun fondasi kuat untuk karir dan
kehidupan yang berkelanjutan dengan menghargai nilai-nilai seperti
kedisiplinan, tanggung jawab, dan konsistensi.
Tujuan karakter disiplin melibatkan pengembangan diri secara
holistik, memastikan bahwa individu dapat tumbuh dan berkembang
sebagai pribadi yang tangguh, kompeten, dan etis dalam menjalani
kehidupan sehari-hari.
20
Chan, Faizal, et al. "Implementasi Pendidikan Karakter Disiplin Pada Peserta Didik Di Sd
Negeri 187/1 Teratai." (PENDAS MAHAKAM: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah
Dasar 4.2, 2019), hlm 137-145.
21
Yulianingrum, op. cit., hlm 88.
c) Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai aturan waktu yang telah
ditentukan, dan
d) Menjaga pedoman bahasa yang baik dan benar.
1) Peran Model
Guru dan orang tua dapat menjadi contoh yang baik dalam
menunjukkan karakter disiplin. Melalui perilaku dan tindakan yang
konsisten, siswa akan terinspirasi untuk mengikuti jejak yang sama.
2) Membuat aturan dan Harapan yang Jelas
Tetapkan aturan dan harapan yang jelas dalam lingkungan sekolah
atau keluarga. Siswa perlu tahu apa yang diharapkan dari mereka dan
konsekuensi jika aturan tidak diikuti.
3) Membuat Jadwal Rutin
22
Simatupang, Halim. Strategi Belajar Mengajar Abad Ke‐21 . (Pustaka Media Guru,
2019), hlm 46.
23
Nasihatun, Siti, Op. Cit.,
Bantu siswa untuk membuat jadwal rutin harian atau mingguan.
Dengan adanya rutinitas, siswa akan lebih mudah mengatur waktu
mereka dengan efisien.
4) Batas Waktu dan Tanggung Jawab
Ajarkan siswa tentang pentingnya menghormati batas waktu dan
bertanggung jawab atas tugas-tugas mereka. Beri penghargaan atas
pencapaian dan usaha mereka yang baik.
5) Pengaturan Prioritas
Ajarkan siswa untuk mengenali prioritas dalam kehidupan mereka.
Mereka perlu memahami mana tugas yang harus diselesaikan terlebih
dahulu dan belajar mengutamakan waktu untuk hal-hal penting.
6) Mendorong Kemandirian
Berikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan tugas-tugas mandiri.
Mendorong kemandirian akan membantu mereka mengembangkan
karakter disiplin dalam menghadapi tanggung jawab.
7) Pembinaan dan Dukungan
Berikan pembinaan dan dukungan kepada siswa yang mengalami
kesulitan dalam mengembangkan karakter disiplin. Bantu mereka
mengatasi hambatan dan tantangan yang mungkin mereka hadapi.
8) Penggunaan Penghargaan dan Pengakuan
Berikan penghargaan dan pengakuan kepada siswa yang menunjukkan
karakter disiplin. Penghargaan dapat menjadi dorongan positif bagi
siswa untuk terus mempertahankan perilaku yang baik.
9) Konsistensi dan Kesabaran
Ingatlah bahwa pembentukan karakter disiplin membutuhkan
waktu dan konsistensi dalam pendekatan. Bersabarlah dan berikan
kesempatan untuk siswa untuk terus belajar dan berkembang.
24
Annisa, F. Planting of Discipline Character Education Values in Basic School
Students. (International Journal of Educational Dynamics, 1(1), 107-114., 2019) hlm 37
https://doi.org/10.24036/ijeds.v1i1.21
Seseorang yang memiliki motivasi kuat untuk mencapai kesuksesan
biasanya lebih disiplin dalam menghadapi tantangan dan rintangan.
6) Kesadaran dan Tanggung Jawab
Kesadaran diri dan rasa tanggung jawab terhadap tindakan dan
keputusan yang diambil juga berpengaruh terhadap karakter disiplin.
