Anda di halaman 1dari 15

fungsi trigonometri

grafik trigonometri

limit fungsi trigonometri

turunan fungsi trigonometri

rumus-rumus peluang

Arti trigonometri adalah ilmu ukur segitiga atau pengukuran segitiga. Trigonometri mempelajari
sudut dan fungsinya. Aplikasi matematika dalam bidang keteknikan banyak menggunakan
hubungan antara sudut-sudut dan sisi-sisi segitiga. Hubungan tersebut disebut fungsi
trigonometri.

Ada sejumlah rumus dan identitas trigonometri yang menunjukkan hubungan antara fungsi dan
membantu menemukan sudut segitiga. Fungsi dan identitas trigonometri adalah perbandingan
sisi-sisi segitiga siku-siku. Fungsi dasar trigonometri adalah sinus, cosinus, tangen, kotangen,
secan, dan cosecan.

Sisi segitiga siku-siku adalah sisi tegak lurus, sisi miring, dan alas, yang digunakan untuk
menghitung nilai sinus, cosinus, tangen, secan, cosecan, dan kotangen menggunakan rumus
trigonometri.

Berikut selengkapnya merdeka.com merangkum fungsi trigonometri, beserta rumus dan


grafiknya melansir dari byjus dan cuemath:

Enam Fungsi Trigonometri


Sudut sinus, cosinus, dan tangen adalah klasifikasi utama fungsi trigonometri. Dan ketiga
fungsi yaitu kotangen, secan, dan cosecan dapat diturunkan dari fungsi primer. Pada dasarnya,
tiga fungsi lainnya sering digunakan dibandingkan dengan fungsi trigonometri primer.
Sinus (lambang: sin; bahasa Inggris: sine) dalam matematika adalah perbandingan sisi segitiga
yang ada di depan sudut dengan sisi miring (dengan catatan bahwa segitiga itu adalah segitiga
siku-siku atau salah satu sudut segitiga itu 90 derajat). Nilai sinus positif di kuadran I dan II dan
negatif di kuadran III dan IV.

Kosinus atau cosinus (simbol: cos; bahasa Inggris: cosine) dalam matematika adalah
perbandingan sisi segitiga yang terletak di sudut dengan sisi miring (dengan catatan bahwa
segitiga itu adalah segitiga siku-siku atau salah satu sudut segitiga itu 90 derajat). Nilai kosinus
positif di kuadran I dan IV dan negatif di kuadran II dan III.

Tangen (lambang tg, tan; bahasa Belanda: tangens; bahasa Inggris: tangent) dalam matematika
adalah perbandingan sisi segitiga yang ada di depan sudut dengan sisi segitiga yang terletak di
sudut (dengan catatan bahwa segitiga itu adalah segitiga siku-siku atau salah satu sudut segitiga
itu 90 derajat). Nilai tangen positif di kuadran I dan III dan negatif di kuadran II dan IV.

Grafik Fungsi Trigonometri


Grafik fungsi trigonometri memiliki nilai domain yang diwakili pada sumbu x horizontal dan
nilai rentang diwakili sepanjang sumbu y vertikal. Grafik Sinθ dan Tanθ melalui titik asal dan
grafik fungsi trigonometri lainnya tidak melalui titik asal. 

Rentang Sinθ dan Cosθ terbatas pada [-1, 1]. Rentang nilai tak terbatas disajikan seperti yang
digambar di samping garis putus-putus.
Rumus Fungsi Trigonometri
Rumus fungsi trigonometri secara luas dibagi menjadi identitas timbal balik, rumus Pythagoras,
jumlah dan perbedaan identitas, rumus untuk sudut kelipatan dan sub-kelipatan, jumlah dan
produk identitas. Semua rumus di bawah ini dapat dengan mudah diturunkan menggunakan rasio
sisi segitiga siku-siku. 
Rumus yang lebih tinggi dapat diturunkan dengan menggunakan rumus fungsi trigonometri
dasar. Identitas timbal balik sering digunakan untuk menyederhanakan masalah trigonometri.

