Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Jl. Tamansari No.KM 2,5 Kota Tasikmalaya,
Email : arobiah883@gmail.com Abstract
Keywords: Pendidikan Karakter
A. PENDAHULUAN teknologi yang ada bukan hanya orang
Pendidikan karakter sebagai tujuan dari dewasa namun juga anak-anak. Teknologi pendidikan nasional tertuang dalam UU saat ini digunakan dalam dunia nomor 20 Tahun 2003 pada bab 1 pasal 1 pendidikan karena sangat membantu ayat 1 tentang sistem pendidikan nasional proses pembelajaran dan pengembangan yang menyebutkan bahwa :”pendidikan ilmu pengetahuan. Selain itu, teknologi adalah usaha sadar dan terencana untuk juga mampu digunakan sebagai alat mewujudkan suasana belajar dan proses komunikasi antara pendidik dan peserta pembelajaran agar peserta didik secara didik. Namun, bagaimanapun juga aktif mengembangkan potensi dirinya teknologi mempunyai dampak positif untuk memiliki kekuatan spiritual maupun negatif dalam ranah pendidikan. keagamaan, pengendalian diri, Banyaknya kasus cyberbullying, tawuran kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, antar pelajar, kekerasan bahan 2 pelecehan serta keterampilan yang diperlukan seksual pada anak merupakan lemahnya dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. karakter bangsa. Karakter bangsa yang Ki Hadjar Dewantara dalam Kongres baik harus dibentuk dan dididik sedini Taman Siswa (1930) mengatakan bahwa mungkin agar masyarakat mampu pendidikan umumnya berarti daya upaya menanamkan sifat-sifat dan perilaku yang untuk memajukan bertumbuhnya budi baik sejak dini sehingga dapat menekan pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran angka kriminal pada kasus-kasus di atas.. (intelek), dan tubuh anak. Pendidikan adalah usaha sadar dalam proses B. METHOD pembelajaran baik dari segi akademik Penelitian ini merupakan penelitian maupun non-akademik dengan tujuan para kualitatif dengan metode studi dokumen, peserta didik mampu mengembangkan yaitu metode pengumpulan data yang ilmu pengetahuan, sikap dan perilaku tidak ditujukan langsung kepada subjek menjadi lebih baik. Proses pendidikan penelitian. Studi dokumen adalah jenis karakter perlu dilakukan sejak dini dan pengumpulan data yang meneliti berbagai sudah harus dimaksimalkan pada usia macam dokumen yang berguna untuk sekolah dasar. Potensi yang baik bahan analisis. Data yang didapat sebenarnya sudah dimiliki manusia sejak bersumber dari laporan-laporan atau lahir, tetapi potensi tersebut harus terus dokumen–dokumen yang terkait dengan dibina dan dikembangkan melalui buku bacaan di perpustakaan, jurnal sosialisasi baik dari keluarga, sekolah, ilmiah dan internert. Subjek dalam maupun masyarakat. Di era globalisasi ini penelitian ini adalah pendidikan karakter manusia dengan mudahnya menggunakan siswa. a| 2
ini memilih mengambil keputusan logis
C. RESULTS AND DISCUSSION dan bukan keputusan perseptual seperti Pendidikan karakter bertujuan agar peserta anak praoperasional. Pada zaman digital, didik sebagai penerus bangsa mempunyai anak usia sekolah dasar sudah bisa akhak dan moral yang baik, untuk mengoperasikan barang-barang teknologi menciptakan kehiupan berbangsan yang seperti Ponsel, komputer, video game dan adil, aman dan makmur. Hal ini berkaitan lain-lain. Teknologi membantu dengan UU nomor 20 Tahun 2003 tentang memudahkan segala aktifitas manusia, pendidikan nasional. Landasan pendidikan pencarian informasi, penyampaian karakter disebut di dalam Alqur’an Q.S informasi. Teknologi secara umum adalah 31:17 “Hai anakku, dirikanlah sholat dan sebuah proses yang meningkatkan nilai suruhlah manusia mengerjakan yang baik tambah, teknologi merupakan produk dan cegahlah mereka dari perbuatan yang yang digunakan dan dihasilkan untuk mungkar dan bersabarlah terhadap apa memudahkan dan meningkatkan kinerja, yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang struktur atau sistam di mana proses dan demikian itu termasuk hal-hal yang produk itu dikembangkan dan digunakan. diwajibkan oleh Allah”. Penerbitan Teknologi bermanfaat sangat besar dalam Peraturan Presiden nomor 87 pasal 2 dunia pendidikan. Pencarian tentang tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan literasi-literasi untuk penambahan ilmu Karakter (PPK), PPK memiliki tujuan : 1) pengetahuan dalam pembelajaran, bisa Membangun dan membekali peserta didik dimanfaatkan teknologi. Peserta didik bisa sebagai generasi emas Indonesia tahun menulusuri google atau yahoo dan situs 2045 dengan jiwa pancasila dan lainnya dalam mencari jurnal, makalah, pendidikan karakter yang baik guna dan buku elektronik. Meskipun demikian, menghadapi dinamika perubahan di masa bukan berarti pembelajaran tidak depan. 