Seseorang yang sadar akan akibat dari tindakan mereka cenderung
lebih disiplin dalam mengontrol diri.
7) Pengalaman Hidup
Pengalaman hidup dan pembelajaran dari kesalahan juga dapat
membentuk karakter disiplin. Seseorang yang telah belajar dari
pengalaman buruk dan mampu mengatasi kesulitan cenderung lebih
disiplin dalam menghadapi tantangan di masa depan.
8) Kualitas Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah yang mendukung disiplin dan menekankan
pentingnya kedisiplinan juga dapat mempengaruhi karakter disiplin
seseorang.
29
Meilasari, Titi. Pengembangan Asesmen Biologi Berbasis Keterampilan Berpikir Kreatif
Pada Materi Animalia Kelas X DI SMA Negeri I Pangkalan Lampam Oki. (Diss. UIN RADEN
FATAH PALEMBANG, 2018) hlm 68.
4) Kerincian, yaitu peserta didik mampu mengembangkan suatu gagasan
yang diterimanya. Peserta didik yang memiliki ketrampilan
memperinci tidak cepat puas dengan pengetahuan yang sederhana.
1) Aspek kognitif
Ciri-ciri kreatif yang berhubungan dengan kemampuan berpikir
kreatif atau divergen., yang ditandai dengan adanya beberapa
keterampilan tertentu, seperti: keterampilan berpikir lancar, berpikir
luwes/fleksibel, berpikir orisinal, keterampilan merinci, dan
keterampilan menilai. Makin kreatif seseorang, maka ciri-ciri ini
makin melekat pada dirinya.
2) Aspek afektif
Ciri-ciri kreatif yang lebih berkaitan dengan sikap dan perasaan
seseorang, yang ditandai dengan berbagai perasaan tertentu, seperti :
30
Mayora, Theri, Dini Palupi Putri, and Fevi Rahmadeni. Pengaruh Model Pembelajaran
Search Solve Create And Share (SSCS) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Siswa.
(Diss. Institut Agama Islam Negeri Curup, 2022), hlm 27.
rasa ingin tahu, bersifat imajinatif/fantasi, sifat berani mengambil
resiko, sifat menghargai, percaya diri, keterbukaan terhadap
pengalaman baru.
31
Yulianingrum, op. cit., hlm 97
Berdasarkan paparan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa kemampuan berpikir kreatif digital ditunjukkan dari kemampuan
seseorang siswa dalam berfikir dan bertingkah laku. Seseorang yang
memiliki kreatif atau kemampuan berfikir divergensi yang tinggi tidak
banyak kesulitan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Oleh
karena itu, kreatif yang didefinisikan para ahli selalu berkaitan dengan
kemampuan berfikir dan bertingkah laku.
33
Eric S Parilla, Marc Edward Abadilla. The Mediating Effects of Self-Concept in the
Relationship of Brand Image and Purchasing Buying Behavior. (International Journal of
Marketing and Digital Creative Vol. 1 No. 1. DOI: 10.31098/ijmadic.v1i1.1274, 2023) hlm 28
d. Penerapan Kreatif Digital Dalam Belajar
Penerapan kreatif digital dalam belajar telah membawa banyak
perubahan positif dalam dunia pendidikan.34 Beberapa contoh
penerapan kreatif digital dalam belajar termasuk:
34
Ibid
secara online. Hal ini membantu menghemat waktu dan upaya
dalam proses penilaian.
7) Simulasi dan Virtual Reality: Simulasi dan teknologi realitas virtual
(VR) dapat digunakan dalam pembelajaran untuk memberikan
pengalaman yang lebih nyata dan mendalam dalam konteks
pembelajaran tertentu.
8) Proyek Kreatif Digital: Memungkinkan siswa untuk mengerjakan
proyek kreatif menggunakan alat-alat dan teknologi digital, seperti
pembuatan video presentasi, desain grafis, atau animasi.