Identitas Timbal Balik

 cosec = 1/sin
 detik = 1/cos
 dipan = 1/tan
 sin = 1/cosec
 cos = 1/detik
 tan = 1/cot

Identitas Pythagoras

 Sin 2 + Cos 2 = 1
 1 + Tan 2 θ = Sec 2 θ
 1 + Cot 2 θ = Cosec 2 θ

Jumlah dan Perbedaan Identitas

 sin(x+y) = sin(x)cos(y) + cos(x)sin(y)


 cos(x+y) = cos(x)cos(y) – sin(x)sin(y)
 tan(x+y) = (tan x + tan y)/ (1−tan x • tan y)
 sin(x–y) = sin(x)cos(y) – cos(x)sin(y)
 cos(x–y) = cos(x)cos(y) + sin(x)sin(y)
 tan(x−y) = (tan x–tan y)/ (1+tan x • tan y)

Identitas Setengah Sudut


Identitas Sudut Ganda

 sin(2x) = 2sin(x) • cos(x) = [2tan x/(1+tan 2  x)]


 cos(2x) = cos 2 (x)–sin 2 (x) = [(1-tan 2  x)/(1+tan 2  x)]
 cos(2x) = 2cos 2 (x)−1 = 1–2sin 2 (x)
 tan(2x) = [2tan(x)]/ [1−tan 2 (x)]
 cot(2x) = [cot 2 (x) - 1]/[2cot(x)]
 dtk (2x) = dtk 2  x/(2 dtk 2  x)
 cosec (2x) = (dtk x cosec x)/2 

Identitas Sudut Tiga

 Sin 3x = 3sin x – 4sin 3 x


 Cos 3x = 4cos 3 x-3cos x
 Tan 3x = [3tanx-tan 3 x]/[1-3tan 2 x]

Identitas produk

 2sinx⋅cosy=sin(x+y)+sin(x−y)
 2cosx⋅cosy=cos(x+y)+cos(x−y)
 2sinx⋅siny=cos(x−y)−cos(x+y)

Jumlah Identitas

 sinx+siny=2sin((x+y)/2) . cos((x−y)/2)
 sinx−siny=2cos((x+y)/2) . dosa((x−y)/2)
 cosx+cosy=2cos((x+y)/2) . cos((x−y)/2)
 cosx−cosy=−2sin((x+y)/2 .sin((x−y)/2)

Pengertian Limit Fungsi Trigonometri

Limit fungsi trigonometri adalah nilai yang dicapai oleh suatu fungsi trigonometri ketika
variabelnya mendekati suatu nilai tertentu.

Limit ini dapat didefinisikan dengan menggunakan rumus limit matematika.

Pada modul Matematika Peminatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)


dijelaskan bahwa limit trigonometri adalah nilai terdekat suatu sudut pada fungsi trigonometri.

Penghitungannya bisa langsung disubstitusi seperti limit fungsi aljabar, tetapi ada fungsi
trigonometri yang harus diubah terlebih dahulu ke identitas trigonometri untuk limit tak tentu.

Trigonometri yang biasa kita gunakan ialah:

Sinus (sin)
Tangen (tan)
Cosinus (cos)
Cotongen (cot)
Secan (sec)
Cosecan (csc)

Contoh:

Limit sin x ketika x mendekati 0 adalah 0, yang dapat dituliskan sebagai:


lim sin x = 0, x -> 0
Limit cos x ketika x mendekati 90 derajat adalah 0, yang dapat dituliskan sebagai:
lim cos x = 0, x -> 90

Limit fungsi trigonometri sering digunakan dalam menentukan batas-batas integral,


menyelesaikan persamaan diferensial, dan memahami sifat-sifat suatu fungsi trigonometri.
Manfaat Limit Trigonometri

Ada beberapa manfaat dari penggunaan limit trigonometri, antara lain:


1. Membantu Menentukan Batas-batas Integral

Limit trigonometri sering digunakan dalam menentukan batas-batas integral suatu fungsi.
Dengan menggunakan limit, kita dapat menentukan nilai integral suatu fungsi dengan lebih
akurat.
2. Membantu Menyelesaikan Persamaan Diferensial