2) Mengembangkan platform menggunakan buku paket yang tersedia, pendidikan nasional yang meletakkan penggunaan literasi dari Google atau situs pendidikan karakter sebagai jiwa utama lainnya hanya bertujuan untuk menambah dalam penyelenggaraan pendidikan bagi pengetahuan dan bahan dalam proses peserta didik dengan dukungan pelibatan pembelajaran. publik yang dilakukan melalui pendidikan Teknologi bukan hanya memiliki dampak jalur formal, nonformal, dan informal positif namun juga dampak negative. dengan memperhatikan keberagaman Untuk itu sebagai pendidik harus budaya indonesia dan 3) Merevitalisasi mengawasi peserta didik dalam dan memperkuat potensi dan kompetensi memanfaatkan teknologi. Keluarga penidik, tenaga kependidikan, peserta sebagai orang terdekat peserta didik, juga didik, masyarakat, dan lingkungan berpartisipasi dalam mengawasi dan keluarga dalam mengimplementasikan membimbing peserta didik dalam PPK. menggunakan teknologi sehingga peserta didik mampu memfilter dan membedakan Menurut Piaget, anak usia 7 – 11 tahun mana hal yang baik dan buruk dari mengalami tingkat perkembangan dampak teknologi itu sendiri. Operasinal konkret. Tingkat ini Karakter seseorang akan terbentuk bila merupakan permulaan berpikir rasional. aktivitas dilakukan berulang-ulang secara Ini berarti anak memiliki operasi-operasi rutin hingga menjadi suatu kebiasaan, logis yang dapat diterapkannya pada yang akhirnya tidak hanya menjadi suatu masalah-masala yang konkret. Bila kebiasaan saja tetapi sudah menjadi suatu mengadapi suatu pertentangan antara karakter. Maka dari itu, pendidikan pikiran dan persepsi, anak dalam periode karakter harus dilakukan sedini mungkin
p- ISSN 2528-2921 e- ISSN 2548-8589 |
a| 2
agar anak mampu menanamkan karakter di Sekolah. (Gava Media: Yogyakarta), 68
yang baik sehingga mereka bisa Departemen Agama RI. 2000. membawanya hingga usia dewasa. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Jakarta: Pendidikan karakter di sekolah dapat PT. Intermasa. Departemen diterapkan pada semua mata pelajaran. Pendidikan Nasional. 2003. Setiap mata pelajaran yang berkaitan Undang-Undang Republik denga norma-norma perlu dikembangkan dan dikaitkan dengan kehidupan sehari- Indonesia No. 20 Tahun 2003 hari. Di era digital ini peran keluarga, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. guru dan masyarakat sekitar sangatlah Jakarta: penting dalam meningkatkan karakter Depdiknas. Dini Palupi Putri. calon penerus bangsa.Keluarga sebagai (2018). Pendidikan Karakter Pada tempat utama dan pertama peserta didik Anak Sekolah Dasar di Era Digital. menjalani kehidupan dan pendidikannya AR-RIAYAH :Jurnal hendaklah mengawasi dan membimbing Pendidikan Dasar, 2, (1), 38-48. dengan penuh kasih sayang, tegas, dan Elmubarok, Z. (2008). Membumikan cermat. Peran guru di sekolah bukan Pendidikan Nilai. Bandung: hanya mengajar tetapi juga mendidik. Alfabeta. Lickonna.T. Peran guru sebagai rolemodel dalam pandangan anak sehingga guru akan (1992).Education for Character, How menjadi patokan bagi sikap anak didik. Our Schools Can Teach Respect and Guru tidak hanya mengajarkan konsep Responsibility. New York: karakter yang baik, tetapi bagaimana Bantam Books. Muhammad mengarahkan peserta didik untuk dapat Amran, Erma Suryani Suhabuddin, mengimplementasikan pada kehidupam Muslimin. (2018). Peran Pendidikan sehari-hari. Masyarakat sekitar juga Karakter di Sekolah Dasar. Makasar: berperan dalam mengawasi dan Seminar Nasional Administrasi memotivasi perkembangan karakter Pendidikan dan Manajemen peserta didik. Pendidikan Hotel Remcy Makasar, 255 D. REFERENCES Daryanto, Darmiatun Suryatri. 2013.Implementasi Pendidikan Karakter
Penerapan Model Pendidikan Holistik Berbasis Karakter Dalam Mengembangkan Karakter Mandiri, Disiplin Dan Tanggungjawab Anak Usia Dini Di TK Insan Profesi Baubau