35
Latip, A. E. Pembangunan Karakter Peserta Didik pada Jenjang Pendidikan Dasar. (FITK
Press, 2017)
teknologi digital secara kreatif akan memfasilitasi perkembangan
kreatif digital siswa.
3) Dukungan Orang Tua dan Keluarga: Dukungan dari orang tua dan
keluarga juga penting dalam mempengaruhi kreatif digital siswa.
Jika siswa didukung dan diberi kesempatan untuk eksplorasi kreatif
digital di rumah, mereka cenderung lebih aktif dalam
mengembangkan kemampuan tersebut.
4) Kreatif dan Minat: Faktor internal, seperti tingkat kreatif dan minat
siswa dalam penggunaan teknologi digital, juga memainkan peran
penting. Siswa yang memiliki minat dan rasa penasaran tinggi
terhadap kreatif digital cenderung lebih aktif dalam belajar dan
mengembangkan kemampuannya.
5) Konteks Pembelajaran: Faktor-faktor dalam lingkungan
pembelajaran di MI, seperti kurikulum yang mendukung kreatif
digital, fasilitas teknologi yang memadai di sekolah, dan dukungan
dari sekolah dalam mengintegrasikan teknologi dalam
pembelajaran, akan mempengaruhi tingkat kreatif digital siswa.
6) Budaya Sekolah: Budaya sekolah yang mendorong kreatif dan
inovasi juga akan berpengaruh terhadap kreatif digital siswa. Jika
sekolah mempromosikan lingkungan yang inklusif dan mendukung
eksplorasi kreatif digital, siswa akan merasa lebih terdorong untuk
berpartisipasi.
7) Tantangan Teknis: Tantangan teknis, seperti masalah koneksi
internet yang tidak stabil atau kurangnya akses perangkat yang
memadai di sekolah atau rumah, dapat menjadi hambatan bagi
pengembangan kreatif digital siswa.
8) Keterampilan Teknis: Tingkat keterampilan teknis siswa juga
mempengaruhi sejauh mana mereka dapat mengaplikasikan kreatif
digital. Siswa yang telah memiliki keterampilan dasar dalam
penggunaan perangkat dan perangkat lunak digital akan lebih
mudah mengatasi tantangan dalam pengembangan kreatif digital.
Penting bagi madrasah untuk memperhatikan dan mendukung
faktor-faktor tersebut dalam memfasilitasi kreatif digital siswa MI.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, madrasah dapat
menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif bagi
pengembangan kreatif digital siswa dan mendukung kemajuan mereka
dalam dunia digital yang terus berkembang.
B. Kerangka Berpikir
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dini Palupi Putri36 dengan judul “Analisis
Pendidikan Karakter Disiplin pada Pembelajaran Daring Siswa Kelas IV MI
Miftahus Shibyan Kabupaten Jepara”. Hasil penelitian ini menjelaskan
bahwa Hasil analisis dari implementasi pendidikan karakter disiplin oleh
siswa kelas IV menunjukkan hasil yang baik yang mengacu pada 3 aspek
yaitu aspek kepatuhan proses belajar mengajar, aspek kepatuhan tata tertib,
dan aspek ketaatan pada jam belajar. Hal tersebut berdasarkan hasil
kuesioner 19 orang tua siswa diperoleh hasil 84,7%, hasil observasi oleh
peneliti 68,4%, dan hasil wawancara dengan guru kelas yang menyatakan
kedisiplinan siswa hanya cukup diperbaiki dengan meningkatkan semangat
belajar. Sikap tidak disiplin yang diperlihatkan beberapa siswa dikarenakan
rasa malas dan keterbatasan media pembelajaran yang digunakan.