Limit trigonometri juga dapat digunakan dalam menyelesaikan persamaan diferensial yang
merupakan persamaan matematika yang menjelaskan bagaimana suatu fungsi berubah terhadap
waktu atau variabel lainnya.
3. Membantu Memahami Sifat-sifat Suatu Fungsi Trigonometri

Dengan menggunakan limit, kita dapat memahami sifat-sifat suatu fungsi trigonometri seperti
apakah fungsi tersebut terbatas atau tidak, dan apakah fungsi tersebut mengalami perubahan sifat
atau tidak pada nilai tertentu.
4. Membantu dalam Perhitungan yang Lebih Akurat

Penggunaan limit dapat membantu dalam perhitungan yang lebih akurat, terutama pada nilai-
nilai yang sangat dekat dengan batas tertentu.

Secara keseluruhan, penggunaan limit trigonometri dapat membantu dalam memahami sifat-sifat
suatu fungsi trigonometri, menyelesaikan persamaan diferensial, dan menentukan batas-batas
integral.
Rumus Limit Trigonometri

Berikut ini adalah beberapa rumus limit trigonometri yang sering digunakan:

Limit sin x ketika x mendekati 0 adalah 0, yang dapat dituliskan sebagai:


lim sin x = 0, x -> 0
Limit cos x ketika x mendekati 90 derajat adalah 0, yang dapat dituliskan sebagai:
lim cos x = 0, x -> 90
Limit tan x ketika x mendekati 90 derajat adalah tak terhingga, yang dapat dituliskan sebagai:
lim tan x = ∞, x -> 90
Limit cot x ketika x mendekati 0 derajat adalah tak terhingga, yang dapat dituliskan sebagai:
lim cot x = ∞, x -> 0
Limit sec x ketika x mendekati 90 derajat adalah tak terhingga, yang dapat dituliskan sebagai:
lim sec x = ∞, x -> 90
Limit csc x ketika x mendekati 0 derajat adalah tak terhingga, yang dapat dituliskan sebagai:
lim csc x = ∞, x -> 0

Perhatikan bahwa rumus limit trigonometri di atas hanya berlaku untuk nilai-nilai x yang
mendekati batas tertentu. Jika nilai x tidak mendekati batas tertentu, maka nilai limit dapat
berbeda.
Sebagai contoh, jika x mendekati 180 derajat maka limit sin x = 0, x -> 180.

Gunakan metode substitusi untuk menentukan nilai limit fungsi trigonometri berikut ini:
Rumus Limit Fungsi Trigonometri.Metode Substitusi.

Foto: Modul Matematika Peminatan Kemdikbud

Berikut tabel sudut istimewanya:

Rumus Limit Fungsi TrigonometriTabel Sudut Istimewa. Foto: Modul Matematika Peminatan
Kemdikbud

Setelah diketahui metode substitusi dan sudut istimewanya, gunakan rumus dasar limit fungsi
trigonometri sederhana:
Rumus Limit Fungsi Trigonometri.Rumus Limit Fungsi Trigonometri. Foto: Modul Matematika
Peminatan Kemdikbud
Contoh dan Cara Menghitung Limit Trigonometri

Berikut ini adalah contoh sederhana mengenai cara menghitung limit trigonometri:

Contoh:

Hitunglah limit sin x ketika x mendekati 30 derajat.

Jawaban:

Kita dapat menggunakan rumus sin x = 2 sin (x/2) cos (x/2) untuk menghitung limit sin x.

lim sin x = lim [2 sin (x/2) cos (x/2)]


= 2 lim [sin (x/2)] lim [cos (x/2)]

Kita tahu bahwa limit sin (x/2) ketika x/2 mendekati 0 adalah 0, sehingga limit sin x = 2 * 0 *
lim [cos (x/2)]

Sekarang, kita harus menghitung limit cos (x/2) ketika x/2 mendekati 0.

Kita dapat menggunakan rumus cos2 (x/2) + sin2 (x/2) = 1 untuk menghitung limit cos (x/2).

Jika x/2 mendekati 0, maka sin (x/2) juga mendekati 0, sehingga cos2 (x/2) + sin2 (x/2) = cos2
(x/2) + 0 = cos2 (x/2).
Dengan demikian, limit cos (x/2) = √(cos2 (x/2)) = √(1) = 1.

Kemudian, limit sin x = 2 * 0 * 1 = 0.

Jadi, limit sin x ketika x mendekati 30 derajat adalah 0.

Turunan Trigonometri

Dalam Modul Matematika Kelas XII yang disusun oleh Entis Sutisna, trigonometri adalah salah
satu cabang matematika yang berkaitan dengan sudut segitiga dan fungsi trigonometri seperti sin,
cos, tan, dan lainnya

Sedangkan turunan yaitu laju perubahan suatu fungsi terhadap perubahan peubahnya. Perlu
diketahui, turunan f(x) ditulis f'(a) dimana tingkat perubahan fungsi ada pada titik a.

Jadi turunan trigonometri merupakan proses matematis guna memperoleh turunan pada sebuah
fungsi trigonometri.

Sementara f' (dibaca f aksen) dapat disebut sebagai suatu fungsi baru. Pada fungsi trigonometri
yang biasanya dipakai yaitu sin x, cos x, dan tan x.

Rumus Turunan Fungsi Trigonometri

Jika f (x) = sin x artinya f '(x) = cos x


Jika f (x) = cos x artinya f '(x) = −sin x
Jika f (x) = tan x artinya f '(x) = sec2 x
Jika f (x) = cot x artinya f '(x) = −csc2x
Jika f (x) = sec x artinya f '(x) = sec x . tan x
Jika f (x) = csc x artinya f '(x) = −csc x . cot x

Rumus tersebut digunakan untuk memperoleh hasil turunan trigonometri. Lalu bagaimana
contoh soalnya?
Baca juga:
Contoh Soal Persamaan Trigonometri dan Cara Penyelesaian Masalahnya

Contoh Soal 1

Tentukan y' dari y = -2 cos x

Jawab:

y = -2 cos x
y' = -2 (-sin x)

Maka, y' = 2 sin x

Contoh Soal 2

Tentukan y' dari y = 4 sin x + 5 cos x

Jawab:

y = 3 sin x + 5 cos x

y' = 3 (cos x) + 5 (-sin x)

Maka, y' = 3 cos x - 5 sin x

Contoh Soal 3

Tentukan y' dari y = 4 cos x - 2 sin x

Jawab:

y = 4 cos x - 2 sin x

y' = 4 (-sin x) - 2 (cos x)

Maka, y' = -4 sin x - 2 cos x

Aplikasi Turunan Fungsi Trigonometri

Turunan fungsi trigonometri diaplikasikan dalam bidang matematika dan kehidupan nyata,
berikut diantaranya:
Menentukan kemiringan garis singgung kurva trigonometri y = f(x)
Menentukan kemiringan garis normal terhadap kurva trigonometri y = f(x)
Menentukan persamaan pada garis normal kurva dan garis singgung
Turunan fungsi trigonometri dapat dimanfaatkan di berbagai bidang seperti elektronik,
pemrograman komputer, dan pemodelan fungsi siklik yang berbeda
Menentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi tertentu.
Peluang adalah bidang matematika yang mempelajari kemungkinan munculnya sesuatu dengan
cara perhitungan maupun percobaan. Peluang juga sering digunakan untuk membantu kehidupan
sehari-hari.

Contoh manfaat peluang dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk membantu pengambilan
keputusan yang tepat, memperkirakan hal yang akan terjadi, dan meminimalisir kerugian.

Tidak hanya itu, selain dalam ilmu matematika, peluang juga digunakan dalam ilmu ekonomi
dalam bidang aktuaria, ilmu psikologi, dan statistika. Sebelum menghitung rumus peluang, kita
perlu mengenal terlebih dahulu mengenai percobaan, ruang sampel, dan kejadian atau peristiwa.
Baca juga:
Menghitung Luas Trapesium dengan Rumus serta Contoh Soal
Percobaan, Ruang Sampel, dan Kejadian Peluang

Dikutip dari Modul Kemdikbud Matematika Umum: Teori Peluang, percobaan dalam studi
peluang diartikan sebagai suatu proses disertai hasil dari suatu kejadian yang bergantung pada
kesempatan.