Perbedaan penelitian ini dengan penulis yaitu, penelitian ini berfokus pada
36
Suyitno. Analisis Pendidikan Karakter Disiplin pada Pembelajaran Daring Siswa Kelas
IV MI Miftahus Shibyan Kabupaten Jepara. (DIKDAS MATAPPA Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar.
analisis pendidikan karakter disiplin pada pembelajaran daring, sedangkan
penulis berfokus pada karakter disiplin dan kreatif di era digital.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Dini Palupi Putri37 dengan judul
“Pendidikan Karakter Pada Anak Sekolah Dasar di Era Digital”. Hasil
penelitian ini menjelaskan bahwa Perkembangan sosial anak usia sekolah
dasar sudah bertambah, dari yang awalnya hanya bersosial dengan keluaga
di rumah, kemudian berangsur-angsur mengenal orang-orang disekitarnya.
Anak pada usia ini juga telah mengenal gaya hidup digital, baik itu dari
rumah, teman-teman, sekolah dan lingkungan sekitar. Era digital tidak
hanya punya dampak positif, tapi juga berdampak negatif, disinilah peran
kita sebagai orang tua, pendidik dan masyarakat dewasa membimbing dan
mengawasi anak untuk menjalaninya dengan baik, tepat, dan bermanfaat
positif bagi anak itu sendiri. Perbedaan penelitian ini dengan penulis yaitu,
penelitian ini berfokus pada sikap untuk membentuk karakter anak di era
digital, sedangkan penulis berfokus pada karakter disiplin dan kreatif di era
digital.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Martinus Bana, Reza Syehma Bahtiar, dan
Endang Nuryasana38 dengan judul “Media Dongeng Berbasis Audio Visual
Dalam Peningkatan Karakter Disiplin Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Hasil
penelitian ini menjelaskan bahwa media dongeng berbasis audio visual
dalam peningkatan karakter disiplin siswa kelas IV sekolah dasar bahwa
terdapat peran yang signitifkan, penggunaan media dongeng berbasis audio
visual ini sangat efektif dalam peningkatan karakter disiplin siswa kelas IV
sekolah dasar. Perbedaan penelitian ini dengan penulis yaitu, penelitian ini
menggunakan media dongeng untuk meningkatkan karakter disiplin,
sedangkan penulis hanya berfokus untuk menganalisis karakter disiplin dan
kreatif.
39
Annisa, F. Planting of Discipline Character Education Values in Basic School
Students. International Journal of Educational Dynamics, 1(1), 107-114. 2019.
https://doi.org/10.24036/ijeds.v1i1.21.
40
Asrial, Syahrial, Dwi Agus Kurniawan, Husni Sabil, Rahmat Perdana, Rizka Octavia
Sandra, & Iqbal, M. Digital E-Assessment Technology in Assessing Students’ Tolerance
Character. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 6(4), 558–567.2022
https://doi.org/10.23887/jisd.v6i4.47302
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di MI Mazro'atul Ulum, yang beralamat di
Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No.4, RT.001/RW.008, Paninggilan, Kec.
Ciledug, Kota Tangerang. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus
2023.
47
Ibid
48
Moleong, L. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung : PT Remaja. Rosda Karya
Bandung, 2018) hlm 247
49
Sugiyono, op cit, hlm 219
Pada penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan guru dan
Siswa MI Mazro'atul Ulum untuk mengetahui karakter disiplin dan kreatif
pada Siswa MI Mazro'atul Ulum Di Tengah Era Digitalisasi.
q. 3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data-data mengenai hal atau variabel
yang berupa catatan transkip, buku, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger
dan lain-lain50. Menurut Amri Darwis51, dokumentasi merupakan suatu cara
atau teknik yang di lakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis
sejumlah dokumen yang terkait dengan masalah penelitian.
Dokumen yang dimaksud pada penelitian ini dapat berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang yang berkaitan
dengan penelitian. dokumen yang diperoleh pada penelitian ini yaitu:
a. Catatan-catatan maupun foto kegiatan analisis karakter disiplin dan
kreatif pada Siswa MI Mazro'atul Ulum Di Tengah Era Digitalisasi,
b. Dokumentasi atas produk hasil kegiatan analisis karakter disiplin dan
kreatif pada Siswa MI Mazro'atul Ulum Di Tengah Era Digitalisasi.