Jadi, ketika suatu percobaan dilakukan kembali, hasil yang diperoleh tidak selalu sama meskipun
dilakukan dengan kondisi yang sama. Percobaan ini disebut sebagai percobaan acak. Kemudian,
ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan.

Dalam rumus peluang, ruang sampel dinotasikan dengan S sehingga banyaknya elemen ruang
sampel dinyatakan dengan n(S).

Kejadian atau peristiwa merupakan himpunan bagian dari ruang sampel yang biasanya
dinotasikan dengan huruf kapital, seperti A, B, C, D, dan sebagainya.

Dengan begitu, banyaknya elemen kejadian A dituliskan dengan n(A), n(B), dan seterusnya.

Contoh:

Anita melakukan percobaan dengan melambungkan sebuah dadu. Berdasarkan percobaan


tersebut, tentukanlah:
a. Ruang sampel percobaan.
b. Kejadian A, yaitu munculnya sisi dadu bernilai genap.
c. Kejadian B, yaitu munculnya sisi dadu yang habis dibagi 3.

Penyelesaian:

a. Hasil yang mungkin muncul dari percobaan tersebut adalah munculnya sisi dadu dengan mata
dadu 1, 2, 3, 4, 5, 6. Jadi, ruang sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan banyaknya elemen
ruang sampel adalah n(S) = 6.

b. Kejadian munculnya sisi dadu bermata genap adalah A = {2, 4, 6} sehingga n(A) = 3.
c. Kejadian munculnya sisi dadu yang habis dibagi 3 adalah B = {3, 6}. Jadi, n(B) = 2.
Rumus Peluang

Dari penjelasan sebelumnya, S adalah ruang sampel dengan banyak elemen adalah n(S) dan A
adalah suatu kejadian dengan banyak elemen = n(A), maka peluang kejadian A ditulis dengan
notasi P(A).

Dengan begitu, rumus peluang dituliskan menjadi sebagai berikut.

P(A) = n(A)/n(S)

Untuk memahami cara menghitung rumus peluang, perhatikan contoh soal beserta
penyelesaiannya di bawah ini, yuk!

Contoh Soal:

1. Nisa melakukan percobaan dengan melempar sebuah dadu. Tentukan:


a. Peluang muncul mata dadu angka ganjil,
b. Peluang muncul mata dadu dengan angka kurang dari 6.

2. Dari dua dadu yang dilambungkan secara bersamaan, tentukan peluang munculnya mata dadu
berjumlah 5, berjumlah 7, dan dadu dengan mata dadu sama.

Penyelesaian:

1. Diketahui ruang sampel pelemparan sebuah dadu S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} sehingga n(S) = 6.

a. Misal A adalah kejadian muncul mata dadu berangka ganjil, maka


= A = {1, 3, 5}
= n(A) = 3
= P(A) = n(A)/n(S)
= P(A) = 3/6 = 1/2

b. Misal B adalah kejadian muncul mata dadu berangka kurang dari 6, maka
= B = {1, 2, 3, 4, 5}
= n(B) = 5
= P(B) = n(B)/n(S)
= P(B) = 5/6

2. Diketahui banyaknya hasil yang mungkin keluar saat melambungkan 2 dadu sekaligus adalah
36 yang didapat dari hasil 6 x 6 = 36. Dengan begitu, n(S) = 36.

a. Misalnya A adalah kejadian munculnya angka berjumlah 5, maka


= A = {(1,4), (2,3), (3,2), (4,1)}
= n(A) = 4
= P(A) = n(A)/n(S)
= P(A) = 4/36 = 1/9

b. Misalnya B adalah kejadian munculnya angka berjumlah 7, maka


= B = {(1,6), (2,5), (3,4), (4,3), (5,2), (6,1)}
= n(B) = 6
= P(B) = n(B)/n(S)
= P(B) = 6/36 = 1/6

c. Misal C adalah kejadian munculnya angka sama, maka


= C = {(1,1), (2,2), (3,3), (4,4), (5,5), (6,6)}
= n(C) = 6
= P(C) = n(C)/n(S)
= P(C) = 6/36 = 1/6

Anda mungkin juga menyukai