E. Teknik Analisis Data
Data yang telah didapat dan dikumpulkan akan dianalisis menggunakan
metode deskriptif, yaitu metode penelitian dengan cara mengumpulkan data,
disusun agar dapat dianalisis berdasarkan teori-teori yang relevan yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas untuk dapat disajikan dalam bentuk
hasil penelitian.
Analisis data adalah langkah selanjutnya dari kegiatan penelitian setelah
penulis melsakukan data yang didapat. Dalam penelitian ini, data dianalisis
dengan menggunakan analisis isi. Dalam menganalisis data, peneliti
menggunakan analisis matriks dari Miles dan Huberman yang menjelaskan
analisis sebagai terdiri dari tiga arus aktivitas yang bersamaan: Reduksi Data,
Tampilan Data, dan Kesimpulan, Menggambar dan Memverifikasi
50
Ibid
51
Amri Darwis, Metode Penelitian Pendidikan Islam Pengembangan Ilmu. Berparadigma
Islami, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2014), hlm. 40
Gambar 3. 1 Analisis Matriks Dari Miles Dan Huberman
Sumber: (Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2018:247-252).
Adapun penjelasannya sebagai berikut :
1. Pengumpulan data (Data Collection)
Teknis analisis data yang digunakan peneliti ialah dengan mengumpulkan
data terlebih dahulu di lokasi penelitian dengan melakukan observasi,
wawancara, dan dokumentasi dengan menentukan strategi pengumpulan
data yang dipandang tempat untuk menentukan fokus serta pendalaman
data pada proses pengumpulan data berikutnya. Adapun data tersebut
mencari informasi yang berkaitan tentang karakter disiplin dan kreatif
pada Siswa MI Mazro'atul Ulum Di Tengah Era Digitalisasi.
2. Reduction Data
Reduksi Data mengacu pada proses memilih, menyederhanakan,
mengabstraksi, dan mengubah data yang muncul dalam catatan lapangan
tertulis atau transkripsi. Reduksi data sering pilihan paksa tentang aspek
mana dari data yang dikumpulkan harus ditekankan, diminimalkan, atau
disisihkan sepenuhnya untuk kepentingan penelitian.
3. Display Data
Display Data adalah kumpulan informasi yang terorganisir dan
terkompresi yang memungkinkan kesimpulan menggambar dan tindakan.
Melihat tampilan membantu kita memahami apa yang sedang terjadi dan
apa yang harus dilakukan sesuatu, baik menganalisis lebih lanjut atau
mengambil tindakan, berdasarkan pemahaman.
4. Conclusion Drawing and Verification
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dari awal
pengumpulan data, kualitatif, keteraturan, pola, penjelasan, kemungkinan
konfigurasi, arus kasual, dan preposisi. Verifikasi mungkin sesingkat
pemikiran kedua yang sekilas melintas pikiran pengidentifikasi selama
menulis. Digunakan untuk menggambarkan semua data yang akan
dikumpulkan untuk dituliskan kesimpulan, yang mudah dipahami oleh
peneliti lain.
F. Validitas Data
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid jika
tidak ada perbedaan antara apa yang peneliti laporkan dengan kenyataan terjadi
pada objek Tapi, perlu diketahui bahwa kebenaran data realitas menurut
penelitian kualitatif tidak tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi
manusia yang terbentuk dalam diri seseorang sebagai proses mentalitas
individu dengan berbagai latar belakang. Untuk mengukur keabsahan data yang
digunakan selama di lapangan, peneliti melakukan uji kredibilitas yaitu
triangulasi.
Tujuan triangulasi adalah untuk meningkatkan kredibilitas dan validitas
temuan. Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan triangulasi data, yaitu
untuk meguji kredibilitas data dengan teknik yang berbeda. Misalnya data
diperoleh dari wawancara, lalu di cek dengan observasi, dokumentasi, atau
kuesioner.52 Pada penerapannya triangulasi data akan dilakukan dengan cara
membandingkan antara data hasil wawancara dengan data hasil dokumentasi
dan observasi partisipan, melalui program yang dilaksanakannya, dan hasil
yang didapat sesuai dengan data wawancara.
52
Sugiyono, Op Cit
DAFTAR PUSTAKA
Akmaluddin, Akmaluddin, and Boy Haqqi. "Kedisiplinan belajar siswa di
sekolah dasar (sd) negeri cot keu eung kabupaten aceh besar (studi
kasus)." Journal Of Education Science 5.2 (2019): 1-12.
Alfath, Khairuddin. "Pendidikan Karakter Disiplin Santri Di Pondok Pesantren
Al-Fatah Temboro." AL-MANAR: Jurnal Komunikasi dan Pendidikan
Islam 9.1 (2020): 125-164.
Alia, Tesa, and Irwansyah Irwansyah. "Pendampingan orang tua pada anak usia
dini dalam penggunaan teknologi digital [parent mentoring of young
children in the use of digital technology]." Polyglot: Jurnal Ilmiah 14.1
(2018): 65-78.
Annisa, F. (2019). Planting of Discipline Character Education Values in Basic
School Students. International Journal of Educational Dynamics, 1(1),
107-114. https://doi.org/10.24036/ijeds.v1i1.21
Annisa, Miftah Nurul, Ade Wiliah, and Nia Rahmawati. "Pentingnya
pendidikan karakter pada anak sekolah dasar di zaman serba
digital." BINTANG 2.1 (2020): 35-48.
Arikunto, S. (2018). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Asrial, Syahrial, Dwi Agus Kurniawan, Husni Sabil, Rahmat Perdana, Rizka
Octavia Sandra, & Iqbal, M. (2022). Digital E-Assessment Technology in
Assessing Students’ Tolerance Character. International Journal of
Marketing and Digital Creative Vol. 1 No. 1.
DOI: 10.31098/ijmadic.v1i1.1274
Bana, M., Bahtiar, R. S., & Nuryasana, E. (2023). Media Dongeng Berbasis
Audio Visual Dalam Peningkatan Karakter Disiplin Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(9), 7515-7524
Chan, Faizal, et al. "Implementasi Pendidikan Karakter Disiplin Pada Peserta
Didik Di Sd Negeri 187/1 Teratai." PENDAS MAHAKAM: Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar 4.2 (2019): 137-145
Darmadi, Hamid. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung :
Alfabeta.
Efendi, Rinja, and Asih Ria Ningsih. Pendidikan Karakter di Sekolah. Penerbit
Qiara Media, 2022.
Eric S Parilla, Marc Edward Abadilla (2023). The Mediating Effects of Self-
Concept in the Relationship of Brand Image and Purchasing Buying
Behavior. International Journal of Marketing and Digital Creative Vol. 1
No. 1. DOI: 10.31098/ijmadic.v1i1.1274
Fani. Analisis Perilaku Kedisiplinan Siswa Selama Pembelajaran Adaptasi
Kebisaan Baru Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Pontianak.
Diss. IKIP PGRI Pontianak, 2023.
Gallagher & Kirk. Educating Exceptional Chi1dren 5 th edition, Boston :
Houghton Mifflin Company. 1986
Indriyani, Lemi. "Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kognitif siswa." Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan FKIP. Vol. 2. No. 1. 2019.
Kadir, Abdul. "Peningkatan Kreatif Guru Dalam Mengajar Melalui Pelatihan
Model Assure Dengan Pendekatan Scientific Pada Mgmp Pendidikan
Agama Islam Di Sekolah Menengah Atas Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2017." Akademika: Jurnal Keagamaan dan Pendidikan 14.1
(2018): 1-19.
Latip, A. E. (2017). Pembangunan Karakter Peserta Didik pada Jenjang
Pendidikan Dasar. FITK Press.
Mayora, Theri, Dini Palupi Putri, and Fevi Rahmadeni. Pengaruh Model
Pembelajaran Search Solve Create And Share (SSCS) Terhadap
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Siswa. Diss. Institut Agama
Islam Negeri Curup, 2022.
Meilasari, Titi. Pengembangan Asesmen Biologi Berbasis Keterampilan
Berpikir Kreatif Pada Materi Animalia Kelas X DI SMA Negeri I
Pangkalan Lampam Oki. Diss. UIN RADEN FATAH PALEMBANG,
2018.
Miskawati, Miskawati. "Upaya Meningkatkan Kreatif Anak Dalam
Pembelajaran Seni Tari Melalui Strategi Belajar Sambil Bermain di TK
Islam Sa’adatul Khidmah Tahun Pelajaran 2016/2017." Jurnal Ilmiah
Dikdaya 9.1 (2019): 45-54.
Moleong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : PT
Remaja. Rosda Karya Bandung
Munfa’ati, Kusnul. "Peran Keteladanan Guru Madrasah Ibtidaiyah Dalam
Membentuk Karakter Peserta Didik." Journal Of Islamic Elementary
School (JIES) 3.2 (2018): 22-26.
Nasihatun, Siti. "Pendidikan karakter dalam perspektif islam dan strategi
implementasinya." Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan
Keagamaan 7.2 (2019): 321-336.
Putri, D. P. (2018). Pendidikan karakter pada anak sekolah dasar di era
digital. AR-RIAYAH: Jurnal Pendidikan Dasar, 2(1), 37-50.
Rohman, Fatkhur. "Peran Pendidik dalam Pembinaan Disiplin Siswa di
Sekolah/Madrasah." Ihya Al-Arabiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan
Sastra Arab 4.1 (2018).
Simatupang, Halim. Strategi Belajar Mengajar Abad Ke‐21. Pustaka Media
Guru, 2019
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta, CV.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatig, dan R&D, penerbit.
Alfabeta,Bandung. 2018.
Sulistya, Apsoh, Alina Nur Aliah, and Bela Sulaeka. "Analisis Implementasi
Pendidikan Karakter Pada Saat Pembelajaran Daring." Seminar Nasional
Ilmu Pendidikan dan Multi Disiplin. Vol. 4. 2021.
Suprayitno, Adi, and Wahid Wahyudi. Pendidikan karakter di era milenial.
Deepublish, 2020.
Suyitno. (2022). Analisis Pendidikan Karakter Disiplin pada Pembelajaran
Daring Siswa Kelas IV MI Miftahus Shibyan Kabupaten Jepara.
DIKDAS MATAPPA Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar. 5(1).
DOI:10.31100/dikdas.v5i1.1490
Taufik, Muhammad. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk
Karakter Siswa Pada Era Digital Di SMAN 5 Jember. Diss. UIN KH
Achmad Siddiq Jember, 2022.
Wijaya, Dharma. "Nilai pendidikan karakter dalam Film Hayya." Seminar
Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra. 2019.
Yulianingrum, Titrin. Analisis Karakter Disiplin Dan Tanggung Jawab Siswa
Pada Pembelajaran Tatap Muka Pasca Pandemi Di Sd Negeri Girirejo.
Diss. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Magelang, 2022.
LAMPIRAN
PERTANYAAN PENELITIAN
Variabel Aspek Indikator Teknik Butir Soal
Pengumpulan Data
KARAKTER Tepat waktu 1. Berangkat sekolah tepat waktu Wawancara, 1,2
DISIPLIN 2. Dapat mengukur waktu yang dibutuhkan Observasi, dan
untuk menyelesaikan tugas Dokumentasi
Taat 3. Berusaha mematuhi aturan yang 3.4
disepakati
4. Berpegang teguh pada aturan, dan
memahami akibat jika tidak disiplin
Tanggung Jawab 5. Mengambil dan mengembalikan barang 5
ke tempatnya
KREATIF Kognitif 1. Siswa mudah mengingat pelajaran 6,7,8,9,10,11
DIGITAL 2. Siswa cepat memahami pelajatan
3. Siswa mampu menerapkan ilmu yang di
dapatkan
4. Siswa dapat menganalisis permasalahan
di sekitarnya
5. Siswa mampu mengevaluasi, dan
6. Siswa dapat menciptakan sesuatu
Afektif 7. Siswa dapat mengusulkan sesuatu 12,13,14
8. Siswa mampu memperagakan sesuatu
9. Siswa mampu memodifikasikasi sesuatu
Kelancaran 10. Siswa mengungkapkan suatu ide yang 15,16
dituangkan secara lancar
11. Siswa memiliki banyak jawaban dalam
menyelesaikan suatu masalah
Keluwesan 12. Siswa mengutarakan jawaban yang 17
bervariasi dan pemecahan masalah
Keaslian 13. Siswa mengutarakan jawaban yang asli 18
dan jarang diberikan kebanyakaan orang
Kerincian 14. Siswa mampu mengembangkan, 19,20,21
menguraikan, maupun merinci suatu ide
yang nantinya akan terlihat menarik.
15. Siswa mampu memperluas suatu
gagasan.
16. Siswa mampuan merinci detail-detail
tertentu.
Pertanyaan Wawancara Untuk Guru
1. Apa faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan karakter disiplin dan
kreatif digital siswa?
2. Bagaimana hubungan antara tingkat kreatif dan tingkat disiplin siswa dalam
konteks pendidikan?
3. Bagaimana peran lingkungan sosial dalam membentuk karakter disiplin pada
anak-anak?
4. Bagaimana karakter disiplin berhubungan dengan pencapaian akademik dan
prestasi kerja?
5. Apakah tingkat disiplin siswa berpengaruh terhadap kreatif mereka dalam
menyelesaikan tugas-tugas kreatif?
6. Apa peran guru dalam mendukung pengembangan kreatif siswa tanpa
mengabaikan aturan dan tata tertib di kelas?
7. Adakah strategi khusus untuk meningkatkan karakter disiplin siswa di era
digital ini?
8. Bagaimana pola pengelolaan waktu dan rutinitas harian siswa berdampak
pada ekspresi kreatif mereka?
9. Bagaimana penerapan metode pembelajaran inovatif dapat membantu
meningkatkan kreatif dan disiplin siswa secara bersamaan?
10. Bagaimana kebijakan sekolah dalam hal disiplin dan penghargaan terhadap
kreatif berdampak pada motivasi siswa?
11. Apakah ada perbedaan dalam tingkat kreatif dan disiplin antara siswa yang
berbeda berdasarkan jenis kelamin atau usia?
12. Bagaimana dampak penggunaan teknologi dalam pembelajaran terhadap
kreatif dan disiplin siswa?
13. Bagaimana program ekstrakurikuler atau kegiatan di luar kelas dapat
membantu meningkatkan kreatif dan disiplin siswa?
14. Bagaimana peran orangtua dalam membentuk karakter disiplin pada anak-
anak mereka?
15. Bagaimana penggunaan teknologi, seperti smartphone dapat mempengaruhi
karakter disiplin remaja?
16. Bagaimana perusahaan dapat menerapkan strategi untuk meningkatkan
disiplin karyawan dalam bekerja?
17. Apa efek dari pengembangan terhadap peningkatan karakter disiplin di
sekolah?
Lembar Wawancra
Informan 1
Tanggal Wawancara :
Tempat/Waktu :
Identitas Informan 1
1. Nama :
2. Status :
Hasil Wawancara
No. Pertanyaan Jawaban
Lembar Observasi
Identitas:
Nama :
Status :
A. Perangkat 1. KTSP Ad
Pembelajaran
2. Silabus
3. RPP
B. Kondisi Siswa di 4. Suasana di Kelas
Kelas
5. Keaktifan siswa dalam
